Ep.3 Sekretaris Pribadi Baru

Seorang wanita terlihat duduk di depan meja riasnya sembari memoles tipis perona di wajahnya, hari ini ia bangun lebih awal ia sangat bersemangat memulai harinya karena hari ini ia akan melakukan interviu dengan perusahaan besar. Jika nasibnya bagus maka mulai hari ini ia akan menjadi seorang sekretaris pribadi di perusahaan besar, memikirkannya saja sudah membuat senang.

Setelah selesai wanita tersebut bangkit dari duduknya dan berdiri agak jauh dari meja riasnya kembali mengecek penampilannya untuk yang terakhir kalinya. Ia tersenyum senang ketika merasa puas dengan penampilannya yang menggunakan kemeja blouse berwarna putih dengan paduan rok pensil berwarna bluesky tak lupa high heels berwarna abu-abu yang melengkapi penampilannya.

Zevana melirik ke arah jam yang melingkar di lengannya, ia keluar dari kamarnya dan melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa menuju keluar rumah memasuki mobilnya dan pergi.

“Ya Tuhan, tidak Zee kau tidak boleh terlambat” gumamnya saat melajukan mobilnya di jalanan yang cukup ramai pagi ini.

Setelah sekitar kurang lebih dua puluh menit berkendara akhirnya ia pun sampai dan memarkirkan mobilnya di parkiran gedung megah menjulang tinggi yang akan menentukan keberuntungannya hari ini, menurut zodiaknya hari ini adalah hari keberuntungan bagi zodiak Leo.

Zevana turun dari mobil dan jantungnya berdegup sangat kencang “Ayo Zee, semangat! You can do it!!”

Zevana melangkahkan kakinya mendekati bangunan mewah itu dan saat berada di depan pintu gedung itu di bukakan oleh pria yang berdiri di depan pintu tersebut.

“Good Morning, Ms.” ucap pria tersebut dengan hormat

“Terima kasih” ucap Zevana tersenyum ramah

Setelah memasuki kawasan kantor tersebut ia berjalan menuju meja resepsionis “Halo, good morning”

“Good morning, ada yang bisa saya bantu?”

“Um... saya di sini untuk mengikuti interviu sekretaris pribadi Tuan Maxime” jelas Zevana

Resepsionis itu mengangguk mengerti “Baik, di sana Anda bisa menaiki lift yang kanan dan Anda bisa langsung naik ke lantai 30 saja. Nanti di sana ada seseorang yang akan mengarahkan Anda” jelasnya tersenyum ramah pada Zevana

“Oh baiklah, terima kasih banyak” ucapnya berlalu pergi dari meja resepsionis itu.

Setelah mengikuti arahan seperti yang di katakan resepsionis di bawah tadi akhirnya Zevana tiba di tempat di mana seharusnya ia berada, saat pintu lift itu terbuka dan berjalan beberapa langkah betapa terkejutnya ia saat melihat ada banyak wanita-wanita cantik yang sudah duduk mengantre di hadapannya saat ini.

Zevana entah kenapa seketika merasa minder, tentu saja ia juga cantik dan ia juga masih muda dua puluh empat tahun tapi wanita-wanita yang ada di sini jauh lebih cantik darinya. Zevana melangkahkan kakinya seketika mengundang perhatian wanita-wanita di sana karena suara sepatunya yang beradu dengan lantai, mereka yang awalnya sibuk berbincang-bincang kini ter fokuskan pada dirinya yang baru saja datang itu.

Zevana yang awalnya sedikit minder langsung kembali percaya diri, mungkin wanita yang lainnya terlihat lebih cantik daripada dirinya tapi kan belum tentu ia kalah di hal yang lain mengingat kualifikasi dan nilainya sangat bagus. Terlebih lagi mereka semua mengenakan pakaian yang sangat terbuka dan pakaian mereka itu sangat tidak cocok untuk digunakan untuk melamar pekerjaan. Bukan bermaksud mengkritik pelamar lainnya tapi bukankah berpakaian seperti itu adalah hal yang salah? Bahkan dari penampilan luar saja siapa pun bisa tau kalau mereka bukan seseorang yang profesional.

Zevana duduk di kursi yang sudah disediakan suasana yang mencengkam memenuhi tempat itu lebih tepatnya hanya untuk Zevana karena beberapa dari wanita yang berada di sana menatap ke arahnya seakan meremehkan dirinya, dan untungnya tak lama kemudian keluar seorang wanita dari dalam ruangan yang pintunya tertutup sejak tadi yang berhasil mengalihkan perhatian mereka semua.

“Selamat pagi... Interviewnya akan kita mulai sekarang, nomor satu silakan masuk” ucap wanita berumur sekitar tiga puluh tahunan itu tersenyum ramah.

