Andin sudah berada di dalam ruangan kerja Kenan. Andin duduk di sofa. Kenan pun ikut duduk di sofa di sebelah Andin.
"Ndin kamu emang tidak ingin sesuatu?" tanya Kenan.
"Tidak Mas," ucap Andin kaku.
"Ndin kalau kamu ingin sesuatu ngomong saja, sebisa mungkin saya akan penuhi Ndin. Biasanya kalau wanita lagi hamil muda itu pasti banyak maunya," ucap Kenan.
"Andin cuman ingin bertemu dengan paman dan bibi, sudah 2 bulan ini Andin tidak pernah bertemu," ucap Andin pilu.
"Cuman itu?" tanya Kenan.
Andin mengangguk.
"Ok... nanti sore akan saya antar. Sebaiknya kamu beristirahat di kamar," ucapnya dengan lembut.
Andin kembali mengangguk. Andin langsung menuju ke kamar yang teletak di dalam ruangan kerja Kenan.
Mama Rani sudah tiba di kediaman Bianca dan Kenan. Mama Rani tidak akan pulang sebelum Kenan pulang. Bianca sangat kesal ia merasa sangat tidak bebas ada, mama mertuanya terus memperhatikan gerak-gerik Bianca.
"Bianca sayang, kalau jalan jangan terburu-buru nak. Ingat kamu lagi hamil muda dan masih rawan. Kalau kamu kepeleset gimana?" Mama Rani begitu wanti-wanti.
" Bawel banget sih... Uuhhh, saya kan cuman pura-pura hamil jadi aman mau jalan gimanapun juga," gerutu Bianca dalam hatinya.
Bianca balas mengangguk saja.
.
Jam menunjukan angka 12 siang.
Kenan masuk ke dalam kamar untuk memberikan Andin makan siang. Rupanya Andin tengah tidur terlentang. Kenan duduk di tepi ranjang, Kenan terus memperhatikan raut wajah Andin dalam-dalam.
"Ndin... kamu itu cantik. Tapi saya tidak suka dengan sifat kamu yang mata duitan, kamu rela di bayar dengan harga segitu. Dan kamu rela jadi iatri ke dua demi uang yang tidak seberapa harganya," gumam Kenan.
Kenan terus menatap lekat raut wajah Andin. Jari jemarinya mengusap lembut wajah Andin. Andin merasakan sentuhan hangat, Andin pun mengkerejepkan kedua matanya.
"Mas Kenan.... " sahut Andin.
"Sorry Ndin... " Kenan tampak kikuk di depan Andin.
Andin pun bangun.
"Maaf Mas. Andin ketiduran," ucap Andin sambil menggaruk-garuk pelipisnya yang sama sekali tidak gatal.
"Tidak apa-apa Ndin," ucap Kenan dengan menyinggulkan senyum.
"Ayo makan Ndin, saya sudah bawakan makanan untuk kamu," tawar Kenan.
"Andin tidak lapar Mas, rasanya Andin ingin makan buah-buah yang segar-segar," Kata Andin.
"Oh gitu." Kenan mangut-mangut.
Kenan segera membuka aplikasi di ponselnya.
"Kamu pilih saja di sini, nanti saya pesan," ucap Kenan.
Andin langsung memilih buah-buahan yang ia inginkan sekarang.
.
Bianca mulai akan mengerjain mama mertuanya yang bawel itu.
"Mam, sepertinya Bianca ingin buah mangga yang masih mentah yang langsung di petik dari pohonnya," ucap Bianca dengan nada suara yang di buat manja. Bianca mengelus-ngelus perutnya yang katanya lagi hamil.
"Sayang sudah tidak musim buah mangga loh, dari mana mama bisa dapat buah mangga muda," ucap mama Rani.
"Tapi ma, Bianca ingin buah mangga muda sekarang juga. Ini permintaan cucu mama loh," rengek Bianca manja.
"Duh.... " Mama Rani tepuk jidat.
Mama Rani mulai kelabakan.
"Rasain... emang enak di kerjain. Udah sana pulang. Ngapain sih masih di sini," gerutu Bianca dalam hatinya.
"Mama... Bianca pengen buah mangga muda sekarang, mama mau cucu mama ileran." Bianca mulai memaksa dan terus merengek.
Mama Rani semakin bingung saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Yati Yati
kebab klo ga tau mslh nya jgn bilang andin mata setan istri lo yg bikin mslh
2023-01-31
0
Fajar Ridwan
dr novel ini buat pelajaran kita semua. jangan mencampuri rumah tangga anak2 kita biarkan saja mereka bahagia dengan cara mereka dan gak usah menuntut untuk seperti yang kita inginkan. tugas kita cuma membantu dengangan ikhlas & mendo'akan yang terbaik.
2021-11-07
0
bunda aryuta
awas lho tar klau mama rani tahu klau bianca booonginbmama rani
2021-10-24
1