lelaki hidung belang

"Tadaaa~ makanannya sudah siap," Zaky mematikan ponselnya dan menaruh kembali kedalam saku saat Milea datang membawa dua buah piring yang berisikan nasi, daging ayam dan lalapan. Oh jangan lupa! Sambal matah yang juga disediakan di atas piring. Membuat piring itu terkesan sangat indah.

"Kamu bisa memasak rupanya?" Zaky berjalan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Karna makan yang seperti itu lebih nikmat menggunakan tangan.

"Iya. Dulu saya diwajibkan memasak setiap paginya, jadi sudah terbiasa." Jawab Milea sedikit sendu.

Dia ingat bagaimana kedua kakak dan ibu tirinya selalu menuntutnya melakukan ini itu layaknya pembantu. Sedangkan sang ayah setiap kali melihat itu hanya bersikap acuh tak acuh. Seolah olah tidak peduli dengan penyiksaan yang diberikan sang istri kepada putri hasil dari kekhilafannya pada ibu Milea hingga menghasilkan makhluk tak berdosa di sana.

Mendengar nada mellow itu Zaky hanya diam. Dia mengerti kenapa gadis itu terlihat sangat sedih, mengingat dia sudah mendapat data pribadi tentang Milea.

"Makanlah!" Setelah duduk, Zaky bersiap ingin makan, tapi teriakan Milea menghentikan kegiatannya.

"Eitsss tunggu!!"

"Apa?" Tanya Zaky tak sabaran. Sesuatu yang ada di hadapannya ini begitu menggiurkan, membuat para cacing di dalam perutnya demo minta jatah.

"Hehee saya foto dulu." Tanpa rasa malu, Milea mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan bangkit untuk mengambil foto dari berbagai sisi.

Melihat itu Zaky berdecak kesal. "Ck. Semua cewek emang gini ya? Apa apa harus foto. Kapan makannya coba? Keburu dingin ini," herutu Zaky yang sedari tadi menahan lapar karna sejak pagi perutnya belum terisi apa apa.

Puas memfoto, Milea kembali duduk dan menatap Zaky dengan cengiran khasnya. "Hehee maaf tuan. Silahkan dimakan tuan."

Tanpa disuruh pun, Zaky langsung melahap makanan itu. Saat makanan itu masuk kedalam mulutnya, ada sensasi berbeda yang ia rasakan. Entahlah, enak saja rasanya, terlebih lagi ayam gorengnya. Dagingnya empuk, tidak keras, dan yang paling membuatnya semakin menyukai daging itu adalah, bumbu yang begitu meresap, dan rasa yang begitu berbeda dari ayam goreng pada umumnya.

"Bagaimana tuan?" Tanya Milea penuh harap pria itu menyukai masakannya. Dia sengaja menunda makannya hanya untuk menunggu komentar dari sang bos.

Zaky melirik sekilas, "lumayan." Lain di mulut lain di hati. Nyatanya, Zaky terlalu gengsi untuk mengakui bahwa masakan gadis itu sangat enak. Sepertinya dia akan terbiasa makan di apartemen ketibang makan di luar.

Iyalah. Orang makanannya aja enak, apalagi ditemani sama cewek cantik. Beuh, nikmatnya luar biasa.

Setelah selesai makan, Zaky bangkit menuju kamar untuk mengambil jasnya. Sedangkan Milea segera membereskan piring kotor untuk dicuci.

"Kita berangkat sekarang!" Seru Zaky dari ruang tamu yang letaknya cukup jauh dari dapur.

"Sebentar tuan!" Milea cepat cepat mengeringkan tangannya, menyambat tas dan dengan cepat berlari kecil menghampiri bosnya.

"Saya sudah siap tuan," Zaky melirik sekilas kearah Milea, berjalan membuka pintu dan keluar bersama dengan Milea yang setia mengekor dari belakangnya. Keduanya pun memasuki lift hingga tak lama kemudian keluar menuju parkiran.

Sebagai seorang pengawal pribadi, lumrah bagi Milea membukakan pintu untuk sang tuan. Karna statusnya di sini adalah pengawal, bukan istri.

"Silahkan masuk tuan." Dengan gaya arogan, Zaky masuk dan duduk di kursi penumpang, kakinya sudah menyilang dengan tangan bersidekap di dada, menambahkan kesan sombongnya seorang CEO.

Melihat itu Milea hanya mengangkat bahu cuek, menutup pintu dan berjalan memutar untuk duduk di kursi pengemudi. Lagi pula, dia hanya seorang pengawal, sedangkan Zaky adalah Bosnya. Jadi wajar wajar saja jika Zaky seperti itu. Yang tidak wajar adalah jika Milea yang melakukannya.

Sebelum melenggang pergi, Milea tak lupa memasang sabuk pengaman terlebih dahulu agar terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan. Setelahnya dia menyalakan mobil dan melenggang masuk kejalan raya.

