Melewati Batas

Keesokan paginya, Ying Hua terbangun dari tidur lelapnya. Saat dia akan berjalan ke arah meja rias di samping tempat tidur, Ying Hua melihat bayangannya di meja rias dengan jelas.

Tiba-tiba, goncangan hebat membuat dirinya membuka mulutnya dengan lebar.

Itu semua karena sosok penampakan gadis didalam cermin itu sangatlah cantik.

Rambutnya terlihat halus dan lembut, begitu lurus dan panjang melewati bahu nya yang elok. Kulitnya jernih tanpa cacat, seperti sepotong batu giok yang mempesona. Bibirnya yang penuh kemerahan seperti buah peach yang masih muda dan pada saat itu bibir itu terbuka begitu lebar dengan perasaan heran.

Ying Hua menyadari dengan kaget bahwa dia mengenali gadis di cermin. Gadis itu adalah versi dirinya yang berada di dunia sebelumnya.

Dia perlahan-lahan meraih dan menyentuh wajah kecilnya, tetapi wajah berminyak yang biasa dirasakannya tidak ada disana. Tidak ada wajah yang penuh dengan minyak dan kerutan lagi, dan bayangan gelap dibawah matanya karena terlalu banyak bekerja makan tanpa tidur nyenyak pun lenyap.

Ying Hua hampir terkena serangan jantung.

"Aku...Akhirnya wajah ini kembali lagi"

Dia mengenali wajah miliknya ini sejak muda, dulu dia selalu melakukan perawatan agar lolos menjadi seorang trainee idol. Namun semua usahanya sia-sia karena dia akan dikalahkan oleh seseorang yang mempunyai tuan muda yang mendukung mereka dari belakang, Ying Hua tidak ingin merusak tubuh nya untuk dijadikan sebagai nafsu belaka, akhirnya dia memutuskan untuk menyerah akan mimpinya sebagai idol dan bekerja membantu ibunya.

Ying Hua entah kenapa teringat bagaimana dirinya di dunia ini ditindas dan dianggap remeh oleh setiap orang. Mata gadis di cermin perlahan berubah dingin, sekarang dia bukanlah Ying Hua yang dulu lagi, dia akan mengubah semuanya menjadi Ying Hua yang baru.

•••

Perusahaan Wang

Semua orang menundukkan kepala mereka dengan takut, mereka bahkan tak dapat menggerakkan mata mereka sedetikpun. Orang-orang sedang melakukan rapat namun tampaknya mereka seperti dalam sebuah neraka.

Mereka melirik Raja Neraka maksudnya adalah bos mereka Wang Chen, presiden sekaligus CEO perusahaan Wang, perusahan nomor satu di negara ini.

Seperti biasa ia tampak tangguh, gagah, dingin, tampan dan tak dapat tersentuh sama sekali. Wang Chen lebih dingin daripada Wang Wenxiao sang kakak.

Bos mereka walaupun masih begitu muda dan berada di bangku sekolah menengah memiliki aura yang menakutkan, para wanita dan karyawan menginginkan untuk memeluk paha emasnya. mereka akan mati bahagia jika memiliki kekasih yang tampan, muda, da kaya.

Sayangnya sebuah rumor pernah tersebar bahwa ada seorang wanita di masa lalu yang berusaha masuk ke tempat tidur bos. Manusia bodoh itu langsung dipecat dan masuk daftar hitam di industri manapun, beberapa bahkan dikatakan telah membunuhnya dirik sendiri karena putus asa akan hidupnya, dan akhirnya kabar mereka semua tak pernah terdengar lagi.

Walaupun hanya rumor belaka, itu adalah fakta bahwa presiden Wang Chen bukanlah seseorang yang diperlakukan dengan santai dan nyaman atau lebih buruk jangan pernah membuatnya tersinggung.

"Selesai" Ucap Wang Chen sambil berdiri dan meninggalkan tempatnya.

Lu Hongli asisten kepercayaan Wang Chen membuka pintu dan mengikuti nya berjalan meninggalkan ruangan rapat.

