10. Menahan Cemburu

Terkena Sorotan lampu motor Alan membuat mata Jingga menjadi silau. Tubuh yang sudah terasa lemas itu hampir kehilangan keseimbangan.

"Jinggaaa...! " teriak Alan saat melihat Jingga di pinggir jalan. Lelaki itu kemudian menstandarkan motornya dan kemudian berlari ke arah Jingga.

"Mas Alan... hampir saja aku menangis karena nggak tau jalan pulang! " ucap Jingga saat mendapati Alan sudah ada di depannya.

"Bukannya sudah menangis? Ini apa? " ujar Alan dengan mengusap kedua sudut mata Jingga yang sudah mengembun.

"Bukan, itu cuma rasa kesal saja! " kilah Jingga dengan mengerucutkan bibir ke depan agar bisa menahan tangisnya di depan Alan.

"Sebaiknya kita cepat pulang! " ujar Alan dengan menarik lengan Jingga menuju motornya. Saat di jalan, Alan menunjukkan beberapa arah dan patokan tempat yang bisa diingat Jingga, hingga motor sport itu sudah membelok di halaman rumah miliknya. Jingga hanya menyandarkan tubuhnya di belakang tubuh Alan dengan melingkarkan lengan tangannya di perut Alan. Otaknya sudah tak mampu mencerna apa yang dikatakan Alan.

Setelah turun dari motor, Jingga langsung merebahkan tubuhnya di sebuah kursi panjang berbahan kayu yang ada di teras dekat garasi. Melihat Jingga, Alan hanya tersenyum sambil berdecih.

"Ngga, ayo masuk! " ujar Alan dengan berdiri di dekat tubuh yang tergeletak lemas.

"Gendong! " rengek Jingga karena merasakan kakinya sakit semua.

"Apa? Kamu kira kamu anak kecil?Ayo jalan sendiri!" ujar Alan dengan menarik bangun tubuh Jingga. Dia mengira Jingga hanya berpura-pura.

"Kakiku sakit, Mas! " Wajahnya penuh permohonan. Melihatnya saja Alan tak tega, wajah yang biasa berbinar itu kini terlihat kusut.

" Manja sekali anak gunung ini! " decih Alan kemudian berjongkok, membuat Jingga langsung bangun dan menempel di punggung bidang Alan.

"Terima kasih, Mas Alan! " ujar Jingga dengan menyandarkan kepalanya di punggung Alan. Lelaki berperawakan tinggi itu berjalan dengan menggendong Jingga masuk ke dalam rumah.

"Kamu sudah makan, Ngga? " tanya Alan yang hanya di jawab dengan gesekan kepala Jingga di punggungnya.

"Makan Dulu ya? Aku udah beli makanan." tawar Alan sambil berjalan menuju tangga. Tapi tak ada jawaban dari Jingga, membuat Alan semakin penasaran. Di liriknya, lengan mungil yang tadinya bertaut erat di dadanya kini melemas, bahkan gendongan Jingga pun sudah terasa lebih berat. Alan mempercepat langkah panjangnya masuk ke dalam kamarnya. Dia memutuskan membawa Jingga di kamarnya saja yang ada di lantai bawah agar lebih mudah.

Berlahan di rebahkan tubuh Jingga yang melemas, perasaan cemas mulai menyerangnya ketika melihat Jingga hanya memejamkan mata.

"Ngga, bangun! " ujarnya dengan menepuk pelan pipi Jingga. Tidak ingin menunggu lama, Alan segera menghubungi dokter pribadinya untuk memeriksa Jingga yang sudah tak sadarkan diri.

Sudah cukup lama, Jingga mengerjapkan matanya saat merasa tubuhnya sudah terhimpit . "Mas Alan bangun! " ujar Jingga saat Alan mendekap tubuhnya dalam tidur.

"Ngga, kamu sudah bangun? Kamu membuatku khawatir! "

"Mas, udah jam sebelas malam. Aku belum menyiapkan barang bawaan yang sudah di jadwalkan untuk ospek besok." ujar Jingga dengan menengadahkan wajahnya menatap wajah tampan milik Alan.

"Nggak usah bawa! Kalo perlu nggak usah berangkat!" ujar Alan kembali memejamkan mata dan mengeratkan kembali lengannya di pinggang kecil Jingga.

