Mr. Rich

Happy Reading

Jangan lupa like, koment, love, dan vote

***

Jasmine POV

Dalam waktu lima belas menit, kami keluar dari perkotaan London dan menuju pinggiran kota yang menuju ke arah laut. Jika berkendara dengan mobil, mungkin akan memakan waktu yang lama, tapi kami menggunakan helikopter yang mengesankan ini.

Aku bisa melihat laut biru yang membentang luas di depan mataku. Lalu aku merasakan helikopter itu merendah dan tatapanku tertuju pada sebuah rum--Bukan rumah, tapi mansion.

Mansion yang begitu besar dengan pekarangan yang luas di pinggir lautan. Aku bisa melihat tembok pembatas di beberapa sisi. Aku menatap Edward dengan mulut menganga.

"Here we are.." ucapnya dengan tawa yang kalem.

"Itu rumahmu?"

"Yah..."

"Oh my..." ucapku penuh takjub.

Aku merasakan tekanan lembut di tubuhku saat helikopter perlahan turun. Aku bisa melihat beberapa orang ada di dekat helicap ingin menyambut kedatangan Edward.

Helikopter itu mendarat tepat pada lingkaran helicap dengan mulus dan aman. Edward mematikan mesin helikopter dan baling-baling helikopter itu perlahan berhenti.

Aku melepas sabuk pengaman dan headsetku. Edward turun dengan cepat dan berjalan ke sisi lain helikopter. Aku tersenyum padanya.

"Aku bisa turun sendiri...." ucapku lembut.

"Sebuah kehormatan aku bisa membantumu turun..."

Aku tersipu dan segera bergerak dari duduku. Aku menaruh tanganku di bahu Edward dan tangan Edward memegang pinggulku untuk turun.

"Thank you..." bisikku lembut saat kakiku sudah menyentuh paving block

"Good Afternon, Sir. Good Afternoon, Miss Brown..." seorang pria tua bertubuh tinggi yang sedikit bungkuk menyambut kami. Dia memakai setelan jas hitam berekor dan jelas nampaknya dia seorang kepala pelayan di sini.

"Jasmine Brown. Kau bisa memanggilku Jasmine.." ucapku ramah seraya menyodorkan tanganku ke arahnya. Dia mungkin tahu namaku entah bagaimana caranya, tapi aku ingin memperkenalkan diriku secara formal.

Dia tersenyum hangat dan dia mengingatkanku pada Kakekku.

"Jhoansen Margito."

Aku mengangguk kecil padanya dan melepas jabatan.

"Mari. Makan siang anda telah menunggu..."

"C'mon, Jasmine..." Edward melingkarkan tangannya di pinggulku dan mau tak mau aku tersipu. Aku bisa bayangkan betapa merahnya wajahku sekarang. Jantungku berdegup begitu kencang.

Aku menatap mansion. Sangat klasik. Dindingnya berwarna putih gading, memiliki pilar-pilar yang besar dan tinggi. Aku menahan napas melihat dua patung singa jantan dengan ukuran asli di teras mansion tersebut dan saat pintu kayu mahoni besar dibuka, lagi-lagi aku terpesona

Itu indah. Semua yang ada di rumah itu begitu indah. Langit-langinya yang tinggi, dekorasi yang elegan, besar, luas, dan semua yang ada di rumah itu begitu indah hingga aku kehilangan kata-kata.

Aku menatap Edward yang menatap lurus ke depan, wajahnya sedikit tegang. Aku memang sering mendapati dia begitu. Tiba-tiba mengerutkan kening dan berwajah tegang. Emosinya dan ekspresinya selalu berubah dengan cepat. Namun, aku belum memiliki kesempatan untuk bertanya itu padanya.

Sebuah pintu lain dibuka dan menampilkan ruang makan yang pemandangannya adalah pantai. Namun, yang paling membuatku terkejut adalah makanan di meja persegi panjang itu. Aku hanya melihat dua kursi di sana.

"For you, Jasmine. Aku tahu kau belum sarapan..."

"Namun, itu terlalu banyak hanya untuk berdua..."

Dia menoleh ke arahku, "Aku memiliki wine agar kau makan dengan lahap..."

Kemudian dia menunduk dan mendekatkan mulutnya ke arah telingaku.

