"Bagus!" komentar Gerald saat ia melihat susunan bantal yang sudah sesuai.
Sang Raja itu pun segera masuk ke dalam kamar mandi. Ia menanggalkan satu per satu atribut kerajaannya di depan pintu kamar mandi. "Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Raja pada Eliana.
Eliana yang dari tadi hanya diam pun merasa kebingungan saat sang Raja merentangkan tangannya dan bertanya seperti itu padanya.
"Biasanya para dayangku yang melakukan ini, tapi sekarang ini semua menjadi tugasmu! Bantu aku melepas pakaianku, cepat ...." perintah sang Raja sambil sedikit berbisik agar tidak membangunkan bayi Kevin.
"A-ah iya!" Eliana pun langsung menghampiri sang Raja dan membantunya melepas kancing baju satu per satu.
Bukankah tadi para dayang tidak mengatakan jika aku juga harus membantu Yang Mulia untuk melepas pakaiannya?
Apapun yang ada dalam pikiran Eliana, gadis itu mencoba menyingkirkannya. Dia lakukan saja apa yang Raja perintahkan padanya.
Setelah berhasil melepas baju sang Raja, mata Eliana bingung ketika sang Raja mendelik seakan memberi kode agar gadis itu juga melepaskan celananya.
"Ayo cepat! Kau mau aku mandi dengan menggunakan celana?" tanya Raja.
"Ah ti-tidak! Maaf saya Yang Mulia!"
"Saya?" Gerald menaikkan alisnya sebelah. "Hamba!" ralatnya. "Ulangi!"
"Maafkan hamba Yang Mulia," ujar Eliana mengulang perkataannya.
"Cepat! Lepas celanaku!"
Dengan menutup mata, Eliana melepas pengait celana sang Raja perlahan-lahan. Hingga akhirnya celana itu pun jatuh ke lantai. Setelah itu Raja pun berjalan mendekat ke arah bathtub miliknya.
"Eliana!" panggil Gerald lagi.
"Iya Yang Mulia?" Eliana tak berani menengok, karena kini Rajanya sedang hampir telan jang.
"Lepaskan ini!" tunjuknya pada cela na da lam satu-satunya yang tersisa.
Akhirnya Eliana berbalik dan menghampiri sang Raja.
"Kau kenapa?" tanya Gerald heran karena melihat tangan Eliana yang bergetar.
"Ti-tidak kenapa-kenapa Yang Mulia!" jawab Eliana benar-benar gugup. Apa di hari pertamanya bekerja sebagai pelayan sang Raja, ia harus menelan jangi Rajanya langsung seperti ini?
Tangannya bergetar memegang kedua ujung cela na da lam milik sang Raja, dengan ragu ia ingin menurunkan celana itu, tapi dalam hatinya menolak.
Eliana menarik kembali tangannya.
"Ampuni hamba Yang Mulia?" Gadis itu pun bersujud di depan Gerald. "Hamba tak sanggup melakukannya," ungkap Eliana dengan jujur.
"Kau ini pelayanku? Anggap saja aku seorang bayi!" ujar Gerald dengan enteng.
Eliana masih belum mengangkat kepalanya.
Mana mungkin aku bisa menganggapmu sebagai seorang bayi Yang Mulia. Ketika otot perutmu saja menonjol dan begitu menggodaku.
"Apa jangan-jangan, kau memiliki pikiran kotor terhadapku?" tanya Gerald. "Angkat kepalamu dan jawab aku!" titah Gerald yang membuat Eliana mendongakkan sedikit kepalanya.
"Tidak Yang Mulia!" jawab Eliana dengan tegas.
"Aish! Kenapa Antony bisa-bisanya menemukan gadis mesum untuk bekerja di istana?"
Apa? Aku dikatakan gadis mesum? Mentang-mentang seorang Raja, dia bisa seenaknya berkomentar tentang orang lain?
"Tidak Yang Mulia, hamba sama sekali tidak memiliki pemikiran seperti itu terhadap Yang Mulia," jawab Eliana membela diri.
"Oweeek ... oweeek ... oweeek ...." Suara tangis bayi Kevin kembali terdengar.
"Kevin menangis! Aku tidak mau acara mandiku terganggu, bagaimanapun caranya aku tidak mau tau! Aku tidak ingin diganggu sekarang!"
"Baik Yang Mulia," ujar Eliana sambil pamit undur diri.
Entah mengapa saat ini, rasanya menyenangkan sekali mendengar bayi Kevin menangis di waktu yang tepat.
Kau menyelamatkanku bayi kecil!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Santoso Zha
mantap
2022-05-21
0
Anita Rahma
sdh kau lps semuanya cm tgl 1 yg kecil saja sooookkk buruan lepas sambil merem jg bisa trs sgra balik jalan deh kalau ternyata ga sengaja lihat ya anggep aja rezeki 🤣
2022-03-11
1
Lizqi Ajjah
tu rajanya gk malu apa ya
2022-02-05
0