Kenan beranjak bangun. Kenan duduk di tepi ranjang. Anunya Kenan masih enggan untuk tidur. Kenan sudah tidak bisa menahannya.
"Andin saya minta maaf," kata Kenan.
"Maaf mungkin karena perkataan ku tadi membuat kamu sakit hati. Andin pleace, saya sudah tidak bisa menahannya Ndin. Dia cuman ingin sama kamu, saat sama Bianca dia sama sekali tidak mau bangun," jelas Kenan tanpa sungkan.
Andin tidak bergeming sama sekali. Andin malah pura-pura sudah tidur.
"Maaf Mas... lebih baik kita jaga jarak saja. Yang penting sekarang Andin sudah hamil-kan. Jadi Andin tidak perlu lagi melayani hasrat Mas Kenan," batin Andin.
Kenan mulai merasa geram karena hasratnya semakin memucak saja. Kenan membalikan tubuh Andin hingga kini Andin tidur terlentang menghadapnya. Namun Andin masih berpura-pura tidur.
"Andin... " Kenan menggoyang-goyangkan tubuh Andin.
Namun tetap saja. Andin tidak mau bangun. Andin tetap berpura-pura tidur. Kenan mulai kesal, Kenan akhirnya memutuskan untuk pulang saja.
"Ya sudah Ndin. Saya pulang." Kenan bangkit dari duduknya. Kenan berharap Andin mencegahnya.
Kenan sudah sampai di ambang pintu dan Andin sama sekali tidak mencegahnya sama sekali. Dengan terpaksa Kenan pun pulang.
"Maaf Mas. Mungkin lebih baik seperti ini saja," kata Andin ketika sosok Kenan sudah menghilang dari pandangan kedua matanya.
Kenan sudah berada di dalam mobilnya.
"Aaaaa... " Kenan mengusap wajahnya secara kasar.
"Si Andin kenapa jadi jual mahal seperti itu? apa ini salah satu trik murahannya," desis Kenan.
"Bukannya yang aku katakan tadi itu benar kenyataannya kalau Andin itu di bayar oleh Bianca Tapi kenapa dia merasa tidak terima. Aaaaarrrhhh... " Kenan semakin geram sendiri.
Kenan memutuskan untuk pulang. Setelah sampai di rumah Kenan yang merasa miliknya belum tidur akhirnya dengan terpaksa hasratnya ia berikan kepada Bianca.
Bianca akhirnya senang malam ini Kenan memberikan sentuhan hangat. Walaupun Kenan melakukannya dengan penuh keterpaksaan.
.
Esok harinya.
"Andin kapan kamu mulai kerja?" tanya sang bibi.
Kini ketiganya tengah menikmati sarapan pagi yang cuman nasi goreng dengan teh hangat.
"Besok bi. Untuk hari ini biarkan Andin tinggal dulu di sini. Andin merasa jenuh kalau tinggal di rumah itu," kata Andin.
"Iya boleh dong Ndin," seru Paman Budi.
"Tapi bibi hari ini ada kerjaan Ndin. Sekarang bibi jadi tukang cuci baju bahkan sampai beres-beres rumah gitu. Pembantu panggilan, lumayan kan Ndin dari pada bibi diam di rumah," kata Bi Tika.
"Iya bibi. Paman dan bibi semangat," seru Andin.
"Semangat dong," sahut paman Budi.
.
.
• Di kediaman Kenan.
"Sayang apakah Mas boleh tanya?" sahut Kenan. Kenan dan Bianca saat ini tengah sarapan juga.
"Tanya apa Mas?" tanya Bianca.
"Mas heran kenapa Andin sampai mau dirinya menjadi istri kedua dan mau di bayar oleh kamu. Dan yang lebih parahnya Andin itu mau menyerahkan anaknya sama kita. Sayang, aku mengenal Andin. Dia itu karyawan di tempat aku bekerja. Andin itu orangnya pendiam. Tapi kok mau gitu dirinya di bayar untuk jadi istri kedua," kata Kenan tanpa sungkan.
"Mmmmm... aku tidak tahu sayang alasan Andin itu apa loh. Ketika aku menawarkan tanpa berpikir lama dia langsung setuju," kata Bianca berbohong.
Mas Kenan kenapa sih? Kenapa dia jadi pengen tahu alasan Andin, hemmmmm....
"Jangan mudah percaya sama sampulnya Mas, kita belum tahu-kan isinya," kata Bianca.
Kenan mangut-mangut.
"Iya sayang," ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Yati Yati
lick lo Bianca awas
2023-01-31
0
Ayra
Aku jadi pegellll ama biancaaaa
2022-09-03
0
bunda aryuta
tuh kn bianca kahat iiih dassr , egois
2021-10-24
0