Kenan berdiri tegak. Kenan menyerahkan kresek jingjingannya kepada Andin, dan Andin langsung meraihnya.
"Di makan," titah Kenan dengan menyinggulkan senyum.
Andin mengangguk.
"Saya kerja dulu. Nanti sore kita ke rumah paman dan bibi," ucap Kenan dan Andin kembali mengangguk.
Kenan pun keluar.
...
Sore telah tiba.
Kenan sudah selesai dalam urusan pekerjaannya. Kenan juga sudah mengabari Bianca kalau Kenan akan mengantar andin menemui paman dan bibinya.
"Iya Mas. Tapi jangan lama-lama ok! Malam ini istri kesayangan kamu ingin di manja," ucap Bianca via telepon.
"Iya sayang. Tidak akan lama kok. Mas pasti akan pulang ke rumah."
"Iya Mas. Aku tunggu ya Mas, muach.."
"Iya sayang, muachh... "
Kenan menutup teleponnya.
.
Kenan dan Andin kini sudah berada dalam mobil perjalanan menuju ke rumah paman dan bibinya. Andin sudah tidak sabar rasanya ingin secepatnya bertemu dengan paman dan bibinya.
"Ndin boleh saya tanya sesuatu?" tanya Kenan yang masih fokus menyetir mobilnya.
"Tanya apa Mas?" tanya Andin.
"Kamu kenapa mau di bayar sama istri saya?" tanya Kenan sinis.
"Karena Andin butuh uang Mas," ucap Andin enteng.
"Buat apa?" tanya Kenan sedikit menyelidik.
"Itu urusan Andin Mas. Mas Kenan tidak usah tahu soal itu," ucap Andin dengan tersenyum tipis.
Kenan mangut-mangut.
Mas Kenan maaf. Maaf karena Andin tidak bisa menceritakan alasannya. Soalnya itu gak penting juga.
Ada rasa sedikit kecewa yang teramat dalam yang Kenan rasakan saat ini. Kecewa karena penilaian terhadap Andin itu benar kalau Andin itu bisa di bilang wanita murahan.
.
Tak lama kemudian mobilnya Kenan terpakir di halaman rumahnya bi Tika dan paman Budi. Andin dan Kenan keluar dari dalam mobil.
Tok...tok...tok..
Andin mengetuk pintu rumah.
"Assalamu'alaikum bi," seru Andin mengucapkan salam.
Tika dan Budi saat ini tengah duduk santai di ruang tengah. Ketika mendengar suara ketukan pintu dan mendengar ada yang mengucapkan salam, Tika segera membuka pintunya.
"Andin... " seru Tika.
"Bibi.... " Andin memeluk hangat tubuhnya Tika.
"Apa kabar bi?" tanya Andin yang masih dalam pelukan Tika.
"Kabar bibi baik-baik saja sayang."
Tika dan Andin melepaskan pelukannya.
"Tuan Kenan, Andin. Ayo masuk." Tika mempersilahkan Kenan dan Andin untuk masuk.
Kenan dan Andin mengangguk.
Apa aku tanya langsung sama bibi dan paman? Mereka pasti tahu alasan Andin kenapa mau di bayar sama Bianca. Kok saya merasa ada yang janggal.
Semuanya kini tengah berkumpul.
"Maaf Tuan Kenan, cuman ini yang bisa bibi suguhkan," kata Tika seraya meletakan minuman dan beberapa cemilan di atas meja.
"Tidak apa-apa bi, tidak usah repot-repot," ucap Kenan dengan melebarkan senyum.
"Andin ke toilet dulu," ucap Andin. Andin beranjak dari duduknya lalu bergegas ke dalam kamar mandi.
Ini kesempatan saya untuk menanyakan yang selama ini menjagal dalam pikiran saya.
"Bi, paman. Kenan mau tanya sesuatu boleh?" tanya Kenan dengan tatapan serius.
"Tanya apa tuan?" tanya Tika.
"Mmmmm... Andin kenapa mau di bayar sama istri saya untuk menjadi istri kedua?" tanya Kenan tanpa sungkan.
Tika dan Budi saling lempar pandang, saling kode-kodean lewat mata.
"Ceritakan saja bi? Kenan ingin tahu? Kenapa Andin sampai mau menjadi istri ke dua dan rela di bayar. Terus Andin rela nantinya anak-nya di berikan kepada saya dan Bianca, lalu nanti saya akan talak Andin, dan otomatis Andin akan menjadi janda di usia muda?" tanya Kenan panjang lebar.
Mmmmmm....
"Tuan Kenan jadi tidak tahu alasannya?" tanya paman Budi.
Kenan menggelengkan kepalanya.
Huft...
Budi dan Tika membuang nafas berat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
prettttt
2022-05-18
0
Yeni Maryani
ayo bi ceritain aj sm kenan yg sbnrnya,,
2021-11-01
1
Nonny
bom like thor. bru sampe episode ini bacanya.
bagus bgd thor
2021-10-12
1