"MasyaAllah.. Calon imamku"ucap Raina dengan tatapan memuja saat melihat lelaki dengan rambut klimis masuk kekamar kakaknya.Raina yang tak pernah jatuh cinta,tampak terpesona melihat ciptaan tuhan yang sangat tampan tengah membawa kotak yang ia tak tau itu apa isinya.
"Ma'af ye say… Eike telat,macet banget tadi say"ucap lelaki dengan kemeja warna babypink itu masuk kedalam kamar
Tatapan Raina langsung membulat dengan mulut menganga. "What…!!! calon imam gue ngondek"batinnya berteriak.
"No problem Rain.. luarnya mungkin ngondek,tapi dalemnya macho dong yak"gumamnya lalu cekikikan sendiri.
Sang kakak dan MUA lelaki separuh perempuan itu menatap Rain dengan tatapan bingung,karna melihat Rain yang tiba-tiba tertawa sendiri.
"Kenalin kak Cecek,ini adik aku Rain"ucap Ines memperkenalkan MUA itu pada Rain.
"Rain,kenalin dia Kak Cecek..MUA yang bakal dandanin kita"ucapnya lagi pada Rain.
"Hay kak Cecak"sapa Rain membuat Ines tersedak ludahnya sendiri.Sedangkan Cecek,lelaki itu tampak mengerjap bingung.
"Ahahaha… jangan didengerin kak,dia emang suka bejanda.Eh.. bercanda"timpal Ines tak enak hati karna cletukan sang adik.
"Isshh.. gapapa kok,hay cantik..Panggil aku Cecek ya bukan cecak..Kamu kira aku cecak yang nempel ditembok"
"Bukan ditembok.. Tapi nempel dihati aku"sahut Raina tanpa tau malu dengan mengerling genit.
Ines hanya bisa nepuk jidatnya karna tingakah aneh adiknya kambuh lagi "Beneran perlu diruqyah ni anak"batinnya.
Cecek tampak tersipu mendengar cletukan Raina itu,ia tau jika gadis muda itu tengah menggodanya.
...💜💜💜💜...
Akhirnya sang MUA itu pun melakukan pekerjaannya,memoles dan mempercantik calon pengantin untuk acara akad nikah yang akan diselenggarakan Jam 2 siang.
Setelah sang calon pengantin sudah siap dengan make upnya,sekarang waktunya Rain yang dirias.Rain duduk bersandar di depan meja rias kakaknya dengan lampu terang menyorot ke arahnya,tapi pandangan Rain fokus pada lelaki yang tengah memoleskan sesuatu di alisnya.
"Kak,umur lu berapa sih?"tanya Raina.
"Umur eike 30 say,,udah tuir ye"sahutnya mendayu.
"Gak pantes dong gue panggil kakak,harusnya gue panggil om kan ya"ucap Rain lagi.
"Emang umur situ berapa sih say? No call me om… Call me tante" Tanya balik Cecek
"Umur gue baru 18tahun,tahun lalu baru dapet KTP.. Gak mau lah,lu kan cowok"
"Isshh.. panggil tante aja say,atau kakak aja deh"
Rain tampak seolah berfikir tapi dengan tatapan yang masih menatap intens lelaki yang ada dihadapannya. "Gue panggil omte ya"
"Omte????"tanya balik Cecek dengan alis menungkik.
"om tante gitu,abisnya Omte kan setengah-setengah"sahutnya nyengir kuda.
"Terserah kamu deh say.."ucapnya sambil tersenyum.
"Aish… meleleh hatiku beneran deh sumpah liat senyum Omte"batin Raina meronta.
Beberapa menit berdiam dengan terus memandang,Rain kembali berucap.
"Omte,kalo setelah ini kita ketemu lagi.. gue gak mau tau,gue bakal lamar lu"ucap Raina seolah tak ada penolakan.
Cecek tampak terdiam sejenak tersipu,lalu ia mencoba menormalkan kembali dirinya dengan terkekeh "Gemesin banget sih kamu say… kalo eyke masih doyan ciwiw,udah eyke embat kamyu say"sahutnya kemayu.
