Setelah selesai beres-beres dapur, Quqi Kembali memakai blazer nya namun rambut nya tetap ia kuncir.
Quqi membawakan sup jahe untuk mereka, Quqi melihat mereka tengah bermain game.
"Minumlah ini, ini sangat baik untuk tubuh kalian." Jelas Quqi dengan meletakkan 4 gelas sup jahe.
"Terimakasih Qesya" Ucap Bima dengan tersenyum lebar.
"Sama-sama" Balas Quqi dengan tersenyum.
"Oh ya, di mana kau tinggal sekarang?" Tanya Kevin.
"Apartemen Mutiara Sukma" Balas Quqi.
"Kau tinggal sendiri?" Tanya Farel.
"Ya"
"Kenapa? Apa orang tua mu mengijinkan mu tinggal seorang diri? Terlebih kau seorang wanita muda dan cantik" Heran Bara.
"Hah...Sampai kapanpun mereka tidak akan peduli dengan kehidupan ku, sejak kecil mereka selalu mengabaikan ku. Mereka lebih menyayangi kakak ku, bahkan saat usia ku yang ke 15 aku pergi ke London berharap papa dan mama akan mengkhawatirkan ku karena aku pergi seorang diri" Jelas Quqi dan terdiam.
"Tapi, mereka tidak menjemput ku. Jangankan menjemput, menanyakan kabar ku pun tidak pernah sama sekali. Baru kemarin aku pulang dari London, setelah 4 tahun tinggal di sana aku harap mereka merindukan ku tapi ternyata tidak sama sekali"
"Mereka terlihat enggan dan risih dengan keberadaan ku di sekitar mereka, akhirnya aku memilih untuk pergi dari mereka dan memilih hidup seorang diri" Jelas Quqi dengan tersenyum miris.
Bahkan mata nya nampak berkaca-kaca, Damian sendiri sangat terkejut mendengar perkataan Quqi. Ia pikir Quqi sangat manja terhadap orang tua nya karena sikap nya yang polos dan kekanak-kanakan.
"Lalu bagaimana dengan mereka? Apa mereka mengatakan sesuatu?" Tanya Bara dengan mengelus punggung Quqi.
"Tidak, bahkan saat aku sekolah dulu mereka enggan kenal dengan ku saat berada di luaran. Nama ku saja tidak terdapat marga papa ku"
"Astagaaa, aku baru tahu jika ada orang tua seperti mereka! Mereka lebih menjijikkan melebihi kotoran!" Kesal Farel.
"Tapi papa mu tetap memberikan mu uang?" Tanya Damian dengan penasaran.
"Ya, dia selalu mencukupi semua kebutuhan ku. Tapi sejak aku pergi ke London aku tidak pernah lagi menggunakan uang nya"
"Lalu bagaimana dengan biaya kuliah mu?"
"Aku mendapatkan beasiswa, aku juga bekerja paruh waktu di restoran. Meskipun gaji nya tidak besar namun cukup untuk kehidupan ku sehari hari"
"Kau melakukan pekerjaan itu selama 4 tahun?" Kaget Bima.
"Tidak, aku selalu mengikuti perlombaan di kampus. Setiap uang yang aku dapatkan aku kumpulkan hingga cukup untuk membuka restoran"
"Restoran?"
"Ya, sejak saat itu aku berpikir bahwa aku tidak mau menjadi pelayan tapi aku ingin memiliki banyak pelayan. Akhirnya aku bisa membangun restoran besar yang ada di London dekat dengan kampus"
"Kau hebat! Aku tidak tahu lagi harus berkata apa!" Ucap Bara dengan bahagia.
"Terimakasih, aku melakukan itu semua untuk bertahan hidup" Ucap Quqi dengan tersenyum.
"Saat kau di London, apa tidak ada laki-laki yang mendekati mu atau berusaha melecehkan mu?" Tanya Farel penasaran.
"Hahaha tentu saja banyak" balas Quqi dengan tertawa.
"Lalu bagaimana kau menanggapi dan melawan mereka?"
"Hmm, aku sendiri sudah mendapatkan sabuk hitam! Bukan maksud sombong tapi aku juga ahli Taekwondo, judo, Aikido, SOCP, Karate, Kung Fu dan lain-lain." Jelas Quqi dengan tersenyum bangga.
"APAAA?" Kaget mereka dengan rahang yang sudah terbuka lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Bela Isabela
Quqi kamuuuuuu ituuuuuuuu sangatttt menggemaskannnnnnnnn syeeekaliiiiiiii😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆
2024-04-13
4
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒔𝒕 𝑸𝒖𝒒𝒊 👍👍👍
2024-04-24
0
Maria Gouveia
😂😂😂😂luuucunyaaaaa
2024-04-21
0