YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
..._-_ ...
...🌊 CERITA INI HANYALAH CERITA FIKTIF NOVEL! MOHON UNTUK JANGAN DIAMBIL HATI. TERIMA KASIH SEBELUMNYA, PARA PEMBACA YANG TERHORMAT 🌊...
Kini Nessa tengah sibuk dengan segudang tugas yang diberikan oleh Fahmi, padanya. Ia mengigit bibir bawahnya bingung menatap computer miliknya bergantian dengan setumpuk tugas yang berada di meja kerjanya.
Mata Nessa celingukan untuk melihat sekitar, lalu ia menghembuskan nafas perlahan. Tidak ada siapapun di sini, meja terpisah dengan kelima anak buahnya, dan juga Fahmi.
Nessa mengacak rambutnya frustasi, ia tidak suka bekerja pada posisi ini. Mata Nessa berkaca-kaca, sungguh Nessa tak bisa dan juga tak mengerti dengan pekerjaan ini.
Seharusnya Fahmi membimbingnya terlebih dulu, bukan malah meninggalkan Nessa sendiri dengan setumpuk tugas. ”Kalau begini, aku harus apa ?” gumam Nessa.
Tak ada pilihan lain, ia harus segera menelpon Axton. Dengan mengigit bibirnya gugup, Nessa mengambil ponsel yang berada pada tas-nya.
Sambungan telfon itu tersambung, jantung Nessa jadi berdetak kencang.
“Bagaimana jika Axton nanti malah berfikir jika dirinya bodoh ?” batin Nessa.
Lama terhubung tapi panggilan itu tak segera diangkat, dan itu malah membuat mood Nessa jadi jelek.
Tumben sekali Axton tidak mengangkat telfonnya, padahal biasanya Axton akan mengangkat telfon Nessa.
Apapun keadaanya.
Kring....kring...kring...
Tak lama setelah itu ponsel Nessa bordering dengan nyaring, kini wajahnya yang tadi cemberut tergantikan oleh senyum kecil.
Kan, apa tadi Nessa bilang, Axton pasti akan selalu mengabari Nessa.
Tak mau membuat Axton menunggu lama, Nessa mengambil ponselnya kembali, yang tadi ia taruh di atas meja dengan kasar.
Dan seketika senyum Nessa langsung menghilang dari wajah cantiknya itu, tergantikan dengan raut wajah cemas miliknya.
Dengan segera Nessa mengangkat panggilan itu, tak mau membuat si penerima menunggu lama.
“Selamat pagi, pak…” sapa Nessa diujung telfon.
“Pagi, saya minta tolong untuk segera kirimkan saya file proposal permintaan kerjasama dengan perusaahan XX.”
“Ba-baik pak, ini sudah saya kerjakan, mungkin beberapa jam lagi selesai.”
“Oke, saya beri kamu waktu 2 jam. Tolong segera selesaikan!”
Setelah mengucapkan itu telfon diputus secara sepihak oleh Fahmi, manager Nessa.
Wanita itu mengerang frustasi, apa yang harus ia lakuka–Rhein…
Tak mau menunggu lama, Nessa segera berlari menuju lift khusus CEO, untuk mengampiri Rhein yang meja kerjanya ada di sebelah ruangan milik Axton.
Ting…
Lama menunggu akhirnya lift itu sudah sampai di lantai teratas perusahaan ini. Setelah memantapkan hatinya Nessa segera keluar lift untuk dan berjalan memasuki ruangan Rhein.
Jadi sekretaris Axton ini memiliki ruangan yang tersendiri, yaitu bersebelahan dengan ruangan Axton.
Ruangan Rhein jauh lebih kecil dibandingkan dengan Axton, dan ruangannya juga dilapisi kaca transparan, sehingga jika ada tamu yang datang, maka Rhein akan segera tau.
Kini Nessa sudah berada didepan pintu ruangan milik Rhein. Bisa dirinya lihat melalui dinding ruangan Rhei yang transparan, laki-laki itu sekarang tengah berkutat dengan komputer dan beberapa tumpuk dokumen.