Semua orang didalam ruangan tersebut tetap membungkuk hingga suara langkah kaki bos mereka telah menghilang jauh, ketika mereka yakin bahwa suara langkah berat itu tak terdengar lagi. Mereka melepaskan napas lega karena akhirnya rapat itu telah selesai.

Di kantor CEO perusahaan

Wang Chen duduk di kursinya dengan santai, dia mendengarkan laporan kinerja dari Lu Hongli dengan ekspektasi dingin, jari telunjuknya mengetuk meja tanpa henti.

Interior ruangan tersebut sangatlah elegan dan penuh dengan maskulinitas dengan gabungan estetika yang modern. Sangat cocok dengan penampilan Wang Chen

"Tuan saya telah diberitahukan oleh mata-mata kita bahwa Nona Ying sudah bangun" Lu Hongli memandangi wajah tuannya yang tanpa ekspresi "Sepertinya Nona Ying mengalami amnesia sementara, dia pulih dengan kecepatan yang lebih cepat dari yang kita bayangkan. Kami sudah mendapatkan informasi dari dokter yang merawatnya, dokter tersebut mengatakan bahwa nona Ying mungkin akan sembuh dalam waktu dekat"

"Hmm begitu kah? Apakah dia masih mencoba mengejar kakakku?"

"Saya rasa mungkin nona Ying masih akan mengejar tuan Wang Wenxiao"

Wang Chen mendecih tidak suka.

"Kalau begitu tetap awasi dia"

"Baik"

Wang Chen terdiam sebentar, dia kembali bertanya " Apakah kakakku tahu tentang Ying Hua yang sudah sadar?"

"Aku rasa tuan Wenxiao belum tahu, karena keluarga Ying membungkam perusahaan berita untuk mengangkat berita tentang putrinya. Kurasa tidak akan ada yang tahu"

Wang Chen bernapas lega, setidaknya kini Wang Wenxiao belum sadar tentang keadaan Ying Hua.

"Aku ingin dia menjauh dari kakakku dan tidak menimbulkan masalah lagi, aku tidak ingin dia menyakiti hati seseorang dari keluarga Wang"

"Mengerti, saya akan lakukan"itu

•••

Ying Hua kembali ke sekolah, Ying Jiazhen mengantarkannya ke kampus. Ia mengunjungi kantor dekan selama beberapa menit dan berjalan menuju keluar, Ying Hua memegang secarik kertas pemindahan departemennya. Sebuah segel mereka tertanda didalam kertas tersebut.

Ying Hua begitu mengerti kenapa di dalam novel semuanya sangat begitu mudah, dia bahkan dapat menukar departemennya dalam sekejap. Jika di dunianya sangat membutuhkan banyak usaha dan uang disini dia hanya perlu mengatakan nama keluarga nya dan semua terjadi seperti keajaiban.

Melihat Ying Hua yang memasang wajah konyol, membuat Ying Jiazhen mereka tak berdaya karenanya. Meskipun sekarang Ying Hua sedikit lebih baik dan tidak sombong, ekspresi konyol dan lugunya sangat mengkhawatirkan. Ya dia memang agak sedikit bodoh sejak dulu tapi entah kenapa sekarang dia terlihat lebih bodoh lagi.

Ying Jiazhen bertanya kepadanya " Keluarga kita menginvestasi sekolah ini, maka dari itu permintaan mu tidaklah sulit"

Ying Hua menghela napas dan bercanda dengan kakaknya " Yah karena itu semua adalah uang, maka permintaan apapun akan dikabulkan"

"Yah kalau begitu kamu harus mengabulkan permintaan ku karena aku lah yang menginvestasikan uangku disini"

"Dalam mimpi mu" Jawab Ying Hua

Tepat saat Ying Jiazhen akan mengatakan sesuatu lagi, dia memandangi dari kejauhan seorang pria muda mendekat.

Wang Wenxiao mengenakan pakaian kemeja hitam panjang dengan satu tangan bertengger disaku celananya. Dia berjalan terus tanpa peduli dengan pandangan sekitarnya, setiap langkah aura dingin begitu sangat mempesona.

Ying Hua penasaran kenapa kakaknya terdiam, dia pun berbalik dan mengikuti arah pandang nya. Dia segera memperhatikan seorang pria tampan nan tinggi, begitu memukau.