Ep.14 Aku Akan Menikah Denganmu

Zevana siap untuk berteriak kencang dan mencecar pria itu dengan berbagai pertanyaan tunggu saja hingga mereka tiba di dalam, saat Maxime membuka pintu rumahnya Zevana sudah bersiap-siap ingin membuka mulutnya untuk bersuara namun mulutnya dengan otomatis tertutup kembali saat mendengar suara lainnya yang cukup kencang membuat kaget dirinya dan Maxime.

Di dalam sana sudah ada beberapa orang lainnya “Apa yang kau lakukan Max? Apa keluargamu sudah mati hingga akan menikah pun kau tak mengabari kami” tanya seorang pria yang terlihat seperti Maxime versi tua.

“Maaf, aku sudah berniat untuk memberitahukan kalian tapi kalian tahu dari mana?”

Salah satu dari mereka kembali bersuara “Kenapa kau harus memberitahu kami belakangan dan membiarkan orang lain tahu lebih dulu” serunya kesal.

“Bukan seperti itu, aku dan kekasihku sudah berniat untuk mengatakannya saat makan malam dan pengumumanku malam ini bahkan ia tak mengetahuinya” ucap Maxime santai.

“Tapi kau memberitahu Miller”

Ternyata mereka semua tahu berita itu dari Miller “Itu sebuah kebetulan, aku tak mengetahui jika ia berada di pesta tersebut” jelas Maxime

“Jadi pada dasarnya kau memberitahu orang lain sebelum keluargamu sendiri?”

“Oke itu salahku, maaf untuk itu”

Zevana merasa canggung dengan situasi ini tanpa pemberitahuan sebelumnya ia bertemu pria yang mungkin juga salah satu dari keluarga Maxime seperti Miller dan ia juga sangat kesal karena kehadiran pria-pria di hadapannya ini membuat pertanyaannya terpendam lagi, jika terus seperti ini ia mungkin saja akan melupakan semua yang ingin ia katakan nanti.

Pandangan kedua pria asing itu kini akhirnya tertuju sepenuhnya pada Zevana, mereka menatapnya yang kini berdiri diam di depan pintu penthouse yang tertutup itu dengan canggung dan kebingungan.

“Siapa orang-orang ini? Kenapa melihatku seperti itu, apa ada sesuatu di wajahku atau apa aku terlihat mengerikan?” tanya Zevana bingung sekaligus resah di dalam hatinya.

Ia ingin sekali pergi dari sini dan menghindari situasi canggung ini untuk masalahnya dengan Maxime bisa di selesaikan besok “Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa mereka menatapku seperti itu?” tanya Zevana sedikit memiringkan kepalanya dan berbisik pada Maxime yang berada di sampingnya.

Karena berbisik terang-terangan pria asing yang mengganggu waktunya dengan Maxime itu bersuara “Max, apa yang dia katakan?” tanyanya.

Maxime hanya tertawa dan tersenyum jahil “Dia bertanya kenapa kalian menatapnya seperti itu” adu Maxime yang sukses membuat mereka tertawa kecuali Zevana yang menatapnya terperangah.

“Maaf karena kami berlaku tidak sopan, ah ya sebelum itu perkenalkan aku Mathew dan ini Marchel” ucapnya sembari mengulurkan tangannya.

Zevana menyambut uluran tangan itu namun kedua pria itu memberinya pelukan singkat “Ah dan s-saya Zevana” ucapnya yang hampir lupa memperkenalkan dirinya.

Kedua pria itu tertawa dan menatap gemas Zevana “Tentu saja kami mengenalmu karena kau akan segera menjadi adik ipar kami, bagian dari keluarga kami” ucap Mathew.

Mereka sangat baik bahkan Miller sekalipun namun entah apa yang terjadi dengan sifat Maxime yang berbanding terbalik dengan tiga pria yang malam ini ia temui. Sepertinya perbincangan ini akan menghabiskan banyak waktu dan yang pasti ia tidak akan memiliki kesempatan untuk mendapat penjelasan dari Maxime malam ini.