Interviu pun dimulai satu persatu dari mereka yang berada di sana keluar masuk bergantian namun tidak ada satu pun dari mereka yang keluar dengan raut wajah yang bahagia, mengerti dengan raut wajah itu membuat Zevana senang sekaligus takut seberapa ketat dan sulitnya seleksi tersebut hingga tidak ada satu pun yang keluar dengan berita bahagia.

Wanita yang berpakaian profesional tadi kembali keluar dari ruangan penuh misterius itu “Nomor dua belas” panggilnya

Kini tinggal tiga orang lagi termasuk dirinya, kegugupannya semakin meningkat. Ia senang karena hingga kini tidak ada satu pun yang keluar dengan berita bahagia karena ia bisa sedikit berharap tentang dirinya tapi jika memikirkan tentang interviewnya apakah ia akan gagal juga? Sebenarnya apa yang dikatakan pria di dalam sana itu?

“Nomor lima belas” panggilnya “Ah, apa Anda yang terakhir?” tanya wanita itu pada Zevana

Zevana melirik ke sekelilingnya “I-iya, sepertinya begitu” ucapnya.

Wanita itu tersenyum kepadanya “Mari, ikut saya” ajaknya

Tak terasa kini giliran dirinya pun tiba, tidak ada siapa pun lagi di sini hanya ada dirinya bahkan wanita sebelumnya pun keluar dengan marah-marah. Dengan tekad yang penuh Zevana bangkit dari duduknya mengikuti wanita itu memasuki ruangan yang sebelumnya membuat empat belas orang wanita keluar dengan mood yang berantakan.

Langkahnya terhenti saat tiba di dalam ruangan tersebut, ia melirik sekilas ke arah ruangan besar yang dicekam keheningan tersebut. Lalu ia memberanikan diri untuk melirik ke arah pria yang duduk di kursi kebesarannya itu dan dengan cepat ia mengalihkan pandangannya sebelum mata mereka bertemu.

“Silahkan duduk, nona” ucap wanita itu sembari menunjuk ke arah sofa dan bergerak mendahului Zevana.

Zevana menarik nafasnya dalam-dalam dan sesekali ia melirik ke arah Tuan Maxime, seperti yang dirumorkan pria ini sangat tampan Zevana berusaha untuk tidak pingsan ketika melihat calon atasannya itu, wajah Tuan Maxime sulit untuk tidak membuat wanita yang melihatnya tidak terpesona.

Interviu pun di mulai dan ternyata bukan Tuan Maxime yang mewawancarainya tetapi Ms. Emma wanita yang tadi memanggilnya masuk. Wawancara berlangsung dengan lancar Zevana menjawab semua pertanyaan dengan mudah dan tanpa ragu, dan selama wawancara itu berlangsung tubuhnya terasa panas akibat tatapan menyelidik yang tiada henti ditujukan Tuan Maxime padanya.

Wawancara berlalu dengan cepat dan tak terasa sudah berakhir “Um yah, saya rasa Anda sempurna untuk posisi ini. Kualifikasi Anda yang paling bagus di antara pelamar lainnya hari ini dan Anda juga cerdas bahkan Anda menjawab semua pertanyaan saya dengan baik dan percaya diri”

“Saya rasa Anda sangat sempurna untuk menggantikan posisi saya ini” ucap ya kemudian menatap ke arah Tuan Maxime “Bagaimana Tuan, apa Anda punya pertanyaan lain?” tanyanya.

Zevana sangat senang dengan tanggapan dan pujian dari Ms. Emma, ini berita baik untuknya dan ia hanya berharap agar Tuan Maxime tidak menanyakan pertanyaan apa pun padanya. Ia menatap Tuan Maxime dengan waswas, melihat pria itu menopang dagunya dan berpikir membuat harapannya musnah. Sialnya pria itu berniat untuk mengajukan pertanyaan padanya.

Maxime kembali memperhatikan Zevana dengan tatapan yang sulit diartikan, jujur saja ia terkesan saat pertama kali melihat wanita itu memasuki ruangannya karena dari banyaknya wanita yang melamar kerja hari ini hanya wanita yang ada di hadapannya ini berpenampilan layaknya seorang sekretaris sementara yang lainnya terlihat seperti wanita penggoda dengan pakaian ketat dan seksi mereka itu.

Tapi lihatlah wanita di hadapannya ini meskipun menggunakan pakaian yang tidak seksi dan berpakaian layaknya seorang profesional tak bisa dipungkiri pakaian itu justru memberi kesan indah dan seksi di saat yang bersamaan. Dia terlihat sangat luar biasa kaki kencang dan tubuh tingginya, rambut panjang hang diikat memamerkan leher jenjangnya, wanita ini sangat sempurna hingga bisa membuat siapa pun terpesona melihatnya.