"Namun, aku tidak akan membiarkanmu mabuk kali ini..." bisiknya intim dan penuh arti. Mau tak mau, aku merasakan rasa panas di tubuhku. Aku teransang hanya kata-kata sederhana ini. Demi apa pun, aku bersyukur memakai pakaian dalam rendaku.

Astaga.

Oh my!

Inikah hal yang harus dia luruskan?!!!

Edward melepas lingkar tangannya dari pinggulku dan seorang pelayan wanita menarik kursi kayu untukku dan Edward. Mejanya tidak terlalu panjang sehingga aku dan Edward tidak akan kesulitan berbicara.

Pelayan membantuku melepas mantelku dan segera merasa tidak percaya diri dengan pakaianku. Aku duduk dan Edward duduk. Pelayan menuangkan anggur untukku dan menyiapkan beberapa hal kemudian mereka semua pergi satu per satu.

"Enjoy your Lunch..." ucap Jhoansen dan segera keluar dari sana.

Yaps.. Lagi-lagi hanya kami berdua. Kenapa kami sering berduaan? Kami bertatapan dan dia tersenyum miring yang membuat badanku bergetar. Itu memberiku efek dan tanpa sadar aku merapatkan kakiku.

"Selamat makan, Miss Brown..'

"Selamat makan, Mr.Lendsmen..." ucapku, "Pakaianku terlalu informal untuk jamuan makan seperti ini..." Aku memegang sendok dan garpu di kedua tanganku

"Aku suka kau dalam pakaian apa pun, Jasmine..."

Aku tertawa kecil, "Thank you...."

"Aku harap kali ini kau tidak minum terlalu banyak, Jasmine."

Aku menunduk. Benar-benar malu. Dia berusaha menyudutkan dan merangsangku secara bersamaan. Aku melipat bibirku dan merapatkan pahaku sebelum akhirnya menatap Edward.

"Jika aku tidak mabuk, memangnya apa yang terjadi?" tanyaku, bersuaha menantangnya. Aku tidak mau satu-satunya pihak yang tersudutkan.

Edward mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring. Senyumnya yang misterius.

"Kau penasaran, Jasmine?" ucapnya dengan suara barritonnya yang berat.

Aku menggigit bibir bawahku, "Mungkin..." bisikku pelan seraya memiringkan kepalaku.

"Kita akan mencari tahu bersama, Jasmine. Kau mau?"

Aku diam dan bibirku terasa kering. Aku menjilatnya tanpa sadar dan Edward menatapku intens.

"Ya atau tidak, Jasmine?" itu pertanyaan yang sama saat malam itu dan aku jelas tau bahwa itu memiliki jawaban yang sama.

"Yah..." bisikku dan senyum miring itu muncul lagi.

Demi apa pun! Dia benar-benar panas. Dia menyudutkanku. Dia meransangku dengan pesona dan kekayaannya. Dia begitu arrogant dan tidak bisa kupungkiri dia benar-benar penggoda yang handal. Namun, muncul pertanyaan besar di dalam diriku. Mengapa dia tertarik padaku?

***

MrsFox

Aduh gk ada adegen 'itunya'. So sorry gais, tapi ini demi kelancaran proses kontrak novel ini. Karna udah ada 20 episode, sekarang aku bisa kontrak dan doakan cepat lulus biar aku bebas berekspresi dan kalian enjoy it. Setelah 20 epiode ini, inti cerita akan dimulai. Bagian yang benar-benar aku tunggu karena author merasa tertantang buat novel ini. Can you imagine, gimana serunya membuat cerita cinta segitiga antara dua orang dengan salah satu karakter memiliki obsesi dan kebutuhan sekks yang berbeda? Di cerita ini, mungkin bakal beda banget sih dari cerita aku sebelumnya dan mungkin lebih bar" dan sangat tidak sopan karena ada karakter 'Lucas' yang mungkin akan mengeksploitasi Jasmine secara jasmani dan kejiwaannya juga. Uh.. Intinya aku gk sabar berbagai cerita ini sama kalian. Walau like dan komennya sepi, beberapa kalian yang selalu setia dari awal buat aku semangat ngerjain novel ini. lop yuh gais. Jangan lupa like dan koment, love, serta vote.

