Trauma

Dengan nafas memburu Rain tampak menahan amarahnya,ia enggan sesuatu yang sudah ia cap sebagai miliknya disentuh orang lain. 

Cecek tampak bingung,ia seperti ketahuan selingkuh oleh pasangannya.Beberapa saat hanya hening,sampai akhirnya Amel memecahkan kesunyian ruangan Cecek dengan pura-pura batuk.

"Uhuk...uhuk" 

Rain mengerjap,kembali matanya memanas karna kesal dan setengah jijik pada kedua lelaki matang dihadapannya.Tapi perasaan lain benar-benar sudah bersemayam dihatinya.Rain mencintai lelaki itu. 

Ia mendengus menetralkan amarahnya. 

"Boleh gue duduk.. "ucapnya pada Cecek yang masih ia cekal lengannya. 

Cecek pun mempersilahkan,tapi tangan Rain masih melingkar posesif tanpa mau mengendurkan barang sedikit. 

"Gue gak mau basa basi… Lu siapanya Cecek?"tanya Rain to the poin pada Arman. 

Arman yang merasa tak tau apa-apa hanya mengerjap bingung dengan tangan menunjuk dirinya sendiri. 

"Iya gue tanya sama lu"ucap Rain lagi. 

"Gadis tak sopan"batin Arman. "Tapi sialnya cantik sumpah"lanjutnya trus membantin. 

"Dia pacarku say"timpal Cecek saat Arman akan membuka suara. 

Pelototan Arman tak membuat Cecek bergeming,malah dibalas pelototan oleh Cecek. 

Rain memejamkan mata sejenak "Gue mau hubungan kalian akhiri sekarang juga"ucap Rain 

"Kenapa?"sekarang bukan Cecek,tapi Arman yang bertanya. 

Rain menatapnya tajam,bias persaingan mulai terpancar dari wajah cantiknya.Rahangnya mengeras,tangannya gatal ingin menghajar lelaki dihadapannya. 

"Ah… jangan sampai,sifat macan gue keluar sekarang"batin Rain. 

"Lu ganteng,lu gak malu jeruk makan jeruk...Apa enaknya"ejek Rain dengan tingkahnya seakan jijik.

"Gue sayang sama dia"sahut Arman terus memancing amarah gadis dihadapannya. Sedangkan Amel gadis itu menjadi penonton diambang pintu,ia enggan ikut campur jika sahabatnya mengamuk. 

"Tapi dia gak sayang sama lu"ucap Rain percaya diri. 

"Percaya diri sekali anda nona… "Arman senyum mengejek. "Katakan sesuatu honey.. kamu sayang sama aku kan?"lanjutnya ia berharap Cecek terus melakukan akting mereka. 

Dengan cepat Cecek mengangguk dan perlahan meraih tangan Rain yang melingkar di lengannya untuk ia lepaskan. 

"Say,jangan gini.. Kasian pacar aku" Cecek berdiri disebelah Arman setelah ia lepas dari sergapan Rain. 

"See... bisa lu liat dia lebih milih sama gue,daripada duduk disebelah cewek kayak lu" ejek Arman yang terus memancing pertikaian.Meskipun ia jijik sendiri dengan drama yang ia dan Cecek buat,apalagi sekarang ia harus memeluk Cecek.Rasanya pengen muntah pikir Arman.

"Dosa apa sih gue jadi saingan sama cowok.. aaarrrggg"batin Rain menjerit

Gigi Rain gemletuk kuat,ia kembali mengepalkan tangannya kuat hingga buku-buku tangannya memutih.Wajahnya memerah menahan amarah.Dia jijik,benar-benar jijik tapi sekali lagi Rain tak dapat mengelak cintanya sudah singgah pada lelaki lemah gemulai itu.Setidaknya sekarang ia harus berusaha,jika memang tak memuaskan hasil,ia akan menyerah pada saatnya nanti. 

*

*

*

Dengan langkah santai Rain kembali menghampiri Cecek,masa bodo dengan lelaki disebelah Cecek yang sudah memeluk mesra pinggang pujaan hatinya. 

