YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
..._-_...
...🌊 CERITA INI HANYALAH CERITA FIKTIF NOVEL! MOHON UNTUK JANGAN DIAMBIL HATI. TERIMA KASIH SEBELUMNYA, PARA PEMBACA YANG TERHORMAT 🌊...
"Nah, seperti yang kemarin sudah saya jelaskan. Hari ini sudah datang, asisten saya yang sudah dipilih langsung oleh Tuan Axton, jadi sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya."
Fahmi, manager keuangan di perusahaan pusat milik Axton– Xander's Crop mulai memperkenalkan Nessa kepada 5 orang anak buahnya.
Nessa tersenyum kikuk, saat dirinya ditatap oleh kelima orang yang saat ini tengah menatapnya intens.
"Ada yang mau ditanyakan, mungkin ?" tanya Fahmi mencairkan suasana.
"Mau tanya nomer HP-nya, berapa Bu ?" tanya Hendra menggoda atasan barunya itu. Candaan Hendra sontak membuat suasana menjadi lebih rileks, menurut Nessa.
"Yang sopan Lo Hen, dia itu atasan baru kita!" sentak Yudha menatap rekan kerjanya itu dengan tajam.
Tiba-tiba suasana menjadi mencekam, Nessa memainkan jari-jarinya gugup. "Baru hari pertama dan Lo udah buat masalah! Hebat banget..." batinnya tengah ketar-ketir.
"Gue juga mau!!" teriak Yudha antusias.
Lagi-lagi suara riuh ramai terdengar ditelinga Nessa, wanita itu tersipu malu. Ternyata kehadirannya diterima disini.
"Selamat datang ibu Nessa," ucap serempak Indah, Novi dan juga Laras. Nessa melebarkan senyumannya mendengar seruan hangat ketiga anak buahnya itu.
Anak buah ? wajah Nessa langsung merona seketika, ia sama sekali tak menyangka jika diusianya yang muda ini, ia sudah menjadi–Asisten Manager.
"Bu Nessa umur berapa kok cantik banget ?" celetuk Hendra yang terpesona dengan senyuman Nessa.
Siapa sih yang tidak terpesona dengan Nessa ? Apapun pakaian yang dipakai Nessa akan selalu membuatnya terlihat begitu cantik dan juga anggun.
"Bule ya, Bu ?" Yudha juga ikut bertanya.
Sedangkan di sana Fahmi, Indah, Laras dan juga Novi menatap Hendra dan Yudha heran. Selalu jika ada wanita cantik maka Hendra dan Yudha akan maju paling depan.
"Sudah-sudah, dilanjut saja obrolannya. Saya masih ada rapat ini," pamit Fahmi.
Setelah Fahmi pergi, mereka kembali memusatkan perhatian mereka pada Nessa. "Jadi gimana Bu ?" tanya Hendra.
Nessa tersenyum singkat dan menganggukkan kepalanya antusias. "Ayah saya dari Rusia dan Ibuku orang Indonesia dengan sedikit darah Korea Selatan," jawabnya sembari tersenyum manis.
"Bu, kasih tau skincare nya apa..." pinta Indah memelas.
Sedangkan Novi dan Laras menganggukkan kepalanya antusias. "Iya-iya, kasih tau dong Bu, rahasia kulit mulusnya.."
Nessa menahan tawanya, hingga membuat wajahnya memerah, dan sialnya, bukan malah terlihat jelek Nessa malah terlihat makin mempesona. Dan kini ia menatap ketiga wanita yang menurutnya lebih tua darinya itu dengan senyum tipis.
"Nanti kita shopping bersama, aku bakalan bayarin kalian semua."
Tawa girang langsung menyambut ucapan Nessa, ketiga wanita itu menatap Nessa dengan pandangan berbinar.
"Kalau kita berdua apa, Bu ?" tanya Yudha menatap Nessa dengan penuh harap.
"Saya belikan 1 stelan pakaian kantor, tapi kalian wajib melakukan satu hal untuk saya.." ucap Nessa yang sengaja menjeda kalimatnya.
Mereka berlima saling menatap dengan bingung. Apa yang atasan barunya ini mau sekarang ?
"Apa Bu ?" tanya Laras penasaran.
"Kalian gak boleh panggil aku ibu! Panggil aku Nessa saja!" jawab Nessa dengan cepat.
Senyum sumringah muncul di wajah mereka berlima. "Oke, Nessa!!" jawab mereka kompak.
Saat sedang asik-asiknya berbincang, ada seorang office boy yang sedang datang ke ruang mereka.
Sontak saja kedatangannya, membuat perbincangan mereka terhenti. "Ada apa, Ar ?" tanya Novi menatap office boy itu bingung.
"Bu Nessa di suruh keruangan, tuan sekarang." Office boy itu menatap Nessa tanpa kedip hingga membuat Hendra menatap Ardi, nama office boy itu dengan canggung.
