Kontrak

Kirana yang mengerti langsung mengatupkan rahangnya diam, namun, semua itu hanya bersipat sementara, setelah itu dia kembali bicara gak jelas. Beberapa saat kemudian pelayan datang membawa makanan yang di pesan Angga. Mata Kirana berbinar senang. Air liurnya hampir menetes tanpa di sadarinya repleks tangannya mengelap sudut bibirnya, untung saja Angga tidak melihat, dia terlihat fokus pada ponsel di tangannya.

"Wah, tuan makanan ini nampak enak-enak, pasti harganya mahal," Kirana menatap takjub pada makanan di hadapannya, "tuan apa boleh saya poto dulu sebelum makan?" Angga hanya menjawab dengan gerak tangannya.

"Terimakasih tuan!" cekrek cekrek.

Kirana mengambil beberapa poto makanan dan juga dirinya, beberapa orang nampak menatapnya dengan tatapan mengejek tapi, Kirana tidak peduli dia tetap asik bersua poto dengan kamera ponselnya.

"Saatnya makan," Kirana membaca do'a sebelum menyuapkan makanan yang nampak menggiurkan itu ke mulutnya. Rasa makanan itu terasa meledak di mulutnya, baru kali ini Kirana merasakan makanan yang begitu enak seperti ini, Kirana makan dengan lahap begitu pun dengan Angga sepertinya dia juga kelaparan setelah menghadapi Kirana si gadis langka yang baru di temuinya.

"Alhamdulilah," Kirana menyandarkan punggungnya karena kekenyangan, Angga memilihkan makan porsi yang lumayan banyak tapi, kirana yang kelaparan sanggup menghabiskan semua dalam sekejap mata, Angga hanya menggelng-gelengkan kepalnya tidak percaya bagaimana gadis dengan tubuh kurus kerempeng seperti itu sanggup menghabiskan makanan yang sebenarnya adalah dua porsi di jadikan satu porsi atas permintaannya.

"Wah, sepertinya kau kekenyangan sekali ya, apa makanannya enak?"

"Ini benar-benar enak tuan, baru kali ini saya merasakan makanan se-lejat ini, pokonya top deh tuan," Kirana mengacungkan dua jari jempolnya ke udara.

"Tentu saja, ini kan makanan mahal, uang di kantong mu mana cukup untuk membayarnya."

"Anda memang benar tuan, jiwa misquin saya menjerit, terimakasih ya tuan, Anda telah membuat saya merasakan makanan se-lejat ini" hihi Kirana ketawa-ketiwi tanpa sadar apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Sama-sama, tapi ini tidak gratis loh!" bagaikan ada tali yang mencekik lehernya, Kirana nampak pias seketika.

"Jadi saya harus membayarnya tuan?" Kirana memasang wajah memelas nya, "tuan kan tahu, saya mana ada uang tuan, hiks...," Kirana terisak, jika dia tahu dia harus membayar semuanya setelah kekenyangan lebih baik dia kelaparan.

"Tentu saja, di dunia ini tidak ada yang gratis."

"Tapi tuan, saya tidak punya uang saat ini, bagaimana kalau saya ngutang dulu sama tuan, saya mohon tuan."

"Hem..," Angga nampak berpikir sejenak. "baiklah!" seketika Kirana bernafas lega setidaknya untuk saat ini dia tidak harus membayar makanan yang telah ia makan tadi. Makan di tempat seperti ini sungguh membuatnya merinding sekarang, menerka-nerka berapa harga seporsi makanan di tempat itu saja, membuat bulu kuduk nya berdiri bukan karena takut hantu, melainkan takut gaji sebulannya mengering dalam sehari.

"Terimakasih tuan Anda memang baik!" Kirana tersenyum manis.

"Kau masih bekerja?"

"Tidak tuan," Kirana menggeleng, pertanyaan Angga membuatnya mengingat kembali betapa sulit hidupnya saat ini.

"Lalu, kau mau mengganti uang ku dengan apa?" Angga menaik turunkan alisnya.

"Saya janji tuan saya akan menggantinya tapi tidak sekarang. Nanti, setelah saya menemukan pekerjaan."

"Kapan?"

"Saya tidak bisa memastikannya tuan," Kirana menunduk.

"Bagaimana, kalau kau menikah dengan ku."

"Apa?!" pekik Kirana kencang.

"Hey, pelan kan suara mu," Angga mengisyarat kan dengan tangannya.

"Apa anda sudah gila tuan, ini hanya hutang makanan kenapa aku harus membayarnya dengan diri ku, aku akan mencari uang secepatnya dan mengganti uang mu" Kirana nampak kesal.

