"Nama?" Tanya Zaky dengan gaya arogannya. Gadis berwajah polos itu menatap kanan dan kiri. "Saya Pak?" Tunjuknya pada dirinya sendiri.
"Kalo bukan kamu siapa lagi?!" Dingin Zaky saat sikap wanita di hadapannya ini sok polos.
"Oh saya kira bapak bisa lihat makhluk halus. Bisa ajakan bapak nanya orang itu bukan saya?" Celoteh gadis itu.
Zaky menghela nafas kasar memandang tajam calon pengawalnya. Menghadapi seorang bocah sepertinya memang harus memiliki kesabaran extra.
"Saya bukan supra natural. Katakan siapa namamu!" Tekan Zaky penuh aura dingin yang mengintimisadi
"Milea pak,"
"Kamu Milea?" Tanya Haikal sok sokan akrap. "Iya saya Milea, kok bapak tau?" Gadis itu balik bertanya.
Tentu saja dia tau. Kamu baru saja memperkenalkan diri! Ingin rasanya Zaky berteriak dan menjambak rambut sebahu gadis itu. Kenapa dia terlihat sangat bodoh?
"Benarkah? Nampaknya rindu begitu berat untukmu sampai datang menemui ku di sini." Kelakar Haikal mampu membuat tawa gadis itu ikut pecah.
Mereka tidak tahu saja, ada yang terbakar tapi bukan kayu. Zaky menatap datar keduanya, dia merasa tidak dianggap di sini. Bukannya dia cemburu atau istilah apalah itu, dia hanya kesal karna terabaikan, sedang 'kan di sini dirinya adalah bosnya.
"Ekhm!" Dehaman keras itu mampu mengheningkan ruangan dalam sekejap. Zaky melirik Haikal sebentar, dan beralih pada Milea gadis di hadapannya saat ini.
"Sudah puas tertawa?"
"SUDAH PAK," jawab keduanya serempak, saling melirik dalam diam. Tak ada yang berani membuka suara, dirasa aura di sekeliling mereka terasa dingin dan mencekam.
"Lulusan apa?" Tanya Zaky mulai fokus pada tujuannya. "Sarjana." Jawab Milea singkat padat dan jelas.
"Bidang?"
Milea menatap kearah lain dengan keringat dingin. "Sarjana keperawatan," jawab Milea jujur.
Zaky mengeryit bingung. Jika dia lulusan sarjana keperawatan, lalu kenapa dia berganti bidang sebagai pengawal pribadi?
"Lalu kenapa kamu ingin menjadi pengawal pribadi ku? Kau tidak memiliki tujuan lain 'kan?" Tanya Zaky menatap Milea menyelidik.
Milea mengatur pernafasannya lalu menatap Zaky dengan tatapan sendu. "Sebenarnya, saya sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Nenek saya, sedangkan bekerja sebagai perawat gajinya tidak seberapa. Jadi saya memilih menjadi pengawal pribadi anda saat melihat gajinya cukup besar." Jelas Milea.
Meskipun tujuan utamanya bukan itu, tapi itu juga merupakan salah satu tujuannya untuk menjadi pengawal pribadi Zaky.
Zaky melirik sahabatnya, meminta pendapat pria tersebut. "Terima saja ky. Dari pada lo sibuk nyari pengawal lain, kenapa gak yang di depan mata aja diambil? Lagi pula dia juga jago bela diri, jadi gue jamin dia pasti bisa jagain lo," bisik Haikal, sesekali melirik kearah Milea yang masih berwajah sendu.
"Lo yakin 'kan dia aman? Bukan mata mata seseorang?" Balas Zaky nampak ragu.
"Ya ilah, kita 'kan bisa selidikin nih cewek. Tapi sebelum itu, lo terima dulu dia. Kasihan, masa cantik cantik bawaannya mewek,"
Zaky memutar bola matanya malas, beralih menatap Milea dengan seksama. Ada sedikit keraguan di hatinya menerima gadis di hadapannya ini. Entahlah, ada rasa aneh yang meliputi hatinya, dan dia tidak tahu rasa apakah itu.
"Huft. Baiklah, kamu saya terima. Mulai hari ini kamu akan mengawal saya selama 24 jam non stop! Dan kamu harus bersumpah setia tidak akan mengkhianati saya apapun yang terjadi." Tegas Zaky.
"Kayak istri aja disuruh setia," entah keceplosan atau apa, yang pasti Zaky sudah menatapnya dengan tatapan teramat tajam.
"Kamu mau kerja atau tidak?!" Bentak Zaky.
"Hehee mau tuan. Tapi... kalo saya jaga tuan 24 jam non stop, trus saya harus tidur di mana tuan?" Tanya Milea menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Kamu akan tinggal bersama saya di apartemen. Jadi, tanda tangani surat perjanjian kontrak ini. Kamu akan bekerja bersama saya minimal selama satu atau dua tahun, sampai saya menyelesaikan masalah saya di sini dan kembali ke Jogja,"
Sebuah map terulur kehadapan Milea. Gadis itu tanpa berniat membaca langsung menanda tanganinya. Baginya itu tidak penting, yang penting langkah pertama sudah berhasil ia lalui. Tinggal beberapa langkah lagi untuk menemukan akhir dari segalanya.
"Selamat nona Milea, kamu resmi menjadi pengawal pribadi saya!" Zaky bangun begitu pula dengan Milea. Mereka saling menjabat tangan satu sama lain, membuat Haikal yang jomblo abadi merasa iri.
"Terima kasih pak!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments