05 - Sisi Hidup Yuki (Shani)

Siang itu,Tiara memegangi perut nya dan Adam menyadari kalau Tiara sedang lapar.

"Kau lapar?." Tanya Adam.

"Kau selalu saja tahu." Saut Tiara senang karena merasa Adam sangat memperhatikan nya.

"Aku akan pesan kan makanan." jawab Adam.

"Kenapa gak makan di kantin saja?." Tanya Tiara.

Adam lalu melihat ke arah Gio yang tertidur di stroller dengan lelap nya,Tiara pun sudah mengerti sebelum Adam menjawab.

"Di kantin pasti ramai,nanti Gio akan bangun,kita tak mungkin meninggalkan Gio." Jawab Adam.

"Iya,aku mengerti,sayang,apa boleh kita aja Yuki dan Rio untuk makan siang bersama disini?." Tanya Tiara.

"Tentu saja boleh." Saut Adam.

Adam lalu menghubungi Rio melalui sambungan telefon nya. "Pesan kan makanan 4 porsi untuk kita makan siang bersama." Ujar Adam pada Rio saat Rio mengangkat telefon.

"Baik Bos." jawab Rio tanpa mengatakan apa pun lagi.

Saat pelayan kantin membawakan makanan ke ruangan Adam,Rio lalu mendekati Yuki yang sedang meminum air dari botol nya.

"Ayo makan siang." Ajak Rio membuat Yuki hampir tersedak minuman.

"Apa pak?. Tanya Yuki lagi memastikan,ia berfikir Rio akan mengajak nya makan siang bersama.

"Nona Tiara mengajak kita makan siang bersama." Tutur Rio.

"Oh." Yuki membulatkan bibirnya,pikiran nya tumben Rio mengajak nya makan siang ternyata salah,ini adalah ajakan sahabat nya.

Di ruangan Adam.

semua menikmati makanan nya,Tiara mengajak Yuki mengobrol dengan santai sembari menikmati makan siang mereka,Sementara Adam dan Rio terlihat diam saja,mereka menikmati makanan mereka tanpa mengatakan apa pun.

Saat Adam menoleh ke arah Tiara,Ia melihat wajah istri nya ada bekas makanan,Adam tanpa ragu mengambil Tissu dan mengelapkan di tepi Bibir Tiara.

Tiara terlihat malu karena di lihat oleh Rio dan Yuki,sementara Yuki hanya tersenyum dan menunduk melihat perhatian Adam pada sahabat nya itu.

•••

Hari pun sudah sore.

Setelah selesai bekerja,akhir nya Yuki pun akan pulang dari kantor,jam menunjukan pukul 5 sore,sementara Tiara sudah pamit pulang saat siang hari setelah makan siang bersama.

Setelah lama tidak pulang awal,akhir nya hari ini Yuki bisa pulang pukul 5 sore.

Saat keluar dan sampai di halaman kantor,lagi - lagi ia terbayang sosok Glen yang berdiri di sebuah mobil,namun sapaan pamit pada Yuki mengagetkan Yuki dan sosok Glen itu lagi - lagi hanya bayangan nya saja.

"Duluan ya Yuki." ujar teman nya.

"Iya,hati - hati." Balas Yuki.

Ia membuang nafas dengan berat lalu berjalan keluar dari halaman kantor untuk cari Taxi.

•••

Dirumah nya.

Yuki menghubungi Ibu nya untuk mengabari ia sudah mentransfer 1.5 juta yang sudah menjadi rutinitas nya sejak dulu setelah bekerja di kota.

Namun yang mengangkat telefon bukan ibu nya,tapi adik nya.

"Hallo." suara mungil anak ABG mengangkat telefon.

"Dek,Ibu ada ?." Tanya Yuki.

"Kak Yuki,kenapa tidak pernah menelepon ku,aku kangen sama kakak." Ujar sang Adik yang bernama Shani.

"Setiap Kakak telefon kata Ibu kamu sudah tidur,bagaimana keadaan mu Shani?." Tanya Yuki.

Tiba - tiba ia Shani menangis dan membuat Yuki sedikit terkejut dan bertanya - tanya.

"Ada apa?,Apa ada masalah?." Tanya Yuki.

"Kak,Juragan Juned ingin menjadi kan ku istri ke 3 nya,aku tak mau kak,tapi ibu terus memaksa ku,kata nya aku akan hidup bahagia dengan Juragan Juned,kata nya Juragan Juned akan memberi uang setiap bulan pada ibu dan Kakak tak akan kesusahan lagi mengirim uang setiap bulan nya." Jelas Shani dengan terbata - bata karena Isak tangis nya.

Bak di sambar petir Yuki mendengar nya,serasa tubuh nya bergetar,adik nya bahkan baru 17 tahun dan baru menyelesaikan sekolah nya akan di nikahi pria tua beristri.

"Kak,kakak dengar aku kan." Panggil Shani karena Yuki terdiam.

Tiba - tiba ponsel nya di ambil oleh Ibu nya dengan kasar." Berani kamu angkat - angkat telefon ibu." ibu nya mendorong Kepala Adik Yuki dan Shani hanya terdiam saja dengan wajah sedih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***