YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
..._-_...
...🌊 CERITA INI HANYALAH CERITA FIKTIF NOVEL! MOHON UNTUK JANGAN DIAMBIL HATI. TERIMA KASIH SEBELUMNYA, PARA PEMBACA YANG TERHORMAT 🌊...
Nessa melangkahkan kakinya terburu-buru memasuki kantornya ini. Jantungnya kini berdegup dengan kencang. Ia tak bisa membayangkan bagaimana wajah marah Siska, Managernya, saat tahu ia datang terlambat hari ini.
Sebelum lift tertutup, dengan segera Nessa memasuki lift itu. Didalam lift terdapat 2 orang laki-laki staf keuangan yang kini sedang menatap Nessa dengan intens.
"Selamat pagi, kak!" sapa seorang laki-laki ber-name tag Yuda memberikan sapaan hangat kepada Nessa yang begitu nampak menawan hanya dengan menggunakan kemeja putih, blazer hitam dan rok hitam di atas lutut.
Nessa membalikkan tubuhnya untuk menyapa balik, temannya itu. "Eh kak Yuda, ya ?" tanya Nessa berpura-pura mengingat nama pria itu, dengan menaruh telunjuknya di dagunya.
Pria itu menganggukan kepalanya semangat, ia menepuk bahu pria disampingnya keras. "Lo liat, cewek secantik Vanessa aja masih mengingat muka gue. Itu berarti muka gue ini masuk ke jajaran tipe Vanessa," ucapnya yang langsung dihadiahi tawa oleh Nessa dan pukulan di kepala oleh pria disampingnya.
Padahal Nessa, sama sekali tak mengenal pria itu. Ia tahu pria itu hanya karena sering bersinggungan dengannya di jalan. Terima kasih name tag, kau telah menguntungkan-ku!
Ting...
Pintu lift terbuka, Nessa dengan tergesa-gesa berjalan keluar dari lift. "Saya pamit, kak Yuda, kak Bayu!" teriaknya nyaring sembari berlari dengan kepala yang masih menatap lift hingga pintu itu tertutup.
Bugh...
Kepala Nessa terbentur dengan sesuatu yang sangat keras, wanita itu memegangi dahinya yang sepertinya akan merah beberapa menit setelah ini.
"Aduh...shh..." ringisnya merasakan denyutan pada kepalanya.
"Jalan pakai mata!" ucap laki-laki yang ditabrak oleh Nessa.
Mata Nessa langsung membulat seketika saat mengetahui suara yang begitu ia kenali ini. Dengan segera Nessa yang masih menunduk itu mendongakkan kepala, untuk menatap pria yang sudah ia tabrak.
"Si*l, raja iblis sudah tiba rupanya!" batin Nessa mengerang takut.
"Ma-maaf tuan, saya tidak sengaja!" cicit Nessa menundukkan kepalanya, memberi hormat kepada CEO-nya ini.
"Tatap mata saya!" perintahnya.
Lagi-lagi Nessa harus mengangkat dagunya untuk menatap pria dihadapannya ini. "Ngeliat siapa ? Kok sampai berlari mundur begitu ? Cowok ganteng ? yang di rumah masih kurang ?" tanya Axton berbisik dan mendekatkan tubuhnya pada Nessa.
Nessa menahan mati-matian emosinya, "sabar Nes, masih pagi ini..." batinnya. "Maaf tuan, lain kali saya akan lebih berhati-hati," tukasnya penuh sesal.
Axton berdecak malas, bukan itu yang ingin pria itu dengar. Sungguh, Axton ingin tahu siapa orang yang sudah Nessa lihat di lift itu.
"Siapa yang kamu lihat ?" tanyanya dengan nada dingin..
"Tidak ada, tuan."
Axton mendekatkan dirinya kearah Nessa, hingga membuat tubuh wanita itu harus melangkah mundur. Namun dengan cepat Axton menahan pinggang wanita itu agar tetap berada pada posisinya.
Jari telunjuknya terangkat untuk menaikan dagu Nessa agar mendongak kearahnya. "Kamu tahu aku paling benci jika kamu berurusan dengan laki-laki lain ?" tanya Axton dengan rahang yang mengeras.
"Tuan, ini masih berada di jam kantor!" tegas Nessa.
Axton mengerang tak suka dengan jawaban Nessa, Ia semakin mencekam kuat pinggang Nessa. "Dengar, baby girl. Dimana pun dan kapan–"
Ting...
Terdengar pintu lift terbuka, dengan cepat Axton melepaskan cekalanya dan berjalan menjauhi Nessa.
Begitu pun dengan Nessa yang dengan cepat berjalan mundur, menjauh dari tubuh suaminya itu.
Orang yang berada dalam lift itu keluar, di sana ada sekretaris Axton, dan 4 orang Manager dari berbagai devisi.
Nessa mendongakkan kepalanya untuk memberi salam hormat kepada orang yang pangkatnya jauh diatasnya itu.
Dan mata tak sengaja menatap mata Siska, managernya yang kini menatapnya nyalang. "Habis kau Nessa!" bisik Siska saat sudah didekat Nessa.
Nessa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf, nyonya besar..." lirihnya membalas bisikan Siska dengan bisikan juga. "Sudah sana cepat masuk ruangan mu! Lewat tubuh belakangku, betapa beruntungnya kau mempunyai manager bertubuh besar seperti ku, jadi bisa menguntungkan mu disaat-saat seperti ini!" jawab Siska lagi dengan berbisik.
Wanita muda itu menahan tawanya, sesuai instruksi managernya, Nessa berjalan mengendap-endap dibelakang tubuh Siska untuk segera memasuki ruangannya.
Axton melirik tubuh Nessa yang berjalan cepat memasuki ruangannya itu depan perasaan kesal.
"Baik, ayo kita langsung masuk ruang rapat!" usul salah satu manager di sana yang langsung dijawab anggukkan kepala oleh mereka semua kecuali Axton.
Setelah semua orang memasuki ruang rapat, kini tinggal Axton dan juga sekretarisnya yang masih diam di dekat pintu lift tadi.
"Cari tahu dengan siapa tadi Nessa di dalam lift, jika yang ada didalam lift itu biarkan saja. Tapi jika itu pria, maka cepat pecat mereka!" perintah Axton yang langsung diangguki oleh sekretarisnya.
"Baik, tuan. Segera saya kerjakan." Rhein, sekretaris Axton menjawab dengan tegas.
..._-_...
CERITANYA SAMPAI SEGITU DULU YA...
NANTIKAN TERUS EPISODE-EPISODE TERBARUNYA YAAA
JANGAN LUPA UNTUK VOTE+KOMEN+LIKE.
UNTUK MEMBERIKAN AUTHOR SEMANGAT ❤️❤️
TERIMA KASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE+KOMEN+LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Indri Ani40
Aku pernah Di posisi nesa Banyak g enaknya, mkn ati, meski bergelimangharta
2023-02-12
0
Pipit Sopiah
cantik,, suka matanya
2022-10-05
0
Dwi setya Iriana
visual nessakah itu,eeee wong hanya lihat aja masak main pecat aja,apa masalahnya.
2021-08-02
0