"Doyan pasti.. Sini gue buktiin"ucap Raina "Berhenti bentar"lanjutnya menyuruh Cecek menghentikan kegiatannya.
Cup
Dengan entengnya Raina mencium pipi lelaki separuh perempuan itu,membuat empunya terdiam dan badannya terasa kaku.
"Tuhkan blushing… masih normal kan berarti,siap-siap gue lamar ya Omte..I love you omte" bisiknya pada Cecek lalu kembali menyandarkan badannya pada kursi dan memejamkan mata.
*
*
*
Tepukan dibahu Cecek,menyadarkannya dari keterkejutannya karna ulah gadis yang tengah terpejam dihadapannya itu.
"Kak,kamu kenapa? Kok kayak syok gitu?"tanya sang calon manten yang baru kembali dari luar kamar.
"Eh.. itu gapapa kok say"sahutnya kemayu kembali.
"Raina ganggu kamu ya?"tanya selidik Ines.
"Eh,gak kok… tuh dese merem say,gak gangguin kok"sahutnya dengan gugup. "Ganggu pikiran eyke sumpah"batin Cecek.
Ines tersenyum,karna adiknya yang aneh tak berulah kali ini pikirnya.
"Yaudah lanjutin aja.. sambil dia ngorok juga kan tambah enak make upinnya,gak banyak gerak"ucap Ines lagi lalu sang calon manten duduk di pinggiran ranjang menanti saatnya berganti kebaya.
Setelah dipermak,Raina tampak anggun dengan make up natural khas remaja tanpa make up yang tebal seperti tante-tante.
"Tangan omte bener-bener ajaib,bisa bikin gue cantik kayak bidadari gini"gumamnya menatap pantulan dirinya dicermin.
"Omte best deh.. jadi makin sayang"ucap Raina dengan mengacungkan kedua jempolnya pada Cecek.
"Mulut lu dek"timpal Ines yang takut Cecek risih dengan tingkah adiknya "Ma'afin adek aku ya kak,dia emang kerjaanya bikin onar"ucapnya pada Cecek.
"Gapapa.. Dia gadis yang ceria kok say,eyke mah suka-suka aja buat hiburan kan"sahut Cecek.
Raina sudsh tak peduli,ia sibuk dengan ponselnya.Saat diambang pintu ia terdiam dan berbalik.
"Bye calon imamku.. Sampai ketemu lagi"ucapnya sebelum pergi pada Cecek dan mengerling genit lagi pada lelaki itu. Sebelum kakaknya memakinya kembali,dengan cepat Raina keluar dari kamar sang kakak.
Dirinya pun beranjak pergi kekamarnya,kan sudah selesai tugasnya untuk di make up kata emaknya.Jadi sekarang waktunya kembali ke basecamb miliknya.
*
*
*
"MasyaAllah… anak emak cantik bener"puji emak saat Raina keluar dari kamar sang kakak.Raina yang dipuji pun langsung bergaya bak model.
"Haduh… nyesel emak muji kamu,kamu itu kalo dipuji cantik yang anggun dikit gitu lho.. Bener sih gaya kayak model,tapi bukan model laki-laki Raina…… kamu itu perawan,wedhok,wanita yang anggun dikit"lanjut emak mulai ngomel.
Raina hanya nyengir kembali "Gini yak"sahutnya mulai berpose sefeminim mungkin.Tapi malah terlihat kaku dikamera saat difoto sang emak.
"Udah diem aja gak usah banyak gaya… mau emak foto,ntar mau emak carikan kamu jodoh"
"Eiittt….eeeiiittt...apaan,nyariin aku jodoh.. Gak adalah,aku udah ada jodoh sendiri juga" sahut Raina tak trima.
Si emak memutar mata jengah "Siapa??? Sibule rambut gondrong itu? Yang bibirnya diitem-itemin pake arang?"
"Elahhh emak,itu mah suami halu aku.. Adalah pokoknya ntar emak tau sendiri" sahutnya malu-malu "Ntar kalo aku bilang,lamarin dia buat aku ya mak?"lanjutnya sambil berjalan kearah tangga.