"Tuan, kita mau kemana?" Tanya Milea melirik sekilas sang tuan dari kaca spion.

"Kekantor,"

Tanpa membantah, Milea menambah sedikit kecepatan menuju kantor. Sekitar 5 menit merekapun akhirnya sampai di parkiran. Milea melepas sabuk pengamannya dan segera turun untuk membukakan pintu mobil.

"Silahkan tuan," Zaky keluar dengan gaya stay coolnya, terlebih lagi dia tengah memakai kaca mata hitam, membuat beberapa wanita yang lewat berteriak histeris.

Bugh

Milea menutup pintu agak sedikit kasar lantaran melihat sikap bosnya yang menurutnya kecentilan. "Cih. Ternyata bos ku tak jauh seperti pria hidung belang di luaran sana," gumam Milea sedikit mencibir tuannya, dengan tangan mengepal keatas seolah olah ingin menghantam tuannya saat ini juga.

Dia tidak tahu saja, indra pendengaran Zaky telah mendengar semuanya. Membuatnya langsung berbalik dengan kaca mata yang sedikit ia turunkan.

"Kau bilang apa tadi?" Netra Zaky menelisik tajam kearah Milea.

"A-ti-tidak. Sa-saya ti-tidak bilang apa apa!?" Milea sedikit salah tingkah, dengan cepat dia menurunkan tangannya sambil tersenyum manis. Berharap sang bos mau memberikan ampunan untuk gadis kecil sepertinya.

"Baguslah. Karna saya paling benci saat seseorang membicarakan saya dari belakang, apalagi mengatakan bahwa saya tak jauh beda dari laki laki hidung belang di luaran sana. MENGERTI?!" Tegas Zaky mengulangi beberapa bait kata yang ia dengar sendiri keluar dari mulut sang pengawal yang begitu kurang ajar, padahal baru pertama bekerja.

"MENGERTI TUAN."

