4. Lily Angel.

…Episode Sebelumnya…

"Kau bisa membaca dan mengerti arti tulisannya?" Tanyanya dan aku hanya menganggukkan kepala untuk menjawab.

"Kau tahu bahasa dan bentuk tulisan itu?" Tanyanya lagi.

"Iya tentu saja, kalau tidak bagaimana aku bisa membacanya." Jawabku yang mulai lelah akan pertanyaannya yang menurutku konyol.

"Akhirnya anda datang tuanku…" Katanya tiba-tiba mendekatiku dengan gerakkan cepat dan menggenggam kedua telapak tanganku.

Aku masih terkejut dengan apa yang di lakukannya secara cepat? Dia juga tersenyum manis ke arahku, perubahan mimik wajahnya secepat kita membalikkan telapak tangan.

...----------------...

Aku masih diam terpaku karena terkejut, dengan gerakan cepatnya mendekatiku dan perubahan mimik wajahnya. Sekarang wanita cantik ini tersenyum, dan terlihat dari sorot matanya sangat mengagumi diriku. Aku perlahan melepaskan genggaman tangannya dan melangkah ke arah samping, karena kalau mundur aku akan masuk kembali ke dalam sungai.

"Tuan…!!" Panggilnya karena heran melihat tingkah lakuku yang menghindar darinya.

Tangan wanita cantik itu masih pada posisinya saat menggenggam tanganku, dia melihat semua tingkah lakuku yang menghindarinya dan ingin berusaha mendekatiku.

"Tetap diam disana…!!" Perintahku menghalanginya untuk maju mendekat, dengan merentangkan satu tanganku ke depan.

"Tuan…jangan takut, hamba tidak akan berbuat jahat kepada anda. " Ucapnya berusaha membuat aku percaya.

"Aku bukan tuanmu, dan tempat apa ini? Kau siapa?" Tanyaku padanya yang masih menjaga jarak dengannya.

Banyak pertanyaan yang ada dalam benakku tentang tempat ini, kotak kecil, dan apa yang telah terjadi padaku sekarang?

"Tuan… hamba adalah pengikut dan pelayan anda yang setia, hamba selalu setia menanti kedatangan anda tuan." Jawabnya ingin maju mendekat, tetapi aku terus melangkah mundur.

"Diam disana!" Ucap ku dan wanita itupun mengikuti apa yang aku ucapkan? Bagaikan sebuah perintah yang harus dia patuhi.

"Baik tuan, hamba menerima perintah dari tuanku." Balasnya sembari membungkukkan tubuhnya ke arahku.

Aku merasa heran dengan apa yang di lakukannya? Aku terus memperhatikan seluruh penampilannya, dia menggunakan dress panjang polos lembut berwarna putih gading, bagian lengan panjangnya memakai kain transparan dengan warna senada. Dia benar-benar cantik sempurna bagaikan Dewi dari khayangan.

"Siapa kau?" Tanyaku untuk memulai percakapan dan mencari informasi, serta jawaban tentang apa yang ada dalam benakku?

"Hamba Lily Angel, tuanku." Jawabnya dengan nada sopan.

"Tempat apa ini?"

"Ini dunia kedua anda tuanku, dengan kata lain seperti ruang dimensi yang anda miliki. Dunia yang berasal dari kalung dan cincin yang saling terhubung, yang sedang anda pakai sekarang." Tunjuknya pada cincin dan kalung liontin yang aku pakai.

Aku menyentuh liontin putih yang aku pakai dan melihat cincin yang ada di jari manis ku.

"Ruang dimensi? Apa kau bercanda? Mana ada di dunia ini ruang dimensi, itu hanya ada di cerita dongeng dan novel saja." Ucapku tidak percaya apa yang dia sampaikan? Masih mending kalau dia mengatakan jika ini adalah alam mimpi, masih dapat aku percayai.

"Tidak tuan…hamba tidak bercanda karena inilah kenyataannya."

"Bisa kau buktikan itu?"

"Bisa tuanku, hanya anda yang bisa keluar masuk ke ruang dimensi ini. Hanya anda yang bisa memasukkan dan mengeluarkan benda atau makhluk hidup lainnya, seperti yang anda inginkan." Jawabnya tersenyum manis ke arahku.

"Bagaimana caranya?

"Sama caranya seperti saat anda masuk ke sini dan hanya anda yang tahu caranya."

"Maksudmu, aku hanya perlu memusatkan pikiran dan hatiku untuk masuk kesini sembari menyentuh liontin dan cincin ini, begitu?"

"Iya tuan, begitu juga bila anda ingin keluar dari sini, tuanku."

"Baiklah…"Ucapku yang masih tidak percaya akan adanya ruang dimensi, kalau alam mimpi aku percaya. 'Pasti ini alam mimpi.' Gumamku dalam hati.

"Kalau kotak kecil itu?"

"Itu hanya wadah dari liontin dan cincin anda, serta petunjuk untuk anda pecahkan agar bisa masuk ke dunia sini. Hanya titisan atau renkarnasi anda saja yang bisa memecahkan petunjuknya dan masuk ke dunia ini."

"Lalu bagaimana warna mata ku bisa berubah?"

Pertanyaanku malah membuatnya mengerutkan keningnya melihatku.

"Maksud tuan?" Tanyanya bingung.

"Warna mataku bukan biru bening seperti sekarang ini, warna mataku yang asli adalah coklat bening." Balasku dan itu memang kenyataannya.