Zevana tersenyum canggung mendengar itu dan Mathew kembali bersuara “Kami sangat penasaran dengan wanita yang berhasil merebut hati seorang Maxime” ucapnya.

Zevana hanya bisa tersenyum mendengarnya ia ingin sekali mengatakan bahwa itu tidak benar dan itu hanya bagian dari sandiwara yang dibuat oleh Maxime. Mungkin jika ia terus berdiam dan tersenyum menanggapi semua ini ia akan menjadi wanita jahat yang memberi sebuah kebahagiaan palsu kepada orang yang bahkan sebelumnya tak ia kenali, percayalah ia pernah berada disituasi seperti itu dan jujur saja itu sangat tidak baik saat kenyataan atau kebenaran menghampirinya.

“Ayo bicarakan ini sambil duduk, kalian ingin minum apa?” tawar Maxime hendak bergerak dari diamnya.

“Tidak perlu, kami sudah terlalu lama meninggalkan istri-istri kami jadi sampai di sini saja. Kita akan bertemu lagi nanti dan kami akan datang bersama istri-istri kami” jelas Mathew yang tanpa basa-basi pun berpamitan dan pergi dari hadapan Zevana dan Maxime.

...***...

Setelah kejadian tidak terduga yang baru saja mereka hadapi kini Maxime dan Zevana saling diam di tempat, entah apa yang dirasakan Maxime tapi Zevana hanya ada kecanggungan dan keresahan.

“Kemarilah” ucap Maxime yang akhirnya memecahkan keheningan di antara keduanya sembari berjalan menuju dapur yang diikuti oleh Zevana.

Zevana duduk di meja makan berbentuk meja bar yang ada di dapur penthouse ini dan Maxime berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil dua botol minum dingin dan memberikan satu untuk Zevana.

“Terima kasih” ucap Zevana kemudian menundukkan kepalanya untuk mengumpulkan keberaniannya “Max, aku tidak ingin menikah denganmu” ucap Zevana.

Ia mengatakan itu dengan tenang entah ke mana perginya amarah yang sebelumnya memuncak itu yang bahkan mungkin bisa membuat pria ini kaget bahkan kencing di celana, ya meskipun itu tidak mungkin seperti itulah umpama-an mengerikannya kemarahan yang tadi hampir meledak itu.

“Aku akan berterus terang padamu Zee, orang tuaku terus mendesakku untuk menikah karena saudaraku semua sudah menikah bahkan kedua orang tuaku menjebakku untuk menghadiri kencan buta. Karena itu kupikir daripada wanita pilihan orang tuaku lebih baik menikah dengan wanita pilihanku” jelas Maxime

Pilihanku? Kenapa Zevana bisa menjadi pilihan seorang Maxime Abiezer bahkan ini baru terhitung satu minggu lebih sejak pertemuan pertama mereka.

“Aku tahu situasimu tapi Max aku tetap tidak ingin menikah denganmu” ucap Zevana tidak ingin berdebat lebih lama lagi, ia hanya ingin meluruskan masalah ini.

“Kau akan menikah denganku tidak ada penolakan karena jika tidak aku akan melakukan segala hal untuk membuatmu ingin menikahiku” ucap Maxime entah kenapa daripada terdengar seperti ancaman itu lebih seperti permohonan tapi tidak ketara karena wajahnya yang mengeras sangat menyeramkan.

“Anda meminta saya menikah dengan Anda dan jika saya menolak Anda akan membuat hidup saya seperti di neraka? Apa Anda tahu menikah dengan Anda itu adalah neraka bagi saya” ucap Zevana kembali berbicara formal pada Maxime, ia sangat ingin menegaskan batasan di antara mereka.

Wajah Maxime memerah dan rahangnya mengeras sempurna pria itu sangat marah sekarang setelah mendengar ucapan Zevana barusan. Bukannya membentak atau melampiaskan amarahnya raut wajah Maxime berganti menjadi sebuah seringaian dan kemudian mendekat ke arah Zevana dan berbisik tepat di telinga wanita itu.

“Itu bukan pilihan yang buruk menikah denganku dan hidup di neraka mewah atau hidup biasa di neraka yang sesungguhnya” ucap Maxime kemudian berjalan menjauh menuju ruang tamu.