"Oh ya, tapi aku akan menggaji mu untuk itu. Sebenarnya ini bukan pernikahan yang sesungguhnya, intinya kau hanya perlu berpura-pura menjadi istri ku di depan Ibu ku."

"Apa kau akan menjebak ku tuan? karena aku terlihat polos begitu!" Kirana menatap Angga penuh selidik.

"Tidak! aku hanya ingin menawarkan kesepakatan pada mu, aku akan membiayai kuliah mu hingga lulus dan meminjam kan uang untuk membayar hutang mu pada Rentenir itu, kau hanya perlu bekerja di rumah ku sebagai pembantu, aku juga akan tetap menggaji mu setiap bulannya," Kirana melongo, tentu saja tawaran ini sungguh menggiurkan. Tapi, dia tidak boleh percaya begitu saja pada orang asing.

"Apa sebenarnya motif mu tuan?" Kirana masih belum percaya.

Angga menghela nafas. "Sebenarnya, Ibuku akan menikahkan ku dengan wanita pilihannya, dia memberi ku waktu satu bulan untuk mencari wanita pilihan ku sendiri dan menikah di hadapannya," tutur Angga.

"Lalu, apa masalahnya?"

"Masalahnya? aku tidak percaya pada sebuah pernikahan atau pada ikatan dan bahkan wanita, aku tidak percaya semua itu."

"Jadi, kau tidak suka wanita tuan!" Kirana memandang aneh wajah Angga.

"Hey, apa yang kau pikirkan, aku laki-laki normal tahu," Angga tidak terima, dia tahu arti tatapan itu. "Aku hanya tidak percaya pada wanita dan juga cinta, kebanyakan wanita hanya melihat harta saja bukan ketulusan."

"Tapi, tidak semua wanita seperti itu tuan."

"Aku tahu, maka dari itu sebelum aku menemukan wanita seperti itu aku harus menunda pernikahan ku lebih dulu, aku tidak ingin memilih wanita yang salah, tolong bantu aku."

"Kita hanya akan pura-pura kan tuan?"

"Tentu saja! kita hanya pura-pura, tapi, hukum di negara kita mengharamkan dua orang berbeda jenis tinggal bersama, itu adalah dosa."

"Lalu?!"

"Kita akan menikah siri. Tapi, semua akan kita sepakati bersama, kita akan menulis kontrak tertulis dimana kita bisa mengajukan syarat-syarat kontrak pernikahan di dalamnya, kau boleh mengajukan syarat mu begitupun aku, bagaimana?"

Kirana nampak berpikir. "Baiklah, tapi anda akan membayar hutang-hutang ku kan tuan dan membayar biaya kuliah ku hingga lulus?" tanya Kirana memastikan semua sebelum menyetujui kontrak ini.

"Ya, aku akan membiayai kuliah mu hingga kau lulus, mengenai uang untuk membayar hutang mu pada Rentenir aku hanya meminjamkan nya pada mu, yang harus kau bayar dari uang gaji mu selama dua bulan."

"Apa? ini tidak adil untuk ku."

"Kau akan mendapat gaji dua kali lipat di banding gaji mu di tempat kerja mu dulu, dan mungkin aku juga akan membebaskan mu dari hutang mu jika aku puas dengan hasil kerja mu nanti."

Kirana kembali berpikir. "Disini kita hanya berpura-pura kan tuan, bukan pernikahan sesungguhnya? aku tidak ingin ada kontak fisik di antara kita, dan tidak akan mencampuri urusan pribadi masing-masing."

"Ya, kau boleh mengajukan syarat-syarat mu dan aku akan menyetujuinya. Aku juga tidak akan menyentuh mu juga kali, kau bukan tipe ku," Angga memberi tatpan mengejek.

"Hey, tuan awas kalu kau sampai jatuh cinta pada ku nanti."

"Percaya diri sekali kamu ya."

"Haha, aku hanya mengingatkan saja tuan," Kirana cengengesan.

'Aku juga tidak sepercaya diri itu tuan, aku hanya berpikir bagaimana kedepannya ke hidupan ku, tapi, untuk sekarang aku tidak perduli yang penting aku bisa menyelesaikan masalah yang ku hadapi dan masih tetap bisa kuliah dan tidak mengecewakan orang tuaku, toh ini semua hanya pura-pura kan,' batin Kirana.

"Baiklah, temui aku lagi di sini besok, berikan nomor ponselmu," Kirana menyebutkan angka nomor ponselnya yang langsung di ketik oleh Angga di ponselnya.

"Kau pikirkan saja sekali lagi, jika kau yakin kau hubungi aku dan aku akan membawa surat kontrak tertulis ke hadapanmu," ucap Angga.

Terpopuler

Comments

Abu Alfin

Abu Alfin

kok Angga jadi curhat
😂😂😂

2021-06-25

1

Anita Jenius

Anita Jenius

Semangat up kak.
3 like buatmu.