Episodes
1 Prolog
2 pengawal pribadi
3 Apartemen
4 lelaki hidung belang
5 Rencana
6 pertemuan
7 Sebelumnya...
8 merasa kenal
9 terpeleset
10 Serpihan kenangan
11 sekretaris haikal
12 sahabat
13 makan siang
14 mencurigakan
15 tentang nala
16 masalalu
17 merasa kesal
18 peluru pistol
19 pascatrauma
20 memulai siasat
21 cemburu. mungkin!!
22 sahut menyahut
23 ngambek
24 gagal mengerjai
25 luka yang sama
26 wanita pengacau
27 mengusir
28 pertemuan dua pengusaha
29 rasa ingin membunuh
30 curhat
31 dia atau dia
32 mengenal atau tidak
33 di jodohkan
34 menginap
35 memasak
36 Apakah akan tetap sama
37 Tamu tak di undang
38 Tetangga
39 cabe rawit
40 tentang balas dendam
41 kunjungan
42 donatur panti
43 pengawal vs depkoleptor
44 cantik cantik kejam
45 ketemu mantan
46 Demam
47 suara yang sama
48 Merasa gagal
49 kunjungan orang tua
50 penjelasan
51 merawat
52 kembali bekerja
53 memikirkan perusahaan
54 undangan
55 Gaun pesta
56 Cerita di balik gaun
57 Tragedi pesta
58 Meragukan
59 Di dalam Lift
60 Terjebak
61 Nafas buatan
62 Ibunda Nala
63 Bukti kebenaran
64 Rencana penangkapan
65 Amarah
66 Nasehat seorang ibu
67 Teman Kuliah
68 Berita
69 Saudara
70 Aku adikmu
71 Satu bulan
72 Berpisah untuk sementara
73 Sama sama galau
74 Berjuang
75 Rahasia
76 Selalu melindungimu
77 Menyesal
78 Merindukannya
79 Anna's story
80 Anna's story 2
81 Anna's story 3
82 Pulang
83 Malam itu
84 Jalan jalan
85 Time Zone
86 Boneka kelinci
87 Sunset
88 Usapan lembut
89 Kamar mandi
90 Aku sudah tahu
91 Ulang tahun
92 Yogyakarta
93 Seindah bunga matahari
94 Apa kamu mencintainya?
95 Meyakini hati
96 Suci hilang
97 Bertemu Wilqy
98 Pengumuman
99 Terpesona
100 Cemburu
101 Malam mencekam
102 Mengigau
103 Lempar batu
104 Teka teki
105 Jatuh cinta
106 Lagu untukmu
107 Jangan membuatku khawatir
108 Berbaikan
109 Hari patah hati
110 Memori 1
111 Memori 2
112 Memori 3
113 Rencana selanjutnya
114 Bertemu Rahardian
115 Merona
116 Bukan jodoh
117 Menculik calon pengantin
118 Hilang beneran
119 Mencarinya...
120 Jangan sentuh wanitaku!
121 Rubik
122 Hari bahagia Haikal dan Nala
123 Vidio
124 Lamaran dan kenyataan
125 Cerita sebenarnya
126 Keputusan
127 Kantor pengadilan
128 Memenangkan
129 Lupakan sebelum dilupakan
130 Saksi
131 Modus
132 Kesaksiaan bulan
133 Baru mengetahui
134 Masuk rumah sakit
135 Mengenang memori
136 Sidang kedua
137 Stress
138 Haruskah pergi?
139 Pergi...
140 Kembali
141 Info dikit
142 Tamu tak terduga
143 Rianty Cakra
144 Putri keluarga Arceleon
145 Bertemu Nala
146 Sama sama menderita
147 Masuk kediaman
148 Ketulusan
149 Tidak sendiri
150 Ruang rahasia
151 Bermain
152 Rekaman lain
153 Masakan beracun
154 Menyerahlah!
155 pengumuman
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Prolog
2
pengawal pribadi
3
Apartemen
4
lelaki hidung belang
5
Rencana
6
pertemuan
7
Sebelumnya...
8
merasa kenal
9
terpeleset
10
Serpihan kenangan
11
sekretaris haikal
12
sahabat
13
makan siang
14
mencurigakan
15
tentang nala
16
masalalu
17
merasa kesal
18
peluru pistol
19
pascatrauma
20
memulai siasat
21
cemburu. mungkin!!
22
sahut menyahut
23
ngambek
24
gagal mengerjai
25
luka yang sama
26
wanita pengacau
27
mengusir
28
pertemuan dua pengusaha
29
rasa ingin membunuh
30
curhat
31
dia atau dia
32
mengenal atau tidak
33
di jodohkan
34
menginap
35
memasak
36
Apakah akan tetap sama
37
Tamu tak di undang
38
Tetangga
39
cabe rawit
40
tentang balas dendam
41
kunjungan
42
donatur panti
43
pengawal vs depkoleptor
44
cantik cantik kejam
45
ketemu mantan
46
Demam
47
suara yang sama
48
Merasa gagal
49
kunjungan orang tua
50
penjelasan
51
merawat
52
kembali bekerja
53
memikirkan perusahaan
54
undangan
55
Gaun pesta
56
Cerita di balik gaun
57
Tragedi pesta
58
Meragukan
59
Di dalam Lift
60
Terjebak
61
Nafas buatan
62
Ibunda Nala
63
Bukti kebenaran
64
Rencana penangkapan
65
Amarah
66
Nasehat seorang ibu
67
Teman Kuliah
68
Berita
69
Saudara
70
Aku adikmu
71
Satu bulan
72
Berpisah untuk sementara
73
Sama sama galau
74
Berjuang
75
Rahasia
76
Selalu melindungimu
77
Menyesal
78
Merindukannya
79
Anna's story
80
Anna's story 2
81
Anna's story 3
82
Pulang
83
Malam itu
84
Jalan jalan
85
Time Zone
86
Boneka kelinci
87
Sunset
88
Usapan lembut
89
Kamar mandi
90
Aku sudah tahu
91
Ulang tahun
92
Yogyakarta
93
Seindah bunga matahari
94
Apa kamu mencintainya?
95
Meyakini hati
96
Suci hilang
97
Bertemu Wilqy
98
Pengumuman
99
Terpesona
100
Cemburu
101
Malam mencekam
102
Mengigau
103
Lempar batu
104
Teka teki
105
Jatuh cinta
106
Lagu untukmu
107
Jangan membuatku khawatir
108
Berbaikan
109
Hari patah hati
110
Memori 1
111
Memori 2
112
Memori 3
113
Rencana selanjutnya
114
Bertemu Rahardian
115
Merona
116
Bukan jodoh
117
Menculik calon pengantin
118
Hilang beneran
119
Mencarinya...
120
Jangan sentuh wanitaku!
121
Rubik
122
Hari bahagia Haikal dan Nala
123
Vidio
124
Lamaran dan kenyataan
125
Cerita sebenarnya
126
Keputusan
127
Kantor pengadilan
128
Memenangkan
129
Lupakan sebelum dilupakan
130
Saksi
131
Modus
132
Kesaksiaan bulan
133
Baru mengetahui
134
Masuk rumah sakit
135
Mengenang memori
136
Sidang kedua
137
Stress
138
Haruskah pergi?
139
Pergi...
140
Kembali
141
Info dikit
142
Tamu tak terduga
143
Rianty Cakra
144
Putri keluarga Arceleon
145
Bertemu Nala
146
Sama sama menderita
147
Masuk kediaman
148
Ketulusan
149
Tidak sendiri
150
Ruang rahasia
151
Bermain
152
Rekaman lain
153
Masakan beracun
154
Menyerahlah!
155
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!