Like : Komen : Share : Vote
Perak Tahap Puncak!
Luca tersenyum lebar, setelah merasakan peringkatnya naik walaupun itu masih dalam peringkat perak. Luca turun dari pohon dan Kembali duduk untuk makan.
"Hmph... Sepertinya aku harus cepat menaikkan peringkatku agar sudah siap saat aku keluar dari Underworld." Ucapnya dengan memakan buah itu. Beberapa menit setelah makan buah yang dia anggap sebagai makan siang, Luca melanjutkan perjalanannya ke utara.
Tetap saja banyak Hewan Buas yang menghalanginya tapi itu bukan masalah bagi Luca. Setelah melewati banyak rintangan dan bahaya, ia sampai di sebuah puncak tebing.
Luca melihat pemandangan dari atas itu sangatlah indah, namun di balik keindahan itu terdapat bahaya dan resiko yang sangat besar "Wah... Ternyata di sisi lain Underworld, ada juga sebuah keindahan."
Luca pun bergegas turun dari tebing dengan melompat dari atas. Luca menggunakan elemen air, yang lalu sebuah air muncul dari bawahnya membuat ia berdiri di atas air tersebut dan turun dari tebing dengan selamat.
Luca terus melanjutkan perjalanan, bahkan ia juga tidak tahu berapa luas Underworld ini "System, apa tidak ada tanda-tanda kehidupan seperti manusia selain Hewan Buas saja?"
[Tidak ada tanda kehidupan manusia Tuan!]
"Hah... Oke." Luca menghela nafas berat.
Empat jam berlalu dengan cepatnya, Luca memutuskan untuk mengakhiri perjalanannya dengan tidur di bawah pohon, dengan alasan hari yang sudah berganti kembali menjadi malam "Tidak terasa berjalan seharian penuh, tanpa adanya tujuan sangat mirip seperti orang gila."
Lalu Luca bersandar di bawah pohon. Ia menggunakan elemen apinya untuk membuat api unggun menggunakan kayu-kayu kering di sekitar yang sudah ia pungut "Hah... Besoknya apa aku harus terus berjalan seperti ini?"
Luca duduk di bawah pohon dengan menikmati buah yang dimakannya. Sebenarnya ia cukup bosan karena seharian ini hanya makan buah buah dan buah. Beberapa menit setelah itu, Luca memutuskan untuk tidur dengan menaruh kepalanya di pohon untuk bersandar santai.
Saat hendak Luca menutup matanya, tiba-tiba seseorang terjatuh dari pohon yang ia jadikan bermalamnya dan tubuhnya menimpa Luca. Luca yang hendak tidur itu terkejut sekejut kejutnya setelah ia melihat bahwa yang jatuh di atas tubuhnya adalah seorang perempuan.
"Aduh... Sakit sekali..." Perempuan itu menolehkan wajahnya ke arah Luca selepas ia mengusap kepalanya yang tampak sakit. Beberapa detik mereka berdua saling berpandang-pandangan satu sama lain.
"Aaaa!!!" Gadis itu menampar Luca hingga Luca terpental ke arah pohon lainnya. Wajah gadis itu berubah menjadi kemerahan, karena tanpa ia sadari ia menimpa seorang lelaki "Aduh... Tamparannya benar-benar, deh..."
"Si-siapa kau?!" Tanya gadis itu yang nampak ketakutan saat melihat Luca. Luca pun bangun dan menatap tajam gadis itu karena ada perbedaan diantara mereka.
"Apa dia seorang Elf?" Batin Luca, karena fisik gadis itu berbeda dengan manusia pada umumnya. Gadis itu mempunyai telinga yang sedikit runcing, dengan paras wajah yang begitu cantik membuat hati Luca langsung berdebar-debar, dan rambut pirang serta poninya yang menjulur di depan wajahnya.
Gadis itu mengeraskan suaranya karena sejak tadi Luca terus memandanginya membuat ia merasa tidak aman "Aku bertanya padamu!Siapa kamu?!" Tegas gadis itu dengan ekspresi wajah kesal dicampur aduk dengan ketakutan, begitu juga marah.
Luca yang mendengar itu, terbangun dari lamunannya "Oh, heh... Aku seorang manusia. Perkenalan, namaku Luca..." Ucap Luca memperkenalkan dirinya.
"...Apa kau seorang Elf?"
"Iya! memang kenapa? Mau apa kau? Jangan berani-beraninya melakukan hal mesum!" Tanya gadis itu dengan wajah yang masih sedikit takut karena Luca terus saja memandanginya.
