👩🏻💻 Happy Reading 📖
"Apa masih sakit sayang?" Mario bertanya untuk memastikan Aksinya akan lebih menyenangkan setelah memastikan Eden bisa menikmatinya.
Namun Eden hanya diam saja tanpa menyahut apa pun. Karna dia benar-benar sedang menahan emosinya saat ini.
"Kamu bisa menahannya, kan , ini akan lebih nikmat," ujarnya yang langsung bermain dengan ritme pelan.
"Bagaimana, sakit?" Mario lagi-lagi bertanya tanpa di jawab sedikit pun oleh Eden.
Mario langsung terseringai puas, walaupun tidak mendapatkan jawaban dari Eden, namun wajah dan suara Eden benar- benar membuatnya menggila. Lalu dia menambah ritmenya jadi sedikit cepat dan perlahan menghilangkan rasa sakit yang di rasakan oleh Eden, dia bahkan mengubah jeritan yang dikeluarkan Eden menjadi merdu yang mewarnai telinganya. Hingga ke satu jam kemudian.
"Lepasakan, aku mohon," ucap Eden setengah membentak.
"Tunggu sayang, aku juga hampir sampai," balas Mario yang semakin mempercepat gerakannya, merangkul erat tubuh Eden, dan menenggelamkan wajahnya, di bagian dada milik Eden. Hingga di titik pelepasan mereka berdua, Mario mengeluarkan seluruh cairan kental miliknya di dalam rahim Eden.
Nafasnya masih terengah-engah, membiarkan miliknya yang masih nyaman di dalam sana, tak lama dia menarik barangnya, lalu segera berbaring memeluk tubuh Eden dan menghembuskan nafas beratnya di leher Eden.
"Terima kasih," ucap Mario sebelum akhirnya mereka tertidur bersama.
***
Eden tidak benar-benar tidur, dia menunggu sampai saat Mario tertidur pulas, lalu dia ingin kabur dari apartemen laknat ini.
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, dan dia harus benar-benar kembali saat ini juga, mengingat bahwa dia harus berangkat besok pagi.
Dia langsung masuk ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan kemeja putih milik Mario, tanpa memakai kaca mata dan segitiga bermuda, karna Mario merobeknya disaat tadi berhubungan. Namun tidak ingin berpikir panjang Eden keluar dari Kamar mandi.
Dengan cepat dia berlari ke arah pintu dan menekan tombolnya, dan akhirnya terbuka. Dia langsung berlari karena takut Mario akan mengejarnya,
Sedangkan Mario yang sudah terbangun di saat Eden menyingkirkan tangannya, langsung terseringai Puas, "suatu saat kita pasti akan bertemu lagi, My Love." Gumamnya lalu kembali tidur.
***
Eden yang sudah sampai di kamar Hotelnya, langsung menangis histeris merasa jijik dengan tubuhnya yang kotor saat ini. Dia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi, dan langsung mengguyur tubuhnya bersamaan dengan kemeja milik Mario yang tadi di pakainya.
Dia menangis sejadi-jadinya, niat ingin membantu Pak supir yang kesusahan tadi, malah menjerumuskannya di jurang kehancuran.
Eden sangat menyesali, kenapa dirinya begitu mudah terbuai akan sentuhan-sentuhan menjijikkan dari Mario, harusnya dia menolak namun dengan bodohnya dia malah ikut menikmati permainan gila itu.
"Aku kotor..aku kotor..hikss.. aku benci kamuu.. bajinggannn." Teriaknya histeris memukul-mukul tubuhnya untuk menghilangkan tanda-tanda kepemilikan yang berada ditubuhnya.
"Maafkan Eden Mah, Pah. Eden gagal menjaga diri Eden sendiri, Eden bodoh, Eden tidak bisa menolaknya Pah, Mah. Eden hiks..hikss. Aarrgghh." Dia benar-benar frustrasi saat ini.
Sebagai wanita, sudah tidak ada lagi yang bisa di banggakan dalam dirinya, Mahkota indah yang selama ini dia jaga kini harus berakhir ditangan pria asing hanya karna sebuah ganti rugi yang tidak sebanding dengan harga dirinya.
"Aku akan membenci diri mu itu seumur hidupku," ucapnya penuh emosi dengan mengingat wajah Mario yang mengambil Mahkotanya.
To be continue.
Jangan lupa, Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya 😉
Terima kasih 🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
HR_junior
888666 yok mask apartemen Mario yok
2022-10-21
0
Hesti Pramuni
makan bubur aja, say..
2022-02-01
0
Lisa Sasmiati
pastinya ya nyesel lah Eden kan wanita baik baik😰☹️😭😭
2022-01-20
0