Leon sudah berada di kantornya namun dia sama sekali tidak bisa konsentrasi seperti biasanya dia terus teringat dengan Moza, entah mengapa rasanya sangat khawatir dengan keadaannya.
" Apa dia akan baik baik saja di rumah, bagaimana kondisinya sekarang " Leon memijat pelipisnya tiba tiba pintu ruangannya terbuka dan terlihat Adam yang berjalan masuk.
" Permisi Tuan Leon "
" Ya, Apa kamu sudah menemukan semua yang saya minta "
" Sudah Tuan, semua data sudah ada di sini Tuan "
Leon menerima dan membukanya, dia pun membaca dengan sangat teliti.
Rahangnya tiba tiba mengeras bahkan tangannya mengepal setelah tau siapa Moza sebenarnya.
" Tuan Anda " Ucap Adam saat melihat Leon yang malah berjalan keluar.
Leon terus berjalan keluar bahkan dalam pikirannya hanya ada Moza, dia benar benar tidak menyangka jika Moza mendapatkan perlakukan begitu kejam oleh Paman dan Bibi nya.
*****
Sementara di Mention,,
Moza masih terlelap karena tubuhnya yang masih lemas, namun dia pun kembali bermimpi kedua orang tuanya.
" Papa,, Mama,, jangan pergi Moza gak mau kalian pergi,, Moza mau ikut kalian "
" Papa,, Mama jangan pergi Moza mohon "
Moza terus mengigau bahkan hingga air matanya mengalir..
Leon langsung masuk ke dalam dan langkahnya menuju kamar Moza, dia merasa begitu khawatir dengan Moza.
Hingga akhirnya Leon membuka pintu kamarnya, dia pun mendengar Moza kembali. Mengigau..
" Astaga Moza " Ucapnya segera menghampirinya
" Jangan pergi Moza mohon "
" Moza,, bangun,, Moza " Ucap Leon mengusap lembut wajah Moza
Moza membuka matanya dan dia pun langsung beranjak dan memeluk Leon erat,,
" Jangan pergi, jangan tinggalin aku,, aku gak mau sendiri " Ucap Moza dengan isak tangisannya
Hati Leon terasa teriris melihat Moza seperti ini bahkan dia merasakan kesedihan seperti yang Moza rasakan.
" Please jangan pergi " Ulang Moza semakin erat memeluk nya
Leon membalas pelukannya, dia pun mengusap lembut rambut panjang Moza menenangkan nya.
" Ya Saya tidak akan meninggalkan kamu" Ucap Leon membuat Moza tenang namun dia masih terus memeluknya.
Leon membiarkannya hingga akhirnya Moza melepaskan pelukannya..
" Maaf Tuan " Ucapnya dengan menunduk dan mengusap air matanya
Leon terdiam dan terus memandang Moza yang terus menunduk,,
" Sebenarnya apa yang sudah terjadi, dimana orang tua kamu " Ucap Leon sengaja bertanya
Moza mengangkat wajahnya dan memandang Leon yang masih terus menatapnya.
" Ti- tidak Tuan,, Maaf karena saya sudah lancang Saya minta Maaf " Ucap Moza
" Menangislah dan jangan pernah kamu menahannya karena pasti hati kamu akan sangat sakit jika menahannya "
Air mata Moza kembali menetes, dia kembali teringat dengan kedua orang tuanya bahkan paman dan bibi nya pun sama sekali tidak mencarinya hingga saat ini.
Leon menarik Moza dan kembali memeluknya dan Moza tidak memberontak karena dia memang membutuhkan sandaran di saat kesedihannya kembali menghampiri dirinya..
" Aku kangen Papa, Mama " Ucapnya dalam dekapan Leon
Leon terus mengusap bahu Moza untuk bisa menenangkan nya,,
" Aku mau ke makan Mereka " Ucapnya menatap Leon
Rasanya begitu sakit melihat Moza yang seperti ini, pertama kalinya bagi Leon benar benar sangat perhatian dengan seorang wanita.
" Baiklah,, kita ke sana sekarang " Ucapnya mengusap air mata di wajah Moza
Leon membantu Moza berjalan keluar,,
" Tuan, Nona Moza " Ucap Adam menghampiri mereka
" Saya akan mengantar Moza ke makam orang tuanya " Ucap Leon
" Baik Tuan "
Adam membuka pintu mobil dan Leon membantu Moza hingga memasangkan sealbet di tubuhnya.
Leon berjalan memutar dan duduk di kursi kemudi.
-
Selama Perjalanan Moza terus menatap keluar jendela, air matanya terus menetes di pipinya hingga matanya terlihat sembab dan wajahnya yang pucat karena kondisinya yang masih lemah.
Hingga akhirnya mobil berhenti di sebuah Pemakaman,,
Leon membantu Moza keluar dan mereka berjalan masuk.
Terlihat dua makam yang bersebelahan dengan Nisan yang bertuliskan Remon Adhipratama dan Natalie Rosalina.
Moza kembali terisak dan memeluk makan, mencurahkan rasa rindunya Saat ini.
Leon terus menemani Moza dia menatapnya.
" Tuan, Nyonya,, Kita memang belum pernah bertemu dan Saya baru bertemu Moza putri Kalian namun Saya berjanji akan menjaganya untuk kalian, saya tidak akan kembali membuatnya menangis saya akan membuatnya tersenyum dalam sebuah kebahagiaan " gumam Leon menatap Batu Nisan di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Mita Karolina
“Tidak akan kembali membuatnya menangis”. Emang dulu pernah berbuat jahat?
2023-03-30
0
Santi Langgawi
wiiii senangnya jika jumpa orang seperti lion. 🥰🥰🥰
2023-01-30
0
Har Tini
leon sdh berjanji menjaga moza selama ny
2022-05-31
0