.
Beberapa hari setelah pertemuan keluarga yang membahas perjodohan Jarvis dengan Lilo.
Pembicaraan mereka berjalan dengan mulus, karena Lilo tidak lagi mengacau. Setalah berbicara secara pribadi dengan Jarvis, sepertinya setengah jiwanya menghilang dan dia hanya seperti seseorang yang sedang terhipnotis untuk diam dan menurut saja
Walaupun rencana pernikahan mereka masih sangat jauh, mengingat Lilo juga baru kelas 2 SMA. Jadi mereka hanya membahas hal-hal kecil sebagai tanda perkenalkan saja.
"Lilo! Loe mikrin apaan?!" tanya seorang gadis yang sama-sama berseragam SMA. Dia mendekati Lilo yang sedang duduk melamun sendirian di depan kelasnya
"Gue lagi bete Nila! Gue di jodohin!" jawab Lilo
"What! Di jodohin?! Jaman K-Pop gini masih ada yang di jodohin?!" gadis bernama Nila tidak percaya dengan apa yang Lilo katakan tadi
"Gue serius! Gue di jodohin!" jawab Lilo
Brukk!
Lilo dan Nila melihat ke arah sumber suara yang mengejutkan mereka berdua.
"Dareen... Loe di sini?" Nila dan Lilo melihat ke arah pria yang seumuran dengan mereka, dimana pria itu sedang memunguti buku-buku ua g twjatuh dari tangannya.
"Tadinya gue mau ngajakin kalian berdua buat makan siang, tapi sepertinya kalian lagi sibuk ngomongin soal perjodohan." Jawab Dareen.
"Loe denger?!"Lilo terlihat marah
"Sorry, suara kalian keras. Jadi gue bisa denger." jawab Dareen.
"Itu masalah terbesar gue sekarang. Gue enggak bisa nolak sama sekali guys... Mama sama papa gue serem banget dahh!!" Lilo menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Itu baru perjodohan kan? kalian belum akan menikah. Kalau dia tahu loe itu nyebelin, terus susah di atur, terus pembuat onar, mungkin dengan sendirinya dia bakalan mundur..." Dareen melihat ekspresi wajah Lilo berubah seketika setelah mendengar apa yang dia katakan.
'bener!! kalau si paman duda tshu keburukan gue, dia pasti bakalan ilfil, dan pada akhirnya, dia pasti enggak mau lagi di jodohin sama gue,' pikir Lilo.
"Dareen... you are my best friend forever... penyelamat gue!" Lilo melompat ke pelukan Dareen
Karena itu Dareen juga terkejut setengah mati
"Lilo!! gue juga ever after BESTie!" Nila juga ikut melompat ke pelukan Dareen.
Mereka bertiga adalah sahabat Lilo sejak dia masuk ke taman kanak-kanak. Sampai saat ini mereka masih bersama
"Lilo! Nila! Berat!!" teriak Dareen.
"Kita adalah sahabat selamanya... Dalam persahabatan tidak ada yang berat!" jawab Lilo yang masih bergelayut di badan Dareen. Begitu juga dengan Nila yang sama-sama masih terus memeluk keduanya
.
[ Jarvis POV ]
Aku adalah Jarvis Kaili. Semuanya mengenalku sebagai Jarvis Bunn. Entahlah.... mungkin karena nama dari pusat perbelanjaan milik keluarga ku adalah Bunn trade center.
Aku tahun ini berusia 35 tahun. Aku pria yang terkenal dingin dan juga sangat sulit untuk di dekati. Aku juga tidak banyak bicara dengan orang yang tidak penting.
Aku tidak memiliki orang tua. Keduanya sudah tiada. Aku hidup dengan seseorang yang sudah merawat ku sejak kecil. Dia pengasuh ku sejak aku baru lahir. Aku memanggilnya dengan sebutan 'mama' untuk menghormatinya, karena bagaimanapun dia adalah seorang ibu bagiku, namanya Dian. Aku selalu memanggilnya mama Dian.
Dia memiliki seorang keponakan yang juga selalu mengikutinya sejak kecil, karena orang tuanya juga sudah meninggal. Dan dia juga di asuh oleh mama Dian sejak kecil. Dia Andara.
Aku memang seorang duda. Walaupun itu semua adalah hubungan yang sangat rumit.
Aku dan istriku sama sekali tidak saling mencintai. Kami juga tidak pernah menjalani kehidupan rumah tangga kami seperti sepasang suami-istri pada umumnya.
Hubungan kami bermula karena adanya rumor buruk tentang diriku yang begitu menjijikkan
Ada banyak orang yang mengatakan jika aku ini adalah seorang 'gay'
Itu sangat melukai harga diriku.
aku hanya ingin fokus dengan karirku, dan aku tidak mau terganggu dengan urusan seperti itu.
Tapi gosip seperti itu menyebar luas dengan cepat, aku tidak bisa mengendalikannya.
Karena hal itu, aku menikah dengan seorang gadis yang bahkan tidak aku ketahui siapa namanya dan siapa keluarganya. Aku juga tidak tahu dari mana dia berasal. Aku hanya berharap jika rumor menjijikkan itu segera menghilang.
Aku menikah denga perjanjian kontrak. Hanya tiga bulan saja.
Aku hanya tahu namanya, Intan. Selebihnya aku tidak tahu.
