👩🏻💻 Happy Reading 📖
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, dengan terburu-buru Eden langsung melangkahkan kakinya masuk, dan benar saja di saat dia baru akan memasuki pintu rumahnya, datang seorang Kurir mengantarkan obat yang dia pesan tadi.
Dia langsung berlari untuk mengambil obat itu, dan segera mengusir kurir itu karna takut ketahuan dengan Mamahnya.
Dengan langkah yang pelan dia berjalan memastikan keadaan didalam rumah, dan dia tidak melihat sosok Mamahnya berada di lantau bawah.
Disaat dia merasa aman, dia langsung berlari ke kamarnya untuk segera meminum obat itu. "Hufft. Aman." Ucapnya pelan disaat sudah berada didalam kamarnya. "Aku harus segera meminum obat ini, aku tidak ingin memiliki anak dari pria bajingan itu." Ucapnya penuh keyakinan, dan segera mengambil beberapa tablet obat itu.
Dan beberapa menit kemudian dia merasakan panas diperutnya, "Aaarrggh,sakit." Rintihnya disaat obat itu mulai bereaksi. "Aarrgghh," jeritanya disaat dia merasakan perutnya seperti terputar hebat.
Suara kesakitanya itu, terdegar oleh Mamahnya yang sedang berjalan melewati kamarnya, dan karna khawatir Roza langsung membuka pintu yang tidak dikunci itu, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat anaknya yang terduduk dengan darah yang mengalir di sela-sela pahanya. "Aaaaarrrgghh Papah tolong." Teriaknya memanggil suaminya, dengan tangisan histeris melihat anaknya yang terbaring tidak sadarkan diri. "Eden,,bangun Nak,,bangun." Mohonya menepuk lembut wajah putrinya yang sudah pucat itu.
"Ada apa Mah?" Tanya Jones yang datang dengan nafas yang terengah-engah karna habis berlari. "Eden Pah." Jawabnya dengan tangisan.
"Ya Tuhan Eden." Teriak Jones mendapatkan putrinya dalam keadaan mengenaskan seperti itu.
"Ayo cepat Pah, bawa dia kerumah sakit, Mamah takut ada apa-apa sama dia." Perintah Roza yang di jawab anggukan kepala oleh Jones, segera menggendong tubuh anaknya dan membawanya ke rumah sakit secepat mungkin.
*************
Kedua orang tua Eden saat ini sedang harap cemas menunggu Dokter selesai memeriksa keadaan putri mereka. "Eden, kenapa kamu melakukan hal ini Nak?" Lirih Roza pelan bertanya entah pada siapa.
Jones memeluk tubuh istrinya, dia berusaha menenangkan seorang Mamah yang mengkhawatirkan putrinya. Sebenarnya dia juga sangat khawatir namun dia lebih memilih untuk menyembunyikan rasa itu, agar istrinya tidak semakin panik dengan keadaan.
Dan tak lama kemudian, keluarlah Dokter dari ruangan itu, yang menandakan bahwa pemerikaan Eden telah selesai.
Jones yang melihat Dokter yang memeriksa anaknya itu keluar langsung segera mendatanginya. "Dokter bagaimana keadaan putri saya?" Tanyanya dengan penuh rasa kekhawatiran.
"Anda jangan terlalu banyak khawatir pak, Anak bapak telah melewati masa kritisnya begitu juga dengan bayi yang berada di kandunganya." Jawab Dokter itu dengan senyum yang mengembang di wajahnya, karna berhasil menyelamatkan nyawa pasienya yang kristis.
Jones dan Roza langsung terkejut mendengar kalimat terakhir yang Dokter itu ucapkan. "Bayi? Maksud anda apa Dok?" Tanya Jones meyakinkan dirinya, bahwa pendengaranya tidak salah.
"Iya bayi, putri anda tengah mengandung janin yang berusia 2 minggu." Balas sang Dokter yang menampilkan wajahnya bingung.
"Putri anda mengalami kontraksi yang hebat, sepertinya dia berusaha menggugurkan kandungnya Pak, dan berkat keajaiban Tuhan, sebanyak apa pun obat yang diminum oleh ibunya tadi, namun dia tetap sehat di dalam, seperti ada sesuatu yang melindunginya, hanya saja jantungnya sedikit melemah, dan beruntungnya kalian tidak terlambat untuk membawa mereka kesini, dan kami masih bisa menyelamatka nyawa keduanya," ucap sang Dokter menjelaskan apa yang terjadi pada putrinya.
Jones yang mendengar bahwa putrinya tengah mengandung bayi hasil dari hubungan Cinta satu malam itu langsung terduduk lemas, tidak tau harus berkata apa. Sedangkan Roza terdiam tatapan yang kosong. Ini benar-benar menjadi pukulan berat baginya. Namun biar bagaimanapun itu adalah Cucunya, sebejad apa pun kelakukan Papahnya, namun Cucunya itu tidak berdosa. "Pah,anak kita hamil Pah," tangisan Roza memeluk suaminya.
"Kita harus ikhlas menerimanya Mah, dia cucu kita, darah daging kita, sebenci apa pun kita terhadap pria itu, namun bayi ini hadir tanpa dosa." Ucapnya pelan memberikan pengertian pada istrinya. "Iya Pah, Mamah akan menerimanya, dia cucu kita Pah, Mamah tidak akan pernah membencinya." Jawab Roza dengan lembut menggengam erat jemari suaminya, bersama-sama saling menguatkan.
To be continue.
Jangan Lupa,Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya 😉
Terima kasih 🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dia Amalia
Bener orang tua lh yg sllu kasih sayang yg tulus tak pernah terbalas dgn apapun...😘🥰
2023-09-23
1
HR_junior
ortu yg benar2 bis mengerti keadaan ankny...moga sehat slalu ya
2022-10-21
0
Hesti Pramuni
dah takdir, si janin mo hidup di rahim Eden..
2022-02-01
0