Hari semakin siang, tapi dua makhluk mesum itu belum menampakkan kembali batang hidung mereka. Untung saja para pembantu di rumah Kimy sedang berada di rumah orang tuanya hari itu, karena Dina meminta keduanya untuk membantu masak-masak, sebab hari itu ada acara arisan di kediaman Dina. Bayangkan saja jika mereka berada di sini, mau ditaruh dimana wajah Amora yang tadi seperti kehilangan jati dirinya hingga dengan pasrahnya dipeluk dan lebih parah lagi dia membalas pelukan Thomas.
"Kamu mau masak?" tanya Thomas melihat Amora sedang sibuk membongkar lemari pendingin di dapur.
"Iya. Aku laper, emang kamu gak?" Amora balik tanya, seraya menimang dua sayuran di tangannya. "Suka sawi apa kangkung?" tanyanya pada Thomas yang sedang memperhatikannya di kursi mini bar yang menghadap ke dapur, dengan laptop dan setumpuk dokumen yang meraung-raung minta segera diselesaikan.
"Apa aja!"
"Itu jus kamu cepet diminum!" sungut Amora karena jus mangga yang sengaja ia buat untuk Thomas, tak terlihat sedikitpun berkurang dari gelas, bahkan kini, embun-embun sudah luruh membasahi meja mini bar.
"Cieee, perhatian!" Thomas tak ada kenyangnya memancing rona di wajah Amora.
"Nyebelin ih." Wajahnya terlihat kesal namun hatinya tersenyum dengan riang.
Siang itu Amora memilih memasak menu sederhana yang bisa ia buat dengan cepat namun masih layak untuk disebut sebuah masakan. Balado ikan kembung dan tumis kangkung menjadi hidangan mereka siang itu.
"Kamu suka makan ikan, kan?" Karena seingatnya Thomas pernah memesan ikan bakar waktu mereka makan siang beberapa bulan lalu.
"Makan kamu juga boleh!" Seraya mengedipkan sebelah matanya dari balik laptop.
Dan Amora memilih untuk pura-pura tak mendengar godaan Thomas. Bahkan untuk melirik pun tidak. Pesona Thomas sungguh mampu mengoyak kekuatan imannya, buktinya saja tadi, Amora dengan pasrahnya dan senang hati memeluk tubuh pria itu, ya meski awalnya Thomas meminta dengan sedikit mengiba, tapi memang kenyataannya tanpa Thomas harus seperti itu pun Amora memang mau dan rela melakukannya. Jadi untuk saat ini dia mencoba untuk mengalihkan pandangan matanya dari wajah Thomas, sebab bisa-bisa nanti ia akan ikut berkeringat seperti yang sedang dilakukan adik dan adik iparnya.
Oh, please Amora, bersihkan otakmu. Ini bukan waktunya memikirkan hal mesum seperti itu!
Sedangkan Thomas yang terlihat sedang sibuk dengan pekerjaan yang Satria berikan di balik laptopnya, ternyata sedang menahan hawa panas yang terus menyerang seluruh anggota tubuhnya, sejak berpelukan dengan Amora tadi, anggota tubuhnya yang tersembunyi dengan rapi terus saja dalam posisi siap tempur. Bahkan saat melihat tubuh Amora dari belakang pun Thomas sudah menahan diri untuk tak memeluk tubuh ramping itu dari belakang, kemudian mengecup leher jenjangnya, mengelus perut dan membawanya ke atas meja bar untuk ia telanjangi.
Thomas, stop!
Kepala atas dan bawah Thomas semakin pusing dengan imajinasi yang ia buat sendiri. Hingga tanpa sadar jus mangga yang sejak tadi tak ia lirik, seketika kosong karena rasa panas dan haus yang ia rasakan.
"Ra!" panggil Thomas.
"Iya?" Tanpa mengalihkan pandangannya dari wajan.
"Rambut kamu bisa diturunin gak? Jangan dicepol kayak gitu?"
Barulah Amora mengalihkan wajahnya. Bukan maunya di menyepol rambutnya seperti itu, tapi karena dia tak membawa ikat rambut, jadi daripada rambut panjangnya menyusahkannya saat memasak, Amora berinisiatif mencepolnya.