"Kedip Ar, kedip..." goda Hendra menatap Ardi dengan senyum miringnya.
Ardi menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan wajah memerah.
Gelak tawa langsung terdengar ditelinganya, membuat wajahnya semakin memerah. Nessa hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku Ardi ini.
"Lantai tuan Axton berapa ?" tanya Nessa.
"Kalau aku mau ke ruangan tuan, ada lift khusus Nes. Jadi tanpa memencet lantai, kita sudah diantarkan naik ke lantai ruangan tuan," jelas Indah yang langsung mendapatkan anggukan kepala dari rekan lainnya.
Nessa membulatkan matanya terkejut mendengar penuturan Indah, wanita itu menggigit bibir bawahnya, menahan senyum.
"Seberapa kaya suamiku ?" batinnya memekik senang sekaligus bingung.
Senang mengetahui jika suaminya adalah pria yang sangat kaya raya. Dan bingung dengan seberapa kaya laki-laki itu.
"Mari saya antarkan, bu."
Ucapan Ardi membuyarkan lamunannya, dengan senyum tipisnya ia mengikuti langkah Ardi dari belakang.
"Nes, jangan lupa nanti traktir makan siang!!" teriak Yudha terdengar menggelengar di sepanjang koridor yang disambut sorakan oleh rekan kerjanya yang lain.
..._-_...
Ting...
Pintu lift terbuka, Nessa dengan cepat berjalan keluar dari lift itu. Sesekali ia merapikan pakaiannya sembari melangkahkan kakinya menuju ruangan Axton.
Saat berjalan tiba-tiba, bahunya ditepuk oleh sesorang dari belakang. Dengan segera ia membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa orang yang sudah menganggu langkahnya itu.
"Silahkan masuk, tuan sudah menunggu sejak lama." Rhein menatap Nessa dengan tatapan datarnya, namun entah mengapa dalam pandangan Nessa laki-laki itu menatapnya penuh kebencian.
Rhein berjalan mendahului Nessa, dan mau tak mau Nessa mengikut langka pria itu yang sudah berjalan mendahuluinya.
Ceklek....
Pintu itu terbuka lebar, Rhein menyingkirkan tubuhnya agar Nessa bisa masuk mendahuluinya. "Tuan, nyonya muda tiba..." ucap Rhein.
Nessa berjalan memasuki ruangan Axton yang begitu mewah dengan interior yang begitu mahal.
Ia bisa melihat Axton tengah menghadap kearahnya, dengan posisi duduk di atas tatah kerajaannya, dengan tangan kanannya yang membawa telfon ke arah telinga kirinya.
"Iya, kamu pulang hari apa, Alexa ?" tanya Axton diujung telpon.
Ahh, Nessa mengerti sekarang. Ternyata suaminya itu tengah bertelfonan dengan istri pertamanya, Alexa.
Senyum miring terbit pada wajah cantik Nessa, wanita itu berjalan mendekati Axton. Dan duduk di atas pangkuan Axton.
"Aku yang bakalan jemput kamu, aku kan kangen kamu."
Ucapan Axton terasa begitu menyakitkan ditelinga Nessa, namun dengan segera ia menepis rasa sakit hatinya. Ini kan sudah jadi pilihannya dari awal, menjadi istri rahasia dari Axton.
Meskipun dengan maksud terselubung...
Tangan Nessa ia lilitkan pada leher Axton, dan kepalanya ia sandarkan pada dada bidang suaminya..
Tangan kiri Axton mengelus lembut kepala Nessa dengan sayang. Wanita itu bahkan sampai memejamkan matanya karena sentuhan Axton yang begitu lembut padanya.
"Kamu jaga kesehatan, jangan terus menerus mengurusi kain-kain itu. Urusi juga kesehatanmu!"
Ucap Axton lagi dengan istrinya, mata Nessa sedikit demi sedikit mulai terbuka.
"Alexa ?? aku yang akan menjadi kehancuran untukmu..."
..._-_ ...
MAAF YA TELAT UPLOADNYA 🙏🙏
OTOR HABIS PULANG NGAPEL SAMA PACAR 🥰😂😂
KALIAN SUDAH MALAM MINGGUAN KAHH?
...-_-...
CERITANYA SAMPAI SEGITU DULU YA...
NANTIKAN TERUS EPISODE-EPISODE TERBARUNYA YAAA
JANGAN LUPA UNTUK VOTE+KOMEN+LIKE.
UNTUK MEMBERIKAN AUTHOR SEMANGAT ❤️❤️
TERIMA KASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE+KOMEN+LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Revina Imut
apa ada dendam ribadi Thor,kamu terlalu mesterius Thor 🤔🤔🤔🤔🤔
2021-08-20
0
Dwi setya Iriana
visual alexakah
2021-08-03
0
Umak Randa Ica
kyakny nessa trpaksa jdi simpanan untuk bls dendam dgn alexa
2021-06-11
0