Bab 5

Plizzz jangan jadi silent reader... 🙏

Come on...

Tunjukkan keberadaan bahwa kalian ada guys... dengan cara like, vote, and comment 😍

Bagi reader yang dah tinggalkan jejaknya Author haturkan terima kasih 😘😍

Dukungan dari para reader sangat berarti dan sangat author butuhkan agar tetap berkarya...

Jom lanjut.... ngebaca

🌾🌾🌾

Semua mata tertuju padanya, pada saat Aiyla masuk kedalam ruangan rapat dan berdiri didepan pintu. Terkecuali seorang lelaki dengan posisi tubuh menghadap kaca jendela yang ada didalam ruangan tersebut

Matanya tertuju pada postur tubuh tinggi dengan menggunakan stelan jas berwarna navy dengan warna rambut kecoklatan

"Apakah itu bos nomer one yang dimaksud para pegawai wanita selama ini," besit Aiyla dalam hati.

Kemudian pandangan Aiyla beralih pada meja besar berbentuk oval dan panjang, mereka yang ada disana telah duduk mengitari meja besar tersebut.

Terdapat para pegawai yang termasuk kedalam teamnya, telah menatap dirinya sedari tadi. Gul memberi isyarat untuk duduk dihadapannya, melalui lirikan mata menunjuk kekursi dihadapannya itu

Tanpa berpikir panjang Aiyla langsung menuju kekursi yang dimaksud sahabatnya itu. Akan tetapi sebelum duduk, Murad berdiri lalu menarik kursi kebelakang dan memberikan jarak antara meja dengan kursi tersebut agar dapat duduki oleh Aiyla.

Semua mata masih tak lepas tertuju padanya, termasuk pada bos nomer dua diperusahan itu atas tindakan dan perlakuannya pada Aiyla

Gul pun juga merasa heran dan tak menyangka bahwa sahabatnya itu mendapatkan perlakuan khusus dari Murad. Aiyla mengetahui perubahan wajah Gul karena dapat telihat jelas sekali dimatanya.

"Nah, ini dia yang dinanti akhirnya datang juga". Ucap bos nomor dua seraya tersenyum menatap kehadiran Aiyla.

Murad terlihat sekali ekspresi senang diwajahnya, bahkan lebih terlihat ekspresi wajah yang mendekati ketertarikan pada Aiyla.

Berbeda dengan wajah lelaki yang berdiri dan saat ini telah membalikkan tubuh menatap Aiyla dengan sepintas, lalu kemudian duduk dikursi tengah paling ujung dari meja besar

"Apakah harus menunggu mu baru dimulai meeting ini," Ucapnya ketus sembari membolak balik kertas yang ada diatas meja tanpa melihat Aiyla

Aiyla sadar dengan perkataan yang barusan didengar telinganya itu, seketika ekspresi wajah pegawai yang tadinya santai menjadi tegang dan suasana menjadi kaku.

"Maafkan saya....Tuan jadi menunggu". Ucap Aiyla dengan wajah menatap bos nomer satu itu.

Walaupun Aiyla telah mengucapkan maaf, namun Ergin juga tak mengeluarkan sepatah kata pun bahkan menatapnya saja tidak.

"Baiklah Aiyla, langsung presentasikan apa yang telah kita bahas sebelumnya, " Sahut Murad memecahkan keheningan.

Aiyla menatap Gul seakan meminta semangat atas kecemasan yang melanda dirinya, ini adalah presentasi pertama dihadapan Ergin.

Pemilik perusahaan yang sangat disegani bahkan sangat ditakuti oleh pegawainya itu, karena karakternya yang tertutup dan selalu perfeksionis dalam setiap tindakannya.

Aiyla mulai memasukan flasdish kedalam laptopnya dan memilih file yang akan digunakan untuk presentasi tersebut

Slide awalpun terpampang dilayar besar dihadapan semua pegawai yang hadir diruangan itu. Dengan runtun dan suara yang nyamam ditelinga, para pegawai menyimak setiap penjelasan Aiyla yang detail.

Setiap orang yang mendengarkan paham dengan apa yang telah dipaparkanya dari slide per slide. Ide yang diberikan Aiyla untuk pembangunan hotel bergaya modern dan mewah tersebut.

Ketika Aiyla beralih dari konsep desain yang digunakan dan menuju pada keuntungan yang bakal didapat dari ide cemerlang itu, barulah Ergin menatap Aiyla.

Aiyla menyadari tatapan mata biru itu menatap dirinya, sudah sekitar 10 menit berdiri dihadapan lelaki tersebut, barulah lelaki yang duduknya tepat dihadapan Aiyla menatap dan tertarik dengan apa yang dipaparkan dan dijelaskannya

"Ternyata bukan karena hanya mengandalkan parasnya saja, ia bisa masuk keperusahaan ku, tetapi otaknya juga," batin Ergin setelah mendengar penjelasan Aiyla yang tak pernah terpikirkan oleh dirinya sebelum ini atas keuntungan yang bakal didapat oleh perusahaan melalui ide wanita dihadapanya itu.

