Married By Accident With CEO
Hallo semuanya! Terimakasih banyak ya udah mau klik & baca novel ini, semoga kalian suka! Happy reading❤️🌼
°°°°°°°°°°
"Pak Devian? Bapak ngapain ada di sini? Ini kamar saya!"
Wanita itu berteriak, ia sangat ketakutan dengan sosok pria itu. Pria itu adalah Devian Abraham, CEO di perusahaan tempat wanita itu bekerja, jelas saja kalau wanita itu berteriak.
"Saya akan puasin kamu malam ini! Dan kamu juga harus puasin saya!" saut pria itu diakhiri dengan tawanya
"Jangan Pak, jangan, saya mohon jangan. Saya masih suci Pak, saya belum pernah disentuh oleh pria manapun. Tolong jangan renggut kesucian saya!" teriak wanita itu lagi
Wanita itu adalah Amanda Caroline, seorang karyawan yang bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh Devian.
"Amanda, saya sudah menyukai kamu sejak pertama kali kamu bekerja di sini. Ayo layani saya, puasi nafsu saya!" ucapnya
Kini Devian sudah menindih badan Amanda yang tergeletak di atas ranjang, ia sudah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Amanda.
"Pak, saya mohon jangan lakukan ini kepada saya. Saya mohon Pak lepaskan saya," wanita itu terus saja memohon
"Tidak semudah itu, saya harus memiliki kamu sekarang juga!" ucapnya
Wanita itu berteriak meminta tolong, sangat kencang, hingga akhirnya.....
"Amandaa! Kamu kenapa sayang? Bangun ayo bangun!"
Amanda pun membuka matanya, nafasnya sangat berat dan tersenggal-senggal. Ia memegang dadanya sendiri, dapat dirasakan kalau saat itu jantungnya sudah sangat amat berdegup begitu kencang.
"Amanda, kamu kenapa? Mimpi buruk ya? Mimpi apa?" tanyanya
"Amanda gapapa kok, Bun. Makasih ya udah bangunin Amanda dari mimpi buruk itu," ucapnya
Ya, ternyata semua yang dialami Amanda itu hanyalah sebuah mimpi buruk. Dan orang yang sudah membantu untuk membangunkannya adalah Bundanya
"Makanya, lain kali jangan lupa bedoa sebelum tidur," ucap Bunda
"Iya Bunda, tadi malem Amanda ketiduran pas lagi ngerjain tugas dari kantor," ucap Amanda
"Ya udah sana mandi, ini udah jam 8 pagi loh," suruh Bunda
Saat mendengar itu, Amanda langsung membelalakan matanya, ia sangat terkejut. Bagaimana bisa ia bangun sesiang ini?
"Hah?! Udah jam 8, Bun? Aduh Amanda kesiangan," Amanda langsung loncat dari atas ranjangnya, lalu ia berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya
Bunda yang melihat itu pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Lalu ia keluar dari kamar Amanda untuk menyiapkan bekal yang akan dibawa oleh Amanda, karena ia yakin kalau anaknya itu tidak akan sempat untuk bersarapan.
Amanda sendiri baru saja bekerja selama 2 minggu di perusahaan besar itu. Ia sebenarnya baru saja lulus dari pendidikan S1 yang ia ambil. Namun, karena Amanda sangat cerdas, setelah lulus ia langsung melamar kerja di perusahaan itu dan langsung diterima tanpa harus melakukan wawancara terlebih dahulu.
Seminggu pertama, semua karyawan senior yang ada di sana selalu bertingkah dan bersikap baik dengan Amanda. Namun, saat sudah berada di minggu kedua, hampir semua karyawan itu suka meminta tolong dengan seenaknya kepada Amanda. Amanda sendiri adalah tipe orang yang sangat sulit untuk menolak. Karena terlalu sering disuruh, kini Amanda memiliki julukan tersendiri, ia dijuluki sebagai "Wanita Pembantu" di kantornya itu.
"Amanda, tolong foto copy berkas ini ya."
"Amanda, boleh tolong ambilkan kertas?"
"Amanda, tolong kirimkan berkas ini ke bagian HRD ya."
Bahkan, tak jarang ada beberapa dari mereka yang menyuruh Amanda untuk hanya sekedar membuat kopi atau teh.
Sebenarnya Amanda sedikit agak merasa tertekan dengan hal itu, namun ia berfikir kalau ia tidak boleh menyerah begitu saja, ia harus tetap mempertahankan pekerjaannya itu. Karena menurutnya, dengan ia bisa bekerja di perusahaan itu saja sudah menjadi suatu keberuntungan untuknya.
Ayah Amanda sendiri sebenarnya juga merupakan seorang pengusaha yang kaya raya, tetapi Amanda tidak mau bekerja di sana.
