🍁🍁🍁
Satu Bulan Sudah Berlalu
Satu bulan sudah Glenn tidak pernah pulang ke rumah semenjak perseteruannya dengan kedua orang tuanya. Selama itu juga dia dan suaminya tak ketemu.
Jasline masih disibukan dengan kegiatan di Rumah Sakit, sekarang dia lagi makan siang di ruangannya. Tiba-tiba dia merasakan nyeri didadanya, lama-lama semakin nyeri. Dia berhenti memakan makanannya dan duduk sembari meremas dadanya, terasa sesak dibawa bernafas. Keringat sebesar biji jagung membasahi seluruh wajahnya, telapak tangan dan kaki sangat dingin, wajahnya sangat pucat.
Jasline merintih kesakitan, air matanya sudah bercucuran menahan rasa sakit. Dia tidak bisa minta tolong, dia benar-benar tak kuat untuk keluar. Tiba-tiba...
Ceklek pintu terbuka dan kembali ditutup dengan begitu kuat. Jasline terkejut mendengar dentuman daun pintu tapi dia tidak mampu untuk menoleh karena dia berada di patri ruangannya.
Ternyata yang datang adalah Glenn, Glenn masuk tanpa mengucapkan kata. Dia mengedarkan pandangannya mencari istrinya tapi dia belum menemukannya.
"Kemana dia? tadi suster mengatakan jika dia di ruangannya!" gumamnya.
Prang....bunyi gelas jatuh kelantai.
Glenn berlari kearah bunyi suara, dia menatap istrinya sedang merintih-rintih, kelihatannya menahan sakit. Dia mendekat dan memperhatikan wajah istrinya, dia bisa melihat wajah yang pucat beserta cucuran keringat membasahi tubuh istrinya.
"Kau kenapa?" ujarnya masih dengan posisi berdiri.
Jasline kaget, ternyata yg datang adalah suaminya. Dia menoleh dan kembali merintih.
"Tolong....tolong....," suaranya sangat pelan.
1Glenn masih diam dan menatap istrinya dengan penuh tanda tanya.
"Tolong....sakit...." Jasline masih bergumam sembari meremas dadanya, mengigit bibir bawahnya menahan rasa sakit, kedua matanya terpejam.
Glenn duduk memegang dahi istrinya, terasa dingin. Dia mengambil tangan sebelah Jasline dan dia kaget karena terasa sangat dingin. Dia meraih tubuh istrinya biar duduk dengan tegak.
"Kau kenapa?" ucapnya lagi.
"Sakit....," sahut Jasline sangat pelan tapi masih bisa didengar.
Glenn bingung harus apa, dia menatap wajah kesakitan istrinya.
"Tunggu sebentar aku keluar cari bantuan," ujarnya sembari mau berdiri.
Jasline langsung meraih pinggangnya dan membuat Glenn terduduk kembali. Jasline memeluk erat pinggang Glenn dan meremas kemejanya. Glenn kaget dengan perlakuan istrinya tapi dia tidak melarang dan juga tidak membalas.
"Sa-sakit...,"ucapnya lemas.
Sesudah mengatakan itu pelukannya mengendor. Glenn mengangkat alisnya dan menunduk melihat istrinya kenapa tak ada suara lagi. Dia melepaskan pelukan Jasline dan menyandarkan tubuhnya disandaran sofa. Dia menepuk-nepuk wajah istrinya tapi tak ada respon. Diapun merasa panik, tanpa sadar dia mengendong ala bridal Jasline untuk pertama kalinya. Dia membawa istrinya keluar dan memanggil-manggil suster.
"Tolong dia sedang pingsan," ujarnya cukup tinggi.
Suster berlari kearahnya.
"Mana dokter? tolong tangani ist....perkataannya terhenti, iya dokter Jasline sedang pingsan kayaknya lagi sakit." Jelasnya.
"Mari Tuan silahkan bawa masuk," suster menunjukan kamar rawat.
Glenn mengangkat alisnya melihat kamar rawat.
"Aku mau dia dirawat diruangan VIP" tegasnya dan langsung melangkah keruangan yang dimaksud.
🍁🍁🍁
Tak lama dokter datang.
"Maaf Tuan saya permisi akan periksa dokter Jasline," ucap Dokter dengan sopan.
