"Apa kau fikir, saya memberikan kepercayaan kepadamu untuk hal seperti ini?!" Dengan nada tinggi.
"Maaf tuan, saya berjanji akan memperbaiki semuanya" dengan suara bergetar.
"jay"
"ia Tuan"
"Lakukan yang perlu di lakukan"
"Maafkan saya. Saya punya anak yang masih kecil. Kumohon maafkan saya. saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi" sembari bersimpuh di lantai. Berharap di beri maaf.
"Seharusnya kau fikirkan itu dari awal" jawab jay sembari melangkah mendekati orang tersebut.
Jay menyeret orang tersebut keluar dari ruangan.
"Jangan harap ada maaf untuk seorang penghianat"
Menutup pintu. Tanpa memperdulikan orang yang sudah di seret nya keluar. Ia pun melangkah dengan berlinang air mata menuju lift dan bersiap menerima hukuman atas perbuatannya.
Di dalam ruangan
"Bagaimana bisa kamu kecolongan masalah ini jay"
"Maaf Tuan, saya akan bereskan semuanya"
Raka berdiri sejajar dengan jay. Dan menyentuh pundaknya.
"Lakukan semau mu jay, Bukan kah kau lebih suka menyiksa orang. Sekarang ayo kita pulang"
"Baik Tuan"
Kenapa bisa aku kecolongan seperti ini.
_________________________
Tania yang udah selesai mandi dan sedang tiduran di atas kasur miliknya. Ia berusaha melupakan perkataan yang di lontarkan Ferdi. Ia menutup mata berusaha agar cepat tertidur, tapi kenyataanya di berputar ke kanan dan ke kiri, entah sudah berapa kali dia lakukan.
Apa mungkin, Orang seganteng kak Ferdi suka sama orang sepertiku, apa dia masih waras??!! atau apa dia sedang bermain main denganku? atau dia memang jujur??!! ah sepertinya ini hanya mimpi.
Dilain tempat, Sama hal nya seperti Tania. Ia juga gelisah. Putar ke kanan dan ke kiri Dan percuma saja. Pikiran masih berusaha untuk amnesia dari yang barusan terjadi.
Berbeda dengan pikirannya. Entah apa yang membuat tangannya menyentuh hp yang ada di meja samping tempat tidurnya. Dan mulai mengetik sesuatu.
"Selamat tidur Tania, Mimpi indah ya" Pesan terkirim.
Tidak butuh waktu lama.
"Selamat tidur juga kak, kaka juga mimpi indah ya" tidak lupa emoticon senyum.
"emoticon love" terkirim
ahh manisnya, aku akan sabar menunggumu sayang,, Begini kah rasanya jatuh cinta, bahkan semua hal yg kulihat semua berubah bentuk jadi wajahnya yg manis. ferdi.
Sambil senyum senyum ia membaca pesan singkat yang ada di dalam smartphone miliknya, lagi dan lagi. sampai ia terlelap dengan hp yang masih di tanganya.
_____________________________
Satu minggu sudah berlalu setelah Ferdi mengungkapkan isi hatinya kepada Tania. Bahkan keduanya tidak pernah bertemu lagi. Ia hanya menanyakan kabarnya hanya via telpon atau wa. Ingin sekali rasanya dia datang dan menemuinya dan bercerita banyak hal. Tapi di urungkan nya niatnya tapi Diam diam dia memantaunya dari kejauhan keadaan orang yang di kaguminya itu.
"apa???!!!" Setengah berteriak.
"sssttt suaramu kecilin, nanti mama papa dengar tau" sembari menutup mulut adiknya dengan tangan.
"Kaka serius??!! kok bisa???"
"iya bisa, kaka juga gak tau" sambil mengangkat kedua tanganya.
"Tapi Tania masih seumuran sama cindi kak"
"It's just number, itu cuma angka dek"
"Untuk pertama kalinya kaka mau bahas cewe di depan aku, dan itu juga teman aku?" Dengan nada kesal
"Ya mau gimana, kaka sukanya liad temanmu" sambil tertawa ringan.
"Dasar aneh"
ya ampun kak, Segitu banyak nya cewe yang mama jodohin buat kamu, selama ini kamu cuekin, malah kecantol sama teman aku sendiri. Hhhmm Tania memang manis sih, Tapi masak sih harus teman aku.. iiihhhhh
tok tok tok
Suara ketukan pintu
"Tuan di panggil nyonya. Makan malam katanya" Tanpa membuka pintu.
"Baik bik, kita turun sekarang" Sembari berdiri "ayok kita makan dulu" menarik lengan adiknya dengan penuh kasih sayang.
Sementara cindi masih keadaan cemberut ikut berdiri dan turun.
Dimeja makan.
"Ulang Tahunmu minggu depan ya nak, kita buat acaranya dimana nih?!" sembari menyendok nasi kedalam piring.
"Terserah mama aja. yang penting sederhana aja"
"Gimana kalau di villa keluarga aja ma" cindi memberi pendapat.
"Boleh juga sayang.. hhhmm ngomong2 kamu gak ada undang teman cewe kamu gt" sembari melirik ferdi.
"Boleh juga tuh" jawabnya datar sambil menguyah..
"Serius??!!"
"ia ma"
"emang Ferdi udah punya pacar??" Tanya papanya dengan penuh selidik.
"udah pa ma " malah cindi yang jawab.
"huss apa sih. belum kok ma, masih on progress" jawab Ferdi
"Beneran sayang??!! Mama boleh tau siapa?"
"Tania ma" cetus cindi dengan cepat.
"Apa??" mama dan papa kaget.
Tiba tiba meja makan hening tidak ada suara.
"ha ha ha kalau ia memang kenapa ma?" jawabnya santai.
aaahh cindi awas kamu nanti ya
"gak papa sih, mama cuma kaget aja. Tapi kan umur kalian cukup beda jauh nak"
"Ha ha ha cuma beda 10 tahun ma..nggak pp lah, emang mama mau aku nggak nikah ?? gak mau kan"
"Tania udah nerima kamu??"
"Belum sih ma"
kwak ka ka ka
Tawa cindi tiba tiba mengagetkan seisi ruangan.
"Asal kaka tau ya, Tania itu banyak pengemarnya di kampus, Tanianya aja yang nggak nyadar. Masak nih ya ma, kemaren ada senior udah caper banget di depan tania, berharap di lihatin sama Tania, eh mahalah Tanianya cuek aja. Jadi kaka itu punya buanyak banget sainganya" memberi nasehat sembari tertawa.
"intinya Tania orangnya gimana?"
"Baik banget ma, tapi ya gt, dia cuek banget orangnya" dengan sedikit mengakkat ujung bibirnya.
"Undang dia di ulang tahun kamu. papa pengen lihat sifatnya bagaimana"
"Baik pa, tapi nanti mama sama papa jangan galak galak ya. nanti dia kabur lagi. Belum juga jadian"
Dibalas dengan anggukan dari kedua orangtuanya..
Obrolan di meja makan masih berlanjut, sesekali di iringi dengan canda tawa.
_______________________
Telpon genggam milik Tania tiba tiba berdering
"Hallo"
"Tania kamu dimana?"
"Aku di kosan kak"
"Kamu bisa kerumah kaka sekarang?
"Memangnya kenapa kak?"
"Nanti kaka jelasin disini. Kaka tunggu di rumah ya"
Telpon di matikan.
Kenapa ya? kenapa suara kaka seperti ketakutan seperti itu? apa ada masalah. Ah sepertinya aku harus cepat cepat tiba disana.
Perjalanan tidak memakan waktu lama, Tania sudah sampai di rumah kakanya anton. Menyapa kaka ipar, bermain dengan keponakanya sebentar sampai keponakannya benar benar terlelap.
"Tania kaka mau bicara serius sama kamu"
"Ada apa kak"
"Kemungkinan kami akan pindah keluar kota sementara waktu"
"Kok bisa? Trus kerjaan kaka gimana?"
"Aku ada masalah sedikit di kantor, Mungkin beberapa hari ke depan akan ada keputusan final dari kantor, aku di depak dari kantor, karna ada sesuatu hal. ini kesalahan kaka"
Maafkan kaka Tania, Karna ke egoisan kaka kita jadi terpisah sementara waktu, kaka harus menjaga keluargaku, Kaka yakin kamu sudah bisa menjaga diri.
"Memang apa yang udah kak perbuat? kenapa bisa kaka di depak dari perusahaan?" dengan wajah sedih.
"Maafkan kaka dek, untuk sekarang kaka tidak akan cerita. Intinya kaka masih memohon ke perusahaan. Tapi kalau sewaktu waktu kaka harus pergi, percaya lah kami baik baik aja. Nanti kami akar beri kabar dari tempat kami yg baru" Berusaha menahan tangis.
"Tania percaya kaka sudah memikirkannya semua dengan matang, tapi kak Tania mohon jangan membuat masalah, aku nggak mau kaka kenapa2"
"Ia Tania"
Malam yang berat untuk keluarga Tania. Bahkan ia tidak tau, apakah malam ini terakhir bersama dengan kaka satu satunya atau seperti apa hari esok, hanya Tuhan yang tau.
Malam itu Tania menginap di rumah kaka nya. Karna sudah larut malam untuk pulang sendirian.
Keesokan harinya dia pagi sekali Tania sudah pulang ke kosan setelah drama air mata dengan kaka nya. Tanpa mereka ketahui dari kejauhan seseorang sudah memperhatikan aktivitas mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Lysa Fauziah Akbar
kasian ferdi thor..dia yg jatuh cinta sama tania duluan
2021-12-25
0
Cherry
sepertinya kakaknya membuat kesalahan yg fatal sampai ninggalin Tania seorang diri
2021-09-17
0
Meylin
kasian Fredi klo tania ma raka😳
2021-08-29
3