"Langsung saja, kau sudah tahu tujuannya kau dibawa ke mari?" tanya Raja dengan suara berat yang penuh wibawa.
Eliana ingin mendongak, tapi ia takut. Ia pun akhirnya menjawab sejujurnya dengan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Yang Mulia."
Sebenarnya ia ingin menjawab jika dirinya di sini adalah untuk melunasi hutang dari kedua orang tuanya. Namun sepertinya jawaban konyol seperti itu sangat tidak mungkin.
"Kamu di sini untuk melunasi hutangmu, kau adalah gadis pelunas hutang!" ujar sang Raja dengan lantang.
Kali ini Eliana mendongak dengan mata yang berkaca-kaca. "Apakah itu artinya, kau akan menikahkanku dengan Antony yang mulia?" tanya spontan Eli dengan polosnya.
Dari belakang Antony menahan tawanya, sementara itu Gerald tersenyum kecut di atas singgasananya.
Seorang wanita yang sudah agak tua turun dari kursinya. Eliana baru menyadari, jika di sebelah kanan kiri singgasana terdapat kursi-kursi lainnya yang posisinya agak di bawah singgasana Raja.
Wanita itu menatap Eliana dengan lembut dan menghampirinya. "Jadi, wanita ini adalah calon ibu asuh dari Kevin?" tanya sang wanita sambil menatap pada Antonya.
"Itu benar, Yang Mulia ibu suri," jawab Antony.
"Ibu Suri?" Eliana bertanya-tanya dalam hatinya. "Apakah wanita ini adalah ibu dari Raja Gerald?" Pertanyaan dalam pikirannya mengalir lagi.
"Nama kamu siapa gadis manis?" tanya ibu suri pada Eliana.
"Na-nama hamba adalah Eliana Louis, Ya-Yang Mulia." Eliana menjadi gugup kembali. "Panggil saja Eli," lanjutnya.
"Baiklah Eli, sepertinya kau gadis yang baik," ujar sang ibu suri.
"Gerald, tidakkah lebih kau pertemukan saja langsung Eli dengan Kevin. Nanti kau bisa menilai apakah Eli bisa menjadi pengasuh untuk Kevin atau tidak?" saran ibu suri pada anaknya.
"Baiklah, jika menurut ibu itu yang terbaik," jawab Gerald dan akhirnya ia pun turun dari singgasananya.
Berjalan ke arah Eliana dan melewati gadis itu tanpa berkata apa-apa, kemudian Antony yang berbicara, "Nona Eli silakan ikuti kemana Yang Mulia Raja pergi," ucapnya yang akhirnya dijawab dengan anggukkan oleh Eli.
Beberapa pengawal yang berada di dalam ruangan ikug keluar sebagian mengikuti sang Raja. Dan begitu pintu dibuka, semua pengawal berjajar di sisi kanan kiri karpet merah sambil membungkukkan badan.
Eliana begitu terkejut melihatnya, karena saat ia masuk tadi semua pengawal tidak ada yang membungkuk seperti ini. "Memangnya aku ini siapa?" Eliana menertawakan pemikirannya.
Tiba-tiba Gerald menghentikan langkahnya, ia pun menoleh sedikit ke belakang dan berkata, "Kalian semua bisa kembali ke tempat kalian masing-masing, sementara Eli, kau ikut denganku!" perintahnya yang membuat semua orang bubar termasuk ibu suri dan Antony.
Eli pun mengikuti pria berpunggung lebar di depannya, ia menggunakan baju berwarna putih dengan kombinasi warna merah di beberapa bagian.
Mereka menyusuri koridor istana tanpa mengeluarkan kata-kata, hanya ada suara langkah sepatu saja.
Kemudian Gerald berhenti di depan sebuah kamar yang dijaga oleh beberapa orang pengawal. Saat melihat Rajanya hendak masuk, pengawal pun langsung membukakan pintu untuk Gerald.
"Silakan, Yang Mulia."
"Terima kasih!" Sang Raja masuk ke dalam ruangan tersebut. "Masuklah!" ucapnya kemudian pada Eli.
"Jangan berisik dia sedang tidur!" ujar Gerald sambil menunjuk pada sebuah box bayi.
Gerald mendekat pada bayi tersebut lalu membelai pipinya dengan lembut.
"Demi melunasi hutang ayahmu pada kerajaan, kau harus mengabdi padaku dengan menjadi pengasuh bayi ini sekaligus menjadi pelayan pribadiku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Santoso Zha
good
2022-05-21
0
Yolanda Fjr
yes
2022-05-10
0
Rohana Ana
waduh mengasuh bayi okela ya kli pelayan pribadi rajaapa maksudnya
2022-03-31
0