Bab 10. What You See, What I Feel

What You See, What I Feel

(Yang kau lihat, yang kurasakan)

***

Surabaya

Kinanti

Sepuluh hari telah berlalu. Sejak ia pulang ke rumah, dan mengambil barang-barang miliknya.

Ia bahkan sengaja menandai setiap harinya. Dengan cara mencoret kalender duduk, yang tersimpan di atas meja praktek. Semata-mata agar ia tak melewati batas waktu. Dalam menyelesaikan masalah di antara dirinya dan Mas Tama.

Dan selama rentang waktu itu pula, Mas Tama tak pernah berusaha untuk menghubungi atau menemuinya.

Ia pernah mencoba menelepon Mas Tama. Karena ingin semua menjadi terang benderang. Namun tak sempat terhubung. Sepertinya karena ponsel pribadi Mas Tama benar-benar dimatikan, selama menangani kasus kematian sang konglomerat.

Sementara untuk menghubungi nomor dinas milik Mas Tama, ia tak memiliki nyali yang cukup.

Padahal dua hari lagi, Reka berulang tahun. Namun jarak yang terlanjur membentang di antara mereka, benar-benar telah menggerus seluruh keberaniannya hingga tak bersisa.

Terlebih sejak ia mendapati cincin kawin Mas Tama, yang tersimpan di atas nakas. Seolah menjadi pertanda, jika Mas Tama telah melepaskannya. Tak ada lagi yang tertinggal di antara mereka berdua. Sudah cukup sampai di sini.

Tapi, apakah ia merasa lega?

Tidak.

Dadanya justru terasa kian sesak. Dihimpit oleh perasaan bersalah yang menggunung.

Mengapa harus merasa bersalah?

Entahlah. Ia sendiri tak tahu.

Yang jelas, Mas Tama bukan tipikal suami bertabiat buruk yang wajib dihempaskan. Terhitung sejak mereka menikah, Mas Tama tak pernah memakinya. Tak pernah berkata kasar padanya ataupun Reka.

Mas Tama juga bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan mereka berdua, dirinya dan Reka.

Mas Tama bahkan masih rutin mentransfer sejumlah rupiah tertentu untuk ibunya, juga Miko.

Tapi kehidupan pernikahan bukan melulu soal tanggung jawab dan limpahan materi berlebih. Ada hati dan perasaan yang juga berperan di sana. Tentang cinta, pengertian, saling.

Dan keengganan dirinya juga Mas Tama untuk menyelesaikan masalah secara tuntas, benar-benar menjadi boomerang paling mengerikan. Menjadi bom waktu yang akhirnya meledak, ketika Mas Tama memergokinya tengah berada di apartemen bersama Mas Pram.

Jadi, tatkala sosok Mas Tama tiba-tiba muncul di hari ulang tahun Reka. Ia benar-benar tersudutkan. Tak ada lagi emergency exit (pintu keluar darurat) yang tersisa. Ia harus berani menghadapi, walau pahit dan menyedihkan.

"Selamat ulang tahun, Reka."

Ia hanya bisa tertegun, melihat Mas Tama mengulurkan kado berbentuk kotak yang cukup besar kepada Reka.

"Makasih," jawab Reka datar.

"Semoga panjang umur, jadi anak yang berbakti ...." gumam Mas Tama seraya merentangkan kedua tangan.

Tapi Reka hanya diam mematung. Sama sekali tak memberi sambutan.

Membuatnya mengambil alih situasi dengan tersenyum kaku, "Terima kasih, Ayah. Terima kasih."

Mas Tama sempat memandangnya dengan mata terluka. Namun sejurus kemudian, Mas Tama telah berseloroh ke arah Reka, "Coba ... buka kadonya."

Reka sempat menoleh ke arahnya meminta persetujuan.

Dan begitu ia mengangguk, Reka pun mulai membuka kado dari Mas Tama.