Selama pernikahan kami, kami bahkan tinggal terpisah. Dia tinggal di rumahnya, dan aku tinggal di rumahku. Aku membayarnya seratus juta untuk tiga bulan pernikahan kami. Namun sayangnya, belum sampai tiga bulan kami menikah, dia sudah meninggal karena sakit. Entah sakit apa, aku juga tidak terlalu ingin tahu.
Aku mungkin pria paling buruk dari yang pernah ada. Untuk itulah aku tidak mau menjalin hubungan apapun dengan siapapun yang tidak perlu. Title sebagai duda sudah lebih baik daripada sebagai 'gay' jadi aku tidak peduli dengan apapun lagi.
Setelah satu tahun istriku meninggal, aku baru mengetahui, jika ternyata ayahku memiliki perjanjian bisnis dengan sebuah pernikahan dengan tuan Dika Darma.
Sayangnya tuan Dika Darma dan ayahku sudah sama-sama maninggal. Walaupun begitu, aku nekad menemui paman Abrian yang memang sudah aku kenal sejak aku mulai mengembangkan bisnis ku di sini. Karena dia juga aku bisa menjadi seperti sekarang ini.
Dan pada akhirnya aku dan putri sulungnya benar-benar harus di jodohkan. Walaupun jelas terlihat jika putri sulungnya itu sama sekali tidak mau.
Tapi melihat sikapnya dan tingkahnya... Aku merasa jika dia memang sangat menarik. Dan aku tidak mau melepaskannya. Ini kali pertamanya aku tertarik pada wanita.
"Boss..." Aku melihat ke arah sahabatku yang sedang memasuki ruangan kerja ku.
Namanya Barry. Dia teman sekolah ku dulu, dan sekarang menjadi orang kepercayaan ku."
"Ada apa?" tanya ku
"Di luar ada seorang gadis yang memakai seragam SMA. Dia ingin bertemu denganmu." jawabnya, "Dia sangat manis, dia juga sangat sexy Boss... Dia memakai seragam sekolah dengan rok yang sangat pendek. Dia benar-benar type ku Boss.
Aku melotot padanya!
"Ada apa Boss? Apa aku salah?" tanya Barry ketakutan.
"Dia calon istri ku!" jawab ku.
Aku melihat Barry menganga lebar setelah mendengar ucapan ku.
"Boss sedang bercanda kan?"
Aku segera menggelengkan kepalaku
"Ayo temui dia." aku beranjak dari tempat duduk ku.
Entahlah, aku benar-benar bersemangat untuk menemuinya
Bamm!
Aku terkejut saat pintu ruangan ku terbuka dengan begitu keras.
"Paman duda!" Lilo berlari memelukku dengan erat. Itu benar-benar mengejutkanku.
'apa yang dia rencanakan kali ini?' tanyaku pada diriku sendiri.
Barry kembali menganga lebar saat dia melihat ku dan Lilo berpelukan seperti ini.
Aku juga melihat Andara ada di sana, dia juga sepertinya sangat terkejut saat melihat Lilo yang begitu saja berlari memelukku.
"Kak Jarvis... Maaf aku sudah mencoba untuk menahannya. Tapi dia memaksa untuk masuk ke dalam sini." jelas Andara.
"jangan dengarkan bibi itu!" jawab Lilo
"Siapa yang kamu panggil bibi?!!" lagi-lagi Andara
tidak bisa mengendalikan dirinya. Itu yang aku benci darinya.
"Abaikan saja, lalat memang suka terbang kemanapun ada makanan." ucap Lilo yang begitu saja dan jelas membuat Andara marah.
"Paman... Ayo kita jalan-jalan... Kita seharusnya sering pergi bersama kan? Atau menginap bersama." aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak tersenyum bahkan sampai tertawa mendengar ajakannya itu.
Dia bahkan sampai memeluk lenganku dengan begitu manja. Tapi aku tidak keberatan sama sekali. Aku justru merasa senang karena itu.
Kini Barry kembali ternganga melihat itu. aku memang tidak pernah tersenyum apa lagi tertawa, jadi dia pasti terkejut.
"Kamu tidak tahu malu!!!!" teriakan Andara begitu keras. Jujur saja aku merasa sangat terganggu dengan itu.
"Paman! Aku phobia terhadap anjing! Bisakah kamu menghentikanya untuk tidak menggonggong?! Aku takut..." ucap Lilo
"Pffttt..." kalo ini Barry yang tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa.
"Kamu!!"
"Andara cukup! kembali bekerja!" perintah ku.
"Iya kak Jarvis." jawabnya seraya berjalan pergi dari sana dengan marah.
"Astaga gadis ini.... Aku bisa sakit perut jika lama-lama bersamanya" gumam ku
"Kali ini aku setuju dengan pilihan mu, tapi dia masih sangat muda." Barru menepuk pundak ku, setelah itu dia berjalan keluar dari ruangan ku.
"Jadi, apa yang kamu inginkan?" tanya ku.
"Apa lagi. Ayo berkencan."
"Gadis ini...."
[ Jarvis POV End ]
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Desak Reni
jangan 2 orang tua darvis itu dito saamma maya
2021-11-03
0
🌹🌺gemini🌺🌹
sukaaa
2021-05-23
0
mamah lia nia
kok aku curiga kalo si intan intan itu matunnya dibunuh ama ibu nya Jarvis yah......🤔🤔🤔
2021-05-02
0