Istana Kerajaan Raisilian, di sinilah Eliana berada. Sedikit pun ia tak pernah menyangka, mengapa ia dibawa ke tempat ini oleh laki-laki tua yang katanya hendak menikahinya.
"Tuan ... ini ... ini ... dimana? Mengapa kau membawaku kemari? Bukankah ini adalah ... istana kerajaan Raisilian?" tanya Eliana begitu mobil yang ia naiki masuk ke area kerajaan.
Ia begitu mengenali bunga lili casablanca yang banyak ditanam di sekitar taman kerajaan. Selama ini ia hanya sering melihat istana kerajaan di televisi.
Mendengar tidak ada jawaban dari pria tua bernama Antony, akhirnya gadis itu memutuskan untuk kembali melihat pemandangan.
Eliana menyembulkan kepalanya dari jendela mobil, lampu taman yang temaram dikerubuti oleh serangga-serangga malam yang mencari cahaya. Udaranya masih begitu basah, sepertinya di sini hujan juga baru saja reda.
"Masukkan kepalamu, anginnya kencang! Sebentar lagi kita akan berhenti!" Suara tuan Antony dari kursi depan terdengar.
Eliana pun langsung memasukkan kembali kepalanya dan menutup lagi kaca jendela mobil.
Setelah melewati area taman istana yang sangat luas, mobil yang mereka naiki sampai ke halaman istana dan berhenti.
"Silakan turun Nona Eli!" Antony membuka pintu untuk Eli.
Eliana agak terkejut saat Antony membukakan pintu mobil untuknya. Ia jarang mendapat perlakuan manis dari orang lain seperti ini.
"Apa ini karena aku akan menjadi istrinya? Sehingga tuan Antony baik padaku?" Dalam hati Eliana bertanya-tanya.
"Mari ikut aku, Nona Eli!" Antony menyeru pada Eliana.
Tanpa menggunakan alas kaki, gadis itu berjalan turun dari mobil dan mengikuti Antony.
Dinginnya lantai pualam istana kerajaan terasa mengenai telapak kaki Eliana. Ia tak berani jalan sejajar dengan Antony yang berdiri di atas karpet merah istana. Ia berjalan di luar karpet karena takut kakinya akan mengotori karpet merah istana tersebut.
"Pelayan!" Antony memanggil para pelayan agar menghampirinya.
"Kami menghadap, Tuan!" Dua orang wanita seumuran dengan Eliana menggunakan seragam pelayan istana mendekat.
"Tolong ganti baju Nona Eli! Karena setelah ini ia harus bertemu dengan Yang Mulia!" perintah Antony.
Eliana menganga. Apa maksudnya harus bertemu dengan Yang Mulia setelah ini? Ia merasa tidak ada urusan antara dirinya dengan Sang Raja Raisilan Yang Agung. Apa dirinya akan mendapat hukuman? Eliana kebingungan sendiri.
"Mari ikut dengan kami, Nona!" Dua gadis pelayan itu membungkuk saat mempersilahkan Eliana mengikutinya.
"A-anu ... tapi ...," sela Eliana ingin bertanya pada Antony. Namun ternyata pria tua itu telah pergi berlawanan arah dengan Eli.
*
Setelah dimandikan dengan air hangat dan berganti baju. Para gadis pelayan itu merapikan rambut Eliana dengan menyisir dan mengeringkannya.
"A-aku bisa sendiri. Biar aku yang melakukan sendiri untukku," pinta Eliana pada para pelayan.
"Tidak perlu, Nona. Kami diminta secara langsung oleh tuan penasihat Antony, itu artinya Nona adalah tamu penting Yang Mulia Raja, jadi sudah wajar kami melakukan ini pada Nona."
Lagi-lagi Eliana hanya bisa terdiam. Setelah tadi ia dimandikan tubuhnya, diganti pakaiannya semua dilakukan oleh sang pelayan. Eliana menjadi merasa malu sendiri, ia tak biasa diperlakukan begini.
Selain itu, sebuah fakta yang ternyata baru Eliana ketahui. Antony adalah seorang penasihat Raja? Lalu dirinya adalah tamu penting Yang Mulia Raja. Eliana sama sekali tak mengerti.
Sebenarnya apa yang sedang ia lakukan saat ini? Mengapa tiba-tiba ada orang kerajaan yang menjemputnya dan memperlakukannya dengan istimewa di istana kerajaan? Apa tuan Antony tidak salah orang?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Santoso Zha
jempol
2022-05-21
0
Kamaleea Sae Riche
cinderella story
2022-04-25
0
Surani Surani
kerajaan ada mobil ada tv hahaha kerajaan modern ni s3mangat Thor
2022-04-15
0