08. Hoby Baru, Bergelut

Jingga menyeret langkahnya untuk membuka pintu utama.

"Ceklek... " Saat membuka pintu, Jingga sudah melihat sosok cantik yang kemarin pagi berkunjung, kini gadis berkulit putih itu sudah berdiri di depan pintu dengan bibir tersenyum ke arahnya.

"Bang Alan, ada? " tanya gadis berhidung mancung itu masih dengan menyuguhkan senyum manis.

"Iya, ada. Silahkan duduk! Aku akan panggilkan!" ujar Jingga dengan mempersilahkan masuk gadis cantik berambut pirang itu.

Jingga menghampiri Alan yang sedang duduk termenung dengan memegang gelas air putih yang baru saja dia minum isinya.

"Mas Alan, ada yang nyari! " ucap Jingga membuat Alan menoleh ke arahnya.

"Siapa? " tanya Alan yang kemudian berdiri dari duduknya.

"Teman kerja Mas Alan. " jawab Jingga yang kemudian duduk untuk melanjutkan makannya.

Alan beringsut dari duduknya dan berjalan ke ruang depan untuk menemui Maya, teman kerjanya yang baru saja bergabung menjadi satu team dengannya.

"Bang, ini aku hanya ingin menyerahkan laporan yang tadi siang aku kerjakan dan mengantarkan tabung gambar milik abang yang tertinggal. " ujar Maya dengan menyerahkan barang-barang yang baru saja disebutkan.

"Oh iya, tadi aku langsung ke kantor teman, jadi terburu-buru! " jawab Alan.

"Oh ya Bang, itu untuk poin ke empat tolong di check dulu, apa sudah benar? "

Alan membalik halaman dari buku yang baru saja dia terima, sementara Maya menggeser duduknya lebih dekat untuk menunjukkan lebih jelas point yang dia maksutkan.

"Yang ini, Bang. Aku ngerjainnya belum begitu yakin. " Maya memangkas Jarak diantara mereka, saat mendengar suara gesekan sandal yang semakin mendekat, membuat Alan menolehnya. Ternyata, Jingga yang berjalan menuju tangga. Jingga hanya melirik saja ke arah mereka dan segera berjalan menaiki tangga menuju kamar. Ada rasa tidak senang saat melihat posisi mereka yang terlalu dekat, sebuah perasaan sakit yang sedang menggerus hatinya berlahan.

Berlahan, Jingga menutup pintu kamarnya, "Buang jauh perasan tidak enak di hatimu, Ngga." ucapnya pada diri sendiri dengan mengelus dada, merasa ada yang sakit di sudut sana.

"Alihkan pikiranmu, Ngga! " Jingga bermonolog dengan perasaannya sendiri, perempuan berbibir mungil itu berusaha menenangkan perasaan yang saat ini mengacau di hatinya. Direbahkan tubuhnya di tempat tidur, kemudian jari lentiknya mensecroll layar di ponsel untuk melihat status teman-teman sosial medianya.

Mendengar ada yang akan membuka pintu kamarnya, perempuan yang saat ini tak ingin melihat Alan, kini menarik selimut sampai ke leher, saat ini dirinya berpura-pura untuk tidur.

"Ceklek... " Alan membuka pintu kamar Jingga , dia hanya melihat kepala dan rambut istrinya saat memasuki kamar.

Langkahnya mendekati tubuh yang berselimut itu dengan meletakkan map yang baru saja diberikan Maya di atas nakas.

"Jangan pura-pura tidur, Ngga! " ujar Alan mencoba membuat Jingga menatapnya.

"Baiklah....!" lanjutnya setelah tak ada jawaban dari jingga, Alan memutuskan untuk masuk ke dalam selimut Jingga, menggeser tubuhnya merapat dengan tubuh kecil yang saat ini membeliak kaget.

"Mas Alan, apaan sich? " seketika Jingga membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Alan.

"Makanya jangan pura-pura tidur ! " Alan memaksa mendekap tubuh kecil yang berusaha memberi jarak itu.

"Jangan begini, Mas Alan! " Jingga meronta, saat pinggangnya di tarik Alan dengan satu tangannya. Pergulatan terjadi di dalam selimut hingga terdengar suara ponsel milik Jingga yang berbunyi, membuat Alan melepaskan Jingga untuk mengangkat telepon.

"Assalamualaikum, Buk..." ucap Jingga.

" Waalaikum salam, gimana kabarmu, Ngga?" tanya suara wanita di seberang.