"Kenapa?" Dengan sutil di tangan kanannya.
"Ngeliat gitu, aku tiba-tiba jadi ketempelan Edward Cullen (vampir di film Twilight). Jadi pengen gigit leher kamu!"
Sontak saja dengan wajah yang kembali memerah Amora membuka cepolan rambutnya.
Baru mendengar ucapan Thomas saja sudah berhasil membuat dada Amora mendesir, tapi Amora belum siap jika harus menjadi Bella Swan (Kekasih Edward Cullen). Untuk saat ini Amora lebih nyaman menjadi seorang janda daripada harus memerankan peran Bella kekasih Edward yang…
Amora, please. Bukan saatnya membayangkan apa yang seharusnya tak kamu bayangkan!
Dan akhirnya Amora tak mengeluarkan suara selama memasak, bahkan dia beberapa kali meremas kain di dadanya, karena saking takutnya Thomas bisa mendengar detak jantungnya yang terus bertalu-talu.
"Aku panggil Kimy dulu bentar," izinnya pada Thomas seraya membuka celemek yang ia kenakan.
"Nanti juga kalo laper turun. Mending kita duluan aja!" ajak Thomas, karena dirinya pun sudah sangat kelaparan, ditambah lagi dia harus sekuat tenaga menahan hasratnya untuk tak memakan Amora.
Tapi niat Thomas mengajak Amora makan siang romantis tak bisa terealisasikan dengan baik, karena pasangan yang kini nampak segar dengan rambut basahnya, terlihat urun dari lantai dua.
"Bener-bener gak ada akhlak!" cicit Thomas sambil menyendok nasi ke dalam piring. "Ada tamu malah ditinggal ngadon!" Sambil menaikan sebelah sudut bibirnya.
Sedangkan target yang Thomas maksud pura-pura tak mendengarkan gerutuannya. Mereka memilih makan siang dalam tenang daripada kembali bersitegang. Sudah tak ada lagi kekuatan untuk kedua orang itu berdebat dengan Thomas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore ini Kimy ada jadwal kontrol kandungannya, dan tepat saat hari menjelang sore Satria dan Thomas berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka. Ya, meski tak sepenuhnya selesai, tapi setidaknya 70% dari pekerjaan yang menumpuk itu telah berhasil mereka selesaikan.
"Kakak ikut ya Dek. Pengen ketemu si Cantik juga." Bersamaan dengan itu bayi dalam perut Kimy bergerak saat Amora menyentuh perut buncit Kimy. "Wah kamu seneng ya, kalau onty ikut!"
"Iya, asal Onty jangan bawa Onta ikut, pasti aku seneng banget." Kimy berbicara dengan logat anak kecil.
"Kalau gak inget kalau elu lagi hamil, udah gue pajang lu di lemari kaca!" bentak Thomas.
"Onty tadi kesambet apa sih? Kok mau Onty dipeluk Onta?" Kimy masih berperan sebagai bayinya.
Detik itu juga wajah Amora kembali merah padam karena malu mendengar celotehan adiknya.
"Kak, aku kok curiga kalau Kak Ara kena ilmu peletnya si Wan Abud. Masa iya Kak Ara yang cantik, anggun, lemah lembut, suka sama cowok sableng kayak gitu!" Dia lupa jika suaminya adalah cerminan dari pria yang sedang ia bicarakan. "Saran aku sih nanti mending kakak konsultasi ke Pak Ustad, minta diruqyah gitu, biar gak kepepet sama DIA!" ucap Kimy dan langsung bersembunyi di balik tubuh Satria, untuk menghindari Thomas.
"Pucuuuuuuk!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
putri
s ucuk sama s onta kaya tom and Jerry kaga pernah akur 🤣🤣🤣🤣🤣🤣,,eh itu tanduk onta yang di bawah kembali bobo kan....
2024-04-12
0
Dende Kesie
yaAllah, gimana kalau sudah jadi iparan nanti...🤣🤣🤣🤣🙈
2023-07-11
0
Endang P
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 udah paling seneeenngg aja pokoknya klo dua orang ini ribut....si ucuk sama si onta....🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-02-16
0