"Itu mungkin warna mata asli dari tubuh yang anda tempati sekarang, yang ada di tubuh itu hanya jiwa anda dari dunia lain, tubuh itu bukan tubuh anda tuanku. Apa anda lupa dengan apa yang di katakan oleh wanita yang ada dalam cermin di alam mimpi anda itu, tuanku…?"

Aku masih bingung dengan penjelasannya, karena penjelasannya sama seperti wanita di dalam cermin alam mimpi yang mirip denganku. Aku merasa ini tubuh dan juga jiwaku, mungkin ini mimpi tetapi mimpi ini seperti nyata bagiku.

Aku pun tertawa karena mendapat mimpi yang indah, membingungkan dan juga lucu bagiku. Wanita cantik yang mengaku bernama Lily Angel malah semakin heran melihatku.

"Anda baik-baik saja tuanku?" Tanya Lily Angel khawatir padaku, karena tertawa dengan mimik wajah yang tidak percaya.

"Iya aku baik-baik saja, setidaknya mimpiku indah dan aku…" Ucapku berhenti sembari meraba lenganku yang terasa perih bila aku gosok.

Aku pun menaikkan lengan panjang baju ku dan melihat banyaknya luka bekas cambukkan di sana. Aku coba menggosoknya perlahan, dan itu terasa perih. Akupun melihat ke arah Lily Angel.

"Ini sakit…ini nyata dan ini bukan mimpi…" Ucapku melihat luka cambukkan di kedua lenganku dan Lily Angel secara bergantian.

Aku mencoba mendekati Lily Angel dan menyentuhnya, mencubit pipinya dan meneliti semua yang ada pada tubuh Lily Angel, semuanya nyata.

'Jika aku bermimpi, kenapa kulit ku yang luka terasa perih dan Lily Angel terlihat nyata.' Gumamku.

"Lily Angel, apa bisa kau cubit aku sekeras mungkin?" Pintaku padanya.

"Maaf tuan, hamba tidak berani." Balasnya menundukkan kepalanya dan mundur satu langkah.

"Aku mohon cobalah, aku ingin memastikan ini mimpi atau nyata?" Ucapku melangkah kedepan mendekati Lily Angel.

Lily Angel tampak ragu melakukan keinginanku, tetapi aku menganggukkan kepalaku kuat-kuat untuk menyakinkan dirinya.

"Baiklah tuan." Pasrahnya.

Lily Angel pun mencoba untuk mencubit lenganku sekeras mungkin dan sakit, benar-benar sakit sekali cubitannya.

"Aawaaw…sakit…" Ucapku meringis kesakitan dengan segera Lily Angel melepaskan cubitannya.

"Maafkan hamba tuanku, maafkan hamba…" Ucapnya ketakutan sembari membungkukkan tubuhnya berkali-kali melihat ku kesakitan karena cubitannya.

Aku segera memeluk Lily Angel karena bahagia dan senang. Aku masih hidup dan berada di alam nyata dan bukan alam mimpi, Lily Angel hanya diam terpaku karena pelukkan ku padanya.

"Lily Angel, ini benar-benar nyata dan bukan mimpi." Ucapku setelah melepaskan pelukkanku dan tersenyum bahagia melihat ke arahnya.

"Iya tuanku, ini nyata dan bukan mimpi." Balasnya terseyum manis padaku.

"Kalau ini ruang dimensi, berarti duniaku ada di luar sana, Lily Angel?"

"Iya tuanku."

"Baiklah, aku akan kembali ke dunia nyataku."

"Tapi tuanku…"Ucapnya mencegahku pergi.

"Ada apa lagi Lily Angel?" Tanyaku heran mengerutkan keningku melihat ke arahnya.

"Sembuhkan dulu luka anda tuanku." Ucapnya mengingatkan ku pada luka di sekujur tubuhku.

"Tidak bisa Lily Angel, nanti orang-orang di luar sana akan curiga kepadaku. Saat ini aku masih di kurung di dalam ruangan gelap dan pengap, bagaimana mungkin luka ku bisa sembuh dengan cepat, sedangkan aku masih di dalam penjara?"

"Luka anda bisa sembuh dan anda juga bisa membuat luka palsu kembali agar mereka tidak curiga."

"Bagaimana mungkin aku bisa membuat luka palsu?" Tanyaku bingung.

"Anda bisa tuanku, karena anda adalah Queen of Angel, ratu kami para Angel." Ucapnya tersenyum.

'Apa lagi ini…?' Gumamku heran dengan kata-katanya.

"Apa maksudmu?" Tanyaku.

"Anda akan tahu sendiri saat titik Meridian dan Cakra di dalam tubuh anda sudah terbuka. Anda bisa merasakan kekuatan spiritual dan energi Qi di dalam tubuh anda yang tersembunyi." Jelasnya yang membuatku semakin bingung.

'Mengapa yang di ucapkannya seperti di cerita novel zaman kerajaan kuno yang masih menggunakan sistem kekuatan spiritual dan energi Qi? Dunia dan negara apa yang dia bicarakan?' Gumamku di dalam hati.

"apa maksudmu titik Meridian dan Cakra? Apa itu kekuatan spiritual dan energi Qi?" Tanyaku bingung.

"Apa aku masih di dunia dan berada di kota B?" Tanyaku lagi ingin memperjelas semuanya.

Lily Angel malah memasang wajah datarnya melihat ke arahku dan mendengar pertanyaanku. Aku hanya bisa menunggu apa yang akan menjadi jawaban oleh Lily Angel? Semoga aku masih di dunia nyata dan berada di kota B, bukannya di dunia dongeng? Dunia novel? Dunia halusinasi atau dunia mimpi?

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***