"Apa? Aku bahkan tidak sempat memikirkan hal negatif seperti itu." Luca merasakan gadis itu sangat ketakutan bahkan saat ia menanyakannya, ia memperlihatkan wajah yang putus asa. Tanpa pikir panjang, Luca mendekati gadis itu dan membuat gadis itu semakin ketakutan.
"Jangan!!!"
"Ada apa denganmu? Memangnya wajahku semenyeramkan itu...?" Luca mengatur nafasnya dan kembali bertanya dengan suara lembut.
"Siapa namamu?" Tanya Luca sekali lagi dengan wajah yang dingin.
"Hah... Na-na-namaku Aria." Jawab gadis itu, Luca pun masih merasa aneh mengapa Aria terus saja ketakutan saat bertemu dengannya.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Dan bagaimana kau bisa berada di atas pohon itu?"
"Kau janji dulu untuk tidak akan melakukan hal aneh pada diriku?"
"Memangnya tampangku seperti orang jahat ya?"
"Iya aku janji, nih makan buah dulu." Jawab Luca dengan memberikan sepotong buah apel ke Aria.
"Pasti di buah ini ada sebuah racun pelumpuh yanh sudah kau berikan, ya?" Tadinya Luca merasa simpati padanya, namun berubah menjadi sedikit kesal karena sejak tadi Aria terus saja mencurigai dan was-was.
"Memangnya aku orang seperti itu apa? Makan saja jika memang ada racunnya aku akan ikut memakannya juga, nih." Luca memberikan sepotong apel itu ke Aria, Luca juga terpaksa memakan apel lagi padahal ia sudah sangat kenyang.
"Sini, punyamu untukku." Pinta Aria yang menginginkan potongan apel milik Luca dan membuat Luca semakin kesal.
Luca pun mendinginkan kepalanya karena ia seorang gadis. Karena jika ia semakin kesal sampai mengeluarkan kemarahannya bisa-bisa Aria akan semakin ketakutan.
"Hah.... Ini." Aria menukarkan potongan apelnya dengan potongan apel milik Luca. Pada akhirnya karena perut Aria keroncongan ia pun memakannya dengan lahapnya.
Luca masih sedikit kebingungan dengan tingkah laku Aria "Aria, mengapa kau sangat ketakutan ketika melihatku?"
Aria diam sesaat untuk menghabiskan apel tersebut. Beberapa saat kemudian, apelnya habis dan ia mulai membuka mulutnya "Sebenarnya... Aku sangat takut kepada manusia."
"Cepat sekali kau ingin menceritakannya, padahal aku orang asing. Dasar gadis polos." Batin Luca yang dibuat bingung dengan sikap Aria yang antara polos dan tidak.
"Apa alasannya kau takut kepada ras kami?"
"Kupikir kau sudah tahu... Bukannya kalian para manusia yang memaksa dan membuat kami menjadi budak?"
"Lagi-lagi kata itu, sepertinya ia sengaja membuatku pusing!" Batin Luca. Luca terkejut dan kini semuanya jadi masuk akal menurutnya "Tapi, mengapa kau bisa di Underworld ini?"
"Itu karena, aku melarikan diri ke sini. Dua tahun lalu, pasukan manusia datang ke desaku dan memaksa kami untuk menjadi budak. Karena jika tidak kami bisa dibunuh dan disiksa..."
"Di desa itu, aku dikenal sebagai elf tercantik, makanya pemimpin pasukan manusia itu mengincar diriku. Makanya mereka datang ke desaku dan menghancurkan..."
"Kau tahu, Ras Elf adalah ras dengan populasi perempuan ⅘ lebih banyak ketimbang laki-laki. Maka dari itu, manusia menangkap kami padahal kami tidak pernah sama sekali mengusik mereka..."
"Kau manusia kan, Sebenarnya apa tujuan kalian untuk menangkap kami sebagai budak? katakan?!" Aria meneteskan air mata sambil menarik-narik jubah Luca.
"Aku tidak tahu sama sekali. Kau tahu aku juga sama seperti kalian, yang selalu saja tertindas. Lagipula aku hanya seorang Manusia lemah dan polos!" Aria pun berhenti menarik-narik jubah Luca setelah Luca mengucapkan itu.
"Apa?"
"Kau tahu, di dunia luar sana aku selalu tersakiti. Makanya aku di hukum mati ke Underworld ini. Tapi beruntungnya aku masih bisa bertahan hidup disini..."