"Wah!" hampir semua orang yang berada di ruang tengah bertepuk tangan, ketika mendapati isi kado yang dibawa oleh Mas Tama.

Tapi Reka justru memasang wajah masam seraya bergumam, "Aku punya dua dong."

Sontak berhasil membuat wajah sumringah Mas Tama berubah menjadi kelabu, "Kamu udah punya PS5?"

Reka menatapnya tak percaya. Lalu berujar dengan ketus ke arah Mas Tama, "Ayah emang nggak tahu apa-apa tentang Reka."

 ---------

Ia meletakkan secangkir kopi ke atas meja.

Merk kopi instant favorit kesukaan Mas Tama. Diseduh dengan air mendidih yang baru matang. Bukan air dari dispenser.

Diaduk sebanyak 30 kali memutar ke arah kanan. Agar terseduh sempurna dan tercampur rata. Begitu kebiasaannya dulu. Dulu sekali. Entah sudah berapa lama berlalu. Ia bahkan sudah lupa. Kapan kali terakhir membuatkan kopi untuk Mas Tama.

Tapi hampir lima menit berlalu, sejak ia meletakkan secangkir kopi ke atas meja. Suasana masih saja sunyi. Hanya sesekali terdengar sayup-sayup suara obrolan dan gelak tawa, yang berasal dari ruang tengah.

Selebihnya hanya bisa berdiam diri. Sembari memperhatikan Mas Tama yang sibuk merokok. Dengan memasang wajah kaku.

"Mas masih merokok?" ia berusaha mencairkan keadaan.

Mas Tama tertawa kecil. Terdengar sinis. Lalu bergumam langsung pada intinya, "Dia berani datang ke rumah ini?"

Sudah pasti Mas Tama akan membahas keberadaan Mas Pram di rumahnya. Tepat di hari ulang tahun Reka.

"Aku nggak bisa menolak tamu," jawabnya mencoba berdiplomasi.

Membuat Mas Tama kembali tertawa. Dan kali ini terdengar lebih sinis lagi.

"Dia yang ngasih Reka PS5?"

Ia menggeleng, "Reka beli sendiri. Pakai uang bulanan dari Mas."

Suasana di teras belakang kembali hening. Ia masih mereka-reka kalimat yang tepat. Sementara Mas Tama sibuk mengepulkan asap putih ke udara.

"Gimana perkembangan kasus terbunuhnya kongl ...."

"Ayolah, Kinan," Mas Tama memotong kalimatnya dengan cepat. "Kita mulai saja."

Ia menelan ludah yang terasa pahit, "Mulai dari mana?"

Mas Tama kembali tertawa sumbang, "Terserah."

Ia memijat pangkal hidung yang mendadak terasa pegal. Sementara suara canda tawa masih saja terdengar dari arah ruang tengah.

"Aku percaya dengan apa yang kulihat," gumaman sinis Mas Tama justru membuatnya siap untuk meledak.

"Apa Mas pernah mengerti apa yang kurasakan?"

"Oh, come on (ayolah) ...." Mas Tama menggelengkan kepala. "Kamu mau A, aku ikuti. Kamu mau B, aku oke. Kamu mau C, silakan!"

"Kita nggak pernah benar-benar bicara tentang alasan mengapa aku memilih A, B, dan C," sahutnya dengan perasaan marah.

"Masalahnya apa, Kinan?" suara Mas Tama tiba-tiba meninggi.

Detik itu juga, deraian air matanya lolos tak tertahankan.

"Mas cinta sama aku?" tanyanya sambil menahan isakan.

Mas Tama menatapnya tak mengerti.

"Mas sayang sama aku?" tanyanya lagi sembari menantang tatapan Mas Tama.

"Hal basic kayak gini kamu tany ...."

"Justru karena hal basic makanya harus diungkapkan!" ucapnya setengah menjerit.

"Aku yang salah?" Mas Tama justru menatapnya tajam.