"Peduli setan"batin Rain. 

Ia berjinjit dihadapan Cecek,merangsek ke tubuh Cecek dengan mengalungkan tangannya pada leher lelaki lemah gemulai itu lalu mencium dengan lembut bibir lelaki dihadapannya.

Mata Rain terpejam,sekuat tenaga ia mengontrol emosinya.Tangannya sudah bergetar hebat,bibirnya terus mencec*p bibir Cecek meski lelaki itu tak merespon.Lelaki tampak diam,tapi sama lelaki itu memejamkan matanya. 

Amel tampak syok dengan tingkah berani sahabatnya,Amel ikut blank.Ia tak tau harus bagaimana sekarang.

Amel mengirim pesan pada seseorang agar segera menghampiri dirinya dan Rain. 

Perlahan ciuman Rain terlepas dengan lelehan air mata yang tampak masih terlihat karna matanya memerah meski sudah Rain hapus sebelumnya. 

"Gue harap lu gak pernah lupain ciuman ini… Makasih omte,Love you"ucap Rain dengan santai,lalu ia menatap Arman dengan tatapan permusuhan serta menyiratkan senyuman kemenangan merasa menang selangkah dari Arman.  

 Ia keluar ruangan milik Cecek yang diikuti oleh Amel dibelakangnya. 

*

*

*

Brukk 

Rain terkulai disebelah mobil milik Amel,tubuhnya bergetar hebat dengan isakan yang mulai terdengar di telinga Amel. 

"Lu kelewatan Rain"bisik Amel sambil memeluk tubuh sahabatnya. 

Beberapa saat kemudian,seorang laki-laki tergopoh menghampiri mereka dan langsung menggantikan Amel menjadi sandaran untuk Rain. 

"Kenapa jadi kayak gini Mel?" Tanyanya pada Amel. 

" Lu tanya sama tu anak… dia ngapain sampai traumannya kumat kayak gini" sahut Amel dengan kesal. 

"Gak usah pake emosi juga Mel.. lu gak liat dia kesakitan gini… Ke apartemen gue sekarang"ucap lelaki itu lalu membopong tubuh Rain masuk kedalam mobil milik Amel. 

"Nik... sakit"lirih Rain dengan mata terpejam

"Ada gue... Lu gak sakit,ada gue Rain..Kita pulang oke..."ucap Niko menenangkan sahabatnya. Ia memasangkan sabuk pengaman di kursi penumpang,mengusap air mata sahabatnya yang meleleh.

"Mel,jangan ngebut-ngebut... "Niko meingatkan pada sahabatnya dan dibalas anggukan oleh Amel. Amel juga sangat khawatir dengan keadaan Rain sekarang.

Setelah sekian lama,Rain kembali seperti ini.Kedua sahabatnya harus menjadi tameng untuk Rain yang tengah terpuruk seperti sekarang.

Lelaki itu mengendarai mobilnya sendiri dan pergi lebih dulu daripada Amel,meninggalkan motor milik Rain didepan salon milik Cecek. 

*

*

*

"Cewek itu?" Tebak Arman. 

Cecek mengangguk lemah,sekian lama ia tak pernah merasakan ciuman dari wanita dan hari ini ia merasakannya lagi.Lembut dan menggebu-gebu,gadis tomboy yang membuatnya lupa pernah disakiti dalam sesaat. 

"Makasih udah bantu"sahut Cecek 

"Feeling gue bilang kalo tu cewek serius deh sama lu Cek.. Lu liat deh setelah 5 tahun lu ubah penampilan lu,sikap lu jadi nauzubillah kayak gini ada cewek yang terang-terangan suka sama lu dan terima lu apa adanya.. Apalagi dia tadi sempet nyium lu bro"ucap Arman panjang lebar "Dan sialnya lu nikmatin kan.. ha..ha…"lanjutnya dengan tertawa renyah. 

