03 - Menyebalkan

Bunda Vania sudah tau semuanya tentang apa yang dialami Rimba hari ini. Tentunya dari siapa lagi kalau bukan dari Galang.

"Duduk kamu!" pinta Vania saat Rimba baru saja berani pulang ke rumah, setelah sang kakak memintanya pulang dengan jaminan si Bunda tidak akan mamarahinya.

"Maaf Bun," lirih Rimba.

"Maaf kenapa? kamu punya salah?" tanya Vania.

"Iya, karena nggak pernah nurut sama Bunda," gumam Rimba.

"Bagus kalau kamu menyadarinya," sahut Vania. "Bunda galak gini bukan karena bunda benci sama kamu, Rim. Itu karena Bunda ingin kamu belajar berfikir dewasa. Sejak ayahmu tiada, kehidupan kita berubah. Sekarang kita berdua hanya mengandalkan Galang sebagai tumpuan hidup, termasuk biaya kuliahmu," ujar Vania panjang lebar berharap kali ini Rimba paham.

"Iya Bun, aku tau aku salah," gumam Rimba seraya menundukkan kepalanya.

"Nanti kalo motor kamu udah selesai diperbaiki, segera kamu jual motor itu! lalu uangnya bisa buat ganti rugi yang punya mobil," kata Vania.

"Apa?" Rimba begitu terkesiap, mendongak menatap Vania nanar. Ia kaget bukan main saat sang bunda meminta motor kesayangannya untuk dijual.

"Tapi kan motor itu masih setahun lagi lunasnya, Bun" ujar Rimba, berharap Vania mempertimbangkannya kembali.

"Kan bisa over kredit. Lumayan kan buat bayar ke yang punya mobil itu. kali aja nanti ada sisanya buat nambahin uang semesteran. Nanti bunda tawarin ke anak Pak RW, kebetulan dia lagi nyari motor bekas buat di bawa ke Bandung." kata Vania bagitu antusias.

"Si Geri maksud bunda?"

"Anak Pak RW atu-atunya siapa lagi kalo bukan Geri. Aneh kamu ini," gumam Vania.

"Tapi Bun--"

"Apa? kamu nggak setuju kalo motornya dijual?" potong Vania seakan sudah tau arah pembicaraan anaknya itu.

Rimba hanya bisa memanyunkan bibirnya. Pasrah. Posisinya sudah lemah sekarang. Protes pun sudah tidak mungkin dipertimbangkan lagi. Semua sudah ketok palu, deal!

"Trus aku ke kampus naik apa?" gumam Rimba kemudian.

"Kan bisa naik ojol, lebih aman kan?" jawab sang bunda.

"Aman dari mana Bun, sama-sama naik motor kok," sahut Rimba.

"Tapi yang bawanya kan bukan kamu, itu yang bikin bunda tenang," kata Vania tak boleh kalah omongan sama anaknya yang satu ini.

Rimba hanya bisa mendengus tak bisa membantah lagi. Pupus sudah, tak ada kesempatan untuk kejar-kejaran dijalanan seperti biasanya. Baginya sekarang yaitu kuliah, lulus, co-***, ujian sertifikasi dan internship. Itu yang terpenting.

'Ayo Rim! fokus...fokus belajar! biar cepet jadi dokter, kerja, trus bisa beli motor sendiri,' batin gadis itu menyemangati dirinya.

***

Satu Minggu,

Dua Minggu,

Tiga Minggu,

Kini Rimba ke kampus pulang pergi menggunakan jasa ojek online, lebih murah karena sering ada promo dari aplikasi yang mensponsori. Gadis itu sudah mulai terbiasa dengan perubahan gaya hidupnya kini.

Motor kesayangannya pun kini sudah resmi jadi milik Geri, anaknya Pak RW yang seusia dengannya. Teman sepermainan, teman ngajak ribut dari kecil dulu. Hanya saja sejak beranjak dewasa mereka jadi tidak begitu akrab lagi. Mungkin karena kesibukannya yang sudah masing-masing membuat keduanya jarang bertemu. Ditambah Geri sekarang kuliah di Bandung, mengambil jurusan arsitek karena dari kecil memang punya hobi menggambar rumah, dan gedung tinggi.

Malam itu, saat tengah serius mengerjakan tugas kuliahnya, tiba-tiba ponsel Rimba bergetar di atas meja. Rimba mengernyit saat muncul nomor tak dikenal dari layar ponselnya.

