"Demi melunasi hutang ayahmu pada kerajaan, kau harus mengabdi padaku dengan menjadi pengasuh bayi ini sekaligus menjadi pelayan pribadiku!" perintah sang Raja pada Eliana dengan tegas.
"Bayi siapa itu?" tanya Eliana dalam hati. Gadis itu melongokkan kepalanya, karena ia sebenarnya masih berdiri di ambang pintu.
Eliana tak berani menanyakan langsung pertanyaan tersebut karena tak ingin menyinggung sang Raja. Selama tinggal di kampung halamannya yang berjarak jauh dari istana, ia tak pernah mendengar kabar apapun mengenai pernikahan sang Raja, sehingga sangat tidak mungkin jika Raja Gerald memiliki seorang bayi.
*Apa jangan-jangan ...?* Dalam pikiran Eliana mulai berspekulasi yang tidak-tidak.
"Hei, gadis d ungu! Kau tidak mendengarku? Apa pendengaranmu bermasalah?"
*Ya Tuhan aku malah melamun*
"Iya, Yang Mulia Raja! Maafkan hamba Yang Mulia, maaf! Iya hamba ... hamba mendengar perintah paduka," jawab Eliana yang malah semakin gugup.
"Kalau begitu cepat lakukan tugasmu!" hardik Raja dengan suara cukup keras.
"Oweek ... Oweek ... Oweek!" Suara tangisan bayi pecah akibat kerasnya suara dari Raja.
"Ya Tuhan ... Aku membangunkannya," sesal Gerald saat mendengar suara tangis bayi Kevin.
Eliana merungkut, ia takut akan hardikkan sang Raja. Baru kali ini ia mendapat hardikkan dari seorang pria, meski selama ini ia sering mendapat perlakuan kasar, tapi itu dari ibu tirinya yang merupakan seorang perempuan.
"Sssst ... Sssst ... Twinkle ... Twinkle ... Little star ...," dendang lagu sang Raja Gerald untuk menenangkan bayi Kevin. Seketika tangis bayi Gerald pun reda dan ia pun terlelap kembali dalam pangkuan sang Raja.
"Apa kau bisa melakukan seperti ini ...?" tanya sang Raja pada Eliana.
Gadis itu ragu, ia merasa belum pernah mengasuh seorang bayi. Maka gadis itu pun langsung menggelengkan kepalanya. "Maaf Yang Mulia, hamba tidak berpengalaman untuk mengurus bayi. Tapi ... Bila yang mulia berkenan, hamba akan belajar dan berusaha untuk mencoba mengurus bayi Kevin sepenuh hati."
"Haaah ...." Sang Raja menghela napasnya. "Sudah kuduga, ini memang bukan ide yang tepat. Kau tidak mungkin menjadikan bayi Kevin bahan percobaan untukmu belajar," ujar Raja Gerald.
Eliana tak berani menjawab, apa yang Raja katakan ada benarnya.
"Sudah banyak pengasuh profesional yang didatangkan, namun tak satu pun bisa menenangkan bayi Kevin. Bahkan ibu suri sekalipun." Sang Raja menjeda kata-katanya. "Saat ini hanya aku yang bisa membuatnya tertidur lelap," ujarnya lagi sambil menidurkan bayi Kevin dalam box-nya.
Eliana hanya mendengarkan, dari suara dan ekspresinya, sangat terlihat jika Sang Raja sangat kelelahan.
*Kasihan Yang Mulia Raja, dia harus menjadi seorang Raja yang memimpin wilayah pemerintahan, sekaligus harus mengasuh bayi tanpa bantuan orang lain. Memangnya kemana orang tua bayi Kevin ini? *
"Aku lelah, tolong siapkan aku air untuk mandi!" perintah sang Raja sambil keluar dari kamarnya. "Aku ada perlu sebentar, nanti aku akan kembali bila semuanya sudah siap!"
Eliana diam di kamar megah sang Raja yang luar biasa luasnya. Ia bingung apa yang harus ia lakukan.
Gadis itu pun berjalan ke arah box bayi, untuk melihat keadaan sang bayi lebih dekat.
*Dia bayi yang tampan. Tapi sayang, dia tidak mendapat kasih sayang seorang ibu*
Eliana membelai pipi bayi Kevin dengan lembut.
Ceklek
Tiba-tiba pintu kamar Raja Gerald terbuka. Tiga orang wanita paruh baya datang dan masuk ke kamar menemui Eliana.
"Nona Eli ...?" panggil salah satu dayang itu pada Eliana sambil berbisik agar bayi Kevin tidak terbangun.
Eliana mendongak, menatap pada ketiga dayang tersebut.
"Kami adalah pelayan yang sebelumnya melayani Yang Mulia Raja," jelas salah satu dari mereka memperkenalkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Santoso Zha
yes
2022-05-21
0
Rohana Ana
apa elli bisa ya 1/3/2022
2022-03-31
0
Dwie Rifsalina
oh
2021-07-08
0