"Oke," sambung Mas Tama cepat. Seraya mengangkat kedua tangan ke depan dada. "Aku salah. Aku minta maaf."

Ia menyusut hidung dan sudut mata dengan gerakan cepat. Kemudian menghela napas panjang. Hingga dada terhimpitnya terasa kian sesak.

"Aku nggak bisa ngertiin apa mau kamu," ucap Mas Tama sambil menggerus rokok ke dalam asbak.

"Mungkin Om-om itu bisa lebih ngertiin kamu," lanjut Mas Tama, sambil menunjuk ke arah ruang tengah dengan rahang mengeras.

Membuat air matanya hampir berderai lagi.

"Aku nyerah," Mas Tama menatapnya dengan penuh penyesalan.

"Yang penting kamu dan Reka baik-baik aja," sambung Mas Tama seraya menatapnya lekat-lekat.

"Jadi ... siapa yang maju. Kamu ... atau aku?"

Ia mengernyit mendengar pertanyaan Mas Tama, "Maju?"

"Yang mau menggugat cerai siapa, kamu atau aku?"

***

Terpopuler

Comments

dyul

dyul

iya.... kudu tegas...
minta a dituruti, minta b di kasih minta c jadi ngelunjak
hari gini nanyain cinta, kemarin kemana aja?.... laki2 jarang bisa ngomong cinta, mereka nunjukin aksi
kayaknya bu dokter kebanyakan baca novel, kesel kan....dari dulu kesel, baru komen sekarang😉😉😉😉

2024-12-26

1

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

good job mas tama , msh bnyk perempuan lain yg baik2 n siap jd istri yg ga egois

2025-01-17

1

dyul

dyul

kamu yg gak bersyukur....
kl kamu niat pertahanin
pasti kamu konseling... tanpa di minta, sebelum merasa tersakiti
dokter tapi aneh....