"Besok kalo dihukum? " Jingga masih merasa cemas jika sampai kejadian hari pertama ospek terulang lagi di hari ke dua.

"Nggak bakal, jangan ngenyel terus! Ayo..tidur lagi. " ucap Alan meyakinkan Jingga membuat perempuan yang masih ingin tidur itu juga tak mau ambil pusing lagi.

Mereka terpulas sepanjang malam karena rasa lelah. Hingga tak menyadari jika keduanya sudah saling mendekap memberi rasa nyaman satu sama lain.

###

Mobil Jeep Wrangler warna grey itu berhenti tepat di parkiran khusus mobil dosen. Hari ini, Alan sengaja mengantar Jingga sampai masuk ke dalam halaman kampus.

"Nanti kalo aku nggak bisa jemput, kamu pesan taxi online saja! Jangan jalan kaki!" ujar Alan saat mereka masih di dalam mobil.

"Iya, Mas! " Jingga mencium punggung Alan untuk berpamitan.

"Ngga, ... sebentar! Kemari mendekat! " ucap Alan dengan menjentikkan jarinya agar Jingga mendekat. Jingga seperti orang yang terhipnotis saat dia masih bingung dengan apa yang dimaksut oleh Alan.

cup...

Alan mengecup pucuk kepala Jingga saat perempuan dengan wajah penasaran itu sudah mendekat.

"Mas Alan...!" desis Jingga terkaget dengan wajah memerah, Menahan rasa malu di depan sosok yang membuat jantungnya selalu berdetak tak menentu.

Jingga segera pergi ke ruangan yang sudah ditentukan di dalam jadwal acara. sementara Alan pergi menemui temannya yang menjadi salah satu dosen di kampus itu untuk menitipkan Jingga. Dia merasa khawatir, mengingat kondisi Jingga yang kurang fit ditambah lagi, hari ini jingga yang tidak membawa persyaratan lengkap ospek agar tidak terkenal masalah.

Jingga berjalan dengan tergesa menuju gedung lantai dua. Dia yakin jika dia sudah terlambat.

"Jingga Andini! " suara Arga membuat jingga berhenti dan menoleh pada sosok yang sudah memanggilnya.

"Iya, Kak! "

"Nggak usah berlari, acaranya tidak terlalu formal! Hari terakhir ospek hanya sedikit pengarahan dan hiburan! " cowok bertubuh tinggi lengan dengan jas almamater itu berjalan mensejajari Jingga.

"Maaf untuk hukuman kemarin." lanjutnya masih dengan pandangan ke depan. Ketua BEM itu memang dikenal sebagai cowok cool dan punya dedikasi yang tinggi.

"Nggak apa-apa, Kak! Aku memang salah! " jawab Jingga yang kemudian mempercepat langkahnya sebelum masuk ruangan yang sudah penuh mahasiswa baru.

"Jingga...!" panggil Nelly supaya Jingga duduk di dekatnya. Mereka mulai berkenalan dari hari pertama ospek.

" Wuihhh udah telat, jalan bareng cowok idola kampus! Mahasiswa baru ini emang top deh!" puji Nelly sambil berbisik di telinga jingga. Nelly teman pertama yang dekat dengan jingga dan mereka bahkan sudah saling mensupport.

Sementara ada satu mahasiswi yang tengah menatap Jingga dengan tatapan tidak senang. Mahasiswa yang menobatkan diri Sebagai mahasiswi baru paling keren dan popular, namanya Renata.

###

Akhirnya, Ormaba (orientasi mahasiswa baru) selesai juga. Jingga kini berjalan bersama Nelly menelusuri koridor kampus. Mereka terlihat bahagia saat mengakhiri acara yang menurutnya sangat ribet.

"Nelly, jadwal kuliah kita sama kan? " tanya Jingga.

"Iya, untung saja kita banyak jadwal kuliah pagi!"

"Auhhhh..! rintih Jingga saat tubuhnya di tabrak Renata dari belakang.

" Sorry...!"' ucap Renata dengan cueknya berlalu begitu saja.

Tak ingin membuat permusuhan di awal kuliahnya, Jingga hanya terdiam. Tapi matanya menatap kesal karena buku dan bulpoin yang berada di tangannya itu kini terjatuh dan tercecer.