"Kalo kaya gitu, gak ada usahanya, Yah. Amanda mau bersaing sama orang hebat di luar sana. Biar Amanda juga bisa buktiin ke Ayah Bunda kalo Amanda itu bisa."
Itulah ucapan yang keluar dari mulut Amanda saat Ayah memintanya untuk bekerja di perusahaan miliknya. Padahal, jabatan yang akan Amanda duduki tidaklah rendah, ia langsung di tempatkan pada posisi direktur utama perusahaan.
Setelah selesai mandi, Amanda langsung memakai baju kerjanya. Lalu ia memoleskan sedikit make-up di wajahnya.
"Aduh Amanda, kok bisa-bisanya sih lo kesiangan kaya gini?" tanyanya pada dirinya sendiri
Amanda saat itu sangat sibuk, ia merapihkan kamarnya lalu memasukan laptop miliknya ke dalam tas. Saat sudah rapih, ia langsung berlari keluar kamar dan menuju ke ruang TV.
"Ayah, Bunda, Kak Poppy! Amanda berangkat dulu yaa," ucapnya sambil menyalimi kedua orang tua dan Kakaknya itu
"Amanda, ini Bunda bawain bekel buat kamu, kamu makanan ya nanti kalau sudah sampai di kantor, untuk sarapan. Jangan sampe gak sarapan, kamu ada maag," ucapnya sembari menyodorkan tas kecil yang berisikan makanan berat dan beberapa camilan
"Thank you, Bunda! Makasih banyak yaa," ucap Amanda, "Amanda pergi duluu," lanjutnya lalu berlari ke garasi
"Hati-hati, Nda!" teriak Poppy
"Siap, Kak!"
Amanda memiliki Kakak perempuan yang bernama Poppy Audine, perbedaan umur mereka adalah 5 tahun. Kini, Poppy sendiri sudah menikah dengan seorang lelaki yang bernama Emir Ryle. Poppy juga sudah memiliki anak perempuan yang sangat cantik, bernama Naura Denaya yang baru saja berumur 9 bulan.
"Amanda kenapa akhir-akhir ini suka kesiangan terus ya?" ucap Poppy
"Mungkin karena dia abis begadang buat menyelesaikan beberapa urusan kantornya," saut Bunda
"Amanda susah buat dinasehatin, padahal dari awal Ayah udah nyuruh dia buat kerja di perusahaan Ayah aja," ucap Ayah
"Ayah kan tau sendiri apa alasan Amanda," ucap Bunda
"Iya sih. Ya udahlah, biar dia belajar," saut Ayah
°°
Pagi itu sangat berbeda dari pagi biasanya, terutama keadaan di jalan. Ada kecelakaan yang baru saja terjadi di sana, hal itu mengakibatkan kemacetan yang lumayan panjang.
Amanda pun segera melihat jam yang berada di tangan kirinya, "Udah jam segini tapi gue masih belum juga sampe di kantor. Pasti sekarang yang lain lagi nungguin gue!" gumamnya
Amanda saat itu sangat takut kalau ia akan terlambat, bukan takut terlambat untuk masuk kantor, tapi takut terlambat untuk membelikan sarapan para senior di kantornya itu. Ya, seminggu terakhir ini Amanda juga selalu dimintai tolong untuk membelikan sarapan untuk para seniornya itu.
Sekitar 30 menit kemudian, Amanda sudah sampai di kantornya, ia langsung memarkirkan mobilnya dan berlari untuk masuk ke dalam kantor dan mengarah ke lift. Namun sangat disayangkan, pagi itu lift sangat ramai, Amanda akhirnya memutuskan untuk berlari menaiki tangga. Padahal, divisi dimana ia ditempatkan itu berada di lantai 17.
Amanda terus berlari, lelah sangat ia rasakan. Sepagi ini, keringat sudah bercucuran membasahi tubuh dan bajunya, "Amanda, semangat! You can do it!" ucapnya dalam hati
°°°°°°°°°°
Alhamdulillah part 1 selesai! Terimakasih sudah mau baca sampai kalimat terakhir❤️ Aku juga mau minta tolong untuk like, comment, dan juga vote yah! Biar aku tambah semangat buat lanjutin ceritanya❤️
...Facebook : Kinderjoy Estrin...
...Instagram : kinderjoy_estrin...
Aku kasih visualisasinya nih, biar ngehalunya tambah mantap!😂 Tapi sebelumnya aku minta maaf kalau visualnya gak sesuai sama ekspetasi kalian ya, semoga tetap suka sama alur ceritanya🤗❤️
Devian Abraham
Amanda Caroline
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Candy
ulala....visualnya 😍
2023-08-18
0
amanda kiting
ini gk ada audiotun ya
2023-05-15
0
Rinnie Erawaty
what wrong with secretary Kim???????🙄🙄🙄🙄🙄🙄
2022-02-16
0