"Eh markonah.. dimana-mana pihak cowok yang lamar cewek,bukan cewek yang lamar cowok"teriak sang emak melihat anaknya yang melenggang pergi.
"Dia kan spesial mak,pake telur bebek" sahut Raina.
"Lah.. dia kata martabak telor,dasar kutilperawan"ucap emak berlalu meninggalkan anaknya yang semakin tak jelas itu.
*
*
*
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang,semua keluarga sudah selesai make up dan berganti baju dengan kebaya yang memang dibuat seragam.
Tapi satu orang yang masih belum menampakkan diri...Raina,gadis itu belum terlihat turun setelah ia berpamitan untuk kembali ke kamar.
"Mbakyu.. Raina kemana?"tanya tante Luis pada Emak.
"Lah iya.. ya,perawan itu kemana?" Emak clingak clinguk mencari sang bungsu yang belum tampak batang hidunganya itu.Ia pun berjalan menghampiri sang suami yang tengah ngobrol dengan para kerabat.
"Pak,liat Raina?"bisik emak pada bapak.
"Ndak liat mak,emang gak ada didalem.."
Emak menggeleng,diruang keluarga semua udah ngumpul tinggal dia aja.. apa dikamar Ines ya pak?"
"Coba emak cari sana"
Emak pun berjalan kearah kamar putri keduanya,lalu mengetuk pintu yang tertutup.
"Nes,adikmu disini?"tanya emak yang melihat Ines tengah dirapikan make upnya oleh Cecek.Cecek tampak diam dan menyimak obrolan emak dan anak itu.
"Gak ada mak,emang diluar gak ada dia?"
"Kalo ada gak bakal emak cari sampai kesini" sahut sewot emak.
"Cari dikamarnya mak,paling molor lagi"saran Ines yang membuat emak kembali murka.
Brak
Pintu ditutup kasar oleh sang emak,membuat beberapa orang yanga da didalam kamar pengantin itu tampak terkejut.
"Cari mati tu anak kalo emang bener molor dikamar" gumam emak yang mulai emosi.
*
*
*
Benar saja,setelah kamar bercat putih itu dibuka.Terpampang jelas dan nyata,anak gadisnya tengah tidur tengkurap dengan tangan terlentang.
"Bagussss….."gumam emak mulai murka.
Perlahan ia mendekati sang putri tidur itu,lalu mentoel-toel pipi yang sudah dipoles make up tapi berantakan karna ulah tidurnya yang urakan.
"Raina Putri…"panggil emak pelan. "Raina putri Syahreza"panggilnya lagi.
GAGAL
Si putri tidur tak bangun-bangun
Oke,ini senjata terakhir pikir emak.
"Raina putri Syahreza,kalo gak bangun sekarang motor,speaker dan semua poster yang ada dikamar kamu emak buang sekarang"teriak sang emak dengan kekuatan 10oktaf.
Raina sudah melompat terkejut mendengar teriakan sang emak,dilihatnya emak mulai murka.
"Mampus… salah apalagi gue"batin Raina yang masih setengah sadar.Ia meelap iler yang sedikit keluar dari mulutnya.
"Omegat… make up gue"batinnya lagi saat melihat gincu yang nempel ditangannya. "Habis riwayat gue"batinnya lagi lemas saat melihat wajah emaknya.
"RAINAAAAAAAAA!!!!!!"Lengkingan sang emak macan memekakan seluruh penjuru kamar membuat tersangaka hanya bisa menyahut lemah.
"Iya mak"sahut lemah Raina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Qirana
OMTE
I L♥️VE Y♥️U
7in1
♥️♥️🖤🖤🖤💙💙💗🥀💕💕💕💕💖💖💝❤️❤️❤️❤️💚🌷♥️🖤💙💚💚💚💚🖤🥀🌷🌷🌷
2021-11-02
0
Adinda
L♥️VE ♥️MTE
Kami 7in1
💕💕💕💕🖤🖤🖤🖤🖤💝💝💝💝
2021-11-02
0
Dania
Ini cerita keren 👍👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2021-09-28
0