part 5

Pict (syila)

Syila hanya menatap sendu punggung rafi yg berjalan menuju ruang tamu,

"Udahlah Syila biarin aja, orang kaya mah emang gitu, makannya dikit," ucap Putra di sela sela makannya.

"Iya Syila... ga usah dipikirin." tambah Abun.

sedangkan Syila hanya tersenyum menanggapi ucapan ke 2 teman Rafi, dan kemudian ia bangkit dari duduknya mengambil piring kotor bekas Rafi dan bekasnya untuk di cuci di wastapel.

*****

Syila menghampiri Rafi yang tengah duduk di sopa ruang tamu , Ia duduk di samping Rafi yang tengah asik dengan hp milik nya

"Sini hp aku," pinta Syila dengan wajah malasnya.

"Pelit." balas Rafi tanpa menoleh ke arah Syila

"Is dasar." umpat gadis itu kesal.

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah meja yang terdapat hp raRafifi yang tergeletak disana, langsung saja tangannya meraih nya dan menyalakannya, tentu saja Ia tau kata sandi nya, seketika matanya membulat saat melihat chat wa yang begitu banyak bahkan banyak sekali spam chat dan itu dari CEWE,

"Gila! yang nge WA kaka banyak banget, tapi ko ga di balas sih ka?" Tanya gadis itu dengan menatap rafi sekilas.

"WA dari lo aja gue males balas apalagi dari orang lain," ucap Rafi tak acuh.

"Ye siapa juga yg suka nge WA kaka, pede banget jadi orang," ucap Syila ketus dan kesal.

"Muna!"

*****

Syila, gadis ini terduduk di sopa ruang tamu seorang diri, sedangkan Rafi dan teman teman nya tengah di ruang game pribadi milik Rafi.

matanya tertuju kepada sebuah pigura poto besar yang terpampang di sana, terdapat wanita dan laki laki paruh baya yang masih muda, yang tak lain adalah orangtua nya Rafi dan juga terdapat Rafi disana. terlihat senyum dalam pose tersebut, sungguh manis dan tampan saat tersenyum seperti itu. tapi kalau aslinya mah, cih datar kaya tembok berjalan.

Gadis ini menerawang bagaimana kepindahan nya dari amerika malah berujung perjodohan. dan satu sekolah dengan laki laki itu. Ya, Rafi kekasihnya sekarang, hubungan yang di landasi dari perjodohan dan pada ahirnya ia benar benar sayang kepada rafi tanpa paksaan apapun. dan masalah Rafi sayang atau tidak kepadanya, itu urusan Rafi bukan urusan nya. jadi ia tidak peduli.

"Kalau bukan karena orang tua kita, aku ga mungkin bertahan sejauh ini ka,"

Ucap Syila lirih bahkan tidak terasa air matanya pun sudah berjatuhan, membasahi rok yg ia pakai,

Syila menyalakan hp nya yang tadi Ia ambil secara paksa dari Rafi. dan tangannya pun menari nari di atas keyboard hp nya setelah itu gadis itu pun mematikannya kembali,

"Bi Syila pulang dulu ya." ucap Syila saat berhadap hadapan dengan Bi Irah.

"Kalau gitu bibi panggil den Rafi dulu ya non," ucap si bibi dan hendak pergi namun di tahan oleh Syila.

"Ga usah bi, Syila pulang di jemput supir ko."

"Tapi non."

"Udah bi, Syila pulang dulu ya, Assalamualaikum." ucap syila

dan kemudian ia pun berlalu dari hadapan bi Irah tidak lupa menyalimi tangan bi Irah pula.

"Duh den Rafi teh meni beruntung , punya pacar kaya non Syila, udah baik,cantik,ramah lagi." kagum bi Irah dengan mata yang terus menatap punggung Syila yang mulai tak terlihat.