Tepukan dari para pegawai yang ada disana memberikan arti pada Aiyla bahwa ia berhasil dalam presentasinya kali ini.

Namun tidak bagi satu orang yang ada disana, masih dengan wajah datar tanpa ekspresi. Diam tanpa merespon apapun atas presentasi yang telah dilakukannya.

"Kau hebat Aiyla...Ini presentasi yang sangat menarik dan sukses untuk pertama kali yang kau lakukan," Ucap Gul dengan ekspresi penuh kegembiraan seraya menunjukkan jempol tangan kanannya pada Aiyla setelah berada diruangan mereka berdua.

Mata Aiyla berbinar mendapatkan pujian dari sahabatnya itu, untuk sesaat dirinya merasakan kebahagian atas kerja kerasnya selama 2 bulan ini.

"Terima kasih Gul... kau selalu memberikan ku semangat. Kalau tidak karena kau, aku juga akan susah untuk mendapatkan pekerjaan. Aku akan mempertahankan ini dan tak ingin membuat kau malu, karena aku tahu kau yang meminta bagian staf kepegawaian untuk memberikan aku kesempatan". Ungkap Aiyla seraya menggenggam kedua tangan sahabatnya itu.

Gul tersenyum atas apa yang didengar dari sahabatnya, lalu berdiri dan memberikan secakir kopi pada Aiyla.

"Nih, minumlah... Aku tahu kau pasti tegang pada saat presentasi tadi...Sekarang rileks sayang... Minum kopi buatanku yang terkenal dikantor ini." Balas Gul dengan mengedipkan sebelah mata pertanda menggoda dirinya.

Aiyla tersenyum dan terlihat lesung pipi menghiasi paras wajahnya nan cantik seraya menyeruput kopi pemberian Gul yang telah ada ditangan kanannya.

"Aku yakin kau akan jadi pegawai tetap diperusahan ini, dilihat dari hasil akhir presentasi yang kau lakukan tadi, terlihat atasan kita terkesan atas apa yang kau paparkan," ungkap Gul seraya memainkan pulpen dengan jarinya

Mendengar perkataan sahabatnya itu ada rasa sedikit ketenangan dihati Aiyla, namun bagaimana dengan bos nomer one. Tak terlihat sedikitpun respon yang diberikan atas persentasi yang telah dilakukannya

"Terlebih lagi atas sikap Tuan Murad, pada saat kau masuk kedalam ruangan tadi dan dia adalah orang yang pertama kali berdiri lalu memberikan tepuk tangannya padamu," Ungkap Gul dengan ekspresi wajah berbeda dari sebelumnya.

Terlihat Gul tidak menyukai sikap Murad pada dirinya, berkemungkinan sahabatnya itu memiliki hati pada bos nomer dua diperusahaan ini.

"Aku juga heran, kenapa sikapnya berlebihan pada ku tadi," Balas Aiyla yang juga sama sekali tak mengerti atas tindakan Murad

Tanpa disadari mereka berdua, Murad yang jadi bahan pembicaraan mereka berdua telah berdiri di depan pintu.

Beruntung sekali atasan mereka tak mendengar secara keseluran apa yang telah mereka bicarakan, hanya ujung dari pembicaraan mereka.

Namun, Murad tahu dari sikap Aiyla dan Gul yang terkejut atas kehadirannya yang secara tiba-tiba didalam ruangan mereka.

"Ketahuan...Kalian berdua sedang membicarakan saya ya ?" Ledek Murad dengan ekspresi wajah menggoda.

Sontak mereka berdua jadi salah tingkah saat itu juga. Berusaha tersenyum untuk menghilang kan keterkejutan mereka berdua.

"Eeeh... Tenang saja, aku kemari ingin minum secangkir kopi diruangan ini," Lanjut Murad setelah melihat sikap pegawai nya itu, seraya mendekati ceret pembuat kopi yang ada diruang tersebut.

Setelah mendengar perkataan Murad barulah mereka berdua dapat bernafas dengan lega dan melirik satu sama lain.

Gul langsung mengambilkan secangkir kopi dan memberikan pada atasannya. Setelah meminum kopi pemberian Gul.

Murad berlalu pergi dan sebelum sampai keluar dari pintu ruangan mereka, langkah kakinya terhenti dan menatap kearah Aiyla.

"Kau diterima bekerja diperusahaan ini". Ucap Murad dengan tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua tanpa sepatah kata apapun lagi.

Mereka berpelukan dan sedikit meloncat tanda kegembiraan yang spontan dirasakannya oleh Aiyla dan Gul

Terpopuler

Comments

sariz07

sariz07

Alhamdulillah di terima

2021-04-06

1

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-04-03

1

Yoo_Rachel

Yoo_Rachel

boom like..semangat

2021-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Visual Tokoh dalam Cerita Pekatnya Malam
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 167
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Visual Tokoh dalam Cerita Pekatnya Malam
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 167
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!