016.kenangan pahit.

.my baby Reyhan.

_____

#07:00 Amerika.

"Rey ,nanti ibu kerja Reyhan ingin ikut??."tanya Riska lalu menyuapkan roti tawar kemulutnya.

"ya ."jawab Reyhan menyetujui.

mereka menyelesaikan sarapan pagi .hari ini Riska sudah terjun ke dunia bisnisnya untuk mengelola dan memperbaiki masalah dianak cabangnya perusahaan yang berada di Amerika.

Selesai nya mereka bersiap Riska mengunka kemeja kerja nya dan rok diatas lutut serta jas yang dibiarkan dipakai dipundaknya dan heel yang merekat dikakinya jenjangnya.sedangkan Reyhan menggunakan baju santai nya .

mereka keluar dari kamar hotel lalu masuk ke lift turun kelantai pertama / lobby .mereka menghadang taksi dan masuk kedalam mobil taksi tersebut.

diperjalanan nampak sunyi hanya ada suara ketikan yang Reyhan perbuat Reyhan yang belum puas mengetahui identitas Elvan yang mesih mencari tentang teman baru nya itu.

sedangkan Riska menatap hotel yang menjadi kenangan pahit nya ia sekilas menatap hotel yang 4 tahun lalu membuat ia tak bisa melupakannya dan tentang laki laki itu Riska mesih mengigat nya namun samar samar.

sekilas bayangan malam itu menghantui pikiran Riska air mata mengalir di pipinya secepat mungkin Riska menghapus nya ia sudah berjanji akan melupakan kejadian itu dan menikmati apa yang diberikan Tuhan padanya.

Riska melirik kearah Reyhan yang sekarang sudah besar dan tampan .mungkinkah ayahnya setampan Reyhan ???.entahlah.

Reyhan melihat kearah ibunya ia sudah mematikan tablet nya .

"ibu kenapa?"tanya Reyhan menatap ibunya.

"ibu tidak apa apa ."jawab Riska tersenyum manis.

"ya."

"nona sudah sampai."ucap sopir taksi tersebut.

Riska memang tak ingin menetap di Amerika ,ya jika ia keamerika ia hanya menangani perusahaan.jika ia keamerika ia lebih memilih tinggal di hotel dan mengunakan kendaraan taksi toh ia hanya sebentar diamerika mungkin 1 Minggu .

Riska turun dari taksi yang diikuti Reyhan tak lupa mereka menggunakan masker Riska hanya akan mendatangi perusahaan ini sekali lainnya ia kerjakan di hotelnya.

"ayo."ajak riska menggandeng Reyhan .

saat masuk ke lobi tak ada yang mengenali nya Hingga ia dicegah seorang.

"maaf nona tolong tunjukan identitas anda."ucap repsionis.

Riska mengeluarkan sebuah surat ia memang sengaja membuat surat ijin seolah olah dirinya diberi tugas oleh sang atasan.

repsionis itu membaca surat tersebut .

"maaf nona saya tidak sopan ,,sialahkan lantai nona Riska ada dilantai 11."ucapnya ia percaya jika dihadapannya adalah utusan dari bosnya . sedangkan Riska hanya mengangguk.

riska berjalan melangkahkan kakinya masuk ke lift khusus untuk orang penting yang hanya bisa dinaiki oleh Riska seorang ataupun orang orang penting .liftnya mengunakan kode atau sidik jari Riska sendiri.

banyak orang menatap Riska heran.mengapa ia bisa menaiki lift khusus itu???.batin semua karyawan yang melihat Riska dan Reyhan.

Riska tak memperdulikan nya dengan hitungan detik Riska sudah sampai pada lantai tujuan ia masuk kearah ruang CEO itu .Riska melihat sekelilingnya sepi memang tak ada yang boleh memasuki ruangannya itu.

ruangan yang ditinggal 4 tahun lalu mesih sama tak ada yang berbeda.

Reyhan duduk di sofa yang berada disitu.riska mulai bergulat dengan leptopnya.

jam jam berlalu Riska sudah menyelesaikan semua tugasnya dan dengan kecerdasan nya ia sudah menyelesaikan Masalah dianak cabangnya bisa saja ia besok pulang namun Riska ingin mengajak anaknya tinggal lebih lama disini untuk liburan ya anggap saja seperti liburan.

Riska menghampiri Reyhan yang sedang menonton tv dituangkannya.

"Reyhan ayo kita pulang."ucap Riska membelai rambut Reyhan yang diangguki Reyhan .Reyhan mematikan tv-nya dari remote kontrol dan berdiri dari duduknya.