2024-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Turn Back Crime
2 Bab 2. "Adek Cantek Boh Hate Abang"
3 Bab 3. When A Blind Man Cries
4 Bab 4. Killing Me Softly
5 Bab 5. Dangerous Liaisons
6 Bab 6. Seven Deadly Sins
7 Bab 7. "Aneuk Mameh, Bek Moe"
8 Bab 8. Enigma
9 Bab 9. Kau di Sana, Aku di Sini
10 Bab 10. What You See, What I Feel
11 Bab 11. Have Nothing to Say
12 Bab 12. Cukup Sampai di Sini
13 Bab 13. Show Me The Meaning of Being Lonely
14 Bab 14. Same Shit, Different Way
15 Bab 15. Sooner or Later
16 Bab 16. The Longest Ride
17 Bab 17. The Longest Ride (2)
18 Bab 18. Meurumpok Deungon Gata Lom
19 Bab 19. Yen Tak Sawang Sorote Mripatmu
20 Bab 20. The Man Who Can't be Moved
21 Bab 21. "Dapatkah Aku Memeluknya?"
22 Bab 22. I'm My Father's Son
23 Bab 23. Pria Berkaos Biru Gelap
24 Bab 24. Peu Haba Deungon Hate?
25 Bab 25. I'm Not Afraid
26 Bab 26. A Brave Boy
27 Bab 27. Everything Goes Fine
28 Bab 28. Hate Loen Han Get-Get Mantong
29 Bab 29. Take Me Home, I'm Fallin'
30 Bab 30. Bila Waktu Tlah Memanggil
31 Bab 31. Gone Too Soon
32 Bab 32. Loen, Gata, Jih
33 Bab 33. Han Teupu Haroh Peugah Peu
34 Bab 34. You Can't Always Get What You Want
35 Bab 35. The Love I Never Knew
36 Bab 36. Sorry, I Let You Down
37 Bab 37. Ka Seb, Sampoe Hinoe
38 Bab 38. Just Beginning
39 Bab 39. Right Here Waiting
40 Bab 40. Pelukan Tak Terduga
41 Bab 41. Neubrie Loen Wate
42 Bab 42. Unconditional Love
43 Bab 43. Rho Le Ie Mata Meunyo Tingat Masa Nyan
44 Bab 44. Kami, yang Diragukan Negara dan Warga
45 Bab 45. A Man Who Runs to God
46 Bab 46. Found You Without Looking
47 Bab 47. When Everything Goes Wrong, You Make It Right
48 Bab 48. Bah Loen Peupah Hatee Nyo Dilee
49 Bab 49. I'll Give You All
50 Bab 50. Satu Nama Tetap di Hati
51 Bab 51. Suci Sekeping Hati
52 Mohon Maaf Lahir Batin
53 Bab 52. Bialah Angin Nan Tau Rindu
54 Bab 53. Adalah Engkau
55 Bab 54. "Pria Pemberani yang Pandai Bersiasat"
56 Bab 55. No Man Ever Steps in The Same River Twice
57 Bab 56. Uroe Raya, Uroe Bagia
58 Bab 57. Aku Wanita Biasa
59 Bab 58. Tak Ada Harga Semahal Cinta
60 Bab 59. Dua Benteng Tangguh
61 Bab 60. How Can I Not Love You
62 Bab 61. Pretty Woman, The Kind I Like to Meet
63 Bab 62. Selamat Uroe Lahee, Beu Meubahgia Sabee
64 Bab 63. I Don't Like You : I Like You
65 Bab 64. Di Persimpangan Dilema
66 Bab 65. Welcome to My Life
67 Bab 66. No One Understand
68 Bab 67. One Fine Day
69 Bab 68. Never Leave You, Really Love You
70 Bab 69. Hape Laho Do Ho Among, Tumadingkon Hami On
71 Bab 70. "Keep Your Head Up!"
72 Bab 71. Mengurai Benang Kusut
73 Bab 72. Bagai Getah Dibawa ke Semak
74 Bab 73. Step by Step, Everything Will be Fine
75 Bab 74. Only Time Will Tell and Heal
76 Bab 75. The Last Man Standing
77 Bab 76. Pinangan 300 Mayam
78 Bab 77. "Terimakasih Sudah Menerimaku"
79 Bab 78. We're Such A Happy Family
80 Bab 79. We're Such A Happy Family (2)
81 Bab 80. Coz You're The One
82 Bab 81. Menyusun Kepingan Puzzle
83 Bab 82. Tanpamu Jiwaku Takkan Utuh
