(Di rumah keluarga Wijaya)
Bintang membawakan kopi ke ruang kerja suaminya, dia meletakkan kopi yang dia bawa di atas meja kerja suaminya.
"Ada apa?" tanya Rangga. Dia melirik ke arah istrinya, dari ekspresi yang dia lihat, Rangga tahu kalau ada hal yang ingin dibicarakan oleh istri cantiknya tersebut.
Bintang berjalan memutar kebelakang kursi suaminya. Dengan sedikit membungkukkan badannya, dia merangkul leher suaminya dari belakang.
"Mas," panggil Bintang.
"Ada apa, Sayang?" tanya Rangga. Matanya masih fokus menatap kelayar laptop yang ada di depannya.
"Besok aku ingin mengajakmu melamar seorang gadis untuk putra kita, Keenan."
Jari jemari Rangga yang tadi menari-nari diatas papan keyboard, seketika berhenti. Dia menatap istrinya, mencari tahu maksud dari perkataan Bintang barusan.
Bintang menceritakan apa yang terjadi kepada putra bungsunya di hotel, serta mengatakan niatnya untuk menikahkan Keenan dengan gadis itu.
"Sayang, apa kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya Rangga.
Bintang mengangguk.
"Kamu tidak ingin menyelidiki gadis itu terlebih dulu?" tanya Rangga lagi.
"Tidak perlu, Mas. Karena aku sudah tahu tentang gadis itu dan alasan kenapa dia menjebak putra kita," jelas Bintang.
"Lalu bagaimana dengan, Kee? Apa dia mau menerima hal yang kamu usulkan?" tanya Rangga. Sebenarnya, Rangga sedikit meragukan keputusan istrinya yang ingin menikahkan putra bungsunya dengan wanita yang sudah menjebaknya.
"Kee sudah setuju kok," jawab Bintang.
"Kalau begitu baiklah. Meskipun aku masih meragukan gadis itu, tapi jika kamu sudah setuju. Artinya dia gadis yang baik, walau cara dia untuk bisa menikah dengan Kee tidak baik."
"Terimakasih, ya Mas. Besok kita ke rumah gadis itu untuk melamarnya," ucap Bintang. Dia mencium pipi suaminya sekilas. Namun, saat Bintang akan pergi, justru Rangga menarik istrinya kedalam pangkuannya.
"Kamu tidak bisa pergi sekarang!" cegah Rangga.
"Tapi, Mas ...."
"Kamu sudah menggangguku bekerja, jadi kamu harus membayarnya," sela Rangga.
Bintang tersenyum mendengar ucapan suaminya. Dia sudah paham dengan bayaran yang diminta oleh suaminya tersebut.
"Kamu mau kita melakukan itu di sini atau ...."
Bintang menelusuri wajah tampan suaminya menggunakan jari telunjuk. Meski sudah berumur di atas 50 tahun, Rangga tetap memiliki berjuta pesona yang tidak mampu di tolak oleh perempuan manapun yang melihatnya.
"Kita mulai dari tempat ini," bisik Rangga di telinga Sang Istri.
Tubuh Bintang seketika meremang bak tersengat listrik saat mendapati sentuhan dari suaminya. Meski itu bukan yang pertama, bahkan sudah hampir setiap hari mereka lakukan, tetap saja sentuhan Rangga selalu bisa membuat dirinya melayang. Malam itu mereka melakukan kegiatan malam mereka di ruang kerja dan mengakhirinya di ranjang tempat tidur mereka.
***
Keenan terperanjat saat mendengar suara gedoran pintu dari luar kamarnya. Dia yang baru saja terbangun dari tidurnya, sedikit meregangkan otot-ototnya.
"Kee, buka pintunya! Keenan Wijaya, cepat buka pintunya!"
Keenan hapal siapa pemilik suara cempreng di luar sana. "Sebentar," jawab Keenan. Sebenarnya dia sangat malas kalau harus berurusan dengan pemilik suara cempreng tersebut. Tapi, dia tidak mungkin membiarkan pemilik suara cempreng itu terus menggedor pintu kamarnya. Selain bisa memekikkan telinga, suara gedoran itu juga akan mengganggu kenyaman pengunjung hotel yang lain.
"Dasar bocah alay, ngapain dia datang pagi-pagi," gerutu Keenan.
"Keenan Wijaya, cepat buka pintunya!" teriak orang yang di panggil 'bocah alay' oleh Keenan.
"Iya, sebentar," jawab Keenan sedikit berteriak.
Keenan segera melangkah menuju pintu dan membuka pintu kamarnya.
"Kee, apa benar kamu akan menikah? Dengan siapa? Kenapa mendadak?" cecar orang yang di panggil 'bocah alay' oleh Keenan.
Keenan menutup kedua telinganya menggunakan tangan. Dia selalu malas kalau harus berurusan dengan wanita pemilik suara cempreng di hadapannya. Setelah tidak terdengar suara cempreng itu lagi, barulah Keenan membuka suara.
"Sudah selesai ngomongnya?" tanya Keenan. Gadis itu hanya memajukan bibirnya. "Kalau sudah buruan pergi, gih! Aku mau melanjutkan tidurku!"
"Kee!" teriak gadis itu.
Keenan menghela napas kesal. "Iya, iya, aku ceritain. Tapi nanti, aku mau mandi dulu, tubuhku gerah," ucap Keenan. Yang tentu saja dibalas anggukan oleh gadis itu.
"Ngapain kamu masih di sini?" tanya Keenan, saat gadis yang dipanggil 'bocah alay' itu masih diam di tempatnya.
"Kan di suruh nungguin kamu mandi," jawabnya di sertai cengiran kuda.
"Tapi nggak dikamar juga kali. Sudah sono kamu tunggu saja di lobi, nanti aku susul kesana!" suruh Keenan.
"Iya, iya, aku keluar," jawab gadis itu. Dia segera keluar dari kamar putra ketiga dari pasangan Rangga Wijaya dan Bintang itu. "Judes amat, untung sayang."
Keenan tidak menanggapi apapun yang diucapkan oleh gadis itu. Dia kembali mengunci pintu kamarnya.
🍁🍁🍁
Jangan lupa like, komen dan giftnya ya. I love you readerku 🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Fhyfi Yanti Ahmad
kisa mama dan papany apa yah kak
2022-11-09
1
Wrin Budayani
intro ceritanya boleh thor .
2022-06-15
0
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ
semangat terus Thor 💪👍👍
2022-03-20
0