"Hallo..." sapa Rimba ragu. Takutnya modus penipuan yang mengatasnamakan toko online terkemuka seperti pengalamannya baru-baru ini. Untungnya Rimba langsung sadar saat si penipu itu menanyakan OTP yang tak seharusnya orang lain mengetahuinya.

"Dengan Rimba?" tanya Seseorang diseberang sana.

"Ya, siapa nih?" Rimba mengernyit.

"Saya Steven, orang yang mobilnya kamu tabrak beberapa waktu lalu," ucap diseberang sana dengan suara baritonnya.

"Yang mana ya?" tanya Rimba pura-pura lupa. 'Gila nih om-om, tau dari mana nomer gue? perasaan di KTM nggak dicantumin nomer hp,' ucapnya dalam hati jadi penasaran. Padahal sebelumnya Rimba sempat berharap orang itu tidak bisa menemukan keberadaan dirinya jika hanya bermodalkan foto KTM saja. Ternyata lelaki itu serius dengan omongannya, meminta semua data tentang Rimba dari kampus.

'Jangan pura-pura lupa kamu!'

"Ih, kok sewot sih? Maaf ya Om, saya bukannya lupa, cuma ngetes aja takutnya Om itu penipu yang lagi marak. Waspada boleh dong!" ucap Rimba seraya menjulurkan lidahnya meledek. Bodo amat, toh dia kagak liat. Pikirnya.

'Perbaikan mobil saya habis 11 juta. Jadi kapan anda bisa membayar tagihannya?'

"Buseet, 11 juta?" kaget Rimba sampai mulutnya ternganga begitu.

'Kenapa? Anda tidak percaya? itu sudah saya kirim notanya di WA message. Kalo tidak percaya juga anda datang saja ke bengkelnya. Mobil saya masih disana, belum saya ambil,' ucapnya begitu serius diseberang telepon.

"Hmm... boleh saya cicil Om? Motor saya yang kemarin aja udah saya jual cuma kena 7 juta. Maklum cicilannya masih setahun lagi, ditambah abis tabrakan kemarin abis 4 juta. Tapi itu pake uang kaka saya," ujar Rimba malah jadi curhat.

'Whatever, I don't care what you say. Intinya saya sudah kirimkan bukti notanya, silahkan anda kirimkan uangnya ke rekening yang ada disitu. Selamat malam.'

Panggilan telepon pun langsung terputus begitu saja.

"Kampret ni orang, kagak sopan banget main tutup-tutup aja! Bodo ah, nggak bakalan gue bayar!" gumam Rimba mengumpat.

Tak lama kemudian suara nada pesan pun berbunyi.

081214xxxxx :

Jangan lari dari tanggung jawab kalau tidak ingin berhubungan dengan hukum.

"Astaga, bener-bener ya ni orang," geram Rimba. Lalu ia gatal untuk segera membalasnya.

Rimba :

Oke, gue transfer 7 juta sekarang juga. Sisanya gue cicil. Titik.

(Send)

081214xxxxx :

Sisanya saya kasih waktu sebulan.

Rimba menepuk jidatnya sendiri. "Gila ni orang, emang nggak punya perasaan. Gue musti pinjem 4 juta ke siapa? Ellena punya nggak ya?" gumamnya bicara sendiri. Rimba hanya ingin segera melunasi semuanya agar tidak berhubungan dengan orang itu lagi.

"Siapa tadi namanya? Steve? Steven? Siapalah itu, I don't care who you are," ujarnya didepan cermin sambil memasang wajah judesnya seraya berkacak pinggang.

.

.

.

Tak kenal maka tak sayang. Seringnya kita membenci orang yang belum kita kenal karena kita membenci semua yang tampak darinya.