Glenn mengangguk dan menatap wajah pucat istrinya, tatapannya sulit untuk diartikan.
"Sudah Tuan, sebentar lagi dokter Jasline akan sadar," ujar Dokter yang menangani istrinya.
"Memangnya dia sakit apa?" serunya masih menatap wajah pucat sang istri.
"Maaf Tuan saya tidak bisa mengatakannya karena ini....," ucapan Dokter tersebut terhenti.
"Apa maksud mu hah....? kau lupa kau berhadapan dengan siapa? hardiknya.
dokter tersebut menunduk merasa takut karena dia tau siapa orang yang dihadapannya, tapi dalam hatinya bertanya-tanya ada hubungan apa Tn. Glenn dan dokter Jasline, sehingga Tn. Glenn ingin mengetahui kondisi dokter Jasline.
"Baiklah Tuan mari ikut saya keruangan," ucapnya.
Glenn mengikutinya.
"Begini Tuan....analisa saya mengatakan dokter Jasline mengalami nyeri perut sampai kepunggung, kemungkinan dulu beliau pernah melakukan Transplantasi ginjal, tapi untuk lebih jelasnya bisa di ronsen dan harus di periksa oleh dokter spesialis bedah." Jelas dokter tersebut.
Glenn kaget dengan penjelasan Dokter itu, dia tidak pernah tau jika istrinya pernah mendonorkan ginjalnya. Tapi dia tidak tau didonorkan kepada siapa, ya mereka sama-sama tak mengetahuinya.
Glenn keluar dari ruangan dokter dan bergegas kembali keruangan istrinya dirawat.
Glenn duduk disamping ranjang brankar, Jasline masih terbaring lemah, tangannya di infus tapi wajahnya sudah kembali normal tidak pucat pasi lagi, dia masih belum sadar.
Glenn menatap wajah itu sangat lama, tanpa sadar tangannya terulur membelai wajah istrinya. Tak lama dia ingin menarik tangannya dari wajah istrinya tapi Jasline dengan cepat meraih tangan itu dan menggenggam sembari berkata
"Mama...Papa....jangan tinggalkan Jas, Jas takut, disini sepi hanya ada cahaya terang." Racaunya mengigau.
Ya di alam mimpinya Jasline berada di sebuah padang yang luas, tidak ada satupun orang disana, hanya ada cahaya terang dihadapannya. Dia melihat sesosok lelaki sedang berlari ingin menghampirinya, tapi mereka di batasi cahaya terang, tapi wajah itu samar-samar karena terpancar cahaya, Jasline tidak bisa melihat wajah siapa itu. Jika dia sakit seperti ini mimpi itu kembali datang.
"Kamu siapa? jangan tinggalkan aku!? serunya.
Glenn diam dan tak menarik tangannya, dia biarkan sebentar menunggu istrinya sudah merasa tenang. Tak lama Jasline sudah tenang dalam tidurnya, Glenn menarik tangannya dan menyelimuti tubuh istrinya sampai dada. Lalu dia keluar dari ruangan, dia akan kembali ke kantor.
Niatnya ke Rumah Sakit menghampiri istrinya karena nanti malam ke rumah orang tuanya, ini perintah dari orang tuanya mengajak mereka makan malam di mansion karena lusa orang tua Glenn akan pergi ke luar negeri dan untuk sementara menetap disana. Maka dari itu mereka ingin melepas rindu sesaat pada putra menantu dan cucu angkatnya.
Glenn menelepon Mami Ana dan memberitahukan bahwa menantunya sedang sakit dan dirawat inap. Maminya terkejut mendapat kabar itu dan rencananya malam tiba kedua paruh baya ini akan ke Rumah Sakit untuk menjenguk menantunya sembari ingin pamit.
Bersambung....
🌷🌷🌷
Jangan lupa like dan comenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
suharwati jeni
ginjal.
bukan jantung yg di donorkan.
2022-01-18
0
Tuning Suprihatin
ya iyalah kan ginjalnya dinorkan pada Glenn
2021-12-31
0
Kenzi Kenzi
bongkar2 dunk ma....biar tahu.5uh glen numpang hidup.sama separuh napas eneng jas
2021-12-21
0