#5

"Berhenti mengikutiku..sepertinya kau perlu diperiksa psikiater..kau hanya terobsesi denganku", tegas Leon.

"Aku tidak akan melepaskanmu.. mungkin benar aku sudah tergila gila denganmu", balas Hazel.

Leon melanjutkan langkahnya berjalan ke mobilnya yang diparkir di dekat taman kota.

Dia tidak ingin meladeni wanita yang menurutnya gila ini.

Hazel tetap mengikuti Leon yang sudah tertinggal jauh didepan. Ketika akan menyeberangi jalan, Hazel tidak melihat kanan kiri. Dia langsung menyeberang karena tidak ingin kehilangan sosok mahluk tampan yang mengusik hatinya.

CIIIIITTTT.... BRAAAKKKKKKK....

Benturan keras terdengar di telinga Leon. Orang orang tampak menjerit kaget dan berkerumun didekat orang yang tertabrak mobil.

Leon menghampiri lokasi itu. Entah kenapa hatinya merasa was was.

Leon melihat wanita yang dianggapnya pengganggu tadi sedang tergeletak di jalan raya dengan kepala yang bersimbah darah.

"SHIIIITTTTT!!! ", umpat Leon.

Leon segera melarikan Hazel ke rumah sakit yang jaraknya tidak terlalu jauh.

"Cepat... tangani dia", ucap Leon khawatir.

"Baik tuan muda", ucap Perawat.

Rumah sakit yang didatanginya adalah rumah sakit yang dibangun oleh ayah Leon. Jadi Rumah sakit ini adalah milik keluarga Smith.

"Ada apa Leon.. kau sangat khawatir.. apakah dia temanmu? ", tanya uncle Paul yang menjabat sebagai direktur di Rumah sakit itu.

"Uncle.. entahlahh.. aku baru mengenalnya.. dan dia tertabrak karena aku", ucap Leon merasa bersalah.

"Bagaimana bisa Leon.. kau menabraknya? ", tanya uncle paul.

"Bukan uncle.. nanti aku akan menceritakannya.. sekarang tangani wanita itu dulu", pinta Leon.

Setelah beberapa lama Paul keluar dari ruang UGD.

"Bagaimana keadaannya uncle? ", tanya Leon khawatir.

"Kepalanya terbentur keras Leon...sejauh ini baik baik saja... kita harus memastikannya jika dia sudah sadar nanti..dan kaki kanannya patah... sebaiknya kau menghubungi kerabatnya. ", jelas Dr. Paul.

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Merry bolak balik menelepon ponsel Hazel. Tapi sama sekali tidak ada jawaban. Bahkan sekarang ponsel Hazel tidak aktif.

"Ya Tuhaaann.. kemana gadis nakal ini", teriak Merry frustasi.

Lalu Merry memerintahkan beberapa kru untuk mencari Hazel di tengah kota kecil ini.

"Sekarang ceritakan pada uncle apa yang terjadi pada gadis itu.. ", tanya Paul yang sekarang duduk di ruangannya bersama Leon.

Lalu Leon menceritakan segalanya.

"Ckckck.. wanita yang hebat.. dia pantas menjadi istrimu..uncle akan menelepon Viki..dia pasti senang ada wanita yang berani melamarmu", ucap Uncle Paul enteng.

"Uncle... itu tidak lucu.. ", jawab Leon.

"Dia wanita yang cantik..dan dia org terkenal Leon.. . dan sepertinya sangat tergila gila padamu sampai tidak mempedulikan ada mobil yang akan menabraknya hanya karena ingin mengejarmu Leon... lebih baik dicintai daripada mencintai bukan? tapi lebih baik lagi jika saling mencintai", jelas Uncle Paul dengan entengnya.

"Uncle.. aku tidak ingin membahas itu sekarang... aku ingin stafmu mengabari kerabat atau temannya yang ada disini", pinta Leon..

"Kau yang harus mengabarinya Leon.. kau yang menyebabkan ini semua bukan.. apa kau mau lepas tanggung jawabmu? ", cibir Uncle Paul.

"Oh God... masalah apa lagi ini...aku malas jika harus berurusan dengan wanita agresif itu lagi.. bukankah dia baik baik saja kata uncle? ", ucap Leon.

"Ya... hanya luka dikepala dan kakinya yang mulus", goda Paul.

"Oh my... kau sudah tua uncle.. jangan bermain main dengan seorang gadis", balas Leon.

"Hahahaha.. oiya Leon... dia tidak akan bisa berjalan beberapa waktu karena kakinya patah..mungkin kau bisa menjadi kakinya untuk sementara waktu", terang Paul.

Leon menghembuskan nafasnya dengan keras. Tanda bahwa dia tidak menyukai situasi semacam ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***