Plizzz jangan jadi silent reader... 🙏
Come on...
Tunjukkan keberadaan bahwa kalian ada guys... dengan cara like, vote, and comment 😍
Bagi reader yang dah tinggalkan jejaknya Author haturkan terima kasih 😘😍
Dukungan dari para reader sangat berarti dan sangat author butuhkan agar tetap berkarya...
Jom lanjut.... ngebaca
🌾🌾🌾
Semua mata tertuju padanya, pada saat Aiyla masuk kedalam ruangan rapat dan berdiri didepan pintu. Terkecuali seorang lelaki dengan posisi tubuh menghadap kaca jendela yang ada didalam ruangan tersebut
Matanya tertuju pada postur tubuh tinggi dengan menggunakan stelan jas berwarna navy dengan warna rambut kecoklatan
"Apakah itu bos nomer one yang dimaksud para pegawai wanita selama ini," besit Aiyla dalam hati.
Kemudian pandangan Aiyla beralih pada meja besar berbentuk oval dan panjang, mereka yang ada disana telah duduk mengitari meja besar tersebut.
Terdapat para pegawai yang termasuk kedalam teamnya, telah menatap dirinya sedari tadi. Gul memberi isyarat untuk duduk dihadapannya, melalui lirikan mata menunjuk kekursi dihadapannya itu
Tanpa berpikir panjang Aiyla langsung menuju kekursi yang dimaksud sahabatnya itu. Akan tetapi sebelum duduk, Murad berdiri lalu menarik kursi kebelakang dan memberikan jarak antara meja dengan kursi tersebut agar dapat duduki oleh Aiyla.
Semua mata masih tak lepas tertuju padanya, termasuk pada bos nomer dua diperusahan itu atas tindakan dan perlakuannya pada Aiyla
Gul pun juga merasa heran dan tak menyangka bahwa sahabatnya itu mendapatkan perlakuan khusus dari Murad. Aiyla mengetahui perubahan wajah Gul karena dapat telihat jelas sekali dimatanya.
"Nah, ini dia yang dinanti akhirnya datang juga". Ucap bos nomor dua seraya tersenyum menatap kehadiran Aiyla.
Murad terlihat sekali ekspresi senang diwajahnya, bahkan lebih terlihat ekspresi wajah yang mendekati ketertarikan pada Aiyla.
Berbeda dengan wajah lelaki yang berdiri dan saat ini telah membalikkan tubuh menatap Aiyla dengan sepintas, lalu kemudian duduk dikursi tengah paling ujung dari meja besar
"Apakah harus menunggu mu baru dimulai meeting ini," Ucapnya ketus sembari membolak balik kertas yang ada diatas meja tanpa melihat Aiyla
Aiyla sadar dengan perkataan yang barusan didengar telinganya itu, seketika ekspresi wajah pegawai yang tadinya santai menjadi tegang dan suasana menjadi kaku.
"Maafkan saya....Tuan jadi menunggu". Ucap Aiyla dengan wajah menatap bos nomer satu itu.
Walaupun Aiyla telah mengucapkan maaf, namun Ergin juga tak mengeluarkan sepatah kata pun bahkan menatapnya saja tidak.
"Baiklah Aiyla, langsung presentasikan apa yang telah kita bahas sebelumnya, " Sahut Murad memecahkan keheningan.
Aiyla menatap Gul seakan meminta semangat atas kecemasan yang melanda dirinya, ini adalah presentasi pertama dihadapan Ergin.
Pemilik perusahaan yang sangat disegani bahkan sangat ditakuti oleh pegawainya itu, karena karakternya yang tertutup dan selalu perfeksionis dalam setiap tindakannya.
Aiyla mulai memasukan flasdish kedalam laptopnya dan memilih file yang akan digunakan untuk presentasi tersebut
Slide awalpun terpampang dilayar besar dihadapan semua pegawai yang hadir diruangan itu. Dengan runtun dan suara yang nyamam ditelinga, para pegawai menyimak setiap penjelasan Aiyla yang detail.
Setiap orang yang mendengarkan paham dengan apa yang telah dipaparkanya dari slide per slide. Ide yang diberikan Aiyla untuk pembangunan hotel bergaya modern dan mewah tersebut.
Ketika Aiyla beralih dari konsep desain yang digunakan dan menuju pada keuntungan yang bakal didapat dari ide cemerlang itu, barulah Ergin menatap Aiyla.
Aiyla menyadari tatapan mata biru itu menatap dirinya, sudah sekitar 10 menit berdiri dihadapan lelaki tersebut, barulah lelaki yang duduknya tepat dihadapan Aiyla menatap dan tertarik dengan apa yang dipaparkan dan dijelaskannya
"Ternyata bukan karena hanya mengandalkan parasnya saja, ia bisa masuk keperusahaan ku, tetapi otaknya juga," batin Ergin setelah mendengar penjelasan Aiyla yang tak pernah terpikirkan oleh dirinya sebelum ini atas keuntungan yang bakal didapat oleh perusahaan melalui ide wanita dihadapanya itu.