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

next

2024-10-25

0

Nur Yuliastuti

Nur Yuliastuti

😍😍

2021-05-27

1

yanti ryanti

yanti ryanti

rimba yg bar bar

2021-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 01 - Pagi itu
2 02 - Bikin pusing
3 03 - Menyebalkan
4 04 - Oh ternyata
5 05 - Ketiban sial
6 06 - Terciduk si Kakek
7 07 - Memilih kabur
8 08 - Hilang sudah
9 09 - Diantar pulang
10 10 - Terserah saja
11 11 - Bikin darting
12 12 - Perdebatan
13 13 - Kedua kalinya
14 14 - Keputusan akhir
15 15 - Halal
16 16 - Memori masa kecil
17 17 - Menginap dirumah Bunda part I
18 18 - Menginap di rumah Bunda part II
19 19 - Menginap di rumah Bunda part III
20 20 - Remind me of that past!
21 21 - Kala rasa itu ada
22 22 - Terpaksa makan
23 23 - Ketika muncul keraguan
24 24 - Kata hati Rimba
25 25 - Membuatkan sarapan
26 26 - Mengakuinya apa tidak
27 27 - Rasa penasaran
28 28 - Terpaksa mengaku
29 29 - Kopi sachet-an
30 30 - Belum saatnya
31 31 - Ketulusan Vania
32 32 - Kekhawatiran Vania
33 33 - Kegilaan Marvin
34 34 - Yakinkan aku
35 35 - Lupakan sejenak untuk malam ini
36 36 - Tak setia
37 37 - Tentang momongan
38 38 - Samar
39 39 - Penasaran
40 40 - Kecurigaan Galang
41 41 - Rahasia si kembar I
42 42 - Rahasia si kembar II
43 43 - Rahasia si kembar III
44 44 - Ellena yang malang
45 45 - Because of take a bath
46 46 - Kedatangan si Kakek membawa untung
47 47 - At Jogyakarta part I
48 48 - At Jogyakarta part II
49 49 - At Jogyakarta part III (For you I give in)
50 50 - At Jogyakarta part IV (past memories)
51 51 - At Jogyakarta part V (tak menyadari)
52 52 - At Jogyakarta part VI
53 53 - Whatever happens stay with me
54 54 - Both were injured
55 55 - Berlapang dada
56 56 - Never mind
57 57 - Ada yang patah hati
58 58 - I admire you, wife!
59 59 - Pelukan Ibu
60 60 - Prasangka
61 61 - Kenapa sih kamu, Rim?
62 62 - Keadaan sang kakek
63 63 - Yang terbaik untuk Kakek
64 64 - Berharap menjadi awal yang baik
65 65 - God's secret
66 66 - Terlalu larut
67 67 - Saling Merindu
Episodes

Updated 67 Episodes

1
01 - Pagi itu
2
02 - Bikin pusing
3
03 - Menyebalkan
4
04 - Oh ternyata
5
05 - Ketiban sial
6
06 - Terciduk si Kakek
7
07 - Memilih kabur
8
08 - Hilang sudah
9
09 - Diantar pulang
10
10 - Terserah saja
11
11 - Bikin darting
12
12 - Perdebatan
13
13 - Kedua kalinya
14
14 - Keputusan akhir
15
15 - Halal
16
16 - Memori masa kecil
17
17 - Menginap dirumah Bunda part I
18
18 - Menginap di rumah Bunda part II
19
19 - Menginap di rumah Bunda part III
20
20 - Remind me of that past!
21
21 - Kala rasa itu ada
22
22 - Terpaksa makan
23
23 - Ketika muncul keraguan
24
24 - Kata hati Rimba
25
25 - Membuatkan sarapan
26
26 - Mengakuinya apa tidak
27
27 - Rasa penasaran
28
28 - Terpaksa mengaku
29
29 - Kopi sachet-an
30
30 - Belum saatnya
31
31 - Ketulusan Vania
32
32 - Kekhawatiran Vania
33
33 - Kegilaan Marvin
34
34 - Yakinkan aku
35
35 - Lupakan sejenak untuk malam ini
36
36 - Tak setia
37
37 - Tentang momongan
38
38 - Samar
39
39 - Penasaran
40
40 - Kecurigaan Galang
41
41 - Rahasia si kembar I
42
42 - Rahasia si kembar II
43
43 - Rahasia si kembar III
44
44 - Ellena yang malang
45
45 - Because of take a bath
46
46 - Kedatangan si Kakek membawa untung
47
47 - At Jogyakarta part I
48
48 - At Jogyakarta part II
49
49 - At Jogyakarta part III (For you I give in)
50
50 - At Jogyakarta part IV (past memories)
51
51 - At Jogyakarta part V (tak menyadari)
52
52 - At Jogyakarta part VI
53
53 - Whatever happens stay with me
54
54 - Both were injured
55
55 - Berlapang dada
56
56 - Never mind
57
57 - Ada yang patah hati
58
58 - I admire you, wife!
59
59 - Pelukan Ibu
60
60 - Prasangka
61
61 - Kenapa sih kamu, Rim?
62
62 - Keadaan sang kakek
63
63 - Yang terbaik untuk Kakek
64
64 - Berharap menjadi awal yang baik
65
65 - God's secret
66
66 - Terlalu larut
67
67 - Saling Merindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!