Cecek tersenyum miris "10 tahun yang lalu,lu juga bilang kalo feeling lu dia bakal jadi jodoh gue pe'a.. Dan buktinya apa"sahut Cecek mulai membuka luka lamanya. 

"Bro,lu…." 

"Iya… gue masih inget semua,gue masih ngerasain semuanya.. Sentuhan dia,kesakitan,kepedihan semua masih gue rasain sampai sekarang.Tetapi dulu itu cuma bikin gue lupa sesaat dan beberapa tahun belakang semua kenangan pait itu balik"sahutnya mengusap kasar wajahnya. 

"Lu harus hadapin semuanya sekarang bro.. Gak ada gunanya lu terus ngindarin,kehancuran lu bakal tambah bikin lu sesak kalo lu terus hindarin kenyataan"

Cecek tertawa miris "Kenyataan... Kenyataan apa yang ada diotak lu"

"Cek..."

"Gue bukan bagian dari mereka lagi Man.."

"KK lu masih nyatu sama mereka pe'a"

"Gue udah dianggep mati sama mereka Man.. Gue sendiri Man"

"Lu gak sendiri... Ada gue,kita sahabat bukan"

Cecek menatap Arman lalu meraih tangan Arman untuk ia genggam " Makasih udah selalu ada buat aku"ucap Cecek mendayu.

"Annjjjjjiiiiiiiirrrr.... najissssss,taiiikkkkk... Dramanya udah stop pe'a"teriak Arman langsung berdiri dan bergidik ngeri dengan tingkah sahabatnya.

Cecek tertawa terbahak melihat tatapan horor Arman.

