"Iya tuan Kenan sebenarnya Andin itu----, "
Belum saja selesai bicara ponselnya Kenan berdering ada telepon masuk dari Bianca. Kenan beranjak bangun lalu pergi ke luar untuk mengangkat telepon dari Bianca.
"Iya sayang ada apa?" tanya Kenan via telepon.
"Sayang cepetan pulang... aku sudah ingin di manja. Aku kangen sayang sentuhan hangat dari kamu. Udah 2 bulan ini loh kamu tidak pernah manjain aku."
"Iya sayang. Mas akan segera pulang. Kamu tunggu ok, dah... "
Kenan langsung menutup teleponnya.
Kenan kembali masuk ke dalam rumah, di ruang tengah sudan ada Andin.
"Bibi, paman, Andin. Sepertinya saya harus pamit pulang. Andin kamu menginap saja di rumah bibi dan paman, nanti besok pagi saya jemput," ucapnya dengan ramah.
"Iya Mas. " Andin mencium punggung tangan Kenan.
Setelah itu giliran Kenan yang mencium punggung tangan paman dan bibinya Andin.
"Assalamu'alaikum... " Kenan mengucapkan salam.
"Wa'alaikum salam... " Tika, Budi dan Andin menjawab salam dari Kenan.
Setelah Kenan menghilang dari pandangan mata Andin, Tika dan Budi. Andin mulai bercerita.
"Bi, paman... Andin hamil," seru Andin seraya mengelus-ngelus perutnya. Andin sangat senang atas kehamilannya saat ini. Walaupun nanti akhirnya anak itu harus Andin serahkan dengan suka rela kepada Bianca dan Kenan.
"Alhamdulilah... " Ucap paman dan bibi dengan kompaknya.
"Selamat sayang, akhirnya kamu hamil juga." Tika memeluk tubuh Andin.
"Tinggal menunggu anak itu lahir dan kamu menyerahkan anak kamu, tugas kamu selesai Ndin," sahut Paman Budi pilu.
Andin dan Tika melepaskan pelukannya.
"Iya paman. Tapi kenapa terasa berat soalnya Mas Kenan mulai menerima kehadiran Andin di hidupnya ," ucapnya dengan senyuman tipis.
"Andin kamu jangan sampai baper nak, ingat kamu itu cuman jadi istri kedua sampai kamu melahirkan dan memberikan anak kamu. Andin paman minta sama Andin, kamu jangan sampai jatuh cinta sama tuan Kenan. Nanti akhirnya kamu sendiri yang tersakiti nak," jelas paman Budi mencoba mengingatkan Andin.
"Hemmm... iya paman. Apa yang di katakan paman itu benar. Andin tidak boleh sampai jatuh cinta sama Mas Kenan," ucapnya. Andin berusaha untuk tersenyum di depan paman dan bibinya.
Benar kata paman. Andin harus sadar diri, Andin jangan sampai jatuh cinta. Ingat Ndin ingat kamu cuman jadi istri kedua sampai memberikan mereka anak setelah itu selesai. Mas Kenan mengucapkam talak. Dan aku menjadi janda.
..
Kenan sudah tiba di rumah. Bianca sudah menunggunya. Malam ini Bianca ingin di manja oleh Kenan. Bianca menyambut hangat kedatangan Kenan. Bianca segera mengajak Kenan ke dalam kamar.
Setelah berada di dalam kamar. Bianca membuka kancing kemeja Kenan satu persatu.
"Sayang Mas mandi dulu," ucap Kenan.
Namun Bianca tidak menyahut. Bianca terus membuka kancing kemeja suaminya.
"Sayang nanti mandinya kalau sudah selesai. Sayang aku sudah merindukan sentuhan hangat kamu." Bianca menarik tangan Kenan. Keduanya sama-sama jatuh di atas ranjang dan Kenan jatuh di atas Bianca.
Kedua tangan Bianca mulai melingkar di lehernya Kenan. Bianca mulai mencerna duluan. Bianca langsung mencumbu bibir Kenan. Kenan pun mengikuti cernaan yang di berikan istrinya.
Tapi entah kenapa hasrat Kenan biasa saja tidak merasa tertantang sama sekali. Kenan hanya mengikuti permainan istrinya.
Kenapa dengan hasratku? Seharusnya saya senang saat istri ingin duluan. Kenapa saya biasa saja. Bahkan dia tidak bangun sama sekali. Beda saat dengan Andin, hasrat ku langsung bergairah. Ada apa ini? Kalau tidak di turuti Bianca pasti marah.
Huft...
Kenan akan berusaha untuk memenuhi keinginan istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Yeni Maryani
ud ngerasain yg ori jd beda lah,,
2021-11-01
0
bunda aryuta
fah mulai ada rasa nich
2021-10-24
0
Wayan Werni
noh tohhhh louyooooo kan haaaaaa aaaa
2021-10-14
0