Tepukan dari para pegawai yang ada disana memberikan arti pada Aiyla bahwa ia berhasil dalam presentasinya kali ini.
Namun tidak bagi satu orang yang ada disana, masih dengan wajah datar tanpa ekspresi. Diam tanpa merespon apapun atas presentasi yang telah dilakukannya.
"Kau hebat Aiyla...Ini presentasi yang sangat menarik dan sukses untuk pertama kali yang kau lakukan," Ucap Gul dengan ekspresi penuh kegembiraan seraya menunjukkan jempol tangan kanannya pada Aiyla setelah berada diruangan mereka berdua.
Mata Aiyla berbinar mendapatkan pujian dari sahabatnya itu, untuk sesaat dirinya merasakan kebahagian atas kerja kerasnya selama 2 bulan ini.
"Terima kasih Gul... kau selalu memberikan ku semangat. Kalau tidak karena kau, aku juga akan susah untuk mendapatkan pekerjaan. Aku akan mempertahankan ini dan tak ingin membuat kau malu, karena aku tahu kau yang meminta bagian staf kepegawaian untuk memberikan aku kesempatan". Ungkap Aiyla seraya menggenggam kedua tangan sahabatnya itu.
Gul tersenyum atas apa yang didengar dari sahabatnya, lalu berdiri dan memberikan secakir kopi pada Aiyla.
"Nih, minumlah... Aku tahu kau pasti tegang pada saat presentasi tadi...Sekarang rileks sayang... Minum kopi buatanku yang terkenal dikantor ini." Balas Gul dengan mengedipkan sebelah mata pertanda menggoda dirinya.
Aiyla tersenyum dan terlihat lesung pipi menghiasi paras wajahnya nan cantik seraya menyeruput kopi pemberian Gul yang telah ada ditangan kanannya.
"Aku yakin kau akan jadi pegawai tetap diperusahan ini, dilihat dari hasil akhir presentasi yang kau lakukan tadi, terlihat atasan kita terkesan atas apa yang kau paparkan," ungkap Gul seraya memainkan pulpen dengan jarinya
Mendengar perkataan sahabatnya itu ada rasa sedikit ketenangan dihati Aiyla, namun bagaimana dengan bos nomer one. Tak terlihat sedikitpun respon yang diberikan atas persentasi yang telah dilakukannya
"Terlebih lagi atas sikap Tuan Murad, pada saat kau masuk kedalam ruangan tadi dan dia adalah orang yang pertama kali berdiri lalu memberikan tepuk tangannya padamu," Ungkap Gul dengan ekspresi wajah berbeda dari sebelumnya.
Terlihat Gul tidak menyukai sikap Murad pada dirinya, berkemungkinan sahabatnya itu memiliki hati pada bos nomer dua diperusahaan ini.
"Aku juga heran, kenapa sikapnya berlebihan pada ku tadi," Balas Aiyla yang juga sama sekali tak mengerti atas tindakan Murad
Tanpa disadari mereka berdua, Murad yang jadi bahan pembicaraan mereka berdua telah berdiri di depan pintu.
Beruntung sekali atasan mereka tak mendengar secara keseluran apa yang telah mereka bicarakan, hanya ujung dari pembicaraan mereka.
Namun, Murad tahu dari sikap Aiyla dan Gul yang terkejut atas kehadirannya yang secara tiba-tiba didalam ruangan mereka.
"Ketahuan...Kalian berdua sedang membicarakan saya ya ?" Ledek Murad dengan ekspresi wajah menggoda.
Sontak mereka berdua jadi salah tingkah saat itu juga. Berusaha tersenyum untuk menghilang kan keterkejutan mereka berdua.
"Eeeh... Tenang saja, aku kemari ingin minum secangkir kopi diruangan ini," Lanjut Murad setelah melihat sikap pegawai nya itu, seraya mendekati ceret pembuat kopi yang ada diruang tersebut.
Setelah mendengar perkataan Murad barulah mereka berdua dapat bernafas dengan lega dan melirik satu sama lain.
Gul langsung mengambilkan secangkir kopi dan memberikan pada atasannya. Setelah meminum kopi pemberian Gul.
Murad berlalu pergi dan sebelum sampai keluar dari pintu ruangan mereka, langkah kakinya terhenti dan menatap kearah Aiyla.
"Kau diterima bekerja diperusahaan ini". Ucap Murad dengan tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua tanpa sepatah kata apapun lagi.
Mereka berpelukan dan sedikit meloncat tanda kegembiraan yang spontan dirasakannya oleh Aiyla dan Gul
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
sariz07
Alhamdulillah di terima
2021-04-06
1
Little Peony
Like like like
2021-04-03
1
Yoo_Rachel
boom like..semangat
2021-04-02
1