Terpopuler

Comments

Qirana

Qirana

♥️MTE. I L♥️VE. Y♥️U
7in1
🖤🖤🖤💙💖♥️🖤🖤🖤🖤🌷💝❤️💗💙💖🖤🖤🖤🌷💝❤️💗🖤🖤🖤🥀💚💚🥀🥀🖤🖤🖤

2021-11-02

0

Adinda

Adinda

L♥️VE ♥️MTE
Kami 7in1
💕💕💕💕💕🖤🖤🖤🖤🌷🌷🌷🌷🌷

2021-11-02

0

Zia_sya

Zia_sya

flashback reina thor

2021-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 Raina Putri Syahreza
2 Pembuat Onar
3 Pencarian Omte
4 "Alih gak badan lu dari calon imam gue"
5 Trauma
6 Flashback Cecek
7 Flashback Cecek Off
8 "Baby"
9 Rain Sad story 1
10 Rain Sad Story 2 (Tersangka Utama)
11 Rain Sad story End
12 Penjahat Kecil
13 Kelulusan
14 Tentang Seseorang
15 Menunggumu
16 Adik Sahabat Abang
17 "Calon Imam Aku"
18 "Terimakasih buat waktunya"
19 "Rindu"
20 Love you
21 Kakak Ipar
22 Ngedate
23 Ngedate Ala Raina
24 Ngedate Ala Cecek
25 Kejutan
26 Lagu Cinta
27 Hukuman
28 Gara-gara Dewa
29 Ketemu Mantan
30 Raina Hilang
31 Pencarian Raina
32 Menyerah
33 Jalan
34 Ketahuan
35 Keseriusan Rayyan
36 Tentang Amel
37 Undefeated
38 Keberanian Rayyan
39 Sean tengil
40 Titisan Grandong
41 Hanya Beban
42 Penyesalan
43 Karma datang tak salah Alamat
44 Kehilangan dan Kenangan
45 Pertemuan
46 "Hallo"
47 Kebersamaan
48 Flashback Mengingat
49 Flashback mengingat End
50 Lamaran Dadakan-Rapuh
51 "Cie... blushing"
52 Cepet Pulang
53 Kebersamaan Dengan Sahabat
54 Berkumpul kembali
55 Ketemu Arman
56 Welcome Karma
57 Bright Vachirawit
58 Sesi Curhat
59 Perdebatan Calon Manten
60 Debat Calon manten berlanjut
61 "Please,forgive me"
62 Pejuang Maaf
63 Perjuangan Edo.
64 Meruntuhkan Pertahanan Lawan
65 Lingerie
66 Pertunangan Edo-Amel
67 PENGUMUMAN
68 Nasehat Mayang
69 Histeris Ray
70 Pertunangan Ra Couple
71 Siraman dan Pengajian
72 Kelakuan Raina
73 Persiapan menuju halal
74 "SAH guys"
75 My First Love
76 Enak
77 Honeymoon
78 Honeymoon Ala Raina
79 Insiden
80 "Ais"
81 Bertemu
82 Air
83 Absurd
84 Absurd dua
85 Emak hamil
86 "Rain"
87 Perasaan aneh
88 Ray cemburu
89 Menuju launching
90 Happily After Ever
91 Pengumuman
92 Season 2 - Arasyie Aurora Sanjaya
93 Season 2 - My Prince
94 Season 2 - Pertunangan Airin
95 Season 2 - "Kenapa Tuhan gak adil sama aku"
96 Season 2 - Saling menguatkan
97 Pengumuman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Raina Putri Syahreza
2
Pembuat Onar
3
Pencarian Omte
4
"Alih gak badan lu dari calon imam gue"
5
Trauma
6
Flashback Cecek
7
Flashback Cecek Off
8
"Baby"
9
Rain Sad story 1
10
Rain Sad Story 2 (Tersangka Utama)
11
Rain Sad story End
12
Penjahat Kecil
13
Kelulusan
14
Tentang Seseorang
15
Menunggumu
16
Adik Sahabat Abang
17
"Calon Imam Aku"
18
"Terimakasih buat waktunya"
19
"Rindu"
20
Love you
21
Kakak Ipar
22
Ngedate
23
Ngedate Ala Raina
24
Ngedate Ala Cecek
25
Kejutan
26
Lagu Cinta
27
Hukuman
28
Gara-gara Dewa
29
Ketemu Mantan
30
Raina Hilang
31
Pencarian Raina
32
Menyerah
33
Jalan
34
Ketahuan
35
Keseriusan Rayyan
36
Tentang Amel
37
Undefeated
38
Keberanian Rayyan
39
Sean tengil
40
Titisan Grandong
41
Hanya Beban
42
Penyesalan
43
Karma datang tak salah Alamat
44
Kehilangan dan Kenangan
45
Pertemuan
46
"Hallo"
47
Kebersamaan
48
Flashback Mengingat
49
Flashback mengingat End
50
Lamaran Dadakan-Rapuh
51
"Cie... blushing"
52
Cepet Pulang
53
Kebersamaan Dengan Sahabat
54
Berkumpul kembali
55
Ketemu Arman
56
Welcome Karma
57
Bright Vachirawit
58
Sesi Curhat
59
Perdebatan Calon Manten
60
Debat Calon manten berlanjut
61
"Please,forgive me"
62
Pejuang Maaf
63
Perjuangan Edo.
64
Meruntuhkan Pertahanan Lawan
65
Lingerie
66
Pertunangan Edo-Amel
67
PENGUMUMAN
68
Nasehat Mayang
69
Histeris Ray
70
Pertunangan Ra Couple
71
Siraman dan Pengajian
72
Kelakuan Raina
73
Persiapan menuju halal
74
"SAH guys"
75
My First Love
76
Enak
77
Honeymoon
78
Honeymoon Ala Raina
79
Insiden
80
"Ais"
81
Bertemu
82
Air
83
Absurd
84
Absurd dua
85
Emak hamil
86
"Rain"
87
Perasaan aneh
88
Ray cemburu
89
Menuju launching
90
Happily After Ever
91
Pengumuman
92
Season 2 - Arasyie Aurora Sanjaya
93
Season 2 - My Prince
94
Season 2 - Pertunangan Airin
95
Season 2 - "Kenapa Tuhan gak adil sama aku"
96
Season 2 - Saling menguatkan
97
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!