"Baik, Bu. Ibu sehat? "

"Iya Ibu sehat. Kapan kamu mulai masuk kuliah? "

"Minggu depan, Buk! Kemarin baru di daftarin sama Mas Alan. " jawab Jingga.

"Oh ya sudah, hati-hati di sana jangan nyusahin suamimu! Assalamualaikum...! "

"Waalaikumsalam, Buk..." Jingga menutup telepon tapi sebelum meletakkan kembali ponselnya, Alan lebih dulu menyambar tubuh kecilnya hingga menjatuhi dada bidangnya.

"Mas Alan, jangan menggangguku terus! " rengek jingga mencoba melepaskan diri dari rengkuhan tubuh Alan.

"Bisa stress aku kalo kayak ginu, diajak bergelut terus! " cebik Jingga yang sudah putus asa untuk melakukan perlawanan.

"Makanya jangan berontak terus! " Jingga hanya bisa mendongakan wajahnya melayangkan tatapan nyalangnya ke arah Alan.

"Hahahahaa...." Alan hanya tergelak saat mendapati tatapan galak dari Jingga. Rasanya ada kebahagiaan tersendiri saat bisa membuat marah perempuan yang saat ini hidup bersamanya.

Alan terus mendekap tubuh kecil itu, ada rasa nyaman saat hidupnya mulai terisi dengan kehadiran Jingga. Banyak hal yang berubah dalam hidupnya, seperti makan di rumah, menghabiskan banyak waktu di rumah. Sekarang ada seseorang yang di tuju di rumah setelah pulang bekerja.

####

Alan membelokan mobilnya tepat di depan sebuah cafe yang di berdiri di dekat pantai. Alan sengaja mengajak Jingga untuk bertemu teman-temannya.

Alan menggandeng lengan Jingga masuk ke dalam cafe. Langkahnya tertuju pada sebuah meja yang sudah di isi beberapa lelaki seumuran dengannya.

"Wuiihhh... yang kita tunggu baru nongol! " ujar laki-laki berambut sedikit gondrong saat melihat kehadiran Alan.

"Siapa, Al? Cantik juga....! " lanjutnya saat matanya mendapati Jingga yang berada di sebelah Alan, kemudian lelaki itu berdiri mendekati Alan dan Jingga.

"Jangan macam-macam, Rey!" ujar Dave memperingati lelaki berambut gondrong itu.

"Dia istriku, namanya Jingga! " ujar Alan dengan wajah dan nada yang sudah serius.

"Jangan bohong! Masak istrimu seimmmm....!" kalimat Reyhan menggantung saat tangannya yang akan menyentuh pipi Jingga ditahan oleh Alan.

"Jaga sikapmu, Rey! Jangan sampai aku lupa jika kamu adalah temanku. " ancam Alan dengan nada dingin, emosinya sudah sampai di ubun-ubun, ingin rasanya dia langsung menghajar temannya itu.

"Ayo, Ngga!" Alan akan mengajak Jingga menjauh tapi, "Auhhh.... " Reyhan menarik lengan Jingga, membuat Jingga seketika limbung dan menyenggol pelayan cafe yang sedang membawa kopi panas.

"Sialan....! " Alan melayangkan pukulannya tepat mengenai wajah Reyhan, seketika ketiga lelaki yang ada di sana termasuk Dave menahan tubuh keduanya agara tidak terjadi perkelahian lebih lanjut.

"Awas kau, Al! " ancam Reyhan dengan menudingkan jari telunjuk ke arah Alan.

"Mas Alan! " panggil Jingga membuat Alan tidak jadi mengumpati Reyhan, lelaki yang saat ini menahan emosi itu memilih membawa Jingga ke toilet. Dikucurnya lengan Jingga yang terkena kopi panas di bawah air kran, agar sedikit menghilangkan rasa panas.

"Sakit, Ngga? " tanya Alan saat melihat kulit putih itu sudah memerah.

"Panas, Mas!" lirih Jingga dengan mata berkaca -kaca menahan rasa panas sekaligus perih.

"Aku ambilkan kaosku dulu!" ujar Alan yang kemudian meninggalkan Jingga sebentar, kemudian kembali dengan membawa kaos miliknya. Jingga mengganti koas panjangnya yang terkena kopi dengan kaos kebesaran milik Alan.

"Kita pulang saja, Ngga! " ajak Alan masih dengan nada suara kesal.

