"Pasti saat ini Yang Mulia sedang ingin mandi dan anda diminta untuk menyiapkannya, kan?"
Eliana pun mengangguk.
"Mari ikut saya," ajak salah satunya menuju ke arah kamar mandi.
"Ini tempat mandi Raja, nanti siapkan air panasnya. Coba anda perhatikan, Raja menyukai suhu air yang seperti ini." Pelayan tersebut menyentuh air dalam bak mandi menggunakan tangannya. "Sentuhlah dan ingat-ingat suhunya!"
Eliana pun menyentuh sesuai arahan dayang tersebut.
"Kami melayani sang Raja sejak ia masih menjadi pangeran, sejak ia masih sangat kecil. Dia menyukai aroma citrus dan sedikit aroma pinus pada air mandinya. Perhatikan banyaknya minyak essensial yang kutambahkan!"
"Terkadang, Raja meminta menambahkan aroma lain saat ia sedang mandi, kau harus siap dan langsung memberikannya. Lihatlah, semua aroma terapi dari minyak essensial tersebut ada di sini!"
Eliana terus memperhatikan arahan sang dayang. Dia mengingat satu per satu detail bagaimana cara melayani sang Raja saat mandi.
Hingga tibalah pada satu arahan yang membuatnya terkejut. "Saat menggosok kulit Yang Mulia, jangan terlalu kencang! Beri sedikit pijatan juga pada tangan dan kakinya!"
"Sa-saya juga harus menemaninya mandi?" tanya Eliana untuk pertama kali.
"Tidak harus jika Yang Mulia tidak memintanya!"
Eliana menghembuskan napasnya dengan perasaan lega. Semoga Yang Mulia tidak memintaku menggosok tubuhnya.
Kemudian dayang itu pun keluar dan Eliana pun mengikutinya.
"Kemarilah Nona Eli," ajaknya. "Jika anda sudah selesai menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan mandi sang Raja, waktunya anda menyiapkan baju tidurnya."
Dayang itu menuju ke sebuah ruangan *walk in closet* pribadi milik Raja.
Eliana menganga lagi melihat kemewahan ruangan ini. Dulu semasa ayahnya masih menjadi kaya raya dan belum memiliki setumpuk hutang, ia juga memiliki ruangan walk in closet pribadi miliknya, namun yang ia lihat saat ini, sungguh seratus kali lipat lebih mewah dari miliknya.
Dayang itu menunjuk pada sebuah lemari dan kemudian membukanya. "Anda bisa lihat, Nona Eli! Ini semua adalah baju tidur milik Yang Mulia, Yang Mulia Raja sangat menyukai baju tidur berbahan satin dan berwarna gelap seperti ini." Sang dayang menunjuk pada setumpuk baju tidur satin.
"Yang ini semuanya berwarna hitam, yang ini warna nila, dan yang ini warna ungu tua. Hanya ada tiga warna, anda boleh mengambil yang warna apa saja." Dayang tersebut mempersilakan Eliana untuk mengambil baju tidur untuk Raja.
Eliana mengambil satu stel baju tidur berwarna hitam.
"Simpan baju itu dan nanti bantu Yang Mulia Raja menggunakannya!"
Lagi-lagi Eliana menganga karena permintaan dayang. Aku harus bisa, demi melunasi hutang ayah.
Eliana saat ini sangat bersyukur, karena ternyata ia tak perlu menikah dengan tuan Antony. Maka dari itu ia akan mengabdikan diri pada Yang Mulia Raja, yang menurutnya sudah menyelamatkan takdirnya.
"Semuanya sudah siap?" tanya dayang tersebut pada dua orang dayang yang lainnya.
"Sudah," jawab mereka serempak dengan volume suara yang tidak terlalu kencang.
"Sekarang anda perhatikan penataan kasur sang Raja," pinta dayang itu lagi. "Jika Yang Mulia hendak tidur berdirikan dua buah bantal berjajaran di headboard, kemudian pasang guling untuk menjadi sandaran kepala Yang Mulia."
Eliana memperhatikan susunan itu dengan seksama. Sungguh susunan bantal yang aneh, baru kali ini ada orang yang suka menjadikan guling sebagai bantal.
"Sudah waktunya kami pergi, Yang Mulia sepertinya akan kembali."
Para dayang itu pun keluar kamar meninggalkan Eliana sendiria bersama bayi Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Atifah Bahari
lanjut ttt
2022-06-19
0
Santoso Zha
yoi
2022-05-21
0
juni
👍👍👍
2022-03-25
0