Terpopuler

Comments

sizih

sizih

suka yg menantang seperti Lucas 😝

2023-08-03

0

YK

YK

ini Lucas...

2022-10-04

0

Yasmine aja

Yasmine aja

bahasamu bagus kak...aku suka

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Jasmine Brown
2 J and J
3 First Meet
4 Pertemuan Kedua
5 Edward atau....?
6 Alcohol
7 Pengenalan
8 Pertemuan-pertemuan kecil
9 Langkah pendekatan
10 Date
11 Date (2)
12 Another Story
13 Pameran
14 Hadiah
15 Hadiah (2)
16 Dinner
17 Kekonyolan
18 Kekonyolan (2)
19 Persiapan
20 Mr. Rich
21 History
22 The Night
23 The Long Night
24 Sebuah Penyesalan
25 Another Woman
26 Camera
27 Story
28 Past
29 A Simple Life
30 A Little Fight
31 Maaf
32 Bath
33 Dendam
34 Problem
35 Perpisahan
36 Another Past
37 Funeral
38 Back
39 34+35
40 Disappear
41 Kecurigaan
42 A secret
43 Lucas Lendsman
44 Email.
45 Perencanaan
46 Another Demons
47 Help me!
48 Lucas, help me...
49 Home Sweet Home
50 Sapu Tangan
51 Died
52 Am I die?
53 Asal mula...
54 Party
55 A ride
56 25 Years Old
57 Edward Lendsman
58 I Lost My Self
59 Maple
60 Another Person
61 Story
62 Hipnotis
63 Luka...
64 Another Mesmeric
65 A Mesmeric
66 No! No!
67 Why?! But, What?!
68 Hai again, Edward....
69 Why, Edward? Why?
70 Johansen
71 Cemburu
72 Jealous
73 She's mine
74 She is our Mine
75 He's not back. Never.
76 Are We Happy?
77 Will We Happy?
78 Is this the final?
79 Mr and Mrs
80 Mistress Lendsman
81 Love and Lost
82 Happier
83 Happier than Ever
84 Our Baby
85 The Other Baby
86 Eternal Love
87 Epilogue
88 Ucapan Terimakasih dan Pengumuman
89 NEW NOVEL ALERT
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Jasmine Brown
2
J and J
3
First Meet
4
Pertemuan Kedua
5
Edward atau....?
6
Alcohol
7
Pengenalan
8
Pertemuan-pertemuan kecil
9
Langkah pendekatan
10
Date
11
Date (2)
12
Another Story
13
Pameran
14
Hadiah
15
Hadiah (2)
16
Dinner
17
Kekonyolan
18
Kekonyolan (2)
19
Persiapan
20
Mr. Rich
21
History
22
The Night
23
The Long Night
24
Sebuah Penyesalan
25
Another Woman
26
Camera
27
Story
28
Past
29
A Simple Life
30
A Little Fight
31
Maaf
32
Bath
33
Dendam
34
Problem
35
Perpisahan
36
Another Past
37
Funeral
38
Back
39
34+35
40
Disappear
41
Kecurigaan
42
A secret
43
Lucas Lendsman
44
Email.
45
Perencanaan
46
Another Demons
47
Help me!
48
Lucas, help me...
49
Home Sweet Home
50
Sapu Tangan
51
Died
52
Am I die?
53
Asal mula...
54
Party
55
A ride
56
25 Years Old
57
Edward Lendsman
58
I Lost My Self
59
Maple
60
Another Person
61
Story
62
Hipnotis
63
Luka...
64
Another Mesmeric
65
A Mesmeric
66
No! No!
67
Why?! But, What?!
68
Hai again, Edward....
69
Why, Edward? Why?
70
Johansen
71
Cemburu
72
Jealous
73
She's mine
74
She is our Mine
75
He's not back. Never.
76
Are We Happy?
77
Will We Happy?
78
Is this the final?
79
Mr and Mrs
80
Mistress Lendsman
81
Love and Lost
82
Happier
83
Happier than Ever
84
Our Baby
85
The Other Baby
86
Eternal Love
87
Epilogue
88
Ucapan Terimakasih dan Pengumuman
89
NEW NOVEL ALERT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!