"Tapi sayang, Mas. Ini sudah berada di pantai. " tolak Jingga yang ingin menikmati sunset di pinggir pantai.

"Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Alan dengan melihat kulit lengan Jingga yang sudah memerah.

"Tidak apa, Mas!" Mereka berjalan keluar ingin langsung menuju ke pantai.

"Alan...! " panggil Dave.

"Ini salep buat Jingga! " ucap Dave dengan menyerahkan salep luka bakar kepada sahabatnya.

"Sory, Reyhan memang sedikit mabuk! " Dave mencoba mendamaikan kedua sahabatnya.

"Kalo nggak waras nggak usah di ajak kemana-mana! "sinis Alan dengan wajahnya yang masih terlihat emosi.

" Lain kali saja aku gabung! Aku akan jalan-jalan dulu! " tegas Alan yang kemudian merengkuh pinggang Jingga untuk meninggalkan area cafe menuju pantai.

"Mas, kaosnya kegedean banget! Pasti membuatku terlihat aneh. " ujar Jingga dengan masih menaikan bagian bahu kaos yang saat ini dia pakai.

"Dari pada pakai yang tadi kena kopi? " pertanyaan Alan membungkam Jingga. Mereka berjalan sepanjang pantai menikmati sunset dengan hembusan angin yang meniup anak rambut Jingga.

"Kenapa aku se-emosi itu? Saat orang akan menyentuhmu? Ada perasaan lain yang membuatku tidak bisa mengendalikan diri, Apa karena gengsiku sebagai laki laki atau aku cemburu? " gumam Alan dalam hati dengan melirik wajah cantik istrinya yang saat ini ini tidak beralih dari laut.

visual Alan

visual Jingga

Tbc

tinggalkan jejak ya gengs biar tambah semangat.

Terpopuler

Comments

Nur Ainy

Nur Ainy

kak kiran suka pria bule ya😁😁😁😁

2022-04-02

0

ᵉLiˢ📴

ᵉLiˢ📴

jejakku

2021-07-21

0

Nalisa Nad

Nalisa Nad

smngt trus.....

2021-03-05

2

lihat semua
Episodes
1 01. Terpaksa Pulang
2 02. Bertemu Jingga
3 03. Malam Pertama Yang Terlewatkan
4 04. Semua Butuh Waktu
5 05. Istri Labil
6 06. Gigitan Gemas Jingga
7 07. Mengalir Saja
8 08. Hoby Baru, Bergelut
9 09. Ospek
10 10. Menahan Cemburu
11 11. Menenangkan Jingga
12 12. Mencerna Perasaan
13 13. Kisah Jingga Kecil.
14 14. Kegelisahan Jingga
15 15. Kehancuran Jingga
16 16. Hal Menyakitkan Untuk Alan
17 18. Tumpukan Kebohongan Alan
18 19. Seksi, Bukan Tua
19 20. Terjebak di Toilet
20 17. Kecurangan Alan.
21 18. Tumpukkan Kebohongan Alan.
22 19. Seksi, Bukan Tua.
23 20. Terjebak Di Toilet.
24 21. Drama Percintaan
25 22. Lepas Kendali
26 23. Malu-Malu Singa
27 24. Kurcaci Manis.
28 25. Wanita Muda Yang Kaya
29 26.Stalking
30 27. Kenekatan Jingga.
31 28. Di Ujung Maut.
32 29. Kemarahan Alan
33 30. Kebenaran.
34 31. Alan Sakit
35 32. Pisah Ranjang Berbagi Selimut
36 33. Protes Jingga
37 34. Childish
38 35. Pil Kontrasepsi
39 36. Miss Communication
40 37. Tahu Bacem Berhadiah Red Brio
41 38. Eyang Sakit
42 39. Menagih Cicit
43 40. Tampilan Abad Ke-18
44 41. Negatif Thinking
45 42. Unique Characteristic
46 43. Surga Saja
47 44. Wajib Pajak
48 45. Penakut Yang Gengsi
49 46. Pesona Jingga
50 47. Sebuah Perubahan.
51 48. Olahraga Malam
52 49. Peresmian Resort
53 50. Kepergian Jingga
54 51. Perang Dingin
55 52. Loading Lama
56 53. Rencana Gagal
57 54. Menahan Hasrat
58 55. Pencapaian
59 56. Belajar Mengerti
60 57. Perhatian Alan
61 58 . Jadi Sasaran
62 59. Rindu
63 60. Memuakkan
64 61. Tidak Sadar Jika Sudah Kehilangan
65 62. Jingga Menghilang
66 63. Pencarian
67 64. Merasa Sakit
68 65. Melihat Jingga
69 66. Jingga Pingsan
70 67. Lebih Baik Bertahan Dari Pada Kehilangan.
71 68. Kucing Kucingan
72 69. Sensitive Dan Cengeng
73 70. Masakan Suami
74 71. Jorok
75 72. Kencan
76 73. Pilihan Yang Sulit
77 74. Perasaan Sayang
78 75. Pak Bos Lagi Bahagia
79 76. Teman Pembawa Sial
80 77. Ketiban Sial
81 78. Istri Galak
82 79. Putu Ayu (21+)
83 80. Eyang Anfal.
84 81.Berduka
85 82. Pertemuan Dengan Ibu
86 83. Penyekapan
87 84. Kabar Buruk
88 85. Tertembak
89 86. Kritis
90 87. Kembali Sadar
91 88. Melahirkan (End)
92 89. Extra Part
93 Pengumuman
Episodes