84 Bab 83. Memang Kau Bukan Yang Pertama Bagiku
85 Bab 84. Kaleuh Suedeh Teuka Bahgia
86 Bab 85. When Somebody Loved Me
87 Bab 86. Meusandeng Ngoen Gata : Begin Again
88 Bab 87. Memilikimu Sepanjang Malam
89 Bab 88. Memilikimu Selamanya
90 Bab 89. Bagai Anak Ayam Kehilangan Induknya
91 Bab 90. Wanna Take Forever Tonight
92 Bab 91. Alright, Wifey
93 Bab 92. Don't Wanna Close My Eyes
94 Bab 93. Merayakan Cinta
95 Bab 94. Semburat Merah di Pipi
96 Bab 95. Without You, There'd be No Sun in My Sky
97 Bab 96. There Would be No Love in My Life
98 Bab 97. Your Words Don't Define Who I Am
99 Bab 98. Tanpamu Apa Artinya, Tanpamu Serasa Hampa
100 Bab 99. Tanpamu Apa Artinya, Tanpamu Serasa Hampa (2)
101 Bab 100. Walau Di Mana Berada, Ingatku Dalam Doamu
102 Bab 101. Walau Di Mana Berada, Ingatku Dalam Doamu (2)
103 Bab 102. Jangan Berhenti Mencintaiku
104 Bab 103. Arti Kehadiranmu, Kasih
105 Bab 104. Kau Adalah Hidupku, Lengkapi Diriku
106 Bab 105. Into The Night
107 Bab 106. Too Good To Be True
108 Bab 107. Somewhere Between The Night
109 Bab 108. Rangkaian Sajak Terindah
110 Bab 109. Gelayut Mendung di Tepi Jurang
111 Bab 110. Hitam Pekat Luka
112 Bab 111. Di Dasar Jurang
113 Bab 112. 1. Hari Di Mana Janji Tertunaikan
114 Bab 112. 2. Hari Di Mana Janji Tertunaikan
115 Renjana Senja Kala (END)
116 Extra 1 : Dibuang Sayang
117 Extra 2 : Dibuang Sayang
118 Extra 3 : Välkommen till Halmstad
119 Extra 4 : Matahari di Langit Timur (1)
120 THE LAST : Matahari di Langit Timur (2)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1. Turn Back Crime
2
Bab 2. "Adek Cantek Boh Hate Abang"
3
Bab 3. When A Blind Man Cries
4
Bab 4. Killing Me Softly
5
Bab 5. Dangerous Liaisons
6
Bab 6. Seven Deadly Sins
7
Bab 7. "Aneuk Mameh, Bek Moe"
8
Bab 8. Enigma
9
Bab 9. Kau di Sana, Aku di Sini
10
Bab 10. What You See, What I Feel
11
Bab 11. Have Nothing to Say
12
Bab 12. Cukup Sampai di Sini
13
Bab 13. Show Me The Meaning of Being Lonely
14
Bab 14. Same Shit, Different Way
15
Bab 15. Sooner or Later
16
Bab 16. The Longest Ride
17
Bab 17. The Longest Ride (2)
18
Bab 18. Meurumpok Deungon Gata Lom
19
Bab 19. Yen Tak Sawang Sorote Mripatmu
20
Bab 20. The Man Who Can't be Moved
21
Bab 21. "Dapatkah Aku Memeluknya?"
22
Bab 22. I'm My Father's Son
23
Bab 23. Pria Berkaos Biru Gelap
24
Bab 24. Peu Haba Deungon Hate?
25
Bab 25. I'm Not Afraid
26
Bab 26. A Brave Boy
27
Bab 27. Everything Goes Fine
28
Bab 28. Hate Loen Han Get-Get Mantong
29
Bab 29. Take Me Home, I'm Fallin'
30
Bab 30. Bila Waktu Tlah Memanggil
31
Bab 31. Gone Too Soon
32
Bab 32. Loen, Gata, Jih
33
Bab 33. Han Teupu Haroh Peugah Peu
34
Bab 34. You Can't Always Get What You Want
35
Bab 35. The Love I Never Knew
36
Bab 36. Sorry, I Let You Down
37
Bab 37. Ka Seb, Sampoe Hinoe
38
Bab 38. Just Beginning
39
Bab 39. Right Here Waiting
40
Bab 40. Pelukan Tak Terduga
41
Bab 41. Neubrie Loen Wate
42
Bab 42. Unconditional Love
43
Bab 43. Rho Le Ie Mata Meunyo Tingat Masa Nyan
44
Bab 44. Kami, yang Diragukan Negara dan Warga
45
