Senyuman itu

Moza duduk di pinggir kolam renang dengan kedua kakinya yang di masuk kan ke dalam air. Menatap pemandangan sore.

Sudah seminggu dia tinggal di Mention Leon dan selama itu semua orang sangat baik kepadanya bahkan Leon sendiri pun begitu baik walau masih terasa dingin.

" Apa yang kamu lakukan di sini " Ucap seseorang

Moza menoleh dan terlihat Leon yang berdiri di belakang nya.

" Tidak, aku hanya sedang menikmati udara sore" Ucap Moza

Leon pun duduk di sampingnya dan menyodorkan sesuatu kepadanya.

" Apa ini "

" Buka lah "

Moza langsung membukanya, bau harus sudah sangat tercium dari hidungnya bahkan bau yang sangat di kenalinya.

Matanya berbinar saat melihat pancake strawbery kesukaan nya.

" Pancake strawbery,, " Ucapnya tersenyum manis

" Makan lah " Ucap Leon

Moza langsung memakannya, tingkahnya benar benar seperti anak kecil membuat Leon merasa gemas.

" Kenapa kamu tau aku sangat suka Pancake Strawbery "

" Terakhir aku makan saat Mama masih ada, hampir setiap hari Mama selalu membuatkannya untuk ku namun sekarang,, sudah lah,, Mama sudah tenang di surga sana" Lanjut Moza dan kembali memakannya

" Kamu coba ini sangat lezat " Ucap moza menyodorkannya

" Tidak, Saya tidak suka strawbery "

" Coba lah sedikit "

Leon pun mencicipinya, dan wajahnya sangat lucu membuat Moza tersenyum..

" Enak bukan " Ucapnya kembali menikmati nya

Leon terus menatap Moza, rasanya dia bahagia melihat Moza yang sudah ceria dan tidak kembali bersedih.

" Kalau makan yang bener " Ucap Leon mengusap bibir Moza yang belepotan

Moza menatapnya bahkan wajah mereka sangat dekat, jantungnya berdetak kencang.

" A- aku bisa sendiri " Ucap Moza memalingkan wajahnya.

Dia menyembunyikan wajahnya yang pasti merona dengan sikap Leon.

" Saya ada sesuatu lagi untuk kamu " Ucap Leon membuat Moza menoleh

" Apa itu "

Leon memberikan paper bag kepadanya,,

" Apa ini "

" Buka lah "

Moza membukanya dan dia menatap Leon,,

" Ponsel kamu rusak terkena air hujan tapi semua data sudah di pindahkan ke Ponsel itu "

" Berarti foto Papa dan Mama juga ada di sini " Ucap Moza dan Leon mengangguk

Moza membukanya dan benar saja semua foto tidak ada satu pun yang hilang.

Leon kaget saat Moza memeluknya namun senyuman di wajahnya terukir dan dia pun mengusap bahu Moza.

" Terima kasih Tuan Leon " Ucap Moza dalam pelukan Leon

" Maaf " Ucap Moza melepaskan pelukannya

" Jangan terlalu lama di sini nanti kamu sakit, Saya ke Dalam dulu " Ucap Leon beranjak

" Dan panggil saya Leon " Lanjutnya dengan kembali berjalan masuk.

Moza tersenyum melihat Leon, bahkan mereka sama sekali tidak saling mengenal namun kenapa Leon begitu baik dan perhatian kepadanya.

-

Sementara Leon berada di ruang kerjanya, dia melepaskan jasnya dan menekuk kemejanya dia pun duduk di kursi kerjanya menyenderkan kepalanya.

Senyuman manis Moza terus terbayang olehnya, entah mengapa semenjak bertemu dengan Moza mood Leon selalu baik bahkan dia tidak pernah marah.

Rasanya Moza telah merubah hidupnya dan kini Leon lebih sering berada di rumah, dia lebih sering pulang sore tidak seperti Dulu yang selalu pulang larut.

" Sebenarnya siapa dia, apa dia seorang bidadari senyuman manisnya sungguh membuat hati tenang bahkan saya sama sekali tidak mengenalnya namun kenapa saya begitu perhatian kepadanya melihatnya sedih membuat saya pun merasa sedih dan saat melihatnya tersenyum membuat saya juga bahagia.

Moza Remon,, kamu benar benar sudah membuat saya gila " gumam Leon menggeleng kan kepalanya.

-

Moza terus memainkan ponselnya dia tersenyum saat melihat foto dirinya bersama kedua orang tuanya.

" Pa, Ma,, Kalian yang tenang di sana,, Moza janji akan sering mengunjungi kalian dan Moza bersyukur bertemu dengan Leon dia sangat baik kepada Moza.

Kalian pasti juga bahagia bukan melihat nya.

Moza janji gak akan kembali sedih karena Leon pernah bilang jika Moza menangis makan Kalian juga akan menangis di sana dan Moza gak mau kalian sedih jadi Moza akan selalu tersenyum.

Moza sayang kalian " Gumam Moza mengusap layar ponselnya.

Tanpa Moza sadari semua tingkahnya di lihat oleh Leon dari Balkon kamarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***