Apa yang ia lakukan? Zevana bisa menikah dengannya tapi sekali lagi ia tidak mau, faktanya ia tidak bisa menikah dengan Maxime tapi kemudian pria gila itu akan menghancurkan hidupnya. Ia tidak tahu harus melakukan apa lagi yang jelas ia tak ingin melibatkan keluarganya dalam situasi menyusahkan ini dan Justin? Ia ingin meminta bantuan pria itu tapi ia tidak boleh melakukannya karena Justin sudah terlalu banyak membantunya dan ia tak boleh menghancurkan kehidupan sahabatnya itu karena keegoisannya.

Zevana berjalan menuju ruang tamu setelah bergumul dengan pikirannya dan di sana ia menemukan Maxime yang tengah duduk santai sembari memperhatikan film yang ia putar.

“Hey...” tegur Zevana malas

Maxime menolehkan kepalanya ke arah Zevana dan menatapnya tanpa bersuara dan membuat wanita itu menghela nafasnya “Aku akan menikah denganmu dan hidup di neraka mewah itu” ucapnya sedikit menyindir.

Maxime tersenyum penuh kemenangan “Ya, itu bagus. Aku tak pernah salah menilai seseorang kau memang gadis yang pintar” ucap Maxime.

“Lalu untuk persiapan pernikahan akan kita lakukan secepatnya dan besok kita akan menemui keluargaku” ucap Maxime lagi.

“Terserah! Tapi aku ingin saat kau membawaku menemui orang tuamu bertemulah dengan orang tuaku juga, bukan di hari lain tapi harus di hari yang sama” pinta Zevana.

Maxime menganggukkan kepalanya setuju “Oke, istirahatlah di sini malam ini”

“Tidak, aku akan kembali”

“Tetaplah di sini” ucap Maxime tak kalah tegas.

“Aku tidak membawa pakaian ganti untuk malam ini dan besok jadi aku akan kembali. Dan satu lagi aku tidak akan tinggal denganmu setelah pernikahan” ucap Zevana.

“Itu tidak masuk akal”

“Jika tidak ingin maka aku tidak jadi menikah denganmu”

“Ternyata kau tidak sepintar itu” sindir Maxime membuat Zevana membelalakkan bola matanya “Apa kau pernah melihat orang yang sudah menikah namun tidak tinggal bersama?”

Itu benar tapi Zevana tak menyukai ide itu “Tetaplah di sini malam ini, tentang pakaian aku sudah menyiapkannya sebentar lagi akan tiba. Dan kau tenang saja karena kita tidak tidur di kamar yang sama” ucap Maxime datar.

Itu bukan ide yang buruk “Baiklah, malam ini maupun setelah menikah kita harus tidur di kamar yang berbeda, setuju?” tawar Zevana

Maxime menganggukkan kepalanya “Oke, deal” keduanya pun saling berjabat tangan.

“Itu kamarku dan kau masuklah ke kamarmu, aku akan mengantarkan bajumu setelah itu datang” perintah Maxime.

Namun di saat yang sama terdengar suara bel yang berbunyi dan sepertinya itu sesuatu yang di tunggu Maxime dan juga Zevana. Zevana mengikuti Maxime yang berjalan menuju pintu dan benar saja itu belanjaannya, Maxime pun memberikan itu pada Zevana.

“Kau boleh menempati kamar ini, jika perlu sesuatu katakan saja padaku” ucapnya

“Hem, baik...”

Wow, apa ini kamar tamu? Ini kamar yang sangat bagus. Dindingnya dicat warna biru muda dan tempat tidurnya memiliki selimut abu-abu yang tampak elegan dan pemandangannya juga luar biasa.

Saat melihat kasur empuk itu Zevana menguap, ia sadar bahwa ini sudah masuk waktunya untuk tidur. Ia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu tak butuh waktu lama ia pun selesai dengan urusannya di kamar mandi dan ketika kembali ia mengeluarkan pakaian dari tas berlabel ‘Night Ware’ untuk menemukan gaun malam hitam renda sutra murni yang berakhir tapi di bawah pantatnya saat ia mengenakannya.