"Aku pun berniat untuk membalaskan dendam kepada mereka yang telah menyakiti dan membuat hidupku sengsara."
"Jadi begitu... Maaf tadi sudah mencurigaimu secara berlebihan." Aria menundukkan pandangannya ke tanah karena telah merasa bersalah terhadap Luca.
"Lagi-lagi kau langsung percaya, jika aku orang jahat apa jadinya denganmu nanti." Batin Luca yang menatap Aria dengan wajah polos menghadap ke bawah.
"Tidak apa-apa, jadi, kau sudah tinggal di Underworld ini selama dua tahun?"
"Ya begitulah, aku merasa aman dan damai ketika tinggal disini. Pada awalnya aku sangat takut untuk melarikan diri kesini karena Underworld dikenal dengan dunia yang sangat berbahaya."
"Tapi ternyata tidak berbahaya seperti yang dikatakan orang-orang."
Luca dan Aria terus berbincang-bincang satu sama lain agar saling memahami hingga larut tanpa memperdulikan sekitar "Tapi, bagaimana kau bisa di atas pohon? Bahkan aku tidak melihatmu saat sedang mengambil buah?"
"Oh aku tadi terjatuh dari langit karena terlalu lama terbang."
Luca terkejut dan menanyakan hal lain sekali lagi "Jadi? Kau mempunyai sayap?"
"Bukannya sudah bukan rahasia jika Ras Elf mempunyai sayap. Aku terbang terlalu lama dan akhirnya jatuh ke pohon karena begitu lelah, serta bertemu dengan seorang manusia yang tampak mencurigakan!" Ucapan Aria membuat Luca kesal lagi karena Aria menyebut Luca sebagai 'Orang Mencurigakan'.
"Heh... Heh..."
"Memangnya darimana kau sampai larut seperti ini, dan dimana kau tinggal saat ini?"
"Rumahku tidak jauh dari sini, aku baru saja dari Utara untuk menenangkan diriku. Aku masih sedikit trauma karena kejadian mengerikan sejak saat itu. Ekspresi wajah Aria berubah menjadi murung kembali.
Mata Aria berkaca-kaca dan langsung meneteskan air mata "Hiks... Hiks... Hiks..." Aria pun menyandarkan tubuhnya ke tubuh Luca membuat Luca terkejut dan jantungnya berdetak kencang.
"Perasaan apa ini? Kenapa tiba-tiba saja aku merasa menyukai dirinya? Padahal kami baru saja saling mengenal." Batin Luca disertai wajah yang merah padam.
Aria menangis deras setelah mengingat kembali kejadian pahitnya itu tanpa memperdulikan sekitar. Luca yang merasa kasihan, hendak memeluk Aria tapi ia menghentikan niatnya dan membiarkan Aria untuk menangis di pangkuannya, karena ia tidak mau mengambil keuntungan dari gadis yang sedang menderita.
Luca pun tidur dengan dicampur ketegangan karena Aria sama sekali belum beranjak dan masih bersandar. Pada akhirnya, mereka berdua tertidur di malam hari yang dingin dan hanya ditemani oleh cahaya api unggun.
...To be Continued...
[Revisi : ✓]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Hahahaha, Sepertinya mereka menikmati moment itu
2023-01-23
2
truk-kun
wkwkwk Thor gak salah tu Sifat mcnya baik bangat dah entar kalau si efl nya pembohong gimna,buat mcnya yg sadis lh kan udah dikhianati oleh orang lain masak hati nya gitu Mulu???bingu gua sama pemikiran sama para pembuat novel kek gini,bukan mau ngehina ya dari semua novel yg saya baca paling cuman 1% lh yg bagus menurut saya sisa nya kek gini lah mcnya ada yg naif lah,bodo lah,gak peka lah,terlalu baik lah padahlah udah dikhianati, sombong nya kebangat Tan lagi, cerita nya setengah setengah lh dll. gini Thor kalau mau bikin novel baca dulu komen para pembaca kek gimna biar novel lu laris buat nya gitu gitu Mulu tabrak truk Mulu tabrak truk Mulu hadeh gua baca novel buat baikin mood gua tau taunya novelnya gini Mulu bosan.
2021-07-04
3
🈳☬AL-san😒☕☬🈳
mantap kali si luca bukanya dapet buah dari pohon malah dapet bidadari
IYASSALAM 🤣🤣🤣🤣
2021-04-04
4