"Yang Mulia ...! Maafkan hamba, maafkan hamba! Hamba tidak bermaksud lancang ... tapi ... tadi pengawal yang mengizinkannya." Mulut Eliana tiba-tiba saja menjelaskan tanpa diminta. Tubuhnya juga tiba -tiba bersujud pada sang Raja.
Gerald diam saja, dia tidak menggubris apa yang diucapkan oleh Eliana. Namun ia segera masuk ke ruang kerja dan meninggalkan Eliana.
"Kacamataku tertinggal, aku mengambilnya sekarang," ujar Gerald begitu ia keluar lagi dari ruang kerjanya.
"Ah ... jadi itu, rupanya ...." Eliana melihat sang Raja keluar dari ruang kerjanya.
"Yang Mulia, hamba mohon maaf," panggil Eliana.
Gerald pun menoleh. "Ada apa?"
"Sejujurnya hamba tadi ... membersihkan diri menggunakan kamar mandi Yang Mulia. Hamba jujur. Hukum hamba jika itu adalah sebuah kesalahan fatal," ujar Eliana dengan polos, namun matanya hampir berair saat mengatakan hal tersebut.
Gerald memperhatikan hal itu, ingin ia kesal pada kepolosan Eliana, tapi hal ini sangat lucu. Maka ia hanya mengulum senyumnya sambil melihat Eliana.
"Kau tahu? Bayi Kevin sangat berarti bagiku. Satu bulan lebih aku jaga dan rawat dia seorang sendiri, karena bayi ini menolak digendong oleh siapapun selain aku."
Eliana mengangguk dalam tundukkan kepalanya.
"Sekarang datang seorang gadis yang entah Antony bawa darimana, dia mampu menenangkan Kevin. Bukankah ini adalah sebuah keberuntungan bagiku? Eli ... jika aku rela berbagi tempat tidur hanya demi ketenangan dan kenyamanan Kevin, apalah artinya jika dirimu hanya sekedar menggunakan kamar mandiku?"
Eliana mendongak, kurang mengerti maksud Rajanya ini.
"Semua yang ada di kamar ini, kau boleh menggunakannya. Tidak hanya sekedar melunasi hutang ayahmu, namun semua fasilitas terbaik kerajaan ini akan kuberikan padamu. Asal kau jaga bayi ini! Dan kau juga harus selalu ada saat aku membutuhkanmu!" tegas sang Raja.
Eliana hanya mengangguk-angguk lagi.
"Kau mengerti?" tanya sang Raja lagi.
"Me-mengerti Yang Mulia. Hamba mengerti," jawab si polos Eli.
"Bagus! Para dayang akan datang kemari untuk membawa semua kebutuhanmu. Jadi kau tidak perlu keluar dari kamarku!" perintahnya lagi.
"Ini sudah terlalu siang! Aku harus pergi kembali!" ujar sang Raja sambil beranjak.
Pria tampan dengan pakaian keagungan Raja Raisilian itu pun pergi meninggalkan Eliana. Gadis itu pun kembali berdua dengan bayi Kevin.
"Berhati-hatilah Yang Mulia," ujar Eliana lirih yang tidak didengar oleh sang Raja. Karena pria itu sudah keluar dari kamarnya.
Eliana kembali menghampiri Kevin yang sedang tidur di atas kasur sang Raja.
"Kevin ... sebenarnya siapa dirimu? Kenapa kau begitu diistimewakan oleh Yang Mulia Raja Gerald?" ujar Eliana sambil membelai lembut pipi bayi mungil nan gembul itu.
Eliana mengingat-ingat perkataan Sang Raja perkara ia rela berbagi semua fasilitas di kamar ini dengan Eli asal gadis itu mau merawat Kevin.
Entah harus sedih atau senang. Karena dipercaya untuk merawat seseorang yang berharga bagi Sang Raja, itu sama saja sedang mempertaruhkan nyawa bila terjadi apa-apa.
Hari sudah menunjukkan pukul delapan pagi, sejak mengambil kacamatanya yang tertinggal, Raja belum kembali lagi.
Eliana sudah memandikan bayi Kevin dan mendandaninya. Kini bayi itu terlihat sangat tampan dan wangi.
"Seandainya Raja mengizinkanmu keluar dari kamar ini, aku pasti akan membawamu berjalan-jalan menikmati hangatnya sinar matahari pagi," ujar Eli sambil menggendong bayi Kevin menuju ke arah jendela.
"Untuk sekarang, cukup sinar matahari dari jendela ini saja yang menghangatkanmu. Suatu saat nanti, Yang Mulia pasti mengizinkan kita untuk berjalan-jalan di sekitar istana."
Bayi Kevin memandangi Eliana, tatapan mereka bersirobok. Eliana merasakan ada kehangatan yang mengalir ke hatinya saat bertukar pandang dengan manusia mungil ini.
"Sepertinya, sudah waktunya kau minum susu lagi."
Dengan cekatan, Eliana membuat susu ke dalam botol sambil menggendong bayi Kevin. Kemudian setelah susu itu jadi, ia memberikan pada bayi Kevin.
Namun, bayi mungil itu malah menolak.
"Ehehe ... eheehee ...." Bayi Kevin merengek menjauhkan wajahnya dari botol susunya.
"Kenapa? Kau harus minum, Sayang." Eliana mencoba merayunya.
"Eheehee ... eheehee ... oweeek ... oweeek ...." Rengekannya semakin keras dan berubah menjadi tangisan. Kevin menyusupkan wajahnya pada dada Eliana.
*
Hai-hai, setelah sekian bab akhirnya author baru menyempatkan untuk membuat note.
Novel ini bergenre fantasi kerajaan modern. Jadi bukan kerajaan kuno ya ... dan seperti yang sebelumnya, novel ini juga akan ada bagian yang menjadi misterinya.
Panjang per bab akan 500 - 600 kata ya, jadi jangan ada yang protes kenapa per bab nya sedikit.
Follow ig: @Kak.Ofa dan fb page: menulis itu writing
Untuk tetap keep in touch bersama author.
Do'akan author bisa update minimal empat bab setiap hari. Terima kasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Seny Saraswati Distributor Apple Stemcell
Kevin nyaman diasuh wanita yg. bail Hati dan tulus
2022-07-20
0
Seny Saraswati Distributor Apple Stemcell
wach Eli bukannya sengsara malahan mndpt keberuntungan... reeking anak shaleha
2022-07-20
0
Santoso Zha
oaoe
2022-05-21
0