Ini pertama kali ia memiliki pakaian tidur seperti ini, sangat menjijikkan baginya karena itu terlihat seperti milik wanita-wanita nakal yang menjajakan tubuhnya di forum Online. Zevana memutar bola matanya jengah apa yang bisa ia harapkan dari seorang Maxime Abiezer yang mesum itu, karena rasa kantuknya ia pun tak mempermasalahkan itu terlebih tak akan ada yang melihat penampilannya ini.

Zevana pun memilih untuk merebahkan tubuhnya dan pergi tidur karena besok akan menjadi hari yang sangat melelahkan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Halimah Ahong

Halimah Ahong

pnasarn dgn crita ny 😊

2021-04-19

0

bundA&M

bundA&M

lanjut

2021-03-28

0

Rini

Rini

Bagus bnget cepetan di up lg yaaaaaaa

2021-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Ep.1 Prolog
2 Ep.2 Maxime Abiezer
3 Ep.3 Sekretaris Pribadi Baru
4 Ep.4 Hari Penuh Kesialan
5 Ep.5 Bukan Hari Kesialan
6 Ep.6 Pria Arrogant+Mesum
7 Ep.7 Kopi Hitam & 2potong Gula
8 Ep.8 65% Mesum
9 Ep.9 Sangat Mengganggu
10 Ep.10 Backless Red Dress
11 Ep.11 Wanita Yang Sangat Berarti
12 Ep.12 Aku Akan Menikah
13 Ep.13 Hay Adik Ipar
14 Ep.14 Aku Akan Menikah Denganmu
15 Ep.15 Pemandangan Indah Di Pagi Hari
16 Ep.16 Pertemuan Keluarga Part I
17 Ep.17 Pertemuan Keluarga Part II
18 Ep.18 Kenapa Kau Tak Menolakku Saat Itu
19 Ep.19 Perdebatan Kecil Dipagi Hari
20 Ep.20 Tiada Akhir
21 Ep.21 Tentang Rutinitas Maxime
22 Ep.22 Karena Kesalahan Kecil
23 Ep.23 Bukan Inginku
24 Ep.24 Siapa Itu?
25 Ep.25 Please, Don't Move
26 Ep.26 Baj**gan Menjijikkan
27 Ep.27 Aku Punya Dia Disampingku
28 Ep.28 Bukan Aku...
29 Ep.29 Dengarkanku dan Percayalah
30 Ep.30 Malam Pertunangan
31 Ep.31 Vila Rasa Mansion
32 Ep.32 Truth Or Dare
33 Ep.33 Taruhan
34 Ep.34 Perhatian Seorang Ayah
35 Ep.35 Pemenang Taruhan
36 Ep.36 Tak Ingin Melakukannya Denganmu
37 Ep.37
38 Ep.38 Tanda Kemerahan(?)
39 Ep.39 Sudah Kukatakan Aku Bukan...
40 Ep.40 Kursi Goyang
41 Ep.41 Rencana Pesta Pernikahan
42 Ep.42 Insiden Petugas Kebersihan
43 Ep.43 Insiden Petugas Kebersihan (II)
44 Ep.44 Insiden Petugas Kebersihan (III)
45 Ep.45 Insiden Petugas Kebersihan (IV)
46 Ep.46 Masa Lalu Zevana
47 Ep.47 Rasa Bersalah Maxime
48 Ep.48 Perlahan Saling Memahami
49 Ep.49 Mimpi Buruk
50 Ep.50 Thank You, Zacky
51 Ep.51 Apa Aku Terlihat Menyedihkan?
52 Ep.52 Dinner di Rooftop
53 Ep.53 Malam Yang Menyenangkan
54 Ep.54 Menghabiskan Waktu Bersama
55 Ep.55 Pemandangan Tak Asing
56 Ep.56 Kesepakatan Baru
57 Ep.57 Ajakan Makan Malam Bersama
58 Ep.58 Kedatangan Tamu