Buktinya saja Maxime yang seharusnya tidak berada di samping Ms. Emma menemaninya menginterviu karena terpesona kepada wanita di hadapannya ini membuatnya tanpa sadar ikut bergabung di antara keduanya padahal pelamar sebelumnya ia tidak ikut bergabung di sini dan hanya mengawasi dari kursi kebesarannya itu.

“Saya hanya ingin tahu apa yang Ms. Afsheen pikirkan tentang saya?” tanya Maxime dengan suara beratnya.

Zevana menatap ragu ke arah Maxime, apakah ini pertanyaan menjebak tapi apa yang harus ia katakan? Haruskah ia mengatakan sesuai yang ia pikirkan? Dilihat sekilas pun pasti semua orang akan setuju dengan pikirannya bukan, dia harus jujur bukan?

“Um sebelumnya saya ingin meminta maaf jika ini terdengar kasar atau kurang sopan tapi sejujurnya menurut saya kesan pertama saya saat melihat Anda, Anda pria yang tampan dan terlihat arogan yang suka bermain dengan banyak wanita dengan mengandalkan wajah tampan Anda itu”

“Tapi jika dilihat disisi lain Anda seorang pria yang sangat cerdas juga bertanggung jawab besar karena Anda berhasil menjalankan perusahaan sebesar ini terlebih di usia yang terbilang muda” ucap Zevana mencerocos tanpa memperhatikan sekeliling, ia benar-benar mencurahkan segala pikirannya apa adanya dengan tenang.

Pandangannya teralihkan pada Ms. Emma yang terlihat sangat terkejut mendengar perkataannya barusan dan saat ia memberanikan diri untuk melirik ke arah Tuan Maxime. Sepertinya bukan kejujuran yang diinginkan pria itu melainkan pujian karena sekarang pria itu tengah menatapnya dengan tatapan berapi-api dan mulut yang terbuka terkejut dengan perkataannya barusan.

“Ya Tuhan, Zee apa yang baru saja kau lakukan? Kau mengacaukan semuanya Zee, hah sial” rutuknya dalam hati

...****************...

Terpopuler

Comments

istriHanbinPacarKyungSoo

istriHanbinPacarKyungSoo

not Ms but Mrs.