Bab 45. A Man Who Runs to God
46
Bab 46. Found You Without Looking
47
Bab 47. When Everything Goes Wrong, You Make It Right
48
Bab 48. Bah Loen Peupah Hatee Nyo Dilee
49
Bab 49. I'll Give You All
50
Bab 50. Satu Nama Tetap di Hati
51
Bab 51. Suci Sekeping Hati
52
Mohon Maaf Lahir Batin
53
Bab 52. Bialah Angin Nan Tau Rindu
54
Bab 53. Adalah Engkau
55
Bab 54. "Pria Pemberani yang Pandai Bersiasat"
56
Bab 55. No Man Ever Steps in The Same River Twice
57
Bab 56. Uroe Raya, Uroe Bagia
58
Bab 57. Aku Wanita Biasa
59
Bab 58. Tak Ada Harga Semahal Cinta
60
Bab 59. Dua Benteng Tangguh
61
Bab 60. How Can I Not Love You
62
Bab 61. Pretty Woman, The Kind I Like to Meet
63
Bab 62. Selamat Uroe Lahee, Beu Meubahgia Sabee
64
Bab 63. I Don't Like You : I Like You
65
Bab 64. Di Persimpangan Dilema
66
Bab 65. Welcome to My Life
67
Bab 66. No One Understand
68
Bab 67. One Fine Day
69
Bab 68. Never Leave You, Really Love You
70
Bab 69. Hape Laho Do Ho Among, Tumadingkon Hami On
71
Bab 70. "Keep Your Head Up!"
72
Bab 71. Mengurai Benang Kusut
73
Bab 72. Bagai Getah Dibawa ke Semak
74
Bab 73. Step by Step, Everything Will be Fine
75
Bab 74. Only Time Will Tell and Heal
76
Bab 75. The Last Man Standing
77
Bab 76. Pinangan 300 Mayam
78
Bab 77. "Terimakasih Sudah Menerimaku"
79
Bab 78. We're Such A Happy Family
80
Bab 79. We're Such A Happy Family (2)
81
Bab 80. Coz You're The One
82
Bab 81. Menyusun Kepingan Puzzle
83
Bab 82. Tanpamu Jiwaku Takkan Utuh
84
Bab 83. Memang Kau Bukan Yang Pertama Bagiku
85
Bab 84. Kaleuh Suedeh Teuka Bahgia
86
Bab 85. When Somebody Loved Me
87
Bab 86. Meusandeng Ngoen Gata : Begin Again
88
Bab 87. Memilikimu Sepanjang Malam
89
Bab 88. Memilikimu Selamanya
90
Bab 89. Bagai Anak Ayam Kehilangan Induknya
91
Bab 90. Wanna Take Forever Tonight
92
Bab 91. Alright, Wifey
93
Bab 92. Don't Wanna Close My Eyes
94
Bab 93. Merayakan Cinta
95
Bab 94. Semburat Merah di Pipi
96
Bab 95. Without You, There'd be No Sun in My Sky
97
Bab 96. There Would be No Love in My Life
98
Bab 97. Your Words Don't Define Who I Am
99
Bab 98. Tanpamu Apa Artinya, Tanpamu Serasa Hampa
100
Bab 99. Tanpamu Apa Artinya, Tanpamu Serasa Hampa (2)
101
Bab 100. Walau Di Mana Berada, Ingatku Dalam Doamu
102
Bab 101. Walau Di Mana Berada, Ingatku Dalam Doamu (2)
103
Bab 102. Jangan Berhenti Mencintaiku
104
Bab 103. Arti Kehadiranmu, Kasih
105
Bab 104. Kau Adalah Hidupku, Lengkapi Diriku
106
Bab 105. Into The Night
107
Bab 106. Too Good To Be True
108
Bab 107. Somewhere Between The Night
109
Bab 108. Rangkaian Sajak Terindah
110
Bab 109. Gelayut Mendung di Tepi Jurang
111
Bab 110. Hitam Pekat Luka
112
Bab 111. Di Dasar Jurang
113
Bab 112. 1. Hari Di Mana Janji Tertunaikan
114
Bab 112. 2. Hari Di Mana Janji Tertunaikan
115
Renjana Senja Kala (END)
116
Extra 1 : Dibuang Sayang
117
Extra 2 : Dibuang Sayang
118
Extra 3 : Välkommen till Halmstad
119
Extra 4 : Matahari di Langit Timur (1)
120
THE LAST : Matahari di Langit Timur (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!