"Malam Ibu cantik.." Notif pesan masuk. Tangan cantik itu menggeser kursor dan membuka kode akses.
Dasar anak ingusan !
Gawai itu diletakkan di atas nakas samping tempat tidur. Jengah hanya untuk meladeni kejahilan mahasiswa. Mahasiswa Nadine sejenis Brian bukan hanya satu. Ada yang modus antar tugas, alasan konsul, bimbingan akademik hingga curhat masalah pribadi.
(Nada Dering) At My Worst milik Pink Sweat menggema di ponsel Nadine... NADA UCUK begitu nama yang tertera di ponsel.
"Din, lo dimana?" terdengar suara dari seberang
"Din.. din.. Lo kata gue Udin!" jawab Nadine
"Yaelaah, gitu aja marah.. dimana?" tanya Nada
"Dirumah"
"Siap-siap, bentar lagi dijemput !" ajak Nada
"Mau kemana Mak? Udah malem, mau bobo syantik" Tolak Nadine.
"Up to You .. GePe-eL, bye !" Panggilan diputus sepihak
Nadine berdecak "Ttccck ! Belum jawab juga, udah dimatiin. Nenek Lampir Sialan !" Geram Nadine
Sepuluh menit kemudian, Klakson mobil terdengar di luar rumah.
"Wiro Sableeeeeeeeeeeng, keluar Lo !" teriak seseorang.
Beneran dah balik tu anak ?, kirain ngibul.
Nadine keluar kamar, berlari menuruni tangga menuju pintu depan rumah.
"Mak ! Malu didenger tetangga. Berasa tinggal di hutan gue?" Nada malah senyum sendiri, kesenengan udah gangguin yang punya rumah.
"Lo nggak mau peluk gue Ro?" Panggilan singkat WiRo Sableng.
"Nada Ucuk.... Gue kangen Mak" Nadine memeluk gadis yang lebih dari lima belas tahun menjadi sahabatnya.
"Uluh... uluh.. Anak Gue kangen ma Emak, sini peluk ketek Gue !" Nada merentangkan tangan menyambut Nadine.
"Ogah Bau !"
"Yaelah... Biasa juga nangis meluk, ingus pun keluar ! Baju gue korbannya. Ni ketek jadi saksi hidup atas curhatan lo. Gebetan pertama hingga ke sekian.
"Et dah Mak.. Kagak lo jabarin juga aib gue ! Ucuk Mak gue tersayaaang" Nadine peluk melepas rindu.
Mereka menuju ke kamar Nadine. Memutar ruang tengah menuju lantai dua. Pintu kamar dibuka, Nada merebahkan diri di kasur Nadine.
"Maak !" Teriak Nadine
"Ngagetin gua aja" pelotot Nada
"Lo kan baru pulang !" ucap Nadine
"Ya.. Kenapa kalo gue baru pulang?"
"Lo udah mandi belom? Baju udah ganti belom? Sudah SWAB belom? Hasilnya apa?" Lah si Oneng baru nyadar.
"POSITIF !"
"Keluar sono ! ntar nularin lagi !"
"Lo tadi udah meluk gue"
"Gue baru sehat, lo bawa biang kerumah" Ayakan gentong panik.
"Berisik ! Gue POSITIF KESEL ama lo. Enak aja nuduh sembarangan !"
Mereka berdua tertawa, Nadine menyayangi Nada layaknya saudara. Saat Nada sekolah ke luar negeri, komunikasi mereka tak putus. Orang tua Nada merupakan pasangan dokter. Dokter bedah syaraf dan Obgyn. Nada terlahir dari keluarga dokter sejak lahir, berbeda dengan Nadine. Tapi keluarga Nada sangat perhatian pada Nadine.
.
.
.
Braga Seafood Restaurant
"Karena gue anak berbakti, cantik, bohay dan tidak sombong. Hari ini gue traktir !" Seru nadine
"Sombong amat ! Berapa gaji di Universitas Braga?" Nada menggoda Nadine
"Sekedar service perut Mak gue tersayang, pesen semau lo !" Alisnya terangkat dengan senyum jumawa.
"Baek-baek ma gue... Gue sumpahin hidup lo seneng, cepet kawin sama pemilik ni resto karena kita langganan mereka" Selip doa Nada
"Ya pelan aja ngomongnya Mak, malu diliatin orang..." Bisik Nadine.
"Kagak papa ! Justru banyak yang denger, banyak yang bilang Aamiin. Doa gue Makbul, Sumpah Mak nggak kemana !" Bacot Nada
Ternyata ada yang memperhatikan kehadiran mereka di resto tersebut. Pria tampan dengan setelan jas serba branded. Sorot mata yang tajam - Darrel Braga, pemilik Restaurant.
Kebisingan Nadine dan Nada memecah konsentrasi Darrel. Selain berisik, mereka juga menyumpahi dirinya secara tak langsung jadi suami Nadine. Darrel menatap lekat pada wajah Nadine.