2021-11-11

2

bundA&M

bundA&M

sejauh ini bikin aku penasaran buat nungguin up nya trs thor

2021-03-17

0

R-zahra☠️

R-zahra☠️

AQ mampir

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Ep.1 Prolog
2 Ep.2 Maxime Abiezer
3 Ep.3 Sekretaris Pribadi Baru
4 Ep.4 Hari Penuh Kesialan
5 Ep.5 Bukan Hari Kesialan
6 Ep.6 Pria Arrogant+Mesum
7 Ep.7 Kopi Hitam & 2potong Gula
8 Ep.8 65% Mesum
9 Ep.9 Sangat Mengganggu
10 Ep.10 Backless Red Dress
11 Ep.11 Wanita Yang Sangat Berarti
12 Ep.12 Aku Akan Menikah
13 Ep.13 Hay Adik Ipar
14 Ep.14 Aku Akan Menikah Denganmu
15 Ep.15 Pemandangan Indah Di Pagi Hari
16 Ep.16 Pertemuan Keluarga Part I
17 Ep.17 Pertemuan Keluarga Part II
18 Ep.18 Kenapa Kau Tak Menolakku Saat Itu
19 Ep.19 Perdebatan Kecil Dipagi Hari
20 Ep.20 Tiada Akhir
21 Ep.21 Tentang Rutinitas Maxime
22 Ep.22 Karena Kesalahan Kecil
23 Ep.23 Bukan Inginku
24 Ep.24 Siapa Itu?
25 Ep.25 Please, Don't Move
26 Ep.26 Baj**gan Menjijikkan
27 Ep.27 Aku Punya Dia Disampingku
28 Ep.28 Bukan Aku...
29 Ep.29 Dengarkanku dan Percayalah
30 Ep.30 Malam Pertunangan
31 Ep.31 Vila Rasa Mansion
32 Ep.32 Truth Or Dare
33 Ep.33 Taruhan
34 Ep.34 Perhatian Seorang Ayah
35 Ep.35 Pemenang Taruhan
36 Ep.36 Tak Ingin Melakukannya Denganmu
37 Ep.37
38 Ep.38 Tanda Kemerahan(?)
39 Ep.39 Sudah Kukatakan Aku Bukan...
40 Ep.40 Kursi Goyang
41 Ep.41 Rencana Pesta Pernikahan
42 Ep.42 Insiden Petugas Kebersihan
43 Ep.43 Insiden Petugas Kebersihan (II)
44 Ep.44 Insiden Petugas Kebersihan (III)
45 Ep.45 Insiden Petugas Kebersihan (IV)
46 Ep.46 Masa Lalu Zevana
47 Ep.47 Rasa Bersalah Maxime
48 Ep.48 Perlahan Saling Memahami
49 Ep.49 Mimpi Buruk
50 Ep.50 Thank You, Zacky
51 Ep.51 Apa Aku Terlihat Menyedihkan?
52 Ep.52 Dinner di Rooftop
53 Ep.53 Malam Yang Menyenangkan
54 Ep.54 Menghabiskan Waktu Bersama
55 Ep.55 Pemandangan Tak Asing
56 Ep.56 Kesepakatan Baru
57 Ep.57 Ajakan Makan Malam Bersama
58 Ep.58 Kedatangan Tamu
59 Ep.59 Apa Kau Hamil?
60 Ep.60 Alasan Yang Sebenarnya
61 Ep.61 Bisakah Ia? Mungkin Tidak
62 Ep.62 Persiapan Pernikahan
63 Ep.63 Persiapan Pernikahan (II)
64 Ep.64 Putri Tidur
65 Ep.65 Ingin Tidur Bersama?
66 Ep.66 Cantik Saat Tertawa
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92 -END-
93 STUCK WITH PSYCHOPATH
94 ALYSSA WANG!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Ep.1 Prolog
2
Ep.2 Maxime Abiezer
3
Ep.3 Sekretaris Pribadi Baru
4
Ep.4 Hari Penuh Kesialan
5
Ep.5 Bukan Hari Kesialan
6
Ep.6 Pria Arrogant+Mesum
7
Ep.7 Kopi Hitam & 2potong Gula
8
Ep.8 65% Mesum
9
Ep.9 Sangat Mengganggu
10
Ep.10 Backless Red Dress
11
Ep.11 Wanita Yang Sangat Berarti
12
Ep.12 Aku Akan Menikah
13
Ep.13 Hay Adik Ipar
14
Ep.14 Aku Akan Menikah Denganmu
15
Ep.15 Pemandangan Indah Di Pagi Hari
16
Ep.16 Pertemuan Keluarga Part I
17
Ep.17 Pertemuan Keluarga Part II
18
Ep.18 Kenapa Kau Tak Menolakku Saat Itu
19
Ep.19 Perdebatan Kecil Dipagi Hari
20
Ep.20 Tiada Akhir
21
Ep.21 Tentang Rutinitas Maxime
22
Ep.22 Karena Kesalahan Kecil
23
Ep.23 Bukan Inginku
24
Ep.24 Siapa Itu?
25
Ep.25 Please, Don't Move
26
Ep.26 Baj**gan Menjijikkan
27
Ep.27 Aku Punya Dia Disampingku
28
Ep.28 Bukan Aku...
29
Ep.29 Dengarkanku dan Percayalah
30
Ep.30 Malam Pertunangan
31
Ep.31 Vila Rasa Mansion
32
Ep.32 Truth Or Dare
33
Ep.33 Taruhan
34
Ep.34 Perhatian Seorang Ayah
35
Ep.35 Pemenang Taruhan
36
Ep.36 Tak Ingin Melakukannya Denganmu
37
Ep.37
38
Ep.38 Tanda Kemerahan(?)
39
Ep.39 Sudah Kukatakan Aku Bukan...
40
Ep.40 Kursi Goyang
41
Ep.41 Rencana Pesta Pernikahan
42
Ep.42 Insiden Petugas Kebersihan
43
Ep.43 Insiden Petugas Kebersihan (II)
44
Ep.44 Insiden Petugas Kebersihan (III)
45
Ep.45 Insiden Petugas Kebersihan (IV)
46
Ep.46 Masa Lalu Zevana
47
Ep.47 Rasa Bersalah Maxime
48
Ep.48 Perlahan Saling Memahami
49
Ep.49 Mimpi Buruk
50
Ep.50 Thank You, Zacky
51
Ep.51 Apa Aku Terlihat Menyedihkan?
52
Ep.52 Dinner di Rooftop
53
Ep.53 Malam Yang Menyenangkan
54
Ep.54 Menghabiskan Waktu Bersama
55
Ep.55 Pemandangan Tak Asing
56
Ep.56 Kesepakatan Baru
57
Ep.57 Ajakan Makan Malam Bersama
58
Ep.58 Kedatangan Tamu
59
Ep.59 Apa Kau Hamil?
60
Ep.60 Alasan Yang Sebenarnya
61
Ep.61 Bisakah Ia? Mungkin Tidak
62
Ep.62 Persiapan Pernikahan
63
Ep.63 Persiapan Pernikahan (II)
64
Ep.64 Putri Tidur
65
Ep.65 Ingin Tidur Bersama?
66
Ep.66 Cantik Saat Tertawa
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92 -END-
93
STUCK WITH PSYCHOPATH
94
ALYSSA WANG!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!