Happy Reading
****
Edward POV
Berhenti membuang waktu, sialan?!
Suara dalam diriku berteriak kencang kepadaku sendiri.
Diam! Aku berteriak pada suara sialan itu.
"Edward Lendsman..." ucapku lembut seraya menyodorkan tangan kananku padanya.
Jangan lupakan aku, Edward.... Bisik suara itu.
Dia tersenyum malu-malu. Lalu dia menyisipkan anak rambutnya yang tidak terikat ke balik telinga. Dia melap tangan kanannya ke celananya dan kemudian membalas jabatan tanganku. Betapa sopannya dia.. Jantungku berdegup kencang saat kulitnya yang lembut dan hangat menyentuh tanganku.
"Ja-Jasmine Brown..." ucapnya lembut. Jasmine.... Ah.. Nama yang kuhapal jelas sejak dulu. Nama yang indah bagi seseorang yang indah dan cantik pula.
Edward... Jangan tollol...
Giliranku, Edward.....
"Aku penasaran objek apa yang paling kau sukai saat melukis..." tanyaku pada Jasmine. Berusaha berbasa-basi dan menghindari suara sialan dari dalam diriku, tetapi sosok dalam diriku benar-benar tidak mau. Dia ingin berusaha keluar dari dalam diriku
Aku memejamkan mata dan berusaha menahan sosok sialan itu keluar dari diriku. Aku berusaha fokus mendengar Jasmine berbicara.
Hentikan. Ucapku padanya.
No, Edward... Ini sekarang giliranku untuk memperkenalkan diri. Ucap suara itu.
Lucas Lendsman...
Lalu aku merasakan diriku tersedot ke dalam lubang gelap yang dalam dan detik itu sosok bernama Lucas itu mengambil alih diriku.
"Objek telanjang..." jawab Jasmine dan detik itu Lucas tersenyum miring.
Lucas menatapnya, "Aku tidak menduga kau akan menyukai itu..."
Hello, Jasmine Brown. Kita berbicara lagi setelah sekian lama...
Ucap Lucas dalam kepalanya..
"Aku berharap bisa mengenalmu lebih jauh, Jasmine..."
*****
Jasmine POV
"Aku berharap bisa mengenalmu lebih jauh..."
A-Apa?
Dia tersenyum kecil, nampak misterius.
"Apa kau suka teh, Jasmine?"
"Tentu saja.. orang Inggris suka teh..." ucapku. Satu hal yang perlu kau ketahui bahwa orang Inggris benar-benar suka teh.
"Aku ingin minum teh denganmu di lain waktu. Aku ingin mendengar lebih jauh pendapatmu tentang seni..." suaranya sarat akan nada perintah. Bukan bertanya 'Maukah kau minum teh denganku lain waktu?', sebaliknya Edward 'Aku ingin minum teh denganmu'. Dia bahkan tidak bertanya kesediaanku untuk pergi minum teh dengannya.
"Okay..." jawabku akhirnya dan dia segera berlari meninggalkanku.
Aku berdiri di sana memandang tubuh Edward yang semakin mengecil hingga hilang dari tatapanku. Ah... Aku diundang minum teh oleh seseorang yang baru kutemui dua kali. Namun, aku adalah tipe orang yang berpemikiran simpel. Terlalu simpel hingga bisa membahayakan diriku sendiri.
Aku memasukkan tanganku ke saku jaket dan mulai berjalan. Hembusan angin menerbangkan helaian rambutku. Aku memejamkan mata dan menghirup udara dingin yang segar. Apa aku senang diajak Edward? Well.. Tidak juga. Aku belum tau pria macam apa dia.
Aku hanya berjalan perlahan sekitar 15 menit dan jarak yang kutempuh tidak terlalu jauh.Beberapa detik kemudian, aku dikejutkan oleh Edward yang tiba-tiba berdiri di sampingku dengan napas terengah-engah. Dia menundukkan badannya dengan kedua tangannya berpangku di atas lututnya.
Aku melihat keringat membanjiri wajahnya yang memerah. Eh? Dia sudah selesai mengelilingi taman ini? Kupikir masih berlalu 15 menit. Edward menatapku kemudian menegakkan badannya lalu melap wajahnya dengan lengan jaketnya. Edward mmelihat jam tangannya lalu melihatku.
"Well... 18,5 menit. Rekor tercepatku.." ucapnya dan kembali berjalan. Aku segera berjalan beriringan dengannya.
"Wow..." ucapku melihat jaketnya yang berubah warna menjadi gelap karena keringatnya. Dadanya naik turun diikuti juga jakunnya.
"Kau tidak minum?" tanyaku seraya mengingat apakah dia membawa botol minum tadi.
Dia menggeleng, "Aku akan minum setelah sampai di apartemenku..." dia menatapku sekilas dengan senyum miringnya.
Aku memperhatikan wajahnya dari samping, melengkung sempurna. Hidung mancung, dahi yang tidak terlalu lebar atau terlalu kecil, rambutnya yang hitam legam, bibirnya yang penuh, mata biru kehijauannya yang memesona, dan tulang pipinya yang tinggi bersatu dalam kesatuan yang sempurna. Dia berkeringat saja masih tercium wangi menyenangkan dari tubuhnya.