Tidak terlalu buruk !
Darrel intens menatap Nadine, sesekali curi pandang sembari menyesap minuman. Tak lama, seorang perempuan cantik mendekat ke arah Darrel. Lenggokan tubuhnya mendapatkan tatapan nakal dari semua laki-laki di resto tersebut. Semakin dekat dan mendekat..
"Hi... Darrel.. " Sapa wanita itu.
Darrel tak bergeming menyesap kopi dan pandangannya masih berisi Nadine. Dia abaikan tamunya. Asisten sekaligus Bodyguard Darrel sedang bebas tugas hari ini.
"Hi.. " Darrel menjawab dengan malas.
"Kamu kemana aja? susah banget dihubungi " Tanya wanita itu.
"Apa kita dalam sebuah hubungan?" Sarkas Darrel
"Kamu masih ingat kan malam indah kita beberapa bulan yang lalu?" Darrel memutar mata malas. Salah satu wanita one night stand ?. Entahlah.. Darrel tidak mengingatnya.
Senyum manis Nadine masih terlihat, Darrel tak perduli pada tamunya. Gerak gerik bibir Nadine membangkitkan sesuatu didiri pria tampan itu.
"Aku tahu Kamu masih sendiri Darrel, petualang cinta, sang cassanova.. " Goda wanita itu
" Siapa bilang ?" Darrel Jengah.
"Benar bukan ?" Wanita itu menarik simpati Darrel menggunakan bahasa tubuhnya.
Ciiih.. Murah !
"Aku akan menikah" Tiba-tiba muncul ide. Darrel berdiri merapikan jas dan berjalan menuju kursi Nadine serta Nada berada. Nadine memperhatikan sosok datang, semakin dekat dan...
"Hi sayang.. Udah ngobrolnya?" Nadine terkejut, matanya mengerjap. Otaknya mencerna. Kepalanya menoleh kiri dan kanan. Memastikan siapa yang diajak bicara pria asing di depannya.
"Kamu cari siapa? Aku ngomong sama Kamu sayang" Imbuh Darrel.
"Daebak !" Nada membulatkan mata, menutup mulut takjub. Matanya berbinar menatap pandangan Darrel terhadap Nadine. Akhirnya anak gue sold out.
Darrel duduk di sebelah Nadine tanpa dipersilahkan. Menggenggam dan mencium tangan Nadine. "Maaf.. Apa urusan kalian sudah selesai? Bolehkan Saya pinjem teman Anda ?" Nada menggangguk cepat. Kepala Nadine bertanduk, menatap sinis Nada.
"Ayo sayang pulang, jaga kesehatan. Aku nggak mau Kamu kecapean di pelaminan nanti" Darrel berbohong. Nada menganga tak percaya menatap Nadine menuntut penjelasan.
Tapi tunggu...
Ciiih.. Kemaren Gue comblangin dia bilang "INDAHNYA JADI JOMBLO MOST WANTED". APA? Nikah? Bener-bener ni anak kadal ! Umpat Nada.
"Jangan Gi.. hmmmpp" Belum sempat Nadine menjawab, Darrel membungkam mulut Nadine dengan ciuman. Tengkuk Nadine ditahan dan dipeluk kuat. Nadine terjebak dan coba berontak.
"Kamu gila ! Brengsek !" Umpat Nadine.
Nada - Si Mak lucknut cuma diam menyaksikan pemandangan di depan. Menyisakan seribu tanya pada sahabatnya. Nafas Darrel terengah-engah melepaskan bibir Nadine. Nadine bersiap menampar pria asing mesum. Tangan Darrel cepat menangkapnya.
"Jangan gini sayang.. Aku tahu Kamu masih marah.. ayo kita selesaikan diluar" Darrel mengedipkan sebelah mata nakalnya dan tersenyum kepada Nada.
Pesona Darrel tak main-main, lalu ia menarik tangan Nadine dan mengajak ke arah luar restoran. Nadine berontak, tapi genggaman Darrel sangat kuat.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan nya, istri saya hanya merajuk. Hanya masalah rumah tangga biasa"
Ucap Darrel pada pengunjung resto.
Nadine menggeleng "Saya bukan istri kamu, jangan sembarangan. Kamu bisa saya tuntut !"
Dengan tenang Darrel menjawab "Maafin aku sayang, kamu cuma salah faham. Aku punya hadiah buat kamu didepan" Darrel menarik tangan Nadine hingga ke depan resto, diikuti Nada.
"Mak, tolongin gue napa?" Nadine memohon, Nada berdecih. Dia merasa dibohongin Nadine.
Ciih ! Mengaku jomblo padahal sold out, teman sialan !
Mimpi apa gue semalem Ya Allah... Nelangsa 😭😭 Batin Nadine.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments