Hazel telah siap dengan mobil audi hitamnya. Hazel membawa mobilnya yang paling tidak mencolok. Dia tidak ingin menjadi pusat perhatian di kota kecil itu.
Hazel mulai menikmati perjalanannya. Sesekali dia berhenti di pom bensin dan cafe untuk melepas penatnya.
Perjalanan ini membuat Hazel bahagia meskipun capek. Bayangkan, selama 5 jam dia menyetir sendiri. Waktu yang sangat lama bukan, untuk seorang wanita seperti Hazel yang selalu mengandalkan supir ketika menjalani kehidupannya sebagai seorang artis.
Tapi Hazel sangat bersemangat dan menikmatinya.
Sebenarnya hazel ingin membawa ferrarinya dengan atap terbuka. Hanya saja itu akan membuat dirinya mencolok.
Akhirnya Hazel sampai di tempat tujuan. Hazel tidak langsung menuju resort yang sudah dipesankan pihak manajemen. Tapi Hazel memilih untuk mengelilingi kota kecil yang indah itu dengan berjalan kaki.
Dia memarkir mobilnya di pusat kota. Dan Hazel berjalan jalan disana dengan memakai topi dan masker serta baju kaos oblong kebesaran dan celana jeans sobek dibagian lututnya.
Lalu ponselnya berbunyi. Dan Hazel mengangkatnya.
"Ya mer... aku sudah sampai.. tapi aku berjalan jalan sebentar di tengah kota... kau jangan khawatir, aku akan kembali dalam satu jam", ucap Hazel tanpa mendengarkan apa yang mau diomongkan Merry. Lalu langsung menutup ponselnya.
"Indah sekali kota ini.. udaranya juga sejuk.. sepertinya aku akan mencari rumah disini untuk waktu refreshingku", gumam Hazel.
"Ya.. ya.. itu ide yang sangat bagus.. ", gumam Hazel lagi.
Hazel menyusuri deretan toko dan cafe yang tampak artistik dan vintage. Lalu Hazel memasuki sebuah cafe karena mencium harum lezat dari cafe itu.
"Halo nona cantik... kau ingin memesan apa? ", tanya seorang gadis ceria yang bekerja sebagai pelayan di cafe itu.
"Aku mencium harum yang sangat lezat disini.. apakah itu semacam pie? ", tanya Hazel tanpa membuka maskernya.
"Betul sekali nona.. disini pie nya sangat lezat.. anda mau? ", ucap ceria sang pelayan.
"Baiklah.. aku pesan satu saja yang isi coklat dan satu hot chocolate", balas Hazel.
Setelah menunggu beberapa menit, pesanan Hazel pun datang.
Hazel pun membuka maskernya.
"Hmmm.. harum sekali.. mumpung tidak ada merry yang mengawasi dietku.. aku bisa makan sepuasnya.. hehehe", ucap Hazel senang.
Hazel makan dengan sangat lahap. Sampai tidak sadar remahan pie dan coklatnya belepotan di pinggir bibirnya.
"Hmmm ini sangat lezat.. aku akan membeli banyak untuk kru dan Merry", gumam Hazel pada dirinya sendiri.
Leon yang sedang duduk di seberang bangku Hazel tampak memperhatikannya.
Leon hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum samar melihat wanita yang sedang makan pie dengan sangat lahap.
Lalu tanpa sengaja tatapan Hazel bertemu dengan mata Leon.
Tampan sekali... aku tidak menyangka akan ada pria tampan di kota yang kecil ini..batin Hazel terpukau dengan ketampanan Leon.
Leon lalu mengalihkan pandangannya pada ponselnya.
Hazel cepat cepat menyelesaikan makannya lalu dengan pedenya menghampiri Leon yang sedang menyesap kopinya.
"Hai...bolehkan aku duduk disini? ", ucap Hazel menyapa dan mengembangkan senyumnya yang sempurna.
Suasana Cafe tampak masih sepi jadi Hazel santai saja membuka maskernya.
"Aku sudah akan pergi.. duduklah", ucap Leon datar dan beranjak dari tempat duduknya.
"Tunggu...aku duduk disini karena ingin berkenalan denganmu...apa kau keberatan? ", ucap Hazel dengan memegang lengan kekar sang lelaki.
"Untuk Apa?", tanya Leon yang masih datar.
waahhhh.. dia tidak tertarik denganku.. biasanya laki laki akan langsung terpukau dan terpesona melihat senyumku.. baguslah.. aku jadi bersemangat mengenalnya.. hihihi.. pikir Hazel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Yulianti
terlalu agresif tidak ada anggun anggunnya
2025-02-06
0
Nur Syamsi
over thingking Hadelnya, waduh ..
2024-12-07
0
Sleepyhead
Reap jeans with oversize shirt
2024-09-29
0