"Kayaknya sengaja dia, Ngga! " ujar Nelly tak kalah jengkel saat menatap Renata, sementara Jingga masih memungut bukunya.

"Ini polpoinnya! " Arga tiba-tiba datang dengan menyerahkan polpoin yang sempat menggelinding menjauh dari Jingga.

"Makasih, Kak! " ucap Jingga.

"Ngga, aku duluan ya! " pamit Nelly yang kemudian berjalan meninggalkan mereka. Gadis itu seperti terburu buru ingin meninggalkan kampus.

Jingga masih berjalan menelusuri koridor kampus ditemani Arga. mereka saling bertukar cerita, lebih-lebih Arga yang banyak cerita tentang kampus bahkan mengajak Jingga untuk ikut kegiatan kemahasiswaan

Saking asyiknya bercerita, Jingga tak menyadari jika seseorang sudah mengawasinya sejak tadi. Alan sudah berdiri dan bersandar di dekat pintu keluar dengan satu tangannya masuk di saku, tatapan mengintimidasi sudah tertuju pada Jingga dan Arga.

"Kak, aku duluan! Aku sudah dijemput! " pamit Jingga saat melihat Alan yang sudah melayangkan tatapan tajam ke arahnya. Melihat wajah Alan yang tak biasa membuat Jingga hanya terdiam.

Alan melajukan mobilnya tanpa banyak bicara. Bahkan, tatapannya yang nampak terlalu fokus ke depan memberikan kesan ada sebuah kemarahan di dalam dirinya.

bersambung

Terpopuler

Comments

yosya

yosya

cembulu nih yee

2022-07-14

0

Nurcahyani Nurr

Nurcahyani Nurr

Bng Alan cemburuu

2021-06-17

0

coni

coni

10 like dari Aster,
semangat up-nya.

salam ANGKASA 🥰

2021-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 01. Terpaksa Pulang
2 02. Bertemu Jingga
3 03. Malam Pertama Yang Terlewatkan
4 04. Semua Butuh Waktu
5 05. Istri Labil
6 06. Gigitan Gemas Jingga
7 07. Mengalir Saja
8 08. Hoby Baru, Bergelut
9 09. Ospek
10 10. Menahan Cemburu
11 11. Menenangkan Jingga
12 12. Mencerna Perasaan
13 13. Kisah Jingga Kecil.
14 14. Kegelisahan Jingga
15 15. Kehancuran Jingga
16 16. Hal Menyakitkan Untuk Alan
17 18. Tumpukan Kebohongan Alan
18 19. Seksi, Bukan Tua
19 20. Terjebak di Toilet
20 17. Kecurangan Alan.
21 18. Tumpukkan Kebohongan Alan.
22 19. Seksi, Bukan Tua.
23 20. Terjebak Di Toilet.
24 21. Drama Percintaan
25 22. Lepas Kendali
26 23. Malu-Malu Singa
27 24. Kurcaci Manis.
28 25. Wanita Muda Yang Kaya
29 26.Stalking
30 27. Kenekatan Jingga.
31 28. Di Ujung Maut.
32 29. Kemarahan Alan
33 30. Kebenaran.
34 31. Alan Sakit
35 32. Pisah Ranjang Berbagi Selimut
36 33. Protes Jingga
37 34. Childish
38 35. Pil Kontrasepsi
39 36. Miss Communication
40 37. Tahu Bacem Berhadiah Red Brio
41 38. Eyang Sakit
42 39. Menagih Cicit
43 40. Tampilan Abad Ke-18
44 41. Negatif Thinking
45 42. Unique Characteristic
46 43. Surga Saja
47 44. Wajib Pajak
48 45. Penakut Yang Gengsi
49 46. Pesona Jingga
50 47. Sebuah Perubahan.
51 48. Olahraga Malam
52 49. Peresmian Resort
53 50. Kepergian Jingga
54 51. Perang Dingin
55 52. Loading Lama
56 53. Rencana Gagal
57 54. Menahan Hasrat
58 55. Pencapaian
59 56. Belajar Mengerti
60 57. Perhatian Alan
61 58 . Jadi Sasaran
62 59. Rindu
63 60. Memuakkan
64 61. Tidak Sadar Jika Sudah Kehilangan
65 62. Jingga Menghilang
66 63. Pencarian
67 64. Merasa Sakit
68 65. Melihat Jingga
69 66. Jingga Pingsan
70 67. Lebih Baik Bertahan Dari Pada Kehilangan.
71 68. Kucing Kucingan
72 69. Sensitive Dan Cengeng
73 70. Masakan Suami
74 71. Jorok
75 72. Kencan
76 73. Pilihan Yang Sulit
77 74. Perasaan Sayang
78 75. Pak Bos Lagi Bahagia
79 76. Teman Pembawa Sial
80 77. Ketiban Sial
81 78. Istri Galak
82 79. Putu Ayu (21+)
83 80. Eyang Anfal.
84 81.Berduka
85 82. Pertemuan Dengan Ibu
86 83. Penyekapan
87 84. Kabar Buruk
88 85. Tertembak
89 86. Kritis
90 87. Kembali Sadar
91 88. Melahirkan (End)
92 89. Extra Part
93 Pengumuman
Episodes