Updated 93 Episodes

1
01. Terpaksa Pulang
2
02. Bertemu Jingga
3
03. Malam Pertama Yang Terlewatkan
4
04. Semua Butuh Waktu
5
05. Istri Labil
6
06. Gigitan Gemas Jingga
7
07. Mengalir Saja
8
08. Hoby Baru, Bergelut
9
09. Ospek
10
10. Menahan Cemburu
11
11. Menenangkan Jingga
12
12. Mencerna Perasaan
13
13. Kisah Jingga Kecil.
14
14. Kegelisahan Jingga
15
15. Kehancuran Jingga
16
16. Hal Menyakitkan Untuk Alan
17
18. Tumpukan Kebohongan Alan
18
19. Seksi, Bukan Tua
19
20. Terjebak di Toilet
20
17. Kecurangan Alan.
21
18. Tumpukkan Kebohongan Alan.
22
19. Seksi, Bukan Tua.
23
20. Terjebak Di Toilet.
24
21. Drama Percintaan
25
22. Lepas Kendali
26
23. Malu-Malu Singa
27
24. Kurcaci Manis.
28
25. Wanita Muda Yang Kaya
29
26.Stalking
30
27. Kenekatan Jingga.
31
28. Di Ujung Maut.
32
29. Kemarahan Alan
33
30. Kebenaran.
34
31. Alan Sakit
35
32. Pisah Ranjang Berbagi Selimut
36
33. Protes Jingga
37
34. Childish
38
35. Pil Kontrasepsi
39
36. Miss Communication
40
37. Tahu Bacem Berhadiah Red Brio
41
38. Eyang Sakit
42
39. Menagih Cicit
43
40. Tampilan Abad Ke-18
44
41. Negatif Thinking
45
42. Unique Characteristic
46
43. Surga Saja
47
44. Wajib Pajak
48
45. Penakut Yang Gengsi
49
46. Pesona Jingga
50
47. Sebuah Perubahan.
51
48. Olahraga Malam
52
49. Peresmian Resort
53
50. Kepergian Jingga
54
51. Perang Dingin
55
52. Loading Lama
56
53. Rencana Gagal
57
54. Menahan Hasrat
58
55. Pencapaian
59
56. Belajar Mengerti
60
57. Perhatian Alan
61
58 . Jadi Sasaran
62
59. Rindu
63
60. Memuakkan
64
61. Tidak Sadar Jika Sudah Kehilangan
65
62. Jingga Menghilang
66
63. Pencarian
67
64. Merasa Sakit
68
65. Melihat Jingga
69
66. Jingga Pingsan
70
67. Lebih Baik Bertahan Dari Pada Kehilangan.
71
68. Kucing Kucingan
72
69. Sensitive Dan Cengeng
73
70. Masakan Suami
74
71. Jorok
75
72. Kencan
76
73. Pilihan Yang Sulit
77
74. Perasaan Sayang
78
75. Pak Bos Lagi Bahagia
79
76. Teman Pembawa Sial
80
77. Ketiban Sial
81
78. Istri Galak
82
79. Putu Ayu (21+)
83
80. Eyang Anfal.
84
81.Berduka
85
82. Pertemuan Dengan Ibu
86
83. Penyekapan
87
84. Kabar Buruk
88
85. Tertembak
89
86. Kritis
90
87. Kembali Sadar
91
88. Melahirkan (End)
92
89. Extra Part
93
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!