"Yang Mulia, selama Yang Mulia pergi nanti ... apa hamba harus tetap di sini bersama bayi Kevin?" Eliana memberanikan diri untuk bertanya saat Gerald sedang merapikan baju kebesarannya sebagai sang Raja.
"Hutang ayahmu pada kerajaan ini sangat banyak, apa kau pikir dengan menjadi pengasuh Kevin dalam semalam sudah cukup untuk melunasinya?" Gerald malah balik bertanya.
Eliana terdiam. Padahal bukan begitu maksudku? Namun Eliana sama sekali tak berani menginterupsi.
"Kau harus tetap di sini untuk mengurusi semua keperluan bayi Kevin. Mulai dari memandikan, memberi pakaian, dan juga memberinya susu!" ucap sang Raja dengan tegas.
Eliana masih terdiam.
"Kau mengerti?"
"Hamba mengerti Yang Mulia," jawab Eliana. Karena tak ingin memperpanjang lagi urusan, Eliana memilih untuk tak bertanya.
"Aku harus pergi sekarang juga, jaga Kevin dengan baik!" pamit sang Raja dan tak lama setelah itu, pria nomor satu di kerajaan Raisilian tersebut telah tidak ada di kamarnya.
Kenapa rasanya aku seperti ditinggal suami yang hendak pergi bekerja?
Eliana pun menggeleng-gelengkan sendiri kepalanya. "Duh, apa sih yang sedang kupikirkan?" gerutu Eli sambil menepuk-nepuk kepalanya sendiri.
Dia kemudian melihat bayi Kevin yang tertidur pulas kembali.
"Apa yang harus kulakukan?" Eliana bingung sendiri.
Biasanya jam segini, ia telah selesai mencuci baju. Tapi sekarang, apa ia juga harus mencuci baju kotor Yang Mulia? Rasanya tidak mungkin.
Apa sebaiknya aku membersihkan diri? Tapi ... kalau aku tidak boleh keluar, aku mandi dimana? Apa pantas jika aku menggunakan kamar mandi yang sama dengan Yang Mulia?
"Duuuh ..! Mikir apa sih aku ini?" Lagi-lagi Eliana menggelengkan kepala.
Eliana pun mencoba keluar kamar Raja. Perlahan ia membuka pintunya.
Ceklek
Tiba-tiba ... Seet! Sebuah tangan menghalangi Eliana yang hendak melangkah keluar dari pintu kamar.
"Mohon maaf, Nona Eli! Tapi Yang Mulia Raja melarang anda meninggalkan kamar ini!" Seorang pengawal berkata dengan tegas pada Eliana.
"Ta-tapi ...."
"Ini perintah mutlak, Nona! Silakan anda masuk kembali!" Pengawal itu menegaskan lagi sambil berusaha menutup pintu.
"Tapi ... saya ingin ke kamar mandi," ujar Eliana berteriak sebelum pintu benar-benar tertutup.
"Anda bisa gunakan kamar mandi yang ada di dalam! Nanti para dayang akan menyediakan kebutuhan untuk kebersihan anda!" jawab pengawal lagi.
Eliana pun masuk kembali dengan perasaan agak tenang.
Aku boleh menggunakan kamar mandi Yang Mulia? Ah ... senangnya ....
Eliana pun langsung masuk dan melihat kembali betapa mewahnya kamar mandi ini. Jika tadi ia hanya menyiapkan air panas dan menuangkan minyak essensial untuk sang Raja, sekarang dia berandai-andai juga menikmati relaksasi di dalam bathtub itu.
Padahal kemarin aku sangat gelisah mendengar aku akan dijodohkan, tapi kenapa hari ini aku sesenang ini?
Raja berangkat sebelum matahari terbit, padahal sepertinya ia tidak tidur semalaman.
Ah ... aku ini kenapa seperti seorang istri yang mengkhawatirkan suaminya?
Eliana tersenyum-senyum sendiri dalam khayalnya. Dirinya pun segera membersihkan diri sebelum bayi Kevin bangun lagi dan meminta untuk digendong.
"Hmmm hmmm hmmm," senandung terdengar dari mulut Eliana. Setelah membersihkan diri, ia segera menggunakan kembali pakaiannya yang sebelumnya ia kenakan dan juga menyisie rambutnya.
Gadis itu berputar-putar menari di depan cermin sambil tersenyum riang.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Seketika Eliana pun mematung begitu suara bas terdengar dari arah pintu.
Kenapa aku tidak bisa menyadari kehadiran sang Raja?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Asep Saefulbukhori
mantap eli
2022-06-28
0
Bangrhoma Rhoma
hmmm baru aseekkk baca gak da kelanjutannya
2022-04-30
0
Rohana Ana
aku yg senyum 2sediri aku geli dengan tingkah eli 1/4/2022
2022-03-31
0