Wajahnya benar-benar aristokrat dan aku merasa auranya berbeda. Sangat berbeda
Yah.. Bukan karena dia berkeringat dan wajahnya memerah. Hanya saja sedikit berbeda. Seperti ada jiwa lain di dalam dirinya. Yang kutemani berjalan tadi lebih lembut dan berhati-hati disetiap tindak-tanduknya. Namun, yang ini.. Lebih berani dan berbahaya. Nampak dari senyum miringnya
"So, Miss Brown--"
"Panggil aku Jasmine saja..." potongku dengan ramah. Dia menatapku dengan senyumnya itu. Terkesan senyum nakal? Beda dengan senyum hangat nan ramah yang kutemui di apartemen tadi.
Dia terkekeh kecil.
"Apakah jika ada yang menawarkan sebagai model untuk lukisan telanjang, kau masih mau melukisnya?"
Hah? Kenapa pertanyaan absurd seperti itu tiba-tiba muncul? Mungkin dia hanya bercanda.
"Sebagai seniman, aku tidak akan melewatkan kesempatan itu. Namun.." aku tertawa kecil, "Aku ingin melukisnya hanya jika dibayar...."
Saat menjalani bangku kuliah, aku harus mengeluarkan banyak uang setiap ada kelas untuk melukis objek telanjang tanpa dibayar. Namun kini, aku ingin melakukannya dan menerima upah dari pekerjaanku.
"Masuk akal...."
Edward menyisir rambutnya yang setengah basah karena keringat dengan jemarinya. Aku melipat bibirku menjadi garis tegas. Membicaraka model telanjang ini membuatku berpikir akan terasa menyenangkan jika aku melukis Edward. Aku penasaran apakah badannya memiliki bentuk dan lengkungan yang bagus juga?
"Kau mau? Jasmine?"
Aku segera sadar dari pikiranku yang tidak senonoh. Bisa-bisanya aku berpikiran seperti itu disaat aku berbicara dengan Edward.
"Uhm.. Apa?" tanyaku bingung.
"Kau mau melakukan yang kukatakan tadi?"
Aku tersenyum kecil, merasa malu karena tidak mendengar dia berbicara.
"Maafkan aku. Aku tidak mendengarmu tadi. Kau bilang apa?"
"Kau mau melukisku?"
Mataku melebar dan jantungku berdegup kencang. Aku menelan air ludahku.
"Saat telanjang?" bisikku pelan.
Edward mengangkat satu alisnya dan terkekeh kecil.
"Awalnya aku berharap dilukis dengan pakaian lengkap. Namun, jika kau mau, aku tidak keberatan...."
Dia tersenyum miring dan membuatku salah tingkah. Aku segera menunduk, menatap sepatuku.
"Ma-Maafkan aku. Bukan itu maksudku..." aku tertawa canggung. Benar-benar malu.
"That's okay, Jasmine..."
Aku melihat ke arah Edward saat nada sara itu berganti lagi. Matanya memandangku dengan lembut. Dia tersenyum ramah dan bukan senyum miring yang terkesan nakal.
"Ada yang salah?" ucap Edward.
Aku segera mengalihkan tatapanku.
"Tidak ada...."
"Maafkan aku atas leluconku yang keterlaluan...'
Aku segera membelalakkan mata, "Tidak.. Tidak perlu meminta maaf. Itu salahku karena tidak fokus mendengarmu."
Dia tersenyum kecil kemudian ada suara getaran terdengar. Edward menarik lengan jaketnya yang di sebelah kiri dan melihat jam-atau yang lebih tepatnya smartwatch-. Dia mengerutkan dahinya. Lalu menarik kembali lengan jaket tersebut.
"Aku berharap masih bisa berbicara denganmu, Jasmine. Namun, aku memiliki urusan mendadak..."
Aku mengangguk, "It's okay.. Kita bicara lain waktu.."
Dia tersenyum, "Sampai jumpa, Jasmine..."
"Sampai jumpa, Edward...."
****
MrsFox
Ada yang bingung? Hehe. Sedikit penjelasan. Di sini ada satu sosok pria bernama Edward Lendsman, tapi dia memeliki alter ego bernama Lucas Lendsman yang sifatnya berbanding terbalik dari Edward. Edward dan Lucas memiliki ketertarikan pada Jasmine, tapi ketertarikan mereka terhadap Jasmine berbeda-beda. Dan itu yang bakalan aku ceritakan di sini. Cinta segitiga antara dua orang. Wkwkwk. Ambigu yah. padahl cinta segitiga mah antar tiga orang. Intinya aku bakal berusaha menceritakan sedemikian rupa biar kita gk bingung. Lop yuh gais
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
S𝟎➜ѵїёяяа
wow keren👍
aku harap bab² selanjutnya sesuai ekspektasi ya. ini novel kedua dengan tema DID yg aku baca setelah novelnya erka di pisso dg tema yg sama..
2025-03-29
0
Lyn
kerenn sih ini beda dri yg lain.
2023-05-12
0
mpooh
aaaah 2 kepribadian.......kyk drama korea
2023-02-07
0