2021-02-26

0

Navizaa

Navizaa

lanjutt kak

2021-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Awal pertemuan
3 Kontrak
4 Calon mertua
5 Pernikahan Siri
6 Kejadian memalukan
7 Pembohoong unggul
8 Hanya Pembantu
9 Ketidak sengajaan
10 Foto
11 Perasaan yang mulai tumbuh
12 Bersama Radit
13 Makan malam
14 Tuan menyebalkan
15 Ciuman pertama
16 Kesialan Radit
17 Keberuntungan
18 Kedatangan Mamah
19 Mimpi tapi nyata
20 Baju tidur
21 Pria aneh
22 Kecelakaan
23 Visual pemain MSP
24 Mencintai tanpa syarat
25 Mamah yang begitu baik
26 Merasa bersalah
27 Terpaku dalam pesona mu
28 Kedatangan Tamara
29 Kenyataan Tamara
30 Mencoba mendekatkan
31 Kotak Makanan
32 Hayalan
33 Bersama di bawah sinar bulan
34 Luka yang semakin dalam
35 Ke Danau
36 Cemburu
37 Dia suami mu?
38 Menjelaskan pada Radit
39 Talak
40 Perpisahan pun terjadi
41 Menyadari perasaannya
42 Kepergian Kirana
43 Rahasia Tamara
44 Mencari Kirana
45 Pulang
46 Perubahan sikap Angga
47 Pernyataan cinta Angga
48 Kembali ke Kota
49 Apa aku egois?
50 Bukan sebuah mimpi
51 Menemui mertua fart 1
52 Menmui mertua fart 2
53 Di maafkan?
54 Mendapat Persetujuan
55 Kencan fart 1
56 Kencan fart 2
57 Penyakit Tamara
58 Kisah masalalu
59 Godaan menyebalkan
60 Pernyataan cinta Radit
61 Radit menyerah?
62 Dinda vs Radit
63 Bicara dengan Ibu
64 Pertemuan keluarga
65 Kondisi Tamara memburuk
66 Hari Pernikahan
67 Ucapan Menenangkan Tamara
68 Akhirnya Sah
69 Fakta Yang Akhirnya Terkuak
70 Angga yang begitu pengertian
71 Episode Akhir
72 Pengumuman
73 Bonus Chapter : Memulai Permainan
74 Bonus Chapter akhir.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Permulaan
2
Awal pertemuan
3
Kontrak
4
Calon mertua
5
Pernikahan Siri
6
Kejadian memalukan
7
Pembohoong unggul
8
Hanya Pembantu
9
Ketidak sengajaan
10
Foto
11
Perasaan yang mulai tumbuh
12
Bersama Radit
13
Makan malam
14
Tuan menyebalkan
15
Ciuman pertama
16
Kesialan Radit
17
Keberuntungan
18
Kedatangan Mamah
19
Mimpi tapi nyata
20
Baju tidur
21
Pria aneh
22
Kecelakaan
23
Visual pemain MSP
24
Mencintai tanpa syarat
25
Mamah yang begitu baik
26
Merasa bersalah
27
Terpaku dalam pesona mu
28
Kedatangan Tamara
29
Kenyataan Tamara
30
Mencoba mendekatkan
31
Kotak Makanan
32
Hayalan
33
Bersama di bawah sinar bulan
34
Luka yang semakin dalam
35
Ke Danau
36
Cemburu
37
Dia suami mu?
38
Menjelaskan pada Radit
39
Talak
40
Perpisahan pun terjadi
41
Menyadari perasaannya
42
Kepergian Kirana
43
Rahasia Tamara
44
Mencari Kirana
45
Pulang
46
Perubahan sikap Angga
47
Pernyataan cinta Angga
48
Kembali ke Kota
49
Apa aku egois?
50
Bukan sebuah mimpi
51
Menemui mertua fart 1
52
Menmui mertua fart 2
53
Di maafkan?
54
Mendapat Persetujuan
55
Kencan fart 1
56
Kencan fart 2
57
Penyakit Tamara
58
Kisah masalalu
59
Godaan menyebalkan
60
Pernyataan cinta Radit
61
Radit menyerah?
62
Dinda vs Radit
63
Bicara dengan Ibu
64
Pertemuan keluarga
65
Kondisi Tamara memburuk
66
Hari Pernikahan
67
Ucapan Menenangkan Tamara
68
Akhirnya Sah
69
Fakta Yang Akhirnya Terkuak
70
Angga yang begitu pengertian
71
Episode Akhir
72
Pengumuman
73
Bonus Chapter : Memulai Permainan
74
Bonus Chapter akhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!