Updated 93 Episodes

1
01. Terpaksa Pulang
2
02. Bertemu Jingga
3
03. Malam Pertama Yang Terlewatkan
4
04. Semua Butuh Waktu
5
05. Istri Labil
6
06. Gigitan Gemas Jingga
7
07. Mengalir Saja
8
08. Hoby Baru, Bergelut
9
09. Ospek
10
10. Menahan Cemburu
11
11. Menenangkan Jingga
12
12. Mencerna Perasaan
13
13. Kisah Jingga Kecil.
14
14. Kegelisahan Jingga
15
15. Kehancuran Jingga
16
16. Hal Menyakitkan Untuk Alan
17
18. Tumpukan Kebohongan Alan
18
19. Seksi, Bukan Tua
19
20. Terjebak di Toilet
20
17. Kecurangan Alan.
21
18. Tumpukkan Kebohongan Alan.
22
19. Seksi, Bukan Tua.
23
20. Terjebak Di Toilet.
24
21. Drama Percintaan
25
22. Lepas Kendali
26
23. Malu-Malu Singa
27
24. Kurcaci Manis.
28
25. Wanita Muda Yang Kaya
29
26.Stalking
30
27. Kenekatan Jingga.
31
28. Di Ujung Maut.
32
29. Kemarahan Alan
33
30. Kebenaran.
34
31. Alan Sakit
35
32. Pisah Ranjang Berbagi Selimut
36
33. Protes Jingga
37
34. Childish
38
35. Pil Kontrasepsi
39
36. Miss Communication
40
37. Tahu Bacem Berhadiah Red Brio
41
38. Eyang Sakit
42
39. Menagih Cicit
43
40. Tampilan Abad Ke-18
44
41. Negatif Thinking
45
42. Unique Characteristic
46
43. Surga Saja
47
44. Wajib Pajak
48
45. Penakut Yang Gengsi
49
46. Pesona Jingga
50
47. Sebuah Perubahan.
51
48. Olahraga Malam
52
49. Peresmian Resort
53
50. Kepergian Jingga
54
51. Perang Dingin
55
52. Loading Lama
56
53. Rencana Gagal
57
54. Menahan Hasrat
58
55. Pencapaian
59
56. Belajar Mengerti
60
57. Perhatian Alan
61
58 . Jadi Sasaran
62
59. Rindu
63
60. Memuakkan
64
61. Tidak Sadar Jika Sudah Kehilangan
65
62. Jingga Menghilang
66
63. Pencarian
67
64. Merasa Sakit
68
65. Melihat Jingga
69
66. Jingga Pingsan
70
67. Lebih Baik Bertahan Dari Pada Kehilangan.
71
68. Kucing Kucingan
72
69. Sensitive Dan Cengeng
73
70. Masakan Suami
74
71. Jorok
75
72. Kencan
76
73. Pilihan Yang Sulit
77
74. Perasaan Sayang
78
75. Pak Bos Lagi Bahagia
79
76. Teman Pembawa Sial
80
77. Ketiban Sial
81
78. Istri Galak
82
79. Putu Ayu (21+)
83
80. Eyang Anfal.
84
81.Berduka
85
82. Pertemuan Dengan Ibu
86
83. Penyekapan
87
84. Kabar Buruk
88
85. Tertembak
89
86. Kritis
90
87. Kembali Sadar
91
88. Melahirkan (End)
92
89. Extra Part
93
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!