episode 16

Setelah menunggu hampir dua jam lamanya akhirnya lampu yang tadi nya berwarna merah kini sudah berubah jadi hijau.Dokter Richard keluar dari ruangan operasi dan menghampiri Hendra dan keluarga nya.

"Dokter bagaimana keadaan istri dan anak saya? tanya Hendra dengan tidak sabar

"Alhamdulillah putri bapak dapat kami selamatkan.jawba dokter Richard

"Lalu apa istri saya baik-baik saja dok!kata Hendra lagi

"Untuk saat ini kita hanya bisa menunggu nyonya Syifa agar segera bisa melewati masa kritis nya.jawab dokter Richard

"Apa yang sudah kau lakukan pada istri aku huh!teriak Hendra dengan melayangkan tinjunya pada dokter Richard

"Hen tenang lah.kata Martin yang langsung memisahkan sahabat nya

"Maaf pak tapi kami sudah melakukan yang terbaik,pendarahan yang di alami nyonya Syifa cukup parah.andai saja tadi dibawa cepat maka kami bisa mencegah hal ini terjadi.jawab dokter Richard

Hendra seketika mengigat kejadian tadi sebelum mereka ke rumah sakit,

"Andai saja tadi aku tidak berhenti maka ini tidak akan terjadi,batin Hendra yang mulai menyalakan dirinya

"Nak jangan pernah salahkan dirimu, sekarang kita lihat istri dan anakmu.mungkin dengan kehadiran mu membuat mereka cepat sembuh.ucap pak Dinata yang sebenernya dia juga sedih

Hendra melihat istri yang tengah tertidur dengan wajah yang pucat dan juga kini tubuh istri nya di penuhi alat-alat kesehatan yang menempel.

"Sayang bangun lah jangan tidur seperti ini,apa kau tidak ingin melihat putri kita?ucap Hendra sambil mengelus pipi wanita yang sangat di cintai nya

"Aku janji Selama kau masih tidur aku akan berada di sisi mu dan akan menjaga putri kita dengan baik, tapi jangan terlalu lama tidur nya.hendra bicara sambil menangis

pak Dinata yang melihat putri tersayang nya terbaring lemah seperti itu pun tidak kuat menahan kesedihannya,

"Nak Ayah tau kalau saat ini kau bisa mendengar apa yang akan ayah katakan,jika sekarang kau sedang bersama ibu mu maka puaskan lah rasa rindumu pada nya.tapi ingat hanya sebentar saja karena ada orang yang begitu mencintaimu sedang menunggu mu Disini. sampaikan salam rindu Ayah pada ibumu dan cepat lah bagun.bisik pak Dinata dengan lembut di telinga putri nya

Apa mungkin ini yang dinamakan keajaiban, entah lah tapi kenyataannya Setelah pak Dinata mengucapkan kata-kata itu Syifa langsung menggerakkan jari tangan nya.

"Ayah lihatlah Syifa merespon apa yang ayah katakan tadi.ucap Hendra dengan tersenyum melihat gerakan dari jari manis istri nya

"Alhamdulillah ya Allah akhirnya engkau mengembalikan putri aku.kata pak Dinata tidak henti-hentinya mengucapkan syukur

Martin yang kebetulan ada di ruangan itu pun ikut bahagia, melihat dua laki-laki yang tidak berniat memanggil dokter pun membuatnya berinisiatif sendiri menekan tombol untuk memanggil para dokter.

Beberapa saat kemudian dokter Richard sudah Berada di dalam untuk memeriksa keadaan Syifa.

"Dokter tadi istri saya menggerakkan tangannya.kata Hendra semangat

"Iyah dok tadi saya juga melihat nya.sambung pak Dinata

"Nyonya Syifa sudah berhasil melewati masa kritis nya, sekarang kita hanya menunggu beliau untuk membuka matanya.jelas dokter Richard

"Alhamdulillah,seru pak Dinata

"Kapan istri saya akan sadar dok? Kasihan putri kami belum merasakan dekapan ibu nya.kata Hendra yang baru mengigat keadaan Putri kecil nya

"Bapak tenang saja saat ini nyonya Syifa hanya tidur, mungkin beberapa jam lagi dia akan sadar.jelas dokter Richard

"Terimakasih dok.ucap Hendra

Hendra meminta sahabat nya untuk menyiapkan semua keperluan mereka dan juga meminta Martin untuk menggantikan nya di kantor untuk beberapa hari ini.

"Kamu tidak perlu pikirkan Masalah kantor dulu karena aku akan menjalankan semua apa yang kau katakan dengan baik.jawab Martin yang sangat mengerti perasaan sahabat batu nya itu

"Terimakasih tin,kau memang sahabat aku.ucap Hendra sambil memeluk sahabatnya

Setelah menunggu beberapa saat kini orang yang mereka tunggu kesadaran nya akhirnya membuka mata nya juga.tentu saja hal itu membuat orang sekitar nya tersenyum bahagia,apa lagi dia laki-laki yang sangat menghawatirkan nya itu.

"Akhirnya kau sadar juga sayang,dan aku janji tidak akan ingin memiliki anak lagi.batin Hendra dengan penuh kesungguhan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***