59 Ep.59 Apa Kau Hamil?
60 Ep.60 Alasan Yang Sebenarnya
61 Ep.61 Bisakah Ia? Mungkin Tidak
62 Ep.62 Persiapan Pernikahan
63 Ep.63 Persiapan Pernikahan (II)
64 Ep.64 Putri Tidur
65 Ep.65 Ingin Tidur Bersama?
66 Ep.66 Cantik Saat Tertawa
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92 -END-
93 STUCK WITH PSYCHOPATH
94 ALYSSA WANG!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Ep.1 Prolog
2
Ep.2 Maxime Abiezer
3
Ep.3 Sekretaris Pribadi Baru
4
Ep.4 Hari Penuh Kesialan
5
Ep.5 Bukan Hari Kesialan
6
Ep.6 Pria Arrogant+Mesum
7
Ep.7 Kopi Hitam & 2potong Gula
8
Ep.8 65% Mesum
9
Ep.9 Sangat Mengganggu
10
Ep.10 Backless Red Dress
11
Ep.11 Wanita Yang Sangat Berarti
12
Ep.12 Aku Akan Menikah
13
Ep.13 Hay Adik Ipar
14
Ep.14 Aku Akan Menikah Denganmu
15
Ep.15 Pemandangan Indah Di Pagi Hari
16
Ep.16 Pertemuan Keluarga Part I
17
Ep.17 Pertemuan Keluarga Part II
18
Ep.18 Kenapa Kau Tak Menolakku Saat Itu
19
Ep.19 Perdebatan Kecil Dipagi Hari
20
Ep.20 Tiada Akhir
21
Ep.21 Tentang Rutinitas Maxime
22
Ep.22 Karena Kesalahan Kecil
23
Ep.23 Bukan Inginku
24
Ep.24 Siapa Itu?
25
Ep.25 Please, Don't Move
26
Ep.26 Baj**gan Menjijikkan
27
Ep.27 Aku Punya Dia Disampingku
28
Ep.28 Bukan Aku...
29
Ep.29 Dengarkanku dan Percayalah
30
Ep.30 Malam Pertunangan
31
Ep.31 Vila Rasa Mansion
32
Ep.32 Truth Or Dare
33
Ep.33 Taruhan
34
Ep.34 Perhatian Seorang Ayah
35
Ep.35 Pemenang Taruhan
36
Ep.36 Tak Ingin Melakukannya Denganmu
37
Ep.37
38
Ep.38 Tanda Kemerahan(?)
39
Ep.39 Sudah Kukatakan Aku Bukan...
40
Ep.40 Kursi Goyang
41
Ep.41 Rencana Pesta Pernikahan
42
Ep.42 Insiden Petugas Kebersihan
43
Ep.43 Insiden Petugas Kebersihan (II)
44
Ep.44 Insiden Petugas Kebersihan (III)
45
Ep.45 Insiden Petugas Kebersihan (IV)
46
Ep.46 Masa Lalu Zevana
47
Ep.47 Rasa Bersalah Maxime
48
Ep.48 Perlahan Saling Memahami
49
Ep.49 Mimpi Buruk
50
Ep.50 Thank You, Zacky
51
Ep.51 Apa Aku Terlihat Menyedihkan?
52
Ep.52 Dinner di Rooftop
53
Ep.53 Malam Yang Menyenangkan
54
Ep.54 Menghabiskan Waktu Bersama
55
Ep.55 Pemandangan Tak Asing
56
Ep.56 Kesepakatan Baru
57
Ep.57 Ajakan Makan Malam Bersama
58
Ep.58 Kedatangan Tamu
59
Ep.59 Apa Kau Hamil?
60
Ep.60 Alasan Yang Sebenarnya
61
Ep.61 Bisakah Ia? Mungkin Tidak
62
Ep.62 Persiapan Pernikahan
63
Ep.63 Persiapan Pernikahan (II)
64
Ep.64 Putri Tidur
65
Ep.65 Ingin Tidur Bersama?
66
Ep.66 Cantik Saat Tertawa
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92 -END-
93
STUCK WITH PSYCHOPATH
94
ALYSSA WANG!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!