Tok…tok…tok…
Nessa mengetuk pintu ruangan Rhein pelan, ia menunggu dengan sabar. Namun sepertinya Rhein ingin bermain-main dengannya, terbukti karena Rhein tak kunjung membuka pintu ruangannya.
Padahal tadi Nessa melihat dengan jelas jika Rhein secara terang-terangan melirik ke arahnya.
Tangan Nessa terkepal kuat, wanita itu membalikkan badannya untuk pergi berlaku dari depan ruangan Rhein.
Baru beberapa langkah, tapi Nessa kembali membalikkan badannya menatap Rhein. Dan sejak tadi Rhein jika memperhatikan Nessa dengan senyum miringnya, dan Nessa sangat membenci itu.
"Ayo Nessa, tugasnya tinggal 2 jam lagi diserahin!" batinnya mencoba menguatkan dirinya.
Tanpa basa-basi Nessa langsung masuk ke ruangan Rhein, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Rhein menatap Nessa yang begitu kurang ajarnya masuk ke ruangannya tanpa permisi. Laki-laki itu menyenderkan kepalanya pada sandaran kursinya dan menatap Nessa dengan tajam.
"Bantu aku menyelesaikan tugas," titahnya. Bukan ucapan memohon atau apapun itu tapi ini lebih terkesan sedikit memaksa.
"Aku sedang sibuk!"
Nessa menghela nafas panjang–mencoba menyebarkan dirinya. "Jangan sok! Kasta mu lebih rendah dariku," jawab Nessa.
Setengah mati Rhein menahan tawanya mendengar ucapan konyol Nessa. "Kau hanya jal*ng, bahkan kau setara dengan pengemis di jalanan," jawabnya.
Sabar Nes, sabar....
"Mungkin kau lupa jika aku adalah istri dari tuanmu!"
Tawa Rhein sudah tak bisa ia tahan lagi, laki-lakk itu tertawa sinis, mendengar pengakuan Nessa yang begitu menggelikan ditelinganya.
"Simpanan maksudmu, hmm?"
Tangan Nessa terkepal kuat, ia benci direndahkan. Tapi apa yang diucapkan Rhein memang sebuah kebenaran. "Kami saling mencintai!" jawabnya kekeh.
"Wanita bodoh!" umpatnya dalam hati.
Rhein berdiri dari duduknya, dan melangkahkan mendekati Nessa. Namun nampaknya wanita itu tak ada rasa takut sedikitpun, buktinya Nessa malah menaikkan dagunya–tak gentar–saat Rhein berjalan mendekatinya.
"Aku kerjakan semua tugas milikmu, tapi...."
Laki-laki itu menggantungkan kalimatnya, hingga langkah kakinya berhenti tepat di depan tubuh Nessa.
Begitu dekat, hingga Rhein bisa mencium aroma bunga yanga menguar dari tubuh Nessa. Jakun Rhein naik-turun, ia tak tahu bunga apa ini. Tapi harum tubuh Nessa begitu menenangkan jiwanya.
"Mari lakukan itu denganku..."
..._-_ ...
PENGUMUMAN GIVEAWAY JAM 6 YA SAYANG.....
BANYAKIN VOTENYA
..._-_ ...
CERITANYA SAMPAI SEGITU DULU YA...
NANTIKAN TERUS EPISODE-EPISODE TERBARUNYA YAAA
JANGAN LUPA UNTUK VOTE+KOMEN+LIKE.
UNTUK MEMBERIKAN AUTHOR SEMANGAT ❤️❤️
TERIMA KASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE+KOMEN+LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ita rahmawati
knp rhein bgtu,,apa bemer nesa gk bner
2024-10-26
0
Dwi setya Iriana
rhein rhein rhein
2021-08-05
0
Tari Nikinabigh
lbs to rhein ngarep bubuk sama neesa
2021-07-01
1