"Terimakasih atas kedatangan nya nona Qesya" Ucap seorang laki-laki muda dengan senyum manis nya.
"Sama-sama tuan Erik, ini sudah menjadi tugas saya" Balas Quqi dengan tersenyum.
"Bolehkah kapan-kapan saya mengunjungi nona?" Tanya Erik dengan penuh harap.
"Tentu tuan, tapi anda harus izin lebih dulu pada tuan Damian" Balas Quqi dengan tersenyum lebar.
"Ehh?" Kaget nya.
"Kalau begitu saya permisi" Ucap Quqi dan berlalu pergi begitu saja.
Mereka kira bahwa Quqi adalah kekasih dari Damian, nyata nya Quqi mengatakan itu karena sekarang ia tidak punya waktu selain melayani dan mengurus Damian.
Quqi lihat masih jam setengah 3, akhirnya Quqi memutuskan untuk kembali ke kantor. Sesampainya di kantor Quqi di sambut baik oleh mereka, mata mereka Fokus pada lengan Quqi yang terdapat jas Damian di sana.
"Selamat sore mbak Luna dan mbak Gisel" Sapa Quqi pada resepsionis itu.
"Sore nona Qesya" Balas mereka dengan tersenyum lebar.
"Mbak, apakah tuan Damian sudah kembali?" Tanya Quqi penasaran.
"Ehh, bukankah tuan Damian pergi dengan mu ya?" Heran Gisel.
"Iyah sih mbak, tapi dia tidak datang ke pembukaan cabang perusahaan nya karena memiliki urusan penting" Jelas Quqi.
"Oh begitu, tuan Damian belum kembali" Balas Luna.
"Haishh.... Bagaimana ini? Aku tidak tahu rumah nya di mana, apa mbak tahu?" Tanya Quqi dengan mata berbinar-binar.
"Eh, untuk apa kau pergi ke sana?" Heran nya.
"Huh, mulai sekarang aku menjadi sekertaris nya di kantor sekaligus sekretaris pribadi nya Mbak" Kesal Quqi dengan menggembung kan kedua pipi nya.
"Apaa?" Pekik mereka.
"Kenapa mbak?" Heran Quqi.
"Ehh tidak tidak, kami kira kalian sepasang kekasih" Ucap Gisel dengan menggaruk tengkuknya.
"APAAA kekasih? Astagaaa mbak, masa laki-laki seperti nya menjadi kekasih ku? kalau menjadi kakak ku mungkin cocok" Ucap Quqi dengan menggelengkan kepalanya.
"Tapi kalian terlihat sangat cocok sekali" Ucap Gisel dengan tersenyum.
"Mbak, aku baru saja berusia 19 tahun. Sedangkan tuan damian sudah berusia 34 tahun!" Jelas Quqi.
"APAA? kau baru berusia 19 tahun? Pantas saja kau terlihat manis dan menggemaskan" Seri Luna dengan mencubit pipi Quqi.
"Jadi menurut mbak aku berusia berapa?"
"17"
"Hahaha mbak bisa saja"
"Hahaha"
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak, entah apa yang mereka tertawa kan. Setelah beberapa saat handphone Quqi berbunyi.
"Siapa?" Tanya Gisel.
"Tidak tahu, nomor baru"
"Hallo?" Sapa Quqi.
" Kau di mana?" Tanya seseorang di seberang sana.
"Ehh sir, saya di kantor" Balas Quqi dengan cepat.
"Segera ke apartemen ku yang ada di jalan Multatuli"
"Baik sir, apa anda membutuhkan sesuatu lagi?"
"Ya, belikan banyak cemilan dan minuman bersoda. Kau juga beli lah makanan mu sendiri karena di apartemen ku tidak ada makanan"
"Baik sir"
"Cepat lah datang!"
"Iya sir iyaaaa!" Kesal Quqi dan langsung mematikan handphone nya.
"Tuan Damian?" Tanya Gisel dan Luna bersamaan.
"Hmm, aku pergi dulu yah mbak. Kalau aku telat pasti singa arogan itu akan menghabisi ku"
"Hahaha kau benar, hati hati..."
Quqi berlari menuju parkiran, ia bingung harus membawa mobil yang mana. Karena dia pun membawa mobilnya, akhirnya ia memilih membawa mobil Damian lagi.
"Sepulang dari sana aku akan naik taksi untuk mengambil mobil ku di sini" Gumam Quqi saat berada di dalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑸𝒖𝒒𝒊" 𝒈𝒆𝒎𝒆𝒔𝒊𝒏
2024-04-24
0
Bilal Khan